Anda di halaman 1dari 91

BAB IV

ANALISA
4.1 Analisa Eksternal
4.1.1 Analisa Fisik Dasar
Analisa fisik dasar ini diperlukan untuk mengetahui daya dukung
lingkungan terhadap perencanaan ruang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan wilayah perencanaan. Analisis ini terdiri dari analisis Satuan
Kemampuan Lahan (SKL) dan Analisis Kesesuaian Lahan (AKL). SKL dan
AKL akan membantu dalam penghitungan daya tampung dan daya dukung.
4.1.1.1 Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
Tujuan analisis SKL Morfologi adalah untuk memilah bentuk
bentang alam/morfologi pada wilayah dan/atau kawasan perencanaan yang
mampu untuk dikembangkan sesuai dengan fungsinya. Dalam analisis SKL
morfologi melibatkan data masukan berupa peta morfologi dan peta
kelerengan dengan keluaran peta SKL Morfologi dapat dilihat pada Peta 4.1
dengan penjelasannya. Adapun SKL Morfologi seperti yang dijabarkan
dibawah ini:
Tabel 4. 1
Parameter Penyusunan SKL Morfologi
Peta Peta
No. SKL Morfologi Nilai
Morfologi Kelerengan
Kemampuan lahan dari morfologi
1. Bergunung > 40 % 1
tinggi
Berbukit, Kemampuan lahan dari morfologi
2. 15 – 40 % 2
Bergelombang cukup
Kemampuan lahan dari morfologi
3. Berombak 8 – 15 % 3
sedang
Kemampuan lahan dari morfologi
4. Landai 2–8% 4
kurang
Kemampuan lahan dari morfologi
5. Datar 0–2% 5
rendah
Sumber: Permen PU No.20 Tahun 2007
Tabel 4. 2
Tabel SKL Morfologi Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Total
SKL Morfologi
Kemamp Kemamp
Nama Kemampua Kemampua Kemampua
No uan uan
Kecamatan n Lahan n Lahan n Lahan
Lahan Lahan
Morfologi Morfologi Morfologi
Morfologi Morfolog
Sedang Kurang Rendah
Tinggi i Cukup
3792,1
1 Blahbatuh 0,00 0,00 0,00 59,33 3732,79
1
5008,3
2 Gianyar 0,00 0,00 78,40 3390,98 1538,99
7
7336,0
3 Payangan 0,00 432,34 4015,19 2888,55 0,00
9
5263,0
4 Sukawati 0,00 0,00 0,00 42,15 5220,89
3
Tampak 3703,1
5 0,00 0,00 1018,69 2659,31 25,15
siring 5
6727,1
6 Tegalalang 0,00 4,68 3316,67 3381,78 24,01
4
4374,8
7 Ubud 0,00 0,00 0,00 2239,83 2134,99
2
36204,
Jumlah 0,00 437,02 8428,96 14661,93 12676,81
72
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan hasil analisis SKL Morfologi dapat dilihat pada tabel
diatas, kondisi kemampuan lahan Kabupaten Gianyar masuk dalam
klasifikasi kemampuan lahan dari morfologi cukup, sedang, kurang dan
rendah. Kondisi kemampuan lahan di Kabupaten Gianyar mayoritas
merupakan morfologi kurang dengan luas sebesar 14.661,93 Ha. Kondisi
kemampuan lahan paling sedikit adalah kemampuan lahan dari morfologi
cukup dengan luas sebesar 437,02 Ha yang meliputi Kecamatan Payangan
dan Kecamatan Tegallalang.
A. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan
Tujuan analisis SKL Kemudahan Dikerjakan adalah untuk
mengetahui tingkat kemudahan lahan di wilayah dan/atau kawasan untuk
digali/dimatangkan dalam proses pembangunan/ pengembangan kawasan.
Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta topografi, peta
morfologi, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta penggunaan lahan
eksisting, dengan keluaran peta SKL kemudahan dikerjakan dan
penjelasannya. Adapun SKL Kemudahan Dikerjakan dapat dilihat pada peta
4.3 seperti yang dijabarkan dibawah ini:
Tabel 4. 3
Tabel SKL Kemudahan Dikerjakan
Peta
SKL
Peta Penggu
Peta Peta Peta Kemud
N Jenis naan Ni
Morfolo Kelere Keting ahan
o. Tana Lahan lai
gi ngan gian Dikerja
h Eksistin
kan
g
1 Bergunu > 40 % >3000 Medit Hutan Kemuda 1
ng m eran han
dikerjak
Peta
SKL
Peta Penggu
Peta Peta Peta Kemud
N Jenis naan Ni
Morfolo Kelere Keting ahan
o. Tana Lahan lai
gi ngan gian Dikerja
h Eksistin
kan
g
an
rendah
Pertania
n, Kemuda
Latos
Berbukit, Perkebu han
15 – 40 2000 – ol,
2 Bergelo nan , dikerjak 2
% 3000 m grumu
mbang pertania an
sol
n tanah kurang
kosong
Kemuda
han
Beromba 8 – 15 1000 –
3 - dikerjak 3
k % 2000 m
an
sedang
Kemuda
han
500 – Regos tanah
4 Landai 2–8% dikerjak 4
1000 m ol kosong
an
cukup
Kemuda
han
0 – 500 Alluvi Permuki
5 Datar 0–2% dikerjak 5
m al man
an
tinggi
Sumber: Permen PU No.20 Tahun 2007
Tabel 4. 4
Tabel SKL Kemudahan Dikerjakan Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
SKL Kemudahan Dikerjakan
Nama Kemudaha
No Kemudahan Kemudahan Kemudahan Kemudahan
Kecamatan n
Dikerjakan Dikerjakan Dikerjakan Dikerjakan
Dikerjakan
Tinggi Sedang Kurang Rendah
Cukup
1 Blahbatuh 2467,34 1320,42 0,00 0,00 0,00
2 Gianyar 1202,50 3710,86 66,75 0,00 0,00
3 Payangan 0,00 2448,41 4832,71 0,00 0,00
4 Sukawati 1923,98 3304,44 0,00 0,00 0,00
5 Tampaksiring 2,19 2473,22 1224,89 0,00 0,00
6 Tegallalang 9,54 2641,31 4061,62 0,00 0,00
7 Ubud 583,49 3768,91 0,00 0,00 0,00
Jumlah 6189,03 19667,57 10185,97 0,00 0,00
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan hasil analisis SKL kemudahan dikerjakan Kabupaten
Gianyar dapat dilihat pada tabel diatas, kondisi kemudahan dikerjakan di
Kabupaten Gianyar masuk dalam klasifikasi kemudahan dikerjakan tingggi,
cukup dan sedang. Kondisi mayoritas kemudahan dikerjakan di Kabupaten
Gianyar adalah cukup dengan luas sebesar 19.667,57 Ha. Dan untuk jumlah
kondisi kemudahan dikerjakan paling sedikit adalah tinggi dengan luasan
sebesar 6.189,03 Ha.
B. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng
Tujuan analisis SKL Kestabilan Lereng adalah untuk mengetahui
tingkatkemantapan lereng di wilayah pengembangan dalam menerima
beban. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta topografi, peta
morfologi, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta hidrogeologi, peta
curah hujan, peta bencana alam (rawan bencana gunung berapi dan
kerentanan gerakan tanah) dan peta penggunaan lahan, dengan keluaran peta
SKL kestabilan lereng dan penjelasannya. Adapun SKL Kesetabilan Lereng
dapat dilihat pada Peta 4.5 seperti yang dijabarkan dibawah ini:
Tabel 4. 5
Parameter Penyusunan SKL Kestabilan Lereng
Cura Skl
Morfolog Lere Ketinggi h Pengguna Kestabil Nil
i ng an Huja an Lahan an ai
n Lereng
Gunung/
pegunung
Semak, Kestabila
an dan
>40% Tinggi Sama belukar, n lereng 1
bukit/
ladang tinggi
perbukita
n
Gunung/
pegunung
Kebun, Kestabila
an dan 25- Cukup
Sama hutan, n lereng 2
bukit/ 40% tinggi
belukar cukup
perbukita
n
Bukit/ Kestabila
15-
perbukita Sedang Sama Semua n lereng 3
25%
n sedang
Datar 2- Rendah Sama Semua Kestabila 4
n lereng
15%
kurang
Kestabila
Sangat
Datar 0-2% Sama Semua n lereng 5
rendah
rendah
Sumber: Permen PU No.20 Tahun 2007
Tabel 4. 6
SKL Kestabilan Lereng Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Total
SKL Kestabilan Lereng
Nama
No Kestabilan Kestabila Kestabilan Kestabilan
Kecamatan
Lereng n Lereng Lereng Lereng
Tinggi Sedang Kurang Rendah
1 Blahbatuh 3565,29 213,23 0,00 0,00 3778,51
2 Gianyar 2565,33 2409,08 0,00 0,00 4974,41
3 Payangan 227,75 6906,04 0,00 150,06 7283,85
4 Sukawati 4698,69 539,88 0,00 0,00 5238,57
5 Tampaksiring 328,82 3369,71 0,00 0,00 3698,52
6 Tegallalang 192,84 6518,05 0,00 0,00 6710,89
7 Ubud 2730,23 1620,64 0,00 0,00 4350,87
Jumlah 14308,95 21576,62 0,00 150,06 36035,64
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan hasil analisis SKL kestabilan lereng diKabupaten
Gianyar masuk dalam klasifikasi kestabilan lereng tinggi, sedang dan
rendah. Kestabilan lereng mayoritas di Kabupaten Gianyar adalah sedang
dengan luas sebesar 21.576,62 Ha. Untuk kestabilan lereng paling sedikit
merupakan klasifikasi kestabilan lereng rendah dengan luas 150,06 Ha yang
merupakan Kecamatan Payangan.
C. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi
Tujuan analisis SKL Kestabilan Pondasi adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan lahan untuk mendukung bangunan berat dalam
pengembangan perkotaan, serta jenis-jenis pondasi yang sesuai untuk
masing-masing tingkatan. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa
peta SKL kestabilan lereng, peta jenis tanah, peta kedalaman efektif tanah,
peta tekstur tanah, peta hidrogeologi dan peta penggunaan lahan eksisting.
Output dari analisis SKL Kestabilan Pondasi adalah peta SKL Kestabilan
Pondasi, deskripsai tingkat kestabilan pondasi dan perkiraan jenis pondasi
untuk setiap tingkatan kestabilan pondasi. Parameter yang digunakan dalam
analisis SKL kestabilan pondasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 7
Parameter Penyusunan SKL Kestabilan Pondasi
Skl Kestabilan Penggunaan
Skl Kestabilan Pondasi Nilai
Lereng Lahan
Semak, Daya Dukung Dan
Kestabilan
Belukar, Kestabilan Pondasi 1
Lereng Rendah
Ladang Rendah
Kestabilan Kebun, Hutan,
Daya Dukung Dan 2
Lereng Kurang Belukar
Kestabilan Pondasi
Kestabilan
Semua Kurang 3
Lereng Sedang
Semua Daya Dukung Dan 4
Kestabilan
Kestabilan Pondasi
Lereng Tinggi Semua 5
Tinggi
Sumber: Permen PU No.20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Kestabilan
Pondasi adalah munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses analisis yang
dilakukan dengan bantuan software ArcGIS. Di Kabupaten Gianyar, hasil
yang didapatkan setelah melakukan analisis menggunakan ArcGIS
memunculkan beberapa nilai yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 8
Hasil Analisis SKL Kestabilan Pondasi Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
SKL Kestabilan Pondasi
Daya Daya Daya
Nama
No Dukung dan Dukung dan Dukung dan Total
Kecamatan
Kestabilan Kestabilan Kestabilan
Pondasi Pondasi Pondasi
Tinggi Kurang Rendah
1 Blahbatuh 0,00 3779,44 0,00 3779,44
2 Gianyar 0,00 4979,91 0,00 4979,91
3 Payangan 172,99 7112,18 0,00 7285,17
4 Sukawati 0,00 5240,14 0,00 5240,14
5 Tampaksiring 0,00 3698,52 0,00 3698,52
6 Tegallalang 0,00 6710,89 0,00 6710,89
7 Ubud 0,00 4352,10 0,00 4352,10
Jumlah 172,99 35873,18 0,00 36046,17
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan hasil analisis SKL kestabilan pondasi dapat dilihat
pada tabel diatas, bahwa SKL kestabilan pondasi Kabupaten Ginyar masuk
dalam klasifikasi daya dukung dan kestabilan pondasi tinggi dan kurang.
Dikabupaten Gianyar kestabilan pondasi mayoritas merupakan daya dukung
dan kestabilan pondasi kurang dengan luas 35.873,18 Ha. Sedangkan untuk
kestabilan pondasi paling sedikit merupakan daya dukung dan kestabilan
pondasi tinggi dengan luas 172,99 Ha.
D. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air
Tujuan analisis SKL Ketersediaan Air adalah untuk mengetahui
tingkat ketersediaan air dan kemampuan penyediaan air pada masing-masing
tingkatan, guna pengembangan kawasan. Dalam analisis ini membutuhkan
masukan berupa peta morfologi, peta kelerengan, peta curah hujan, peta
hidrogeologi, peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan eksisting dengan
keluaran peta SKL Ketersediaan Air dan penjelasannya. Berikut adalah
parameter penyusunan SKL ketersediaan air:
Tabel 4. 9
Parameter Penyusunan SKL Ketersediaan Air
Skl
Penggunaan Nila
Morfologi Lereng Ketersediaan
Lahan i
Air
Gunung/pegununga Semak, Ketersediaan
n dan >40% belukar, air sangat 1
bukit/perbukitan ladang rendah
Gunung/pegununga Kebun,
25- Ketersediaan
n dan hutan, 2
40% air rendah
bukit/perbukitan belukar
15- Ketersediaan
Bukit/perbukitan Semua 3
25% air sedang
Datar 2-15% Semua Ketersediaan 4
Datar 0-2% Semua air tinggi 5
Sumber: Permen PU No.20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Ketersediaan Air
adalah munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses analisis yang
dilakukan dengan bantuan software ArcGIS. Di Kabupaten Gianyar, hasil
yang didapatkan setelah melakukan analisis menggunakan ArcGIS
memunculkan beberapa nilai yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 10
Hasil Analisis SKL Ketersediaan Air Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Total
SKL Ketersediaan Air
Nama
No Ketersediaa Ketersediaan
Kecamatan Ketersediaan Ketersediaa
n Air Air Sangat
Air Tinggi n Air Sedang
Rendah Rendah
1 Blahbatuh 3778,51 0,00 0,00 0,00 3778,51
2 Gianyar 4979,90 0,00 0,00 0,00 4979,90
3 Payangan 5550,01 1734,49 0,00 0,00 7284,51
4 Sukawati 5238,81 0,00 0,00 0,00 5238,81
5 Tampaksiring 3634,85 63,26 0,00 0,00 3698,10
6 Tegallalang 5614,46 1095,69 0,00 0,00 6710,16
7 Ubud 4353,26 0,00 0,00 0,00 4353,26
36043,2
Jumlah 33149,81 2893,44 0,00 0,00
5
Sumber: Hasil Analisis, 2019
E. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Untuk Drainase
Tujuan analisis SKL untuk Drainase adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan lahan dalam mengalirkan air hujan secara alami,
sehingga kemungkinan genangan baik bersifat lokal maupun meluas dapat
