ABSTRAK
Eco-printing merupakan teknik cetak tekstil ramah lingkungan dengan memanfaatkan bagian
tanaman seperti daun dan bunga sebagai pewarna. Berdasarkan penelitian sebelumnya tanaman
mangga (Mangifera Indica L.) memiliki potensi sebagai pewarna alami untuk tekstil (natural dyes)
dengan kualitas warna yang baik. Tujuan penelitian ini adalah (1)melakukan eksperimen pewarna daun
mangga menggunakan teknik eco-printing dengan waktu perendaman mordan yang berbeda;
(2)menemukan durasi perendaman daun mangga dalam mordan dengan hasil warna yang paling baik
untuk teknik eco-printing. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel penelitian
daun mangga varietas golek. Daun mangga diberikan perlakuan berdasarkan durasi waktu
perendaman mordan. Bahan mordan yang digunakan adalah tawas atau alum (Al2(SO4).12H2O).
Warna yang dihasilkan kemudian dibandingkan dan dilakukan analisis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa (1)daun mangga dengan mordan tawas memiliki hasil cetakan warna yang baik untuk teknik
eco-printing; (2)daun mangga mengeluarkan cetakan daun dengan rentang warna kuning-oranye
hingga gradasi hijau kehitaman, serta siluet daun yang terlihat jelas pada kain; (3)perendaman daun
dalam mordan pada durasi waktu 5 jam menghasilkan warna kuning yang lebih pekat dan terang.
ABSTRACT
Eco-printing is an environmentally friendly textile printing technique using plants such as leaves and
flowers as dyes. Based on previous research, the mango plant (Mangifera Indica L.) has the potential
as a natural dye for textile dyeing with good color quality. This study aims to (1)experiment with
manganese leaf coloring using eco-printing techniques with different mordant immersion times;
(2)finding the duration of immersion of mango leaves in mordant with the best color results for the
eco-printing technique. This study uses an experimental method using mango leaves of the golek
variety as the experiment sample, which was analyzed based on the duration of immersion of the
mordant. The experiment uses the mordant of alum (Al2(SO4).12H2O). The results showed that
(1)mango leaves with alum mordant had good color prints for eco-printing techniques; (2)mango
leaves emit color prints of yellow-orange and blackish green with leaf silhouettes visible on the fabric;
(3)soaking the leaves in mordant for a duration of 5 hours produces a denser and lighter yellow color.
ejournal.kemenperin.go.id/dkb
DOI 10.22322/dkb.V40i1.4149 - ISSN: E 2528-6196 / P 2087-4294
Akreditasi Kemendikbudristek 158/E/KPT/2021 1
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
2 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
cetakan daun, sedangkan kain lain adalah di Indonesia sehingga dapat memperkaya
kain penutup atau selimut (blanket). jenis material pada produk khususnya
Pada metode dye blanket, kain utama teknik eco-printing. Hasil penelitian juga
(kain dasar) tidak diberi pewarna (polos diharapkan dapat lebih memanfaatkan daun
putih). Warna dasar kain didapatkan dari tanaman mangga yang banyak
hasil transfer warna kain penutup (blanket) dibudidayakan di Indonesia sehingga dapat
yang dicelupkan terlebih dahulu dalam menambah nilai ekonominya.
pewarna untuk ditransfer pada kain utama.
Sedangkan pada metode iron blanket, kain
utama diberi pewarna, namun blanket
hanya dicelupkan air besi atau iron (Fe)
maupun Tunjung (FeSO4) sehingga warna
dasar pada kain utama memiliki efek warna
kehitaman (gelap) akibat reaksi Fe pada
kain blanket.
Fokus penelitian ini mencakup durasi
perendaman daun dalam larutan mordan
yang merupakan zat penting dalam
mempengaruhi penyerapan sekaligus
penguat dan pengikat (binding) warna daun
pada kain (Lestari, et al, 2018; Hernani et al,
2017).
Penelitian menggunakan mordan
Tawas atau Postasium Alum
((Al2(SO4).12H2O), serta menggunakan
daun tanaman mangga varietas golek yang
saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia
khususnya di pulau Jawa. Gambar 1
merupakan tanaman mangga golek dengan
nama dagang golek madu yang digunakan
pada penelitian eco-printing ini.
