Awalan
Awalan
Banjir di Kota Semarang tiap tahunnya terhitung sejak tahun 2005 hingga tahun 2010
selalu meningkat dan Kawasan yang tergenang dari tahun ke tahun juga semakin
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas saluran pemutusan saat ini sudah tidak
mampu lagi mengalirkan air limpasan yang semakin tahun semakin besar karena perubahan
fungsi lahan. Kondisi seperti ini bertambah parah karena kesadaran masyarakat masih
kurang untuk ikut bertanggung jawab terhadap keberadaan saluran pematusan.
Banjir yang berlangsung setiap tahun akan semakin meningkatkan sikap apatis
masyarakat terhadap program-program pemerintah dalam menanggulangi banjir. Faktor
psikologis tersebut akan berdampak pada melemahnya partisipasi masyarakat terhadap
pembangunan di daerahnya. Dengan kondisi demikian, yang timbul saat ini adalah saling
menyalahkan satu sama lain, pihak pemerintah menuding masyarakat yang mempunyai
rasa memiliki, dilain pihak masyarakat menganggap pemerintah tidak mampu mengurus
saluran dan menganggap industri pemukiman / pengembangan adalah salah satu pihak yang
harus bertanggung jawab terhadap timbulnya banjir.