dihindari. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta morfologi,
peta kemiringan lereng, peta topografi, peta jenis tanah, peta curah hujan,
peta kedalaman efektif tanah, dan penggunaan lahan eksisting dengan
keluaran peta SKL untuk Drainase dan penjelasannya. Drainase berkaitan
dengan aliran air, serta mudah tidaknya air mengalir. SKL drainase
diperlukan untuk mengetahui tingkat kemampuan lahan dalam mematuskan
air hujan secara alami, sehingga kemungkinan genangan baik bersifat lokal
ataupun meluas dapat dihindari. Berikut adalah parameter penyusunan SKL
untuk drainase:
Tabel 4. 11
Parameter Penyusunan SKL untuk Drainase
Skl
Lere Ketinggi Pengguna Kestabil Nil
Morfologi
ng an an Lahan an ai
Lereng
Gunung/pegunu Semak,
ngan dan >40% Tinggi belukar, 5
bukit/perbukitan ladang Drainase
Gunung/pegunu Kebun, tinggi
25- Cukup
ngan dan hutan, 4
40% tinggi
bukit/perbukitan belukar
15- Drainase
Bukit/perbukitan Sedang Semua 3
25% cukup
2-
Datar Rendah Semua 2
15% Drainase
Sangat kurang
Datar 0-2% Semua 1
rendah
Sumber : Permen PU No 20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Drainase adalah
munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses analisis yang dilakukan
dengan bantuan software ArcGIS. Di Kabupaten Gianyar, hasil yang
didapatkan setelah melakukan analisis menggunakan ArcGIS memunculkan
beberapa nilai yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 12
Hasil Analisis SKL Drainase Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Total
Nama SKL Drainase
No
Kecamatan Drainase Drainas Drainase
Tinggi e Cukup Kurang
1 Blahbatuh 0,00 3713,17 75,27 3788,44
2 Gianyar 0,00 3369,02 1636,31 5005,32
3 Payangan 15,31 6736,82 572,94 7325,07
4 Sukawati 0,00 4665,38 588,69 5254,07
5 Tampaksiring 0,00 2626,96 1089,98 3716,94
6 Tegallalang 0,00 6014,29 728,97 6743,25
7 Ubud 0,00 3005,15 1360,73 4365,88
Jumlah 15,31 30130,78 6052,88 36198,97
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sekitar SKL Drainase di
Kabupaten Gianyar didominasi atau masuk kedalam katagori cukup.
Drainase kurang menunjukkan bahwa aliran air cukup mudah mengalir atau
lancar. Arahan pengembangan di wilayah kemampuan lahan dengan
drainase cukup yaitu, pemanfaatan kawasan sebagai daerah konservasi air
secara individu tiap bangunan sehingga tidak menimbulkan dampak bencana
di kemudian hari . langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut :
1) Pembuatan sumur resapan individual seperti Rorak dan sistem
catch-pitch untuk menampung air yang efektif untuk menyerap
kembali air hujan
2) Perawatan sarana prasarana secara kontinuitas dengan harapan
tingkat pelayanannya maksimal
F. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi
Tujuan analisis SKL Terhadap Erosi adalah untuk mengetahui
daerah-daerah yang mengalami keterkikisan tanah, sehingga dapat diketahui
tingkat ketahanan lahan terhadap erosi serta antispasi dampaknya pada
daerah yang lebih hilir. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa
peta morfologi, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta hidrogeologi,
peta tekstur tanah, peta curah hujan dan peta penggunaan lahan eksisting
dengan keluaran peta SKL Terhadap Erosi dan penjelasannya.
Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau
angin. Erosi tinggi berarti lapisan tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh
angin dan air. Erosi rendah berarti lapisan tanah sedikit terbawa oleh angin
dan air. Tidak ada erosi berarti tidak ada pengelupasan lapisan tanah. Berikut
adalah parameter penyusunan SKL terhadap erosi:
Tabel 4. 13
Parameter Penyusunan SKL terhadap Erosi
Skl
Leren Penggunaan Nila
Morfologi Kestabilan
g Lahan i
Lereng
Gunung/pegununga
Semak,
n dan >40% Erosi tinggi 1
belukar, ladang
bukit/perbukitan
Gunung/pegununga
25- Kebun, hutan, Erosi cukup
n dan 2
40% belukar tinggi
bukit/perbukitan
15-
Bukit/perbukitan Semua Erosi sedang 3
25%
Erosi sangat
Datar 2-15% Semua 4
rendah
Tidak ada
Datar 0-2% Semua 5
erosi
Sumber : Permen PU No 20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Terhadap
Erosi adalah munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses analisis
yang dilakukan dengan bantuan software ArcGIS. Di Kabupaten
Gianyar, hasil yang didapatkan setelah melakukan analisis menggunakan
ArcGIS memunculkan beberapa nilai yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4. 14
Hasil Analisis SKL Erosi Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Total
SKL Erosi
Nama
No Erosi Erosi Tidak
Kecamatan Erosi Erosi
Cukup Sangat Ada
Tinggi Sedang
Tinggi Rendah Erosi
1 Blahbatuh 0,00 17,81 3760,46 0,00 0,00 3778,28
2 Gianyar 0,00 507,68 4477,45 0,00 0,00 4985,13
3 Payangan 106,24 6239,02 937,28 1,42 0,00 7283,96
4 Sukawati 0,00 20,47 5215,31 0,00 0,00 5235,78
5 Tampaksiring 0,00 1991,83 1708,57 0,00 0,00 3700,40
6 Tegallalang 0,00 5464,23 1251,55 0,00 0,00 6715,78
7 Ubud 0,00 178,37 4178,17 0,00 0,00 4356,54
Jumlah 106,24 14419,41 21528,80 1,42 0,00 36055,87
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa wilayah di Kabupaten
Gianyar berada pada SKL yang didominasi oleh erosi sedang dan erosi
cukup tinggi. Kawasan yang memiliki kemampuan lahan erosi yang cukup
tinggi berpotensi terjadi pengikisan tanah dimana hilangnya unsur
keterikatan tanah sehingga daya serap dan ikat tanah berkurang yang
berpeluang terjadinya bencana longsor. Perlu adanya perhatian terkait
kawasan erosi cukup tinggi dimana kawasan ini terdapat di daerah aluran
sungai (DAS) dengan upaya mitigasi bencana dengan merefitalisasi kawasan
Daerah Aliran Sungai berdasarkan Permen PU No 28 Tahun 2015 terkait
sempadan sungai dan memanfaatkan kawasan tersebut sebagai peruntukan
yang tidak terbangun dan juga berfungsi untuk meminimalisir jatuhnya
korban jiwa. Lebih ditingkatkannya lagi terhadap pengendalian
pembangunan dikawasan yang memiliki kemampuan lahan erosi sedang
dengan menerapkan pembuatan teras bangku. pengendalian erosi dengan
pembutan teras pasangan batu. dan pengendalian sedimentasi dengan
pembuatan kolam endapan sedimen agar tidak terjadinya pengikisan tanah
yang menyebabkan potensi bencana longsor.
G. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah
Tujuan analisis SKL Pembuangan Limbah adalah untuk
mengetahui mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai
lokasi penampungan akhir dan pengeolahan limbah, baik limbah padat
maupun cair. Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta
morfologi, peta kemiringan, peta topografi, peta jenis tanah, peta
hidrogeologi, peta curah hujan dan peta penggunaan lahan eksisting dengan
keluaran peta SKL Pembuangan Limbah dan penjelasannya
SKL pembuangan limbah adalah tingkatan untuk memperlihatkan
wilayah tersebut cocok atau tidak sebagai lokasi pembuangan. Analisis ini
menggunakan peta hidrologi dan klimatologi. Kedua peta ini penting, tapi
biasanya tidak ada data rinci yang tersedia. SKL pembuangan limbah kurang
berarti wilayah tersebut kurang/tidak mendukung sebagai tempat
pembuangan limbah. Berikut adalah parameter penyusunan SKL
pembuangan limbah:
Tabel 4. 15
Parameter Penyusunan SKL Pembuangan Limbah
Pengg N
Le
Ketin unaan Skl Pembuangan il
Morfologi re
ggian Laha Limbah a
ng
n i
Sema Kemampuan lahan
Gunung/peg
>4 k, untuk pembuangan
unungan dan Tingg
0 beluka limbah kurang 1
bukit/perbuk i
% r,
itan
ladang
Gunung/peg 25 Cuku Kebun 2
unungan dan - p ,
hutan,
bukit/perbuk 40
tinggi beluka
itan %
r
15
Kemampuan lahan
Bukit/perbuk - Sedan Semu
untuk pembuangan 3
itan 25 g a
limbah sedang
%
2-
Rend Semu
Datar 15 4
ah a
% Kemampuan lahan
Sanga untuk pembuangan
0-
t Semu limbah cukup
Datar 2 5
renda a
%
h
Sumber : Permen PU No 20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Pembuangan
Limbah adalah munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses analisis yang
dilakukan dengan bantuan software ArcGIS. Hasil yang didapatkan setelah
melakukan analisis menggunakan ArcGIS memunculkan beberapa nilai yang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 16
Hasil Analisis SKL Pembuangan Limbah Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
SKL Pembuangan Limbah
Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No Total
Kecamatan Lahan untuk Lahan untuk Lahan untuk
Pembuangan Pembuangan Pembuangan
Limbah Cukup Limbah Sedang Limbah Kurang
1 Blahbatuh 137,50 3650,64 0,00 3788,14
2 Gianyar 11,65 4996,69 0,00 5008,34
3 Payangan 4,66 4392,96 2933,00 7330,62
4 Sukawati 348,61 4912,52 0,00 5261,14
5 Tampaksiring 0,00 3182,58 534,98 3717,56
6 Tegallalang 2,15 4245,39 2495,41 6742,95
7 Ubud 4,65 4367,97 0,00 4372,62
Jumlah 509,22 29748,76 5963,39 36221,36
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa wilayah di Kabupaten
Gianyar memiliki kemampuan lahan yang didominasi untuk membuang
limbah sedang. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah di Kabupaten Gianyar
mendukung sebagai tempat pembuangan limbah. Dominasi kondisi
morfologi yang datar dengan ketinggian sangat rendah menjadikan
mudahnya pembuangan limbah di Kabupaten Gianyar. Penerapan konsep 3R
dapat dijadikan sebagai solusi, yaitu melakukan reduce, reuse dan recycle
untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan mengolah limbah
sehingga kondisi pembuangan limbah di Kabupaten Gianyar dapat tetap
berkelanjutan.
H. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Bencana Alam
Tujuan analisis SKL terhadap Bencana Alam adalah untuk
mengetahui tingkat kemampuan lahan dalam menerima bencana alam
khususnya dari sisi geologi, untuk menghindari/mengurangi kerugian dari
korban akibat bencana tersebut. Dalam analisis ini membutuhkan masukan
berupa peta peta morfologi, peta kemiringan lereng, peta topografi, peta
jenis tanah, peta tekstur tanah, peta curah hujan, peta bencana alam (rawan
gunung berapi dan kerentanan gerakan tanah) dan peta penggunaan lahan
eksisting dengan keluaran peta SKL Terhadap Bencana Alam dan
penjelasannya.
SKL bencana alam merupakan overlay dari peta - peta bencana alam,
meliputi:
 Kawasan rawan gempa bumi
 Kawasan rawan longsor
 Kawasan rawan gelombang passang dan abrasi pantai
 Kawasan rawan banjir
Jadi, morfologi gunung dan perbukitan dinilai tinggi ada peta
rawan bencana gunung api dan longsor. Sedangkan lereng datar yang dialiri
sungai dinilai tinggi pada rawan bencana banjir. Penentuan kelas pada rawan
bencana ini ada lima. Kelas 1 artinya rawan bencana alam dan kelas 5
artinya tidak rawan bencana alam. Berikut adalah parameter penyusunan
SKL terhadap bencana alam:
Tabel 4. 17
Parameter Penyusunan SKL terhadap Bencana Alam
Skl
Lere Ketinggi Pengguna Pembuang Nil
Morfologi
ng an an Lahan an ai
Limbah
Gunung/pegunu Semak,
ngan dan >40% Tinggi belukar, 5
Potensi
bukit/perbukitan ladang
bencana
Gunung/pegunu Kebun,
25- Cukup alam tinggi
ngan dan hutan, 4
40% tinggi
bukit/perbukitan belukar
Potensi
15- bencan
Bukit/perbukitan Sedang Semua 3
25% alam
cukup
Datar 2- Rendah Semua Potensi 2
Skl
Lere Ketinggi Pengguna Pembuang Nil
Morfologi
ng an an Lahan an ai
Limbah
15% bencan
Sangat alam
Datar 0-2% Semua 1
rendah kurang
Sumber : Permen PU No 20 Tahun 2007
Analisis yang terpenting dalam pembahasan SKL Terhadap
Bencana Alam adalah munculnya nilai-nilai setelah melakukan proses
analisis yang dilakukan dengan bantuan software ArcGIS. Di Kabupaten
Gianyar, hasil yang didapatkan setelah melakukan analisis menggunakan
ArcGIS memunculkan beberapa nilai yang dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4. 18
Hasil Analisis SKL terhadap Bencana Alam Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
SKL Bencana Alam
Nama
No Potensi Potensi Potensi Total
Kecamatan
Bencana Bencana Bencana Alam
Alam Tinggi Alam Cukup Kurang
1 Blahbatuh 0,00 3656,17 127,85 3784,02
2 Gianyar 0,00 4975,08 12,87 4987,95
3 Payangan 1651,95 5469,14 162,58 7283,66
4 Sukawati 0,00 4930,63 310,36 5240,99
Tampaksirin
5 63,79 3635,88 0,00 3699,67
g
6 Tegallalang 1098,03 5623,05 0,00 6721,08
7 Ubud 0,00 4362,05 0,00 4362,05
Jumlah 2813,76 32652,01 613,66 36079,43
Sumber: Hasil Analisis, 2019
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa wilayah di Kota
Sorong meiliki SKL terhadap bencana alam tinggi, cukup dan sedangkan
sisanya memiliki SKL terhadap bencana alam kurang, dan didominasi oleh
potensi bencana alam cukup, yang mana perlu adanya kesiapsiagaan melalui
mitigasi bencana.
Peta 4. 1
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Morfologi