Penelitian ini bertujuan untuk (1)
Melakukan eksperimen pewarna daun
mangga menggunakan teknik eco-printing
dengan waktu perendaman mordan yang
berbeda; (2) Melihat durasi waktu
perendaman daun mangga dalam mordan
dengan hasil warna yang paling baik untuk Gambar 1. Tanaman mangga golek madu
teknik eco-printing. yang digunakan dalam penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat (Sumber: Dokumentasi penulis)
diterapkan pada industri fashion atau tekstil
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 3
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
4 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
panci untuk merebus kain dan zat warna sebagai akibat reaksi besi (iron) pada
pada blanket, kukusan, dan kompor. blanket.
Sejumlah alat seperti panci digunakan Prosedur kerja dalam setiap kelompok
untuk merebus kain dan zat warna pada eksperimen terdiri dari beberapa tahap
blanket. Pipa paralon, plastik dan tali yaitu (1) Proses perendaman mordan
digunakan untuk menutup dan (mordanting) daun mangga; (2) Mordanting
menggulung kain yang sudah ditempelkan kain utama dan kain blanket (penutup); (3)
daun, sehingga warna dapat tetap terjaga Pewarnaan kain penutup (blanket); (4)
selama proses pemanasan berlangsung. Proses cetak dan transfer pigmen warna
Proses pemanasan yang dilakukan adalah daun pada kain.
dengan pengukusan.
Proses Mordanting Daun
Prosedur Kerja Perendaman daun dalam mordan
Eksperimen pada penelitian ini terdiri (mordanting) dilakukan sebelum daun di
dari tiga kelompok yaitu (1) Eksperimen tempel dan di ekstrak pada kain. Pada
awal, (2) Eksperimen lanjutan I, dan (3) proses mordanting, tawas dilarutkan dalam
Eksperimen lanjutan II. Masing-masing air (suhu ruang) dengan takaran 1:1 atau 1
kelompok dibedakan berdasarkan durasi liter air untuk 1 sendok makan (sdm) rata,
waktu perendaman daun pada mordan (1, 3, mordan tawas. Eksperimen daun mangga
dan 5 jam). Setiap kelompok eksperimen dibagi menjadi tiga kelompok (eksperimen
menggunakan metode dye blanket dan awal, eksperimen lanjutan I, dan eksperimen
iron-blanket. lanjutan II). Daun mangga direndam dalam
Metode dye blanket dan iron blanket larutan tawas selama 1 jam (kelompok I), 3
pada eco-printing memakai dua lembar jam (kelompok II), dan 5 jam (kelompok III).
kain dalam prosesnya, yaitu kain utama atau
kain dasar untuk hasil cetakan daun, Proses Mordanting Kain
sedangkan kain kedua digunakan sebagai Pada eksperimen ini, proses
penutup atau selimut (blanket) yang mordanting hanya dilakukan pada tahap
melapisi kain utama. Blanket berfungsi awal, sehingga belum dilakukan mordanting
untuk mentransfer warna atau efek tertentu akhir atau fiksasi. Mordanting kain
pada kain utama. dilakukan pada kedua teknik eco-printing
Pada metode dye blanket, kain utama metode dye blanket dan iron blanket, baik
hanya direndam mordan tanpa pewarna kain utama maupun kain penutup nya
dengan blanket yang diberi pewarna. (blanket). Pada metode dye blanket
Sedangkan pada metode iron blanket, kain menggunakan mordan tawas, sedangkan
utama diberi pewarna dengan blanket iron blanket menggunakan mordan tawas
tanpa warna, namun diberi mordan besi (Fe) untuk kain utama nya dan mordan tunjung
atau Tunjung (FeSO4). Pada metode iron untuk kain blanket.
