1. Homopolisakarida
Yaitu polisakarida yang tersusun atas satu jenis dari monosakarida yang
diikat oleh ikatan glikosida, seperti galactan, mannan, fructosans, dan glucosans
(cellulose, dextrin, glycogen, dan starch/pati)
2. Heteropolisakarida
2 Cu2+ + 4 I- Cu2I2 + I2
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 I-
Alat : Bahan :
1. Beaker glass 1. KI 20%
2. pipet ukur 200mL,25mL dan 1mL 2. KI 10%
3. pipet volume 10mL, 15mL, 25mL 3. HCl 4 N
4. Labu ukur 250mL dan 100mL 4. Na.tiosulfat 0,1 N
5. Erlenmayer 250mL 5. Kalium Bromat 0,1 N
6. pipet tetes 6. Amilum 1%
7. buret, statif dan klap 7. NaOH 30%
8. Sendok tanduk 8. As. Sulfat 4 N
9. Neraca analitik 9. Luff Schoorl
10. Kaki tiga, asbes, dan lampu spritus 10. Sampel : Kentang rebus
CARA KERJA :
A. Penetapan Kadar
1 Memasak 10 gr kentang rebus dengan 200 mL HCl 4 N sampai
. kentang hancur.
2 Dinginkan bahan, masukkan ke dalam labu ukur 250mL, add sampai
. tanda batas dan saring seperlunya.
3 Pipet 10,0 mL saringan, masukkan ke labu ukur 100mL , tambahkan
. indikator PP dan tambahkan NaOH sampai warna merah muda
terbentuk (penetralan). Add aquades sampai tanda batas.
4 Pipet larutan tersebut sebanyak 10,0 mL ke erlenmayer.
.
5 Tambahkan 15,0 mL aquadest dan 24,0 mL Luff Schoorl
.
6 Panaskan diatas lampu spritus mendidih 10 menit.
.
7 Dinginkan, tambahkan 25 mL asam sulfat 4 N, dan 15 mL KI
. 20%,tutup.
8 Titrasi dengan Na.Tiosulfat 0,1 N sampai kuning jerami.
.
9 Tambahkan 1 mL amilum 1% tirasi kembali dengan Na.Tiosulfat
. sampai warna biru hilang atau terbentuk larutan putih susu. Catat
volume titrasi.
1 Lakukan titrasi blanko dengan 25 mL aquades dan 25 mL Luff
0 Schoorl, kerjakan seperti sampel.
B. Standarisasi
1. Pipet 10,0 mL Kalium Bromat 0,1 N ke dalam erlenmayer, add
aquades sampai 100mL
2. Tambahkan 5 mL as. Sulfat 4 N dan 10 mL KI 10%, tutup.
3. Titrasi dengan Na.tiosulfat 0,1 N sampai kuning jerami, tambah 1 mL
amilum 1%
4. Titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang, catat volume titrasi.
DATA PENGAMATAN :
A. Standarisasi
KBrO3 : B = 0,697 Gr
V = 250 mL = 0,25 L
BM = 167,01 Gr/Mol
Be = 1/6 BM = 27,8 Gr/ek
Vpipet = 10 mL
Vtitrasi pembakuan = 10,0 mL
B. Penetapan
Berat sampel = 10,048 g = 10048 mg
Volume titrasi sampel = 21,4 mL
Volume titrasi Blanko = (27 mL + 23,9 mL) : 2 = 25,45 mL
Pengenceran 250 mL => 10,0 mL = 25 kali
100 mL => 10,0 mL = 10 kali
Total = 250 kali
Tabel luff [NS2O3] = 0,1 N
4 mL Tiosulfat = 9,7 mg gula
5 mL Tiosulfat = 12,2 mg gula
6 mL Tiosulfat = 14,7 mg gula
Maka :
1 mL Tiosulfat = 2,5 mg gula
RUMUS :
% gula = Mg gula : Mg sampel x D x 100%
%KH = %gula x faktor(0,9)
KALKULASI :
Volume Tiosulfat :
= (Vtitrasi BLK - Vtitrasi Sp) x F
= (25,45 mL – 21,4 mL) x 1,003
Volume Tiosulfat = 4,06215 mL
HASIL :
Maka % gula :
= mg gula : mg sampel x D x 100 %
= 9,8554 mg : 10.048 mg x 250 x 100%
% gula = 24,5208 %
%karbohidrat :
% KH = 24,5208 x 0,9
% KH = 22,06872 %
PEMBAHASAN :
Setelah melakukan percobaan dapat dianalisis bahwa penentuan kadar
karbohidrat yang terkandung dalam suatu sampel dengan metode Luff Schoorl.
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff
Schoorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
2 CuI2 ↔ Cu2I2 + I2
I2 + amilum → Biru
KESIMPULAN :
Berdasarkan analisis kuantitatif metode luff schoorl dapat disimpulkan
Kentang rebus mengandung gula pereduksi, kadarnya 22,06872%. Hal ini
dipengaruhi oleh jumlah gula yang terdapat dalam kentang rebus
DAFTAR PUSTAKA :
Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN
Tabel Luff :