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 2
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 3
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 4
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 5
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 6
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Untuk Drainase

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 7
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 8
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah

Sumber: Hasil Analisis, 2019


Peta 4. 9
Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Bencana Alam

Sumber: Hasil Analisis, 2019


4.1.1.2
Analisa Kesesuaian Lahan (AKL)
Analisa Kesesuain Lahan merupakan Analisa yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kemampuan pengembangan suatu lahan.
Pengklasifikasikan pengembangan kemampuan lahan dengan cara
mengoverlay setiap satuan kemampuan lahan yang telah diperoleh hasil
pengalian nilai akhir (tingkatan kemampuan lahan paada setiap SKL) dengan
bobotnya secara satu persatu sehingga diperoleh peta jumlah nilai akhir
dikalikan abobot seluruh SKL secara kumulatif. Hasil pengalian nilai akhir
dengan bobot setiap satuan, dalam analisis ini disebut dengan istilah skor
(Skor = nilai_akhir x Bobot). Adapun hasil analisa Kemampuan
Pengembangan Lahan dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 4. 19
AKL Kemampuan Lahan
Luas (Ha)
Total
Klasifikasi Pengembangan Kemampuan Lahan
Kemamp
Nama Kemampua
Kemampuan uan
No Kecamat n Kemampuan Kemampuan
Pengembang Pengemb
an Pengembang Pengembang Pengembang
an Agak angan
an Sangat an Sedang an Rendah
Tinggi Sangat
Tinggi
Rendah
3811,6
1 Blahbatuh 3558,78 234,52 3,37 6,95 7,98
0
5043,2
2 Gianyar 1523,20 3389,96 83,31 14,93 31,84
4
7378,9
3 Payangan 70,22 3190,74 3913,57 143,75 60,65
4
5298,6
4 Sukawati 4198,53 1046,37 14,51 10,98 28,23
1
Tampak 3727,9
5 18,42 2836,03 857,42 4,77 11,33
siring 6
Tegalalan 6762,1
6 10,74 3748,86 2974,34 10,07 18,10
g 1
4396,7
7 Ubud 2101,26 2255,25 13,45 9,23 17,60
9
36419
Jumlah 11481,15 16701,73 7859,96 200,69 175,73
25
Sumber : Hasil Analisa 2019
Dari tabel di atas, maka diketahui bahwa Kecamatan Sukawati
memiliki luas lahan Kemampuan Pengembangan Sangat tinggi yakni
4198,53 ha dan yang paling rendah yaitu tegallalang dimana hanya 10,74 ha.
Untuk kemamuan Pengembangan Agak Tinggi Tegallang memiliki luas
lahan 3748,86 ha dan terkcil adalah Blahbatu yaitu 234,52 ha. Untuk
Kemampuan Pengembangan Sedang terluas ada di Kecamatan Payangan
yakni 3913,57 ha dan tersempit di kecamatan Blahbatu 3,37ha. Untuk
kemampuan pengembangan Rendah terluas adalah kecamatan Payangan
yaitu 143,75ha dan terkecil adalah kecamatan Tampaksiring 4,77ha. Dan
untuk kemampuan pengembangan sangat rendah daerah terluas ada
dikecamatan Payangan yaitu 60,65ha dan terkecl kecamatan Blahbatu
7,98ha.
Adapun untuk arahan Tata Ruang pertanian Kecamatan di
Kabupaten Gianyar dapat dilihat pada Tabel 2.2 :

Tabel 4. 20
Arahan Tata Ruang Pertanian
Luas (Ha)
Klasifikasi Arahan Tata Ruang
N Nama
Pertanian Total
o Kecamatan
Tanaman Tanaman Kawasan
Setahun Tahunan Penyangga
1 Blahbatuh 3793,29 3,37 14,94 3811,60
2 Gianyar 4913,16 83,31 46,77 5043,24
3 Payangan 3260,96 3913,57 204,41 7378,94
4 Sukawati 5244,90 14,51 39,21 5298,61
5 Tampaksiring 2854,45 857,42 16,10 3727,96
6 Tegallalang 3759,60 2974,34 28,17 6762,11
7 Ubud 4356,51 13,45 26,83 4396,79
Jumlah 28182,87 7859,96 376,42 36419,25
Sumber : Hasil Analisa 2019
Arahan untuk Pertanian tanaman setahun paling kecil berada di
kecamatan Tampaksiring yaitu 2854,45ha saja sedangkan Kecamatan
Sukawati mencapai 5244,90ha. Untuk tanaman Tahunan kecamatan blahbatu
hanya 3,37ha dan kecamatan Payangan mencapai 3913,57ha. Kawasan
penyangga terkecil berada di kecamatan Blahbatu hanya 14,94ha saja dan
terluas berada di kecamatan Payangan dengan luas 204,41ha. Untuk Arahan
rasio Penutupan Lahan dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 4. 21
Arahan RasioTutupan Lahan
Luas (Ha)
Klasifikasi Arahan Rasio Penutupan
Nama Rasio
No Rasio Tutupan Rasio Tutupan Total
Kecamatan Tutupan
Lahan Maks Lahan Maks
Lahan Maks
30% 20%
10%
1 Blahbatuh 3793,29 3,37 14,94 3811,60
Luas (Ha)
Klasifikasi Arahan Rasio Penutupan
Nama Rasio
No Rasio Tutupan Rasio Tutupan Total
Kecamatan Tutupan
Lahan Maks Lahan Maks
Lahan Maks
30% 20%
10%
2 Gianyar 4913,16 83,31 46,77 5043,24
3 Payangan 3260,96 3913,57 204,41 7378,94
4 Sukawati 5244,90 14,51 39,21 5298,61
5 Tampaksiring 2854,45 857,42 16,10 3727,96
6 Tegallalang 3759,60 2974,34 28,17 6762,11
7 Ubud 4356,51 13,45 26,83 4396,79
Jumlah 28182,87 7859,96 376,42 36419,25
Sumber : Hasil Analisa 2019
Klasifikasi Arahan Rasio Penutupan Lahan maksimal 30% uas
terbesar ada di kecamatan Sukawati yaitu 5244,90ha, untuk maksimal 20%
berada di kecamatan Payangan yaitu 3913,57ha dan rasio tutupan lahan
maksimum 10% terkecil berada di kecamatan Blahbatu yiatu 14,94ha.
Untuk klasifikasi arahan pemanfaatan air baku dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 4. 22
Arahan Pemanfaatan Air Baku
Luas (Ha)
Nama Klasifikasi Arahan Pemanfaatan
No Total
Kecamatan Air Baku
Baik Cukup Rendah
1 Blahbatuh 3793,29 3,37 14,94 3811,60
2 Gianyar 4913,16 83,31 46,77 5043,24
3 Payangan 3260,96 3913,57 204,41 7378,94
4 Sukawati 5244,90 14,51 39,21 5298,61
5 Tampaksiring 2854,45 857,42 16,10 3727,96
6 Tegallalang 3759,60 2974,34 28,17 6762,11
7 Ubud 4356,51 13,45 26,83 4396,79
Jumlah 28182,87 7859,96 376,42 36419,25
Sumber : Hasil Analisa 2019
Klasifikasi Arahan Pemanfaatan Air Baku Baik berada di
kecamatan Sukawati yaitu 5244,90 ha, untuk Sedang dan rendah berada di
Kecamatan Payangan yaitu 3913,57ha dan 204,41 ha. Arahan Ketinggian
Bangunan dapat dilihat pada tabel 2.5
Tabel 4. 23
Arahan Ketinggian Bangunan
No Nama Luas (Ha) Total
Klasifikasi Arahan Ketinggian
Bangunan
Kecamatan
Bangunan < 4
Non Bangunan
Lantai
1 Blahbatuh 14,94 3796,66 3811,60
2 Gianyar 46,77 4996,47 5043,24
3 Payangan 204,41 7174,53 7378,94
4 Sukawati 39,21 5259,41 5298,61
5 Tampaksiring 16,10 3711,86 3727,96
6 Tegallalang 28,17 6733,94 6762,11
7 Ubud 26,83 4369,96 4396,79
Jumlah 376,42 36042,83 36419,25
Sumber : Hasil Analisa 2019
Arahan ketinggian bangunan dengan bangunan dibawah 4 lantai di
kecamatan Payangan seluas 7174,53 ha, kecamatan Tegallalang 6733,94ha,
kecamatan sukawati 5259,41 ha, kecamatan Gianyar 4996,47ha, kecamatan
Ubud 4369,96ha, kecamatan blahbatu 3796,66ha dan kecamata tampaksiring
3711,86ha.
4.1.1.3 Daya Tampung dan Daya Dukung
Analisis daya tampung penduduk maksimum bertujuan untuk
mengetahui daya tampung maksimum suatu wilayah perencanaan terhadap
jumlah penduduk. Metode yang digunakan dalam mengAnalisis daya
tampung ini dengan perbandingan unit untuk rumah kecil, sedang dan besar
adalah 3 : 2 : 1. Adapun asumsi yang digunakan dalam menganalis daya
tampung adalah sebagai berikut :
 Luas kapling eksisting tipe besar 200 m2, tipe sedang 80 m2, dan
tipe kecil 50 m2 maka totalnya 330 m2.
 Lahan yang dibutuhkan untuk fungsi RTH berdasarkan standar PU
yaitu 30 % dari total wilayah perencanaan.
 Luas lahan yang dibutuhkan untuk fungsi prasarana dan sarana 70
%. Yang dibagi lagi untuk fungsi sarana khususnya
permukiman/perumahan 60 %, maka yang tersisa adalah 40 %
untuk sarana dan prasarana diluar fungsi permukiman/perumahan.
 Asumsi rata – rata tiap rumah diperkirakan dihuni oleh 4 jiwa.
 Asumsi tipe rumah rata – rata adalah :
 Kavling Rumah Kecil : 72 m² (diiambil dari nilai efektif
minimum antara kavling 72 -90 m²)
 Kavling Rumah Menengah :144 m² (diiambil dari 2 kali nilai
kavling rumah sederhana)
 Kavling Rumah Mewah: 288 m² (diiambil dari 4 kali nilai
kavling rumah sederhana).
Adapun Analisis daya tampung di Kabupaten Gianyar dapat dilihat pada
tabel 4.24
Tabel 4. 24
Daya Tampng Lahan Perumahan
Daya Daya
Luas Lahan Bagi Tampung Tampung
Jumlah Unit Rumah
Kesesuaia Perumaha Perumahan Baru Rumah Penduduk
PSU
n Lahan n (70%) (unit) (Jiwa)
(30%)
(Ha) (Ha) Tipe Tipe Tipe
Kecamatan
Mewah Sedan Kecil Tipe Mewah Tipe Sedang Tipe Kecil
(1) g (2) (3)
B= E= F= H= I= J=
C= D= L=Kx 4
A (Ax30% (Cx2/6 (Cx3/6 (DX104/288m2 (EX104m/144m2 (FX104/72m2 K=H+I+J
(A*70%) (Cx1/6) jiwa
) ) ) ) ) )
Blahbatuh 3.812 1.143 2.668 445 889 1.334 15.440 61.762 185.286 262.488 1.049.953
Gianyar 5.043 1.513 3.530 588 1.177 1.765 20.430 81.719 245.158 347.306 1.389.226
Payangan 7.379 2.214 5.165 861 1.722 2.583 29.892 119.566 358.698 508.156 2.032.625
Sukawati 5.299 1.590 3.709 618 1.236 1.855 21.464 85.857 257.571 364.893 1.459.571
Tampaksirin
3.728 1.118 2.610 435 870 1.305 15.102 60.407 181.220 256.729 1.026.916
g
Tegallalang 6.762 2.029 4.733 789 1.578 2.367 27.393 109.571 328.714 465.678 1.862.710
Ubud 4.397 1.319 3.078 513 1.026 1.539 17.811 71.244 213.733 302.788 1.211.153
10.032.15
jumlah 36.419 10.926 25.493 4.249 8.498 12.747 147.532 590.127 1.770.380 2.508.039
4
Sumber : Hasil Analisa 2019
Dari hasil analisis daya tampung lahan perumahan bahwa dapat
diketahui kebutuhan unit rumah dengan luas lahan perumahan sebesar
25.493 Ha hanya dapat menampung jumlah rumah sebanyak 2.508.093 unit
diantaranya 147.532 tipe mewah, 590.127 unit tipe sedang dan 1.770.380
unit tipe kecil. Untuk daya tampung penduduk maksimum hanya dapat
menampung sebesar 10.032.154 jiwa, yaitu terbanyak di kecamatan
payangan sebanyak 2.032.625 jiwa serta paling sedikit di kecamatan
Tampaksiring yaitu 1.026.916 jiwa.
4.1.2 Analisa Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Gianyar pada tahun 2017 berdasarkan
hasil proyeksi penduduk adalah sebesar 503.900 orang, terdiri atas
penduduk laki-laki sebanyak 254.400 orang dan penduduk perempuan
249.500 orang. Sex rato pada tahun 2017 adalah 101,96. Artnya setap
100 penduduk perempuan terdapat 101 orang laki-laki. Kalo kita cermat sex
rato per kecamatan, maka sex rato tertnggi terdapat di Kecamatan
Tampaksiring dan terendah di Kecamatan Payangan.
Kepadatan penduduk Gianyar adalah 1.321 jiwa/km2 pada tahun
2017. Kepadatan tertinggi ada di Kecamatan Sukawat (2.109 jiwa/km2),
sedangkan kepadatan penduduk terendah di Kecamatan Payangan (553
jiwa/km2) . Sedangkan menurut status dalam pekerjaan, pada tahun 2015
sebanyak 39.129 yang bekerja dengan status berusaha sendiri, dengan
rincian 17.357 oarang laki-laki, dan 21.772 orang perempuan. Sebanyak
128.307 orangyang bekerja sebagai buruh/karyawan dengan rincian 73.671
orang laki-laki dan 54.636 perempuan.
Jumlah pekerja tdak dibayar adalah 32.654 orang dengan rincian
7.068 laki-laki dan 25.586 perempuan. Pekerja tidak dibayar adalah pekerja
yang bekerja tidak mendapatkan gaji/upah dari pekerjaannya tersebut.
Termasuk dalam pekerja tidak dibayar adalah pekerja keluarga, pemilik
perusahaan yang aktif bekerja.
Tabel 4. 25
Hasil Persentase Pertumbuhan Penduduk Kab Gianyar 2014-2018
Selisih
mata Jumlah Penduduk Tahu Persentase Pertumbuhan Pendu
n
2014 2015 2016 2017 2018 2014-2015 2015-2016 2016-2017
119.40 122.43
ati 117.750 120.910 124.050 4 0,0035 0,0031 0,0031
0 0
atu 68.920 69.600 70.290 70.900 71.490 4 0,0025 0,0025 0,0022
ar 90.650 91.460 92.290 93.070 93.840 4 0,0022 0,0023 0,0021
ak
47.250 47.570 47.900 48.180 48.470 4 0,0017 0,0017 0,0015
71.760 72.290 72.860 73.350 73.830 4 0,0018 0,0020 0,0017
lang 52.020 52.380 52.720 53.110 53.390 4 0,0017 0,0016 0,0018
gan 42.150 42.400 42.630 42.860 43.030 4 0,0015 0,0014 0,0013
Sumber: Hasil Analisa,2019
Berdasarkan dari hasil persentase Pertumbuhan Penduduk di
Kabupaten Gianyar meningkat setiap tahunnya, dimana dalam hal ini
Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Gianyar bisa dikatakan stabil.