blanket, warna dasar pada kain utama Sebelum dilakukan proses mordanting,
umumnya memiliki efek hitam (gelap) kain katun dengan ukuran panjang 100 cm
terlebih dahulu dicuci menggunakan
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 5
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
6 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Eksperimen Awal
Pada eksperimen awal, daun mangga
direndam selama 1 jam di dalam mordan
tawas. Eksperimen awal menghasilkan tiga
set kain yang terdiri dari dua kain eco-
printing metode dye blanket dan satu kain
metode iron blanket. Tabel 1. merupakan
hasil eksperimen dye blanket mordan
secang, yaitu kain utama tidak diwarna
(hanya dicelup mordan soda abu dan tawas)
dengan kain blanket dicelup pewarna
Gambar 3. Metode dye blanket, kain utama secang mordan tawas. Tabel 2. merupakan
diberi mordan tawas tanpa pewarna (kiri) dan
eksperimen kain dye blanket mordan
kain blanket diberi pewarna secang mordan
tawas (kanan). tunjung, kain utama hanya dicelup mordan
(Sumber: Dokumentasi penulis) abu+tawas dengan kain blanket dicelup
pewarna secang mordan tunjung.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dye blanket eksperimen awal,
Hasil eksperimen dibagi menjadi tiga cetakan daun pada kain utama terlihat jelas,
kelompok berdasarkan durasi waktu warna yang dihasilkan kuning pucat-
mordanting daun mangga, yaitu kehijauan dengan bintik putih menyebar
eksperimen awal (1 jam), eksperimen pada permukaan daun. Pada kain blanket,
lanjutan I (3 jam), dan eksperimen lanjutan II cetakan daun berwarna hijau pucat dengan
(5 jam). siluet warna kuning di sekeliling pinggiran
Masing-masing kelompok daun daun. Sedangkan hasil iron blanket
diberikan tiga set kain dengan perlakuan eksperimen awal (Tabel 3.), cetakan daun
sebagai berikut. pada kain utama berwarna kuning pucat
(1) Metode dye blanket mordan tawas, dengan siluet warna hijau-keunguan. Pada
yaitu kain utama dicelup mordan soda kain blanket cetakan daun berwarna hijau
abu+tawas, kain blanket dicelup tua, terdapat siluet warna kuning pucat-
pewarna secang mordan tawas; keunguan di sekeliling pinggiran daun yang
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 7
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
diperkirakan berasal dari efek tunjung pada Tabel 1. Hasil eksperimen awal metode dye
kain blanket. Secara keseluruhan, blanket pewarna secang-tawas
(Sumber: Dokumentasi penulis)
eksperimen awal menghasilkan cetakan
Hasil Eksperimen
daun yang baik walaupun warna tidak
terlalu terang, sedikit pucat, dan tekstur Kain Utama Kain Blanket
tulang daun kurang terlihat. Pada kain
utama ekseperimen awal ini juga terdapat
bintik putih seperti efek percikan air. Hal ini
dikarenakan daun belum sepenuhya kering
ketika proses pemanasan. Kain juga
terdapat guratan putih (efek cracking)
sebagai efek lipatan dan gulungan kain. Keterangan
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
8 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Tabel 2. Hasil eksperimen awal metode dye Tabel 3. Hasil eksperimen awal Metode iron
blanket pewarna secang-tunjung (Sumber: blanket (Sumber: Dokumentasi penulis)
Dokumentasi penulis) Hasil Eksperimen
Hasil Eksperimen
Kain Utama Kain Blanket
Kain Utama Kain Blanket
Keterangan
Keterangan
Mordan Daun : Tawas
Mordan Daun : Tawas
Durasi Mordanting : 1 Jam
Durasi Mordanting : 1 Jam
Teknik : Ecoprint iron blanket
Teknik : Ecoprint dye Pewarna Kain Utama : Secang + Tawas
Pewarna Kain Utama blanket Pewarna Blanket :-
Pewarna Blanket :-
Mordan Kain : Soda abu+Tawas
Mordan Kain : Secang + Tunjung
Mordan Blanket : Tunjung (30 menit)
Mordan Blanket : Soda abu+Tawas
: Soda abu+Tawas Analisis
Analisis
Kain utama memiliki Kain blanket memiliki
Kain utama memiliki Kain blanket hasil cetakan siluet cetakan dan warna
hasil cetakan siluet memiliki cetakan dan warna yang yang cukup baik pada
daun yang cukup baik, siluet daun yang kurang baik dan kain, permukaan daun
tulang daun hanya cukup baik pada pudar. Tulang daun terlihat halus. Tulang
terlihat di bagian kain, cetakan warna tidak terlihat. Warna daun sedikit terlihat
tengah. Warna kuning terlihat halus (tidak kuning terlihat samar di bagian tengah.
samar dan pucat, ada bitnik putih). dengan bercak Terdapat bercak putih
didominasi bintik Intensitas warna kemerahan dan efek efek cracking,
putih kemerahan tidak terlalu terang. cracking. Pada bagian diperkirakan berasal
menyerupai percikan Tulang daun bagian pinggir daun terdapat dari ikatan dan
air. Terdapat siluet tengah sedikit sekali siluet warna hijau gulungan kain. Warna
hijau kehitaman di terlihat. Warna yang kehitaman yang didominasi warna
sekeliling pinggiran dihasilkan hijau diperkirakan berasal hijau kehitaman
daun serta efek kehitaman sebagai dari efek tunjung sebagai efek tunjung.
cracking. efek dari mordan pada kain blanket. Terdapat siluet warna
tunjung yang kuning dan ungu di
mengandung besi sekeliling pinggiran
(FeSO4). Terdapat daun, namun tidak
sedikit siluet warna terlalu terang/pekat.
kuning pucat di
pinggiran daun.
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 9
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Tabel 4. Hasil eksperimen lanjutan I metode Tabel 5. Hasil eksperimen lanjutan I metode
dye blanket pewarna secang-tawas (Sumber: dye blanket pewarna secang-tunjung (Sumber:
Dokumentasi penulis) Dokumentasi penulis)
Hasil Eksperimen Hasil Eksperimen
Keterangan Keterangan
Kain utama memiliki Kain blanket memiliki Kain utama memiliki kain blanket memiliki
hasil cetakan siluet cetakan siluet daun siluet dan warna cetakan siluet daun
daun dan warna yang dan warna yang lebih daun yang terlihat yang baik pada kain.
lebih baik dari baik dari eksperimen cukup baik. warna Permukaan daun
eksperimen sebelumnya. Warna yang dihasilkan terlihat rata/halus.
sebelumnya. Tulang yang dihasilkan kuning bercak Tekstur tulang daun
daun bagian tengah kuning kemerahan, kemerahan cukup bagian tengah tidak
sedikit terlihat. Warna sedikit kecoklatan. terlihat jelas. terlihat. Warna cetakan
kuning lebih terang, Warna terlihat jelas Terdapat sedikit daun gradasi hijau
masih didominasi dan terang.. Tulang bintik putih. Pada kehitaman dan terlihat
bintik putih keabuan daun bagian tengah bagian pinggir daun pekat, sebagai efek dari
yang menyerupai sedikit terlihat.. terdapat siluet warna mordan tunjung yang
percikan air. Hal ini Permukaan daun hijau yang mengandung besi (Fe).
diperkirakan karena terlihat lebih diperkirakan berasal Terdapat siluet warna
daun masih dalam rata/halus dari efek tunjung kuning di sekeliling
keadaan lembab saat dibandingkan kain pada kain blanket. pinggiran daun, terlihat
pencetakan/ utama, tidak ada Tulang daun bagian lebih pekat dan gelap.
pemanasan. Terdapat bintik putih pada tengah cukup Masih terdapat efek
efek cracking hasil kain, namun terdapat terlihat, masih cracking.
lipatan dan gulungan efek cracking hasil terdapat efek
kain. lipatan dan gulungan cracking hasil lipatan
kain. dan gulungan kain.
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
10 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Tabel 6. Hasil eksperimen lanjutan I metode Tabel 7. Hasil eksperimen lanjutan II metode
iron blanket(Sumber: Dokumentasi penulis) dye blanket pewarna secang-tunjung (Sumber:
Hasil Eksperimen Dokumentasi penulis)
Hasil Eksperimen
Kain Kain
Utama Blanket Kain Utama Kain
Blanket
Keterangan
Analisis
Kain utama memiliki Kain blanket memiliki
hasil cetakan yang cetakan yang baik
baik. Tulang daun pada kain. Tulang Kain utama memiliki Kain blanket memiliki
bagian tengah sedikit daun bagian tengah hasil siluet dan cetakan siluet daun
terlihat. Warna yang tidak terlalu terlihat cetakan daun yang dan warna yang pekat.