Tabel 4. 26
Hasil Proyeksi Kepadatan Penduduk Kabupaten Gianyar
Jumlah Penduduk Lua Kepadatan Penduduk
s
Kec
Wil
am
20 20 20 20 20 aya 201 20 20 20 20
ata
18 23 28 33 38 h 8 23 28 33 38
n
(km
2)
12 12 12 12 22 21 22 22
Suk 12 225
10 09 24 40 55, 00, 97, 25, 54,
awa 4.0 4,6
73, 11, 31, 51, 02 52 58 21 65
ti 50 35
1 3 2 3 9 9 3 8
70 70 70 71 17 17 18
Bla 71. 180 17
28 29 90 49 39, 70, 85, 00,
hbat 49 0,7 70,
6,7 0,4 0,3 0,3 7 44 90 76
u 0 56 54
1 3 8 2 6 4 4
92 92 93 93 18 18
93. 185 18 18
Gia 27 29 07 84 50, 24, 24,
84 4,9 39, 54,
nyar 7,2 0,4 0,4 0,4 59 02 28
0 12 7 92
4 6 4 1 1 3
Ta
47 47 48 48 11 11 11 11
mpa 48. 113
89 90 18 47 42, 23, 23, 30, 36,
k 47 6,9
2,1 0,1 0,1 0,1 63 43 62 19 99
sirin 0 93
7 4 2 1 8 5 3 5
g
72 72 73 17 17 17
73. 73 174 17
Ubu 82 86 35 42, 18, 19, 30,
83 83 2,0 42,
d 3,9 0,2 0,2 38 35 21 77
0 0,2 95 1
1 6 4 6 3 5
52 52 53 53 85 85 85
Teg 53. 863 86
74 72 11 39 61, 3,4 3,0 9,3
allal 39 ,91 3,9
2,4 0,1 0,1 0,1 8 38 76 87
ang 0 59 18
9 5 6 3 4 8 7
Pay 43. 42 42 42 43 75, 567 56 56 56 56
ang 03 65 63 86 03 88 ,07 2,0 1,8 4,8 7,0
1,4 0,0 0,0 0,0 91 09 40 80
an 0 96
8 9 8 6 2 2 2 4
Sumber: Hasil Analisa,2019
Jika dilihat dari hasil Proyeksi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Gianyar
akan meningkat setiap tahun.
Tabel 4. 27
Hasil Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kab Gianyar 2023 - 2038
Jumlah Penduduk
Kecamatan
2023 2028 2033 2038 2023
Sukawati 121073,121 122439,1 123969,1 125691,4 0,0028087
Blahbatu 70286,7092 70986,84 71515,29 72084,91 0,0024810
Gianyar 92277,2377 93127,53 93856,59 94616,37 0,0022957
Tampaksiring 47892,1672 48232,29 48461,64 48761,75 0,0017707
Ubud 72823,9144 73434,49 73843,3 74313,14 0,0020895
Tegallalang 52742,4913 53062,21 53502,89 53671,48 0,0015120
Payangan 42651,4828 42861,25 43091,24 43200,67 0,0012272
Sumber: Hasil Analisa,2019

Tabel 4. 28
Penduduk Menurut Kelompok Umur 5 Tahun Terakhir
Kecamatan Tahun 0 - 04 05 - 09 10 - 14 15 - 19
2015 0,078 0,087 0,080 0,077
2016 0,076 0,086 0,081 0,077
Sukawati
2017 0,075 0,083 0,082 0,077
2018 0,076 0,084 0,080 0,0749617
0,076365 0,0849621 0,080767 0,0765074
2015 0,078 0,084 0,078 0,0653736
2016 0,077 0,081 0,081 0,0681463
Blahbatuh
2017 0,077 0,079 0,077 0,0691114
2018 0,074 0,080 0,081 0,0597426
0,076642 0,0812672 0,079338 0,0655935
2015 0,074 0,083 0,077 0,0743604
2016 0,072 0,083 0,076 0,0736916
Gianyar
2017 0,072 0,077 0,078 0,0749114
2018 0,071 0,076 0,078 0,0740622
0,072183 0,0797446 0,077221 0,0742564
2015 0,077 0,086 0,082 0,0742064
2016 0,072 0,083 0,076 0,0736916
Tampaksiring
2017 0,072 0,077 0,084 0,0734745
2018 0,072 0,079 0,088 0,0715907
0,073368 0,0812533 0,082576 0,0732408
Ubud 2015 0,073 0,083 0,079 0,0778808
Kecamatan Tahun 0 - 04 05 - 09 10 - 14 15 - 19
2016 0,070 0,081 0,081 0,076997
2017 0,071 0,080 0,076 0,0765781
2018 0,068 0,078 0,081 0,076798
0,070618 0,0803338 0,079225 0,0770635
2015 0,069 0,077 0,076 0,0670103
2016 0,071 0,079 0,085 0,076997
Tegallalang
2017 0,070232 0,0768217 0,084353 0,0732442
2018 0 0 0,088106 0,0748642
0,070794 0,0783836 0,083212 0,0730289
2015 0 0 0,080189 0,0698113
2016 0 0 0,080929 0,0692001
Payangan
2017 0 0 0,080495 0,0695287
2018 0 0,0687892 0,080177 0,069254
0,062198 0,0703924 0,080447 0,0694485
Sumber: Hasil Analisa,2019
Berdasarkan dari hasil Proyeksi Penduduk menurut kelompok umur, bisa
kita lihat wilayah yang masih sangat rendah penduduk usia 0-04 dan 05-09
tahun berada di Kawasan Payangan yaitu wilayah utara Kabupaten Gianyar.
Adapun Proyeksi Penduduk berdasarkan kelompok umur bisa dilihat tabel
dibawah ini.
Tabel 4. 29
Hasil Proyeksi Kabupaten Gianyar Menurut Kelompok Umur
Tahu
Kecamatan 0 - 04 05 - 09 10 - 14 15 - 19
n
13681,96 15603,72 14603,942 13443,775
2023
2 4 36 54
19767,27 23458,54 21534,241 19435,971
2028
4 2 98 71
Sukawati
28559,14 35267,42 31753,314 28099,025
2033
5 7 69 82
41261,36 53020,83 46821,847 40623,399
2038
6 1 5 95
7680,141 8462,3188 5867,9622
2023 8486,493
9 72 83
12542,76 12395,852 8062,0419
2028 11110,3
6 64 94
Blahbatuh
16072,45 18537,80 18157,808 11076,506
2033
8 9 16 29
23250,84 26598,089 15218,103
2038 27398,29
9 43 75
Gianyar 2023 9380,015 10463,92 10559,809 9943,1627
1 8 24 64
13290,73 0,166883 15317,248 14225,393
2028
8 9 8 63
18831,92 22218,025 20351,856
2033 22537,47
1 48 73
26683,33 32227,762 29116,809
2038 33075,8
9 48 21
4968,166 5692,767 6317,9858 4941,0056
2023
5 2 52 16
7078,485 8413,187 9394,4328 7035,6012
2028
Tampaksiri 3 5 6 97
ng 12433,62 13968,908 10018,139
2033 10085,2
3 89 92
14369,07 18375,31 20770,856 14265,039
2038
2 8 38 08
7061,178 8491,133 8725,8147 7841,9873
2023
4 6 59 34
9932,318 12495,55 12775,141 11912,309
2028
7 5 48 87
Ubud
13970,89 18388,46 18703,610 17266,425
2033
1 1 41 67
19651,58 27060,46 27383,261 25027,006
2038
5 5 71 42
6252,012 6886,9517 5685,7963
2023 5493,089
3 83 11
7833,906 12495,55 27060,464
2028 3997
1 5 92
Tegallalang
10886,17 13296,96 15601,700
2033 3997
7 4 11
15325,15 19391,83 23266,986 16366,761
2038
1 2 08 15
3569,695 4159,170 5079,6859 4168,8445
2023
7 7 8 78
5844,155 7479,1912 5831,9681
2028 5212,355
6 05 59
Payangan
6526,581 8211,770 11012,157 8158,5801
2033
1 5 31 46
8824,965 11538,56 16214,000 11413,373
2038
3 6 31 36
Sumber: Hasil Analisa,2019
Tabel 4. 30
Hasil Proyeksi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan (Jiwa) Jumlah