dihasilkan kuning- dibandingkan terlihat sangat baik Tulang daun sedikit
jingga kemerahan, eksperimen dibandingkan kedua sekali terlihat.
terlihat pucat namun sebelumnya. Warna eksperimen Permukaan daun
lebih terang dan jelas didominasi warna sebelumnya. warna terlihat halus dan rata
dibandingkan hasil hitam kehijauan yang dihasilkan hampir tidak ada
eksperimen dengan intensitas kuning bercak bercak putih. Warna
sebelumnya. Masih yang lebih pekat kemerahan terlihat didominasi gradasi
terdapat bercak putih dibandingkan lebih terang dan hijau kehitaman yang
di permukaan daun. eksperimen pekat. Namun masih terang dan pekat.
Terdapat siluet hijau sebelumnya. Warna terdapat banyak bintik Terdapat warna
kehitaman di kuning hanya kuning kehijauan, kuning-jingga yang
sekeliling daun terdapat pada serta masih ada efek terang dan pekat di
sebagai efek tunjung pinggiran daun, craking akibat lipatan sekeliling pinggiran
pada kain blanket. namun terlihat dan gulungan kain. daun.
Masih terdapat efek terang/pekat. Pada bagian pinggir
cracking hasil lipatan Permukaan daun daun terdapat siluet
dan gulungan kain. terlihat halus namun coklat kehijauan
terdapat banyak efek diperkirakan berasal
cracking hasil lipatan dari efek tunjung
dan gulungan kain. pada kain blanket.
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 11
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Tabel 8. Hasil eksperimen lanjutan II metode Tabel 9. Hasil eksperimen lanjutan II metode
dye blanket secang-tawas (Sumber: iron blanket (Sumber: Dokumentasi penulis)
Dokumentasi penulis) Hasil Eksperimen
Hasil Eksperimen
Kain Utama Kain
Kain Utama Kain Blanket Blanket
Keterangan
Keterangan
Mordan Daun : Tawas
Mordan Daun : Tawas Durasi Mordanting : 5 Jam
Durasi Mordanting : 5 Jam Teknik : Ecoprint iron blanket
Teknik :Ecoprint dye blanket Pewarna Kain :Secang + Tawas
Pewarna Kain Utama :- Utama :-
Pewarna Blanket : Secang + Tawas Pewarna Blanket : Soda abu+Tawas
Mordan Kain Utama : Soda abu+Tawas Mordan Kain Utama : Tunjung (30 menit)
Mordan Blanket : Soda abu+Tawas Mordan Blanket
Analisis
Analisis
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
12 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 13
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
(3) Perlu dilakukan penelitian selanjutnya yerba mate (Ilex paraguariensis). Textile
terkait proses fiksasi mordan pada Research Journal, 87(7), 829–837.
Herlina, M.S., Dartono, F.A., Setyawan. (2018).
teknik eco-printing daun mangga. Eksplorasi eco printing untuk produk
(4) Dapat dilakukan eksperimen lebih sustainable fashion. Ornamen Jurnal Kriya,
lanjut terkait jenis dan waktu 15(2), 118-130.
Hernani., Risfaheri., Hidayat, T. (2017). Ekstraksi
perendaman mordan pada kain utama
dan aplikasi pewarna alami kayu secang
maupun kain blanket, sehingga daun dan jambal dengan beberapa jenis pelarut.
tidak perlu direndam terlalu lama Dinamika Kerajinan dan Batik, 34(2), 113-
dalam mordan. 124.
Husna, F. (2016). Eksplorasi teknik eco dyeing
(5) Dapat dilakukan eksperimen lebih
dengan tanaman sebagai pewarna alam. e-
lanjut terkait kualitas air hasil rendaman Proceeding of Art & Design, 3(2), 280-293.
daun dan kain dalam mordan, maupun Indrayani, L., Andriyati, W., Nuraini E., Triwiswara,
dari proses pengukusan. Sehingga M. (2020). Aplikasi Mesin Berkas Elektron
(Mbe) Sebagai Alternatif Fiksator pada
dapat diketahui apakah limbah air
Pewarnaan Batik Warna Alam. Dinamika
proses eco-printing ini ramah Kerajinan dan Batik, 37(1), 105-118.