Tahun
No Kecamatan Keseluruhan
Proyeksi
(Jiwa)
TK SD SMP SMA
2023 5857,1 21245 8530,3 8066,27 43699,07945
2028 8645,2 31687 12501 11661,6 64495,01643
1 Sukawati
2033 12765 47266 18321 16859,4 95211,79113
2038 18856 70510 26853 24374 140593,6714
2023 3233,3 11867 4558,5 3520,78 23179,21006
2028 4730,6 17472 6570,7 4837,23 33610,31225
2 Blahbatuh
2033 6922,1 25725 9478,4 6645,9 48771,31323
2038 10130 37877 13683 9130,86 70821,03227
2023 3968,8 14707 6212,6 5965,9 30854,27034
2028 2658,2 9190,5 8972 8535,24 29355,87811
3 Gianyar
2033 8273,9 31361 12958 12211,1 64803,36463
2038 11952 45797 18714 17470,1 93933,67787
2023 2132,2 8345 3515,4 2964,6 16957,19083
Tampak
siring 2028 3098,3 12367 5164,9 4221,36 24851,79845
4
2033 4503,8 18328 7591,2 6010,88 36434,08437
2038 6548,9 27163 11161 8559,02 53432,01974
2023 3110,5 12028 5058,7 4705,19 24902,77389
2028 4485,6 17662 7492,5 7147,39 36787,00764
5 Ubud
2033 6471,9 25933 10935 10359,9 53699,39067
2038 9342,4 38078 15959 15016,2 78395,64872
2023 2349 9133,8 3891,9 3411,48 18786,2189
2028 4065,9 26233 11624 2398,2 44320,40064
7 Tegallalang
2033 4836,6 19999 7040,1 2398,2 34273,49961
2038 6943,4 29474 12580 9820,06 58817,25695
Tingkat Pendidikan (Jiwa) Jumlah
Tahun
No Kecamatan Keseluruhan
Proyeksi
(Jiwa)
TK SD SMP SMA
2023 1545,8 6375,1 2865,6 2501,31 13287,87146
2028 2211,3 9162,8 4158,1 3499,18 19031,39238
8 Payangan
2033 2947,7 13177 6036,6 4895,15 27056,10816
2038 4072,7 18959 8768,3 6848,02 38648,25799
Sumber: Hasil Analisa,2019
Melihat penjelasan sebelumnya tentang penduduk menurut
kelompok umur sangat berdampak kepada penduduk menurut tingkat
pendidikan. Dimana bisa kita lihat kawasan Payangan menjadi titik
pendidikan terendah di Kabupaten Gianyar.
4.1.3 Analisa Perekonomian
Analisa perekonomian regional berfungsi agar dapat mengetahui
titik lokasi, pertumbuhan dan perkembangan dari beberapa sektor dan sub
sektor disuatu wilayah perencanaan. Sehingga bisa menghasilkan output
berupa rekomendasi untuk memperbaiki dan/atau mempertahan serta
mengembangkan.
4.1.3.1 Analisis LQ
Analisis LQ merupakan teknik analisis model basis ekonomi yang
akan membagi kegiatan ekonomi suatu daerah menjadi 2 (dua) golongan,
yaitu: (i) Kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun
di luar daerah yang bersangkutan, dimana industri semacam ini dinamakan
industry basic; dan (ii) Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar
hanya di daerah yang bersangkutan, dimana industri semacam ini dinamakan
industry non basic atau industri lokal.
Tabel 4. 31
PDRB Provinsi Bali Tahun 2013 - 2017
PDRB PROVINSI BALI
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016
tanian, Kehutanan, dan Perikanan 20451528.1 22912353 25843646.8 281437
tambangan dan Penggalian 1758245.3 1955757.7 1951951.76 209583
11523806.6
ustri Pengolahan 8656357.7 9984338.7 124109
6
ngadaan Listrik dan Gas 175411.5 240675.4 326624.17 41918
ngadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 262977.9 286673.6 326072.07 35811
15629099.4
nstruksi 13258591.5 14114257 172185
8
dagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda 11173464.3 12926739.4 14713877.8 160961
PDRB PROVINSI BALI
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016
otor 5
16383982.8
ansportasi dan Pergudangan 11310696.3 14203195.4 185660
3
40592738.9
nyediaan Akomodasi dan Makan Minum 28936175.1 36131578.6 443845
8
ormasi dan Komunikasi 7312441.4 8034798.2 9118245.07 100595
a Keuangaan dan Asuransi 5780573.6 6558390.3 7262970.15 805343
al Estate 5966633.3 6813218.6 7393099.76 786545
a Perusahaan 1344009.8 1534457.1 1799529.92 201615
ministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
6845972.6 7828075.7 8738309.69 956684
ajib
a Pendidikan 6484149.6 7465413.8 8555069.23 977069
a Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2673578.4 3090468.6 3616715 408878
a lainnya 2016722.9 2315341.2 2636928.25 297541
134407529. 156395732. 176412667. 194089
Jumlah
2 2 7 5
Sumber: Kabupaten Gianyar Dalam Angka
Tabel 4. 32
PDRB Kabupaten Gianyar Tahun 2013 - 2017
PDRB KABUPATEN GIANYAR
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016
nian, Kehutanan, dan Perikanan 1801395 1866783.39 1949996.25 1973774.
mbangan dan Penggalian 280505.98 280047.08 256986.54 265287.2
stri Pengolahan 1640968.44 1793255.66 1928135.61 2022679.
adaan Listrik dan Gas 14515.73 15594.81 17840.37 18436.3
adaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 21876.19 23482.51 23871.41 24892.5
struksi 1641724.92 1671547.16 1732060.26 1845461.
agangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda
1027760.99 1104118.75 1186094.36 1275598.
or
sportasi dan Pergudangan 133163.57 144471.05 150547.55 163449.8
ediaan Akomodasi dan Makan Minum 2713859.33 2899290.16 3102769.33 3392105
masi dan Komunikasi 977032.73 1047158.59 1149421.72 1246320.
Keuangaan dan Asuransi 546922.62 600078.07 625161.3 666582.
Estate 686696.28 748568.12 785713.51 819983.
Perusahaan 152983.75 164763.1 176970.06 191531.8
inistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
766275.28 850280.85 928456.3 974070.3
b
Pendidikan 306949.68 340205.87 371284.95 396327.8
Kesehatan dan Kegiatan Sosial 417041.73 469722.28 513030.97 559127.8
lainnya 231724.85 250055.18 270212.96 289653.2
13361397.0 14269422.6 15168553.4 16125283
Jumlah
7 3 5 5
Sumber: Kabupaten Gianyar Dalam Angka

Tabel 4. 33
LQ Produk Domestik Regional Bruto Persektor Kabupaten Gianyar
2013-2017
N LOCATION QUOTIEN
Lapangan Usaha
o 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.89 0.89 0.88 0.84 0.85
2 Pertambangan dan Penggalian 1.60 1.57 1.53 1.52 1.59
3 Industri Pengolahan 1.91 1.97 1.95 1.96 1.98
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.83 0.71 0.64 0.53 0.45
Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah
5 0.84 0.90 0.85 0.84 0.82
dan Daur Ulang
6 Konstruksi 1.25 1.30 1.29 1.29 1.29
Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil
7 0.93 0.94 0.94 0.95 0.95
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 0.12 0.11 0.11 0.11 0.11
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.94 0.88 0.89 0.92 0.94
10 Informasi dan Komunikasi 1.34 1.43 1.47 1.49 1.52
11 Jasa Keuangaan dan Asuransi 0.95 1.00 1.00 1.00 1.00
12 Real Estate 1.16 1.20 1.24 1.25 1.24
13 Jasa Perusahaan 1.15 1.18 1.14 1.14 1.15
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 1.13 1.19 1.24 1.23 1.12
Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 0.48 0.50 0.50 0.49 0.49
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.57 1.67 1.65 1.65 1.65
17 Jasa lainnya 1.16 1.18 1.19 1.17 1.19
Sumber: Hasil Analisa,2019
Keterangan:
LQ < 1, disebut sektor non-basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah dari
tingkat wilayah acuan
LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi dari
tingkat wilayah acuan.
LQ = 1, maka tingkat spesialisasi daerah sama dengan tingkat wilayah acuan.
Berdasarkan hasil analisa LQ Pendapatan Daerah Regional Bruto
Kabupaten Gianyar, hasil LQ tertinggi berada pada sektor Industri
Pengolahan yang menjadi sektor basis di Kabupaten Gianyar, dikatakan
sektor basis karena hasil LQ adalah >1, sektor basis yaitu sektor yang
tingkat spesialisasinya lebih tinggi dari pada tingkat wilayah acuan. Selain
sektor Industri Pengolahan di Kabupaten Gianyar, terdapat sektor-sektor
lain yang memiliki LQ >1 antara lain:
 Sektor Pertambangan dan Penggalian dengan LQ berkisar
1,52 – 1,60
 Sektir Konstruksi dengan LQ berkisar 1,25 – 1,30
 Sektor Informasi dan Komunikasi dengan LQ berkisar 1,34 –
1,52
 Sektor Real Estate dengan LQ berkisar 1,16 – 1,25
 Sektor Jasa Perusahaan dengan LQ berkisar 1,14 – 1,18
 Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib dengan LQ berkisar 1,13 – 1,24
 Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dengan LQ
berkisar 1,57 – 1,67
 Sektor Jasa lainnya dengan LQ berkisar 1,16 – 1,19
4.1.3.2 Growth – Share
Melalui perhitungan LQ, akan diperoleh sektor ekonomi yang
memiliki potensi untuk dilakukan ekspor (distribusi keluar daerah lain).
Selanjutnya dilakukan analisis growth yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat pertumbuhan dari sektor ekonomi tersebut setiap tahunnya
(minimal dalam kurun waktu 3 tahun terakhir). Sedangkan analisis share
digunakan untuk melihat karakteristik struktur ekonomi di suatu wilayah.
Share dengan nilai >1 diberi poin 3, nilai = 1 diberi poin 2 dan nilai <1
diberi poin 1. Share positip yaitu sektor yang mempunyai poin sama atau
lebih dari 2 menunjukkan sektor tersebut berpotensi untuk
dikembangkan. Penetapan tanda positif hanya diperuntukkan untuk
sektor yang mempunyai poin sama atau lebih dari 2 dengan
pertimbangan bahwa sektor tersebut mempunyai kontribusi dalam
perekonomian regional.
Sektor Sekt
Dominan Unggu

Sektor Sekt
Statis Poten

1. Sektor Unggulan
Sektor yang masuk dalam klasifikasi sektor unggulan
menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang
cukup tinggi (+) dan kontribusi yang diberikan cukup besar (+).
Sektor unggulan nantinya akan menjadi sektor basis suatu wilayah.
2. Sektor Potensial
Sektor yang masuk dalam sektor potensial menunjukkan
bahwa sektor tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah (-)
tetapi kontribusi yang diberikan cukup besar (+). Sektor potensial ini
nantinya mampu dijadikan sebagai sektor basis dalam jangka panjang.
Hal ini berarti bahwa sektor tersebut dapat dikembangkan
menjadi basis ekonomi dengan perlakuan-perlakuan khusus.
3. Sektor dominan
Sektor yang masuk dalam sektor dominan menunjukkan bahwa
sektor tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi (+)
akan tetapi memiliki kontribusi yang kecil (-). Sektor dominan
dapat dikembangkan menjadi sektor basis dengan adanya
perlakuan-perlakuan khusus.
4. Sektor statis
Sektor yang masuk dalam sektor statis menunjukkan bahwa
sektor tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah (-) dan
memiliki kontribusi yang kecil (-).
Adapun metode growth untuk melihat tingkat pertumbuhan
produktivitas dari tahun ke tahun.
Growth = [Tn – (Tn-1)/Tn-1] X 100 %
Dengan :
Tn : jumlah produksi tahun ke-n
Tn-1 : jumlah produksi tahun ke-(n-1)
Hasil rata-rata diatas kemudian dijumlah ke bawah sesuai dengan
jumlah data dan hasilnya dijadikan standar bagi rata-rata produksi lain.
Tanda positif (+) dinyatakan bahwa produksi tersebut berpotensi dan tanda
(-) dianggap bahwa produksi tersebut kurang berpotensi.
Share/pangsa membantu mengkarakteristikkan struktur ekonomi
berbagai wilayah, dengan rumus :

Share = [NP1/NP2] X 100%


Dengan :
NP1 : Nilai produksi komoditi a di suatu kawasan
NP2 : Nilai produksi komoditi a di seluruh wilayah perencanaan
Berkaitan dengan hal tersebut adapun analisa growth shere
perekonomian Kabupaten Gianyar dapat dilih pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 34
PDRB Kabupaten Gianyar Tahun 2013 - 2017
Tahun
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016
1.801.395,0 1.866.783,3 1.949.996,2 1.973.774
anian, Kehutanan, dan Perikanan
0 9 5
ambangan dan Penggalian 280.505,98 280.047,08 256.986,54 265.287,2
1.640.968,4 1.793.255,6 1.928.135,6 2.022.679
ustri Pengolahan
4 6 1
gadaan Listrik dan Gas 14.515,73 15.594,81 17.840,37 18.436,3
gadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
21.876,19 23.482,51 23.871,41 24.892,5
ng
1.641.724,9 1.671.547,1 1.732.060,2 1.845.461
nstruksi
2 6 6
dagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda 1.027.760,9 1.104.118,7 1.186.094,3 1.275.598
or 9 5 6
nsportasi dan Pergudangan 133.163,57 144.471,05 150.547,55 163.449,8
2.713.859,3 2.899.290,1 3.102.769,3 3.392.105
yediaan Akomodasi dan Makan Minum
3 6 3
1.047.158,5 1.149.421,7 1.246.320
rmasi dan Komunikasi 977.032,73
9 2
Keuangaan dan Asuransi 546.922,62 600.078,07 625.161,30 666.582,7
l Estate 686.696,28 748.568,12 785.713,51 819.983,9
Perusahaan 152.983,75 164.763,10 176.970,06 191.531,8
ministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
766.275,28 850.280,85 928.456,30 974.070,3
ial Wajib
Pendidikan 306.949,68 340.205,87 371.284,95 396.327,8
Kesehatan dan Kegiatan Sosial 417.041,73 469.722,28 513.030,97 559.127,8
Tahun
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016
lainnya 231.724,85 250.055,18 270.212,96 289.653,2
Sumber: Hasil Analisa 2019