lingkungan atau tidak. Khandual, A., Pradhan, S. (2019). Textile Science
(6) Tidak menutup kemungkinan untuk and Clothing Technology. Subramanian
Senthilkannan Muthu (Ed.), Fashion Brands
melakukan eksperimen dengan daun and Consumers Approach
varietas mangga lainnya seperti Arum
Towards Sustainable Fashion (1st ed.,
Manis, Indramayu, Gincu, Gedong, dan
pp.37-53). Singapore: Springer.
lain sebagai nya. Serta melakukan studi Kurniasari, I.D., Maharani, D.K. (2015).
perbandingan warna antar satu varietas Pembuatan Komposit Kitosan Alumina
dengan lainnya. sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Rodamin B
Pada Kain Katun. Journal of Chemistry, 4(1),
75-80.
DAFTAR PUSTAKA Lestari, D.W., Isnaini., Salma, I.R., Satria Y. (2010).
Agustian, A., Zulham, A., Syahyuti., Tarigan, H., Bentonit sebagai zat mordan dalam
Supriatna, A., Supriyatna Y., Nurasa, T. pewarnaan alami pada batik menggunakan
(2005). Analisis Berbagai Bentuk Lembaga kayu secang (caesalpinia sappan linn.).
Pemasaran dan Dampaknya Terhadap Dinamika Kerajinan dan Batik, 35(2), 95-102.
Peningkatan Usaha Komoditas Pertanian. Lestari, K.W.F., Suprapto, H. (2000). Natural Dyes
Laporan Akhir Penelitian. PSEKP-Badan in Indonesia. Yogyakarta: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penelitian dan Pengembangan Industri
Jakarta: Departemen Pertanian Kerajinan dan Batik.
Akar, E., Bulut, M. O. (2012). Ecological dyeing Mahajan, S. (2012). Sustainability of green
with some plant pulps on woolen yarn and fashion. RMUTP International Conference:
cationized cotton fabric. Journal of Cleaner Textiles & Fashion (pp.1-11). Bangkok:
Production, 32, 1-9. Rajamangala University of Technology Phra
All Eco Printing Projects. (2017). Retrieved Nakhon.
Desember 3, 2019, from Miah, M.R., Zakaria, Hossain, M.A., Dipto, A.I.,
https://naturalfabricdyeing.com Telegin, F.Y., Quan H. (2016). Eco-dyeing of
Alwasilah, C. (2002). Pokoknya Kualitatif. Nylon Fabric Using Natural Dyes Extracted
Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. from Onion Outer Shells: Assessment of the
Giacomini, F., Benedet M.M.A., Arroyo, P.A., De Effect of Different Mordant on Color and
Barros, M.A., Dos Santos J.C. (2016). Fastness Properties. International Journal of
Ecofriendly dyeing of silk with extract of Scientific & Engineering Research,
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
14 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
17(9),1030-1043.
Pujiarti, R., Sari, D.P., Kasmudjo, dan Titis Budi
Widowati, T.B. (2009). Kualitas pewarnan
batik yang dihasilkan dari perbedaan
konsentrasi dan bahan fikasi bahan
pewarna daun mangga arum
manis (mangifera indica linn). In A
Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XII Tahun
2009 (pp. 932-940). Bogor: Fakultas
Kehutanan IPB.
Rahmah, N.L., Wignyanto., Hafiz, M. (2017).
Pemanfaatan daun mangga arum manis
(mangifera indica linn) sebagai pewarna
alami tekstil. Jurnal Teknologi Pertanian,
18(2), 75-82.
Salsabila, B., Ramadhan, M.S. (2018). Eksplorasi
teknik eco print dengan menggunakan kain
linen untuk produk fashion. e-Proceeding
of Art & Design, 5(3), 2277-2292.
Subjan, V.G. (2014). Eksperimen warna alam
mangga arumanis, mangga gedong gincu
dan mangga simanalagi sebagai pewarna
kain sutera. Skripsi. Fakultas Pendidikan
Seni dan Desain. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn) 15
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. Vol. 40 No. 1, JUNI 2023, hal. 1 - 16
Indrianti, P, dkk. Studi Eksperimen Waktu Perendaman Mordan Terhadap Hasil Warna
16 Kain pada Teknik Eco-Printing Menggunakan Daun Mangga (Mangifera Indica Linn)