Tabel 4. 35
Analisa Growth PDRB Kabupaten Gianyar
Growth(%)
N 2014
Lapangan Usaha 2015- 2016- 2017- Rat
o -
2014 2015 2016 Rat
2013
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,63 4,46 1,22 2,77 3,0
2 Pertambangan dan Penggalian -0,16 -8,23 3,23 0,4 -1,1
3 Industri Pengolahan 9,28 7,52 4,9 1,28 5,7
4 Pengadaan Listrik dan Gas 7,43 14,4 3,34 0,69 6,4
5 Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,34 1,66 4,28 1,97 3,8
6 Konstruksi 1,82 3,62 6,55 5,95 4,4
7 Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda Motor 7,43 7,42 7,55 7,17 7,3
8 Transportasi dan Pergudangan 8,49 4,21 8,57 7,84 7,2
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,83 7,02 9,33 10,47 8,4
0 Informasi dan Komunikasi 7,18 9,77 8,43 7,92 8,3
1 Jasa Keuangaan dan Asuransi 9,72 4,18 6,63 2,01 5,6
2 Real Estate 9,01 4,96 4,36 1,97 5,0
3 Jasa Perusahaan 7,7 7,41 8,23 5,84 7,2
4 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 10,96 9,19 4,91 -0,06 6,2
5 Jasa Pendidikan 10,83 9,14 6,74 6,33 8,2
6 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12,63 9,22 8,99 8,03 9,7
7 Jasa lainnya 7,91 8,06 7,19 8,85 8
Sumber: Hasil Analisa 2019
Berdasarkan hasil analisis growth, dapat dilihat bahwa
tingkat pertumbuhan sektor pengadaan listrik dan gas, perdagangan
besar dan eceran (reparasi mobil dan sepeda motor), transportasi dan
pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan
komunikasi, jasa perusahaan, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan
kegiatan sosial serta jasa lainnya bernilai growth (+) yang berarti
berpotensi dapat dikembangkan. Sedangkan 8 sektor lainnya yang
terdapat di PDRB Kab Gianyar bernilai growth (-) yang berarti
dibawah pertumbuhan rata- rata keseluruhan.
Tabel 4. 36
Analisa Shere PDRB Kabupaten Gianyar
Share(%)
Lapangan Usaha
2013 2014 2015 2016 2017
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 13,48 13,08 12,86 12,24 11,92
Pertambangan dan Penggalian 2,1 1,96 1,69 1,65 1,57
ndustri Pengolahan 12,28 12,57 12,71 12,54 12,04
Pengadaan Listrik dan Gas 0,11 0,11 0,12 0,11 0,11
Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,16 0,16 0,16 0,15 0,15
Konstruksi 12,29 11,71 11,42 11,44 11,49
Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda Motor 7,69 7,74 7,82 7,91 8,04
Transportasi dan Pergudangan 1 1,01 0,99 1,01 1,04
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 20,31 20,32 20,46 21,04 22,03
nformasi dan Komunikasi 7,31 7,34 7,58 7,73 7,91
asa Keuangaan dan Asuransi 4,09 4,21 4,12 4,13 4
Real Estate 5,14 5,25 5,18 5,09 4,92
asa Perusahaan 1,14 1,15 1,17 1,19 1,19
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,73 5,96 6,12 6,04 5,72
asa Pendidikan 2,3 2,38 2,45 2,46 2,48
asa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,12 3,29 3,38 3,47 3,55
asa lainnya 1,73 1,75 1,78 1,8 1,85
Sumber: Hasil Analisa 2019
Berdasarkan hasil analisis shere dapat dilihat bahwa
kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri
pengolahan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran (reparasi mobil
dan sepeda motor), penyediaan akomodasi dan makan minum,
informasi dan komunikasi , administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib sebagai sumber pemasukkan Kab. Gianyar
bernilai shere (+) yang berarti sektor tersebut penyumbang atau
memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan Kabupaten
Gianyar. Sedangkan untuk 10 sektor lainnya yang terdapat di PDRB
memiliki nilai shere (-) berarti sektor tersebut penyumbang atau
memberikan kontribusi yang kecil terhadap pendapatan Kabupaten
Gianyar.
Tabel 4. 37
Hasil Analisa Growth Shere PDRB Kabupaten Gianyar
Growth Share
No Lapangan Usaha Keterangan
(+/-) (+/-)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - + Potensial
2 Pertambangan dan Penggalian - - Stagnan
3 Industri Pengolahan - + Potensial
4 Pengadaan Listrik dan Gas + - Dominan
Pengadaan air, Pengelolaan Sampah,
5 - - Stagnan
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi - + Potensial
Perdagangan Besar dan
7 Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda + + Unggulan
Motor
8 Transportasi dan Pergudangan + - Dominan
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 + + Unggulan
Minum
10 Informasi dan Komunikasi + + Unggulan
11 Jasa Keuangaan dan Asuransi - - Stagnan
12 Real Estate - - Stagnan
13 Jasa Perusahaan + - Dominan
Administrasi Pemerintahan,
14 - + Potensial
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan + - Dominan
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial + - Dominan
17 Jasa lainnya + - Dominan
Sumber: Hasil Analisa 2019
Dari tabel hasil analisa growth shere dapat diketahui bahwa terdapat
sektor-sektor PDRB Kab Gianyar yang menjadi unggulan, potensial,
dominan dan stagnan dalam penyumbang perekonomian Gianyar. Untuk
sektor yang menjadi unggulan yaitu Perdagangan Besar dan Eceran
(Reparasi mobil dan Sepeda Motor ), Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum serta sektor Informasi dan Komunikasi. Sektor unggulan ini artinya
memiliki pertumubuhan yang tinggi (+) dan memiliki kontribusi yang besar
(+) sehingga menjadi sektor yang diutamakan untuk dikembangkan.
Untuk sektor yang menjadi dominan yaitu Pengadaan Listrik dan
Gas, Transportasi dan Pergudangan, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta jasa lainnya. Sektor dominan ini artinya
memiliki pertumubuhan yang tinggi (+) tetapi memiliki kontribusi yang
kecil (-) sehingga dapat berpotensi menjadi sektor basis apabila
dikembangkan dengan perlakuan khusus.
Untuk sektor potensial yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan,
industri pengolahan, konstruksi , administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib. Sektor potensial ini artinya sektor- sektor tersebut
memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah (-), namun memiliki kontribusi
yang besar (+) sehingga untuk mampu dijadikan base sektor memerlukan
waktu yang panjang.
Kemudian untuk sektor ekonomi yang stagnan yaitu pertambangan
dan penggalian, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang,
jasa keuangaan dan asuransi serta real estate. Sektor stagnan artinya
memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah (-) disertai kontribusi yang kecil
(-) sehingga untuk dijadikan sebagai sektor dominan dilakukan dengan
perlakuan khsusus dan upaya diversifikasi sektor.
4.1.3.3 Shift – Share
Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam
menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan
perekonomian nasional. Analisis ini bertujuan untuk menentukan kinerja
atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya
dengan daerah yang lebih besar (Robinson Tarigan,2005). Untuk
mengetahui proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan
menggunakan analisis Shift Share digunakan variabel penting seperti tenaga
kerja, penduduk dan pendapatan. Dalam analisis ini digunakan variabel
pendapatan yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Gianyar, dapat diuraikan menjadi komponen Shift dan
Komponen Share yaitu (Robinson Tarigan,2005):
a. Komponen National Share (Ns)
Adalah banyaknya pertambahan PDRB kab/kota seandainya
pertumbuhannya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Propinsi selama
periode yang tercakup dalam studi.
b. Komponen Proportional shift (P)
Mengukur besarnya shift regional netto yangdiakibatkan oleh komposisi
sektor-sektor industri didaerah yang bersangkutan.Komponen ini positif
didaerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yangsecara
nasional tumbuh cepat (P>0) dan negatif (P<0) didaerah yang berspesialisasi
dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan lambat atau
bahkan sedangmerosot.
c. Komponen Differential shift (D)
Mengukur besarnya shift regional netto yangdiakibatkan oleh sektor-
sektor industri tertentu yang tumbuhlebih cepat atau lebihlambat di daerah
yang bersangkutandibandingkan dengan tingkat provinsi
yangdisebabkanoleh faktor-faktor lokasional intern. Daerah yang
mempunyaikeuntunganlokasional, seperti sumber daya yang baik
akanmempunyai differential shift componentyangpositif (D>0),sebaliknya
daerah yang tidak memiliki keuntungan lokasional akanmempunyai
differential shift component yang negatif(D<0). Adapun hasil perhitungan
Shift – Share dapat dilihat pada tabel berikut ini,
Tabel 4. 38
Analisis Shift Share Kabupaten Sidoarjo Atas Dasar Harga Konstan
2013
Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2013─2017
PDRB PDRB
E
Kabupaten Provinsi
N N,I,t/
Lapangan Usaha Gianyar Bali
o E N, I,
201 201
2013 2017 t-n
3 7
204 299
Pertanian, Kehutanan, dan 2098 3123
1 515 315 1,46
Perikanan 175 145
28 63
175 210
Pertambangan dan 3164 3801
2 824 890 1,20
Penggalian 13 33
5 8
865 130
1860 2861
3 Industri Pengolahan 635 070 1,50
713 738
8 57
3056 175 518
4 Pengadaan Listrik dan Gas 9989 2,96
9 412 453
Pengadaan air,
2183 3182 262 388
5 Pengelolaan Sampah, 1,48
3 2 978 499
Limbah dan Daur Ulang
132 190
1925 2717
6 Konstruksi 585 625 1,44
001 029
92 59
Perdagangan Besar dan 111 179
1152 1926
7 Eceran;Reparasi mobil 734 867 1,61
383 093
dan Sepeda Motor 64 62
113 203
Transportasi dan 1478 2311
8 106 119 1,80
Pergudangan 83 52
96 62
289 502
Penyediaan Akomodasi 3414 6182
9 361 097 1,74
dan Makan Minum 181 459
75 93
731 110
1 9693 1475
Informasi dan Komunikasi 244 949 1,52
0 44 068
1 36
578 857
1 Jasa Keuangaan dan 6577 9584
057 892 1,48
1 Asuransi 69 02
4 6
596 846
1 7529 1053
Real Estate 663 293 1,42
2 07 541
3 3
PDRB PDRB
E
Kabupaten Provinsi
N N,I,t/
Lapangan Usaha Gianyar Bali
o E N, I,
201 201
2013 2017 t-n
3 7
134 222
1 1672 2909
Jasa Perusahaan 401 151 1,65
3 13 79
0 8
Administrasi 684 109
1 7891 1053
Pemerintahan, Pertahanan 597 260 1,60
4 15 541
dan Jaminan Sosial Wajib 3 12
648 108
1 3475 5835
Jasa Pendidikan 415 157 1,67
5 68 42
0 97
267 459
1 Jasa Kesehatan dan 3475 5835
357 561 1,72
6 Kegiatan Sosial 68 42
8 3
201 332
1 2692 4418
Jasa lainnya 672 829 1,65
7 39 16
3 4
1524 2392 134 213
Total PDRB 7293, 4569, 407 549 27,88
62 14 529 585
Sumber: Hasil Analisa,2019

Dimana :
a. E N,i, t-n merupakan banyaknya nilai PDRB suatu sektor pada wilayah
yang lebih tinggi jenjangnya pada tahun dasar (t-n) atau tahun awal,
dalam hal ini adalah nilai PDRB Provinsi Bali tahun 2013.
b. E N, i, t merupakan banyaknya nilai PDRB suatu sektor pada wilayah yang
lebih tinggi jenjangnya pada tahun dasar atau tahun tahun akhir (t),
dalam hal ini adalah nilai PDRB Provinsi Bali tahun 2017
c. E r, i, t-n merupakan nilai PDRB suatu sektor pada wilayah analisis pada
tahun dasar (t-n) atau tahun awal, dalam hal ini adalah nilai PDRB
Kabupaten Gianyar tahun 2013.
d. E r, i, tmerupakan nilai PDRB suatu sektor pada wilayah analisis pada
tahun akhir (t), dalam hal ini adalah nilai PDRB Kabupaten Gianyar
tahun 2017.
e. ΔE N,i, t merupakan besarnya perubahan nilai PDRB suatu sektor dari
tahun akhir (t) yaitu tahun 2017 dengan tahun dasar atau awal (t-n) yaitu
tahun 2013 pada wilayah yang jenjangnya lebih tinggi. Dalam hal ini
merupakan selisish nilai PDRB per sektor Provinsi Bali antara tahun
2017 dengan tahun 2013. Dirumuskan, ΔE N,i,t=E N, i, t - E N,i, t-n
f. ΔE r,i, t merupakan besarnya perubahan nilai PDRB suatu sektor dari
tahun akhir (t) yaitu tahun 2017 dengan tahun dasar atau awal (t-n) yaitu
tahun 2013 pada wilayah analisis, Dalam hal ini merupakan selisish nilai
PDRB suatu sektor Kabupaten Gianyar antara tahun 2017 dengan tahun
2013. Dirumuskan, ΔE r,i,t=E r, i, t - E r,i, t-n
g. E N, t-nmerupakan total nilai semua PDRB pada wilayah yang lebih tinggi
jenjangnya dalam hal ini nilai total PDRB yang dihasilkan Provinsi Bali
pada tahun dasar (t-n) atau tahun 2013.
h. E N, tmerupakan total nilai semua PDRB pada wilayah yang lebih tinggi
jenjangnya dalam hal ini nilai total PDRB yang dihasilkan Provinsi
Balipada tahun akhir (t) atau tahun 2017.
i. E r, t-nmerupakan total nilai semua PDRB pada wilayah analisis dalam
hal ini nilai total PDRB yang dihasilkan Kabupaten Gianyar pada tahun
dasar (t-n) atau tahun 2013.
j. E r, tmerupakan total nilai semua PDRB pada wilayah analisis dalam hal
ini nilai total PDRB yang dihasilkan Kabupaten Gianyar pada tahun
akhir (t) atau tahun 2017.
Setelah dianalisis nilai tingkat perubahan PDRB baik provinsi
maupun kabupaten maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai dan
komponen National Share-nya. Komponen national share (Ns) menujukkan
banyaknya pertambahan nilai sutu sektor PDRB wilayah analisis seandainya
proporsi perubahannya sama dengan laju pertambahan nasional selama
periode studi yaitu dari tahun 2013 hingga tahun 2017.
Tabel 4. 39
Perhitungan National Share (Ns) Kabupaten Gianyar tahun 2013-2017
National
a b c
N Lapangan Share
o Usaha E N,t/E N,
E r,I, t-n (a) x (b) c-a
t-n
Pertanian,
Kehutanan, 3333626
1 2098175 1,59 1235450,87
dan ,1
Perikanan
Pertambanga
502723,
2 n dan 316413 1,59 186310,69
5
Penggalian
Industri 2956340
3 1860713 1,59 1095627,94
Pengolahan ,8
Pengadaan
4 Listrik dan 9989 1,59 15870,8 5881,74
Gas
National
a b c
N Lapangan Share
o Usaha E N,t/E N,
E r,I, t-n (a) x (b) c-a
t-n
Pengadaan
air,
Pengelolaan
5 21833 1,59 34687,9 12855,45
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
3058483
6 Konstruksi 1925001 1,59 1133482,25
,4
Perdagangan
Besar dan
Eceran;Repar 1830930
7 1152383 1,59 678547,74
asi mobil dan ,3
Sepeda
Motor
Transportasi
234959,
8 dan 147883 1,59 87076,47
1
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi 5424524
9 3414181 1,59 2010343,46
dan Makan ,4
Minum
Informasi
1 1540115
dan 969344 1,59 570770,82
0 ,0
Komunikasi
Jasa
1 1045077
Keuangaan 657769 1,59 387308,51
1 ,4
dan Asuransi
1 1196234
Real Estate 752907 1,59 443327,89
2 ,9
1 Jasa 265671,
167213 1,59 98458,40
3 Perusahaan 0
Administrasi
Pemerintahan
1 1253763
, Pertahanan 789115 1,59 464648,24
4 ,7
dan Jaminan
Sosial Wajib
1 Jasa 552224,
347568 1,59 204655,74
5 Pendidikan 1
1 Jasa 347568 1,59 552224, 204655,74
National
a b c
N Lapangan Share
o Usaha E N,t/E N,
E r,I, t-n (a) x (b) c-a
t-n
Kesehatan
6 dan Kegiatan 1
Sosial
1 427772,
Jasa lainnya 269239 1,59 158533,81
7 9
1524729 2422522
Jumlah 27 8977935,74
3,62 9,4
Sumber: Hasil Analisa,2019
Nilai national share menujukkan besarnya pertambahan nilai
PDRB dari wilayah analisis dengan proporsi pertambahan PDRB wilayah
provinsi. Setelah dihitung nilai National Share-nya langkah selanjutanya
adalah menentukan nilai proportional shift-nya. Proprtional shift-nya
menujukkan besarnya penyimpangan atau deviasi dari nilai national share-
nya.Proportional Shift menujukkan nilai komponen structural atau industrial
mix (bauran industry). Nilai proportional share yang positif menujukkan
daerah-daerah tersebut berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara
nasional tumbuh lebih cepat. Nilai negative menujukkan sebaliknya.
Tabel 4. 40
Perhitungan Proportional Shift (P) Kabupaten Gianyar
Proportio
a b c d nal
Share
N Lapangan
E E N,
o Usaha
E r, i, t- N,I,t / t/
b-c axd
n E N, I, E, N,
t-n t-n
Pertanian,
- -
Kehutanan, 204515
1 1,46 1,59 0,1 2562266,
dan 28
3 5
Perikanan
Pertambanga -
175824
2 n dan 1,20 1,59 0,3 -684630,1
5
Penggalian 9
-
Industri 865635
3 1,50 1,59 0,0 -746351,0
Pengolahan 8
9
Pengadaan
1,3
4 Listrik dan 175412 2,96 1,59 239755,4
7
Gas
Proportio
a b c d nal
Share
N Lapangan
E E N,
o Usaha
E r, i, t- N,I,t / t/
b-c axd
n E N, I, E, N,
t-n t-n
Pengadaan
air,
-
Pengelolaan
5 262978 1,48 1,59 0,1 -29326,0
Sampah,
1
Limbah dan
Daur Ulang
- -
132585
6 Konstruksi 1,44 1,59 0,1 2002977,
92
5 5
Perdagangan
Besar dan
Eceran;Repar 111734 0,0
7 1,61 1,59 234120,6
asi mobil dan 64 2
Sepeda
Motor
Transportasi
113106 0,2 2341283,
8 dan 1,80 1,59
96 1 5
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi 289361 0,1 4235373,
9 1,74 1,59
dan Makan 75 5 1
Minum
Informasi -
1 731244
dan 1,52 1,59 0,0 -523228,8
0 1
Komunikasi 7
Jasa -
1 578057
Keuangaan 1,48 1,59 0,1 -605374,2
1 4
dan Asuransi 0
- -
1 596663
Real Estate 1,42 1,59 0,1 1016982,
2 3
7 8
1 Jasa 134401 0,0
1,65 1,59 86126,2
3 Perusahaan 0 6
1 Administrasi 684597 1,60 1,59 0,0 48982,9
4 Pemerintahan 3 1
, Pertahanan
Proportio
a b c d nal
Share
N Lapangan
E E N,
o Usaha
E r, i, t- N,I,t / t/
b-c axd
n E N, I, E, N,
t-n t-n
dan Jaminan
Sosial Wajib
1 Jasa 648415 0,0
1,67 1,59 513640,1
5 Pendidikan 0 8
Jasa
1 Kesehatan 267357 0,1
1,72 1,59 347773,9
6 dan Kegiatan 8 3
Sosial
1 201672 0,0
Jasa lainnya 1,65 1,59 124081,1
7 3 6
134407
28 27 1 0
Jumlah 529
Sumber: Hasil Analisa,2019
Dari table diatas diketahui bahwa daerah dengan arsiran warna
merah menujukkan sektor pada Kabupaten Gianyar tumbuh lebih lambat
daripada proporsi pertumbuhan wilayah nasionalnya. Dimana menurut
analisis proportional shift diketahui bahwa terdapat 8 sektor di Kabupaten
Gianyar yang tumbuh lebih lambat daripada wilayah provinsi, yaitu sektor
Pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industri
pengolahan, Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang ,
konstruksi, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, dsn real
estate. Sedangkan sektor yang diberi arsiran warna menujukkan sektor yang
pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan wilayah nasionalnya yaitu sector
pengadaan listrik dan gas, Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi mobil
dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum, jasa perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan
sosial, dan jasa lainnya .
Setelah diketahui nilai Proportional Shiftmaka akan dihitung nilai
differential Shift-nya. Komponen ini mengukur besarnya Shift Regional
netto yang diakibatkan oleh sektor-sektor industri tertentu yang tumbuh
lebih cepat atau lebih lambat di daerah yang bersangkutan daripada tingkat
nasional yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional intern.
Tabel 4. 41
Perhitungan Differential Shift Kabupaten Gianyar (D)
Prop
ortio
a b c d
nal
Share
N E
Lapangan Usaha
o N,
E r,
E r, I, t /
I, t- bxc a-d
I, t E
n
N,I,
t-n
312 209
Pertanian, Kehutanan, dan 3070
1 314 1,46 817 52388
Perikanan 757
5 5
Pertambangan dan 380 316 3795
2 1,20 615
Penggalian 133 413 17,86
286 186 2795
3 Industri Pengolahan 173 1,50 071 910,2 65828
8 3 0
305 998 2952
4 Pengadaan Listrik dan Gas 2,96 1045
69 9 3,90
Pengadaan air, Pengelolaan
318 218 3225
5 Sampah, Limbah dan Daur 1,48 -432
22 33 3,30
Ulang
271 192 2767
-
6 Konstruksi 702 1,44 500 673,1
50644
9 1 9
Perdagangan Besar dan 192 115 1855
7 Eceran;Reparasi mobil dan 609 1,61 238 076,4 71016
Sepeda Motor 3 3 8
Transportasi dan 231 147 2655 -
8 1,80
Pergudangan 152 883 70,38 34419
618 341 5924
Penyediaan Akomodasi dan 25820
9 245 1,74 418 256,3
Makan Minum 3
9 1 0
147 1470
1 969
Informasi dan Komunikasi 506 1,52 755,3 4312
0 344
8 3
1 Jasa Keuangaan dan 958 657 9761 -
1,48
1 Asuransi 402 769 92,12 17790
105 1067
1 752 -
Real Estate 354 1,42 905,6
2 907 14365
1 4
1 Jasa Perusahaan 290 1,65 167 2763 14592
Prop
ortio
a b c d
nal
Share
N E
Lapangan Usaha
o N,
E r,
E r, I, t /
I, t- bxc a-d
I, t E
n
N,I,
t-n
3 979 213 86,25
Administrasi Pemerintahan, 105 1259 -
1 789
Pertahanan dan Jaminan 354 1,60 409,8 20586
4 115
Sosial Wajib 1 3 9
1 583 347 5797
Jasa Pendidikan 1,67 3786
5 542 568 56,60
1 Jasa Kesehatan dan 583 347 5974 -
1,72
6 Kegiatan Sosial 542 568 35,08 13893
1 441 269 4443
Jasa lainnya 1,65 -2522
7 816 239 38,18
239 152 2379
27,8 13185
245 472 2717,
8 2
Jumlah 69 94 15
Sumber: Hasil Analisa,2019
Berdasrkan analisis Differential Shift diketahui terdapat 9 sektor di
Kabupaten Gianyar yang tumbuh lebih cepat berdasarkan faktor lokasional
intern yaitu, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan
Penggalian, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Perdagangan
Besar dan Eceran;Reparasi mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa
Perusahaan, dan Jasa Pendidikan sedangkan 8 sektor lainnya tumbuh negatif.

4.1.4 Analisa Pola Ruang


Ketersediaan fasilitas disuatu wilayah merupakan suatu hal yang
sangat penting terkait kebutuhan akan hidup penduduk diwilayah tersebut.
Kebutuhan akan sarana berupa fasilitas pendidikan sebagai penunjang
keilmuan penduduk dan pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan
ekonomi masyarakat berupa perdagangan dan jasa. Dengan adanya fasilitas
yang lengkap dalam pelayanan terhadap penduduk semakin baik pula
kualitas wilayah tersebut. Tetapi semakin tinggi jumlah serta kepadatan
penduduk semakin tinggi pula pelayanan akan fasilitas terhadap kebutuhan
penduduk itu sendiri. Tujuan dari analisa kebutuhan fasilitas ini adalah untuk
memproyeksikan jumlah kebutuhan akan fasilitas pada tahun yang akan
datang. Dalam melakukan analisa untuk kebutuhan fasilitas di Kabupaten
Gianyar. Standar atau pedoman yang digunakan dalam melakukan analisa
adalah SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan. Adapun rumus yang digunakan untuk
memproyeksikan kebutuhan fasilitas dapat dilihat sebagai berikut.
 Berdasarkan Standar SNI 03-1733-2004
Jumlah Penduduk Eksisting
Kebutuhan Fasilitas =
Jumlah Penduduk Pendukung sesuai standar

 Berdasarkan Asumsi
Jumlah Penduduk Eksisting
Daya Tampung =
Jumlah Fasilitas Eksisting

Jumlah Penduduk Eksisting


Kebutuhan Fasilitas =
Daya Tampung

4.1.4.1 Proyeksi Fasilitas Perdagangan dan Jasa


Salah satu fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu
fasilitas perdagangan dan jasa. yang didalamnya dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Seiring pertambahannya penduduk dan meningkatnya kebutuhan
masyarakat. fasilitas perdagangan di suatu daerah pada tahun-tahun
mendatang akan mengalami peningkatan. Proyeksi Kebutuhan fasilitas
perhitungan sesuai SNI 03-1733 Tahun 2004 dan Adapun perhitungan
proyeksi fasilitas perdagangan jasa di Kabupaten Gianyar dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4. 42
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Perdagangan Jasa di Kabupaten Gianyar

Tahun 2023-2038
Jumlah Fasilitas Pasar Umum
Tahun Pendudu Jumlah
N Penduduk Proyek
Kecamatan Proyek k Tahun Fasilitas Penambaha
o Pendukun si
si Proyeksi Eksistin n (Unit)
g (Jiwa) (Unit)
(Jiwa) g (Unit)
2023 21.073 30.000 0 0
2038 20.911 30.000 0 0
1 Sukawati 2
2033 122.431 30.000 0 0
2038 124.051 30.000 0 0
2023 70.287 30.000 0 0
2038 70.290 30.000 0 0
2 Blahbatuh 1
2033 70.900 30.000 0 0
2038 71.490 30.000 0 0
2023 92.277 30.000 0 0
2038 92.290 30.000 0 0
3 Gianyar 1
2033 93.070 30.000 0 0
2038 93.840 30.000 0 0
2023 47.892 30.000 1 1
Tampaksirin 2038 47.900 30.000 1 1
4 1
g 2033 48.180 30.000 1 1
2038 48.470 30.000 1 1
2023 72.824 30.000 0 0
2038 72.860 30.000 0 0
5 Ubud 1
2033 73.350 30.000 0 0
2038 73.830 30.000 0 0
2023 52.742 30.000 1 1
2038 52.720 30.000 1 1
6 Tegallalang 1
2033 53.110 30.000 1 1
2038 53.390 30.000 1 1
2023 42.651 30.000 1 1
2038 42.630 30.000 1 1
7 Payangan 1
2033 42.860 30.000 1 1
2038 43.030 30.000 1 1
Sumber : Hasil Analisa,2019
Berdasarkan tabel diatas, maka proyeksi fasilitas perdagangan jasa
untuk fasilitas umum di Kabupaten Gianyar rata – rata tidak ada
penambahan karena sudah mencukupi memenuhi kebutuhan penduduk
sampai dengan tahun 2038; Kecuali di Kecamatan Tampaksiring,
Tegallalang dan Payangan, yang membutuhkan penambahan fasilitas
perdagangan jasa pasar umum setiap lima tahunnya berjumlah 1 unit.

4.1.4.2 Proyeksi Fasilitas Pelayanan Umum


Sarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya
yang dilakukan dalam melayani masyarakat. Untuk menjangkau pelayanan
masyarakat lebih baik lagi maka diperlukan ketersediaan bebagai fasilitas
penunjang lainnya untuk kawasan perkotaan oleh karena itu perlunya
proyeksi fasilitas pelayanan umum pelengkap perumahan antara lain
pendidikan, dan kesehatan. Adapun tabel proyeksi sarana pelayanan umum
di Kabupatenn Gianyar dapat dilihat dibawah in.
A. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan adalah peralatan, bahan dan perabot yang
langsung dipergunakan dalam proses belajar di sekolah. Tentunya semua
prasarana dan sarana pendidikan harus dikelola dengan baik, hal ini
dinamakan manajemen sarana pendidikan. Fasilitas di Kabupaten Gianyar
yang dianalisa meliputi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama
(SMP). Ketidaktersediaan data menyebabkan kendala dalam melakukan
analisa untuk fasilitas pendidikan taman kanak-kanak (TK) dan sekolah
menengah atas (SMA). Proyeksi Kebutuhan fasilitas perhitungan sesuai SNI
03-1733 Tahun 2004 dan adapun perhitungan proyeksi fasilitas pendidikan
di Kabupaten Gianyar dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4. 43
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan SD di Kabupaten Gianyar
Tahun 2023-2038
Jumlah Fasilitas SD
Pendud Jumlah
Tahun uk Fasilita Pendudu
N Kecamat Proye
Proye Tahun s k Penambah
o an ksi
ksi Proyeks Eksisti Penduku an (Unit)
(Unit)
i (Jiwa) ng ng (Jiwa)
SD (Unit)
2023 23.886 1.600 0 0
2028 34.557 1.600 0 0
1. Sukawati 17
2033 50.004 1.600 0 0
2038 72.366 1.600 0 0
2023 12.685 1.600 0 0
Blahbatu 2028 18.474 1.600 0 0
2 17
h 2033 26.907 1.600 0 0
2038 39.192 1.600 0 0
2023 15.700 1.600 0 0
2028 22.786 1.600 0 0
3 Gianyar 3
2033 33.074 1.600 0 0
2038 48.008 1.600 0 0
2023 9.747 1.600 0 0
Tampak 2028 14.586 1.600 0 0
4 8
siring 2033 21.830 1.600 0 0
2038 32.670 1.600 0 0
2023 13.288 1.600 0 0
2028 19.536 1.600 0 0
5 Ubud 11
2033 28.723 1.600 0 0
2038 42.231 1.600 0 0
6 Tegalalan 2023 10.312 12 1.600 0 0
2028 14.751 1.600 0 0
g 2033 20.734 1.600 0 0
2038 29.538 1.600 0 0
2023 6.822 1.600 0 0
2028 9.649 1.600 0 0
7 Payangan 19
2033 13.648 1.600 0 0
2038 19.306 1.600 0 0
Sumber : Hasil Analisa,2019

Tabel 4. 44
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan SMP di Kabupaten Gianyar
Tahun 2023-2038
Fasilitas SMP
Jumlah
Penduduk Jumlah
N Kecamata Tahun Penduduk
Tahun Fasilitas Proyeksi Penambaha
o n Proyeksi Pendukun
Proyeksi Eksistin (Unit) n (Unit)
g (Jiwa)
(Jiwa)SM g (Unit)
P
2023 8.914 4.800 1 1
2028 12.521 4.800 0 0
1. Sukawati 1
2033 17.598 4.800 0 0
2038 24.749 4.800 0 0
2023 6.847 4.800 1 1
2028 10.342 4.800 0 0
2 Blahbatuh 4
2033 15.657 4.800 0 0
2038 23.754 4.800 0 0
2023 6.646 4.800 1 1
2028 9.554 4.800 1 1
3 Gianyar 5
2033 13.735 4.800 0 0
2038 19.746 4.800 0 0
2023 3.893 4.800 1 1
Tampak 2028 5.723 4.800 1 1
4 0
siring 2033 8.416 4.800 1 1
2038 12.382 4.800 0 0
2023 5.991 4.800 1 1
2028 8.803 4.800 1 1
5 Ubud 3
2033 12.936 4.800 0 0
2038 19.010 4.800 0 0
6 Tegalalang 2023 4.318 2 4.800 1 1
2028 6.348 4.800 1 1
2033 9.335 4.800 1 1
2038 13.732 4.800 0 0
2023 3.074 4.800 2 2
2028 4.373 4.800 1 1
7 Payangan 2
2033 6.220 4.800 1 1
2038 8.849 4.800 1 1
Sumber : Hasil Analisa,2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan bahwa kecamatan yang membutuhkan penambahan untuk
fasilitas SMP terbanyak yaitu Kecamatan Payangan dimana pada tahun 2023
dibutuhkan penambahan 2 unit, tahun 2028,2033 dan 2038 sebanyak 1 unit.
Sedangkan kecamatan yang membutuhkan penambahan fasilitas SMP paling
sediti yaitu Kecamatan Sukawati dan Kecamatan Blahbatuh pada tahun 2033
sebanyak 1 sedangkan 15 tahun setelahnya tidak dibutuhkan penambahan
terkait fasilitas SMP. Untuk fasilitas pendidikan berupa sekolah dasar (SD)
tidak membutuhkan penambahan dalam 20 tahun di semua kecamatan yang
ada di Kabupaten Gianyar.
B. Fasilitas Kesehatan
Untuk fasilitas kesehatan di Kabupaten Gianyar sendiri sangat
diperlukan agar dapat mempercepat peningkatan derajat kesehatan
penduduk. Jika suatu penduduk diwilayah sehat, maka itu sangat
berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat yang berada di Kabupatan
Gianyar tersebut. Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Gianyar
dalam skala kewilayahan yaitu rumah sakit, puskesmas dan puskesmas
pembantu. Adapun hasil dari analisa berupa proyeksi fasilitas kesehatan
menurut penduduk standar pendukung SNI 03-1733 Tahun 2004 di
Kabupaten Gianyar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 45
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Rumah Sakit di Kabupaten Gianyar
Tahun 2023-2038
Jumlah Fasilitas Rumah Sakit
Tahun Pendudu Jumlah
Kecamata Penduduk
Proyeks k Tahun Fasilitas Proyeks Penambaha
n Pendukun
i Proyeksi Eksistin i (Unit) n (Unit)
g (Jiwa)
(Jiwa) g (Unit)
2023 121.073 240.000 2 2
2028 120.911 240.000 2 2
Sukawati 0
2033 122.431 240.000 2 2
2038 124.051 240.000 2 2
Blahbatuh 2023 70.287 0 240.000 3 3
2028 70.290 240.000 3 3
2033 70.900 240.000 3 3
2038 71.490 240.000 3 3
2023 92.277 240.000 3 2
2028 92.290 240.000 3 2
Gianyar 1
2033 93.070 240.000 3 2
2038 93.840 240.000 3 2
2023 47.892 240.000 5 5
Tampak 2028 47.900 240.000 5 5
0
siring 2033 48.180 240.000 5 5
2038 48.470 240.000 5 5
2023 72.824 240.000 3 3
2028 72.860 240.000 3 3
Ubud 0
2033 73.350 240.000 3 3
2038 73.830 240.000 3 3
2023 52.742 240.000 5 5
Tegallalan 2028 52.720 240.000 5 5
0
g 2033 53.110 240.000 5 5
2038 53.390 240.000 4 4
2023 42.651 240.000 6 6
2028 42.630 240.000 6 6
Payangan 0
2033 42.860 240.000 6 6
2038 43.030 240.000 6 6
Sumber : Hasil Analisa,2019
Tabel 4. 46
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Puskesmas di Kabupaten Gianyar Tahun
2023-2038
Jumlah Fasilitas Puskesmas
Pendudu Jumlah
Kecamata Tahun Penduduk
k Tahun Fasilitas Proyeksi Penambahan
n Proyeksi Pendukung
Proyeksi Eksisting (Unit) (Unit)
(Jiwa)
(Jiwa) (Unit)
2023 121.073 120.000 1 1
2028 120.911 120.000 1 1
Sukawati 1
2033 122.431 120.000 1 1
2038 124.051 120.000 1 1
2023 70.287 120.000 2 1
2028 70.290 120.000 2 1
Blahbatuh 1
2033 70.900 120.000 2 1
2038 71.490 120.000 2 1
Gianyar 2023 92.277 2 120.000 1 0
2028 92.290 120.000 1 0
2033 93.070 120.000 1 0
Jumlah Fasilitas Puskesmas
Pendudu Jumlah
Kecamata Tahun Penduduk
k Tahun Fasilitas Proyeksi Penambahan
n Proyeksi Pendukung
Proyeksi Eksisting (Unit) (Unit)
(Jiwa)
(Jiwa) (Unit)
2038 93.840 120.000 1 0
2023 47.892 120.000 3 3
Tampak 2028 47.900 120.000 3 3
0
siring 2033 48.180 120.000 2 2
2038 48.470 120.000 2 2
2023 72.824 120.000 2 1
2028 72.860 120.000 2 1
Ubud 1
2033 73.350 120.000 2 1
2038 73.830 120.000 2 1
2023 52.742 120.000 2 0
2028 52.720 120.000 2 0
Tegallalang 3
2033 53.110 120.000 2 0
2038 53.390 120.000 2 0
2023 42.651 120.000 3 2
2028 42.630 120.000 3 2
Payangan 1
2033 42.860 120.000 3 2
2038 43.030 120.000 3 2
Sumber : Hasil Analisa,2019
Tabel 4. 47
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten
Gianyar Tahun 2023-2038
Jumlah Fasilitas Puskesmas Pembantu
Pendudu Jumlah
Kecamata Tahun Penduduk
k Tahun Fasilitas Proyeksi Penambaha
n Proyeksi Pendukun
Proyeksi Eksistin (Unit) n (Unit)
(Jiwa) g (Jiwa)
g (Unit)
2023 121.073 30.000 0 0
2028 120.911 30.000 0 0
Sukawati 4
2033 122.431 30.000 0 0
2038 124.051 30.000 0 0
2023 70.287 30.000 0 0
Blahbatuh 2028 70.290 1 30.000 0 0
2033 70.900 30.000 0 0
Jumlah Fasilitas Puskesmas Pembantu
Pendudu Jumlah
Kecamata Tahun Penduduk
k Tahun Fasilitas Proyeksi Penambaha
n Proyeksi Pendukun
Proyeksi Eksistin (Unit) n (Unit)
(Jiwa) g (Jiwa)
g (Unit)
2038 71.490 30.000 0 0
2023 92.277 30.000 0 0
2028 92.290 30.000 0 0
Gianyar 0
2033 93.070 30.000 0 0
2038 93.840 30.000 0 0
2023 47.892 30.000 1 0

Tampak 2028 47.900 30.000 1 0


1
siring 2033 48.180 30.000 1 0
2038 48.470 30.000 1 0
2023 72.824 30.000 0 0
2028 72.860 30.000 0 0
Ubud 0
2033 73.350 30.000 0 0
2038 73.830 30.000 0 0
2023 52.742 30.000 1 0

Tegallalan 2028 52.720 30.000 1 0


1
g 2033 53.110 30.000 1 0
2038 53.390 30.000 1 0
2023 42.651 30.000 1 1
2028 42.630 30.000 1 1
Payangan 0
2033 42.860 30.000 1 1
2038 43.030 30.000 1 1

Berdasarkan tabel diatas, hasil proyeksi untuk kebutuhan fasilitas


kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas pembantu di
Kabupaten Gianyar. Secara keseluruhan untuk Kecamatan Payangan
merupakan kecamatan yang paling banyak membutuhkan penambahan unit
menurut proyeksi, baik untuk fasilitas rumah sakit, puskesmas, dan
puskesmas pembantu. Sedangkat Kecamatan Gianyar, apabila dilihat dari
jumlah unit proyeksi penambahan fasilitas, Gianyar menjadi Kecamatan
yang memiliki jumlah penambahan unit fasilitas paling sedikit. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil proyeksi, maka
Gianyar dengan Payangan adalah dua kecamatan dengan tingkat pemenuhan
fasilitas kesehatan masing – masing tertinggi dan terendah.
4.2 Analisa Internal
4.2.1. Kependudukan
Tabel 4. 48
Proyeksi Kabupaten Gianyar Berdasarkan Trend

Pert
umb
Jumlah Pemduduk ]F]\ uha Jumlah Penduduk di tahun
(Jiwa) T (Jiwa)
n
a
Pen
h
dud
u
uk
n
Tah
Se
20 20 20 20 20 un 20 20 20 20 20 21
lis
14 15 16 17 18 2013 23 28 33 38 50 00
ih
-
2017
(%)
52 52 53 53 53 56 58 61 63 70 1.0
1. 7. 2. 7. 9. 0,00 2. 6. 1. 8. 5. 74.
5
73 00 65 13 55 843 68 81 97 20 86 09
3 3 3 1 3 6 2 1 9 4 7

Tabel diatas menunjukkan nilai proyeksi Kabupaten Gianyar berdasarkan


trend. Dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk tahun 2013-2017 sebesar
0,00843% dan berakhir di tahun 2100 sebanyak 1.074.97 jiwa.
Tabel 4. 49
Tabel Proyeksi Distribsi Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten
Gianyar
Juml
ah
Rasi Tambahan
Pend Total Penduduk
Keca o Penduduk Total
uduk Proyeksi
mata Dist (Berdasar Trend)
Tera
n ribu
khir
si
20 20 20 20 202 202 203 203
2018
23 28 33 38 3 8 3 8
15. 20. 116 121 126 132
Suka 111.8 20,7 4.7 9.8
01 46 .69 .69 .91 .35
wati 98 39 98 01
9 0 6 9 7 8
10. 14.
Blahb 81.23 15,0 3.4 7.1 84. 88. 92. 96.
90 85
atuh 3 56 83 15 716 348 136 086
3 3
14. 19. 113 118 123 128
Giany 109.0 20,2 4.6 9.5
63 93 .71 .59 .67 .97
ar 41 1 75 51
5 8 6 2 6 9
Tamp 10.
56.86 10,5 2.4 4.9 7.6 59. 61. 64. 67.
aksiri 39
6 39 38 81 32 304 847 498 264
ng 8
10. 13.
75.87 14,0 3.2 6.6 79. 82. 86. 89.
Ubud 18 87
2 62 53 46 125 518 055 745
3 3
Tegall 54.03 10,0 2.3 4.7 7.2 9.8 56. 58. 61. 63.
alang 5 15 17 33 53 80 352 768 288 915
Payan 50.60 2.1 4.4 6.7 9.2 52. 55. 57. 59.
9,38
gan 8 70 33 93 54 778 041 401 862
23. 47. 72. 98. 562 586 611 638
539.5
Total 100 13 25 41 65 .68 .81 .97 .20
53
3 9 8 6 6 2 1 9

Dari tabel diatas dapat diketahui proyeksi distribusi penduduk per kecamatan
di Kabupaten Gianyar pada tahun 2023 sebanyak 23.133, pada tahun 2028
sebanyak 47.259, pada tahun 2033 sebanyak 72.418 dan pada tahun 2038
sebanyak 98.656 jiwa.
Tabel 4. 50
Distribusi Penduduk Kabupaten Gianyar 2018
Kecamatan Penduduk (Jiwa) Distribusi Riil (%)

Sukowati 111.898 20,739


Blahbatu 81.233 15,056
Gianyar 109.041 20,21
Tampak
56.866 10,539
siring
Ubud 75.872 14,062
Tegallalang 54.035 10,015
Payangan 50.608 9,38
Total 539.553 100

Dari tabel diatas dapat diketahui distribusi penduduk total di Kabupaten


Gianyar pada tahun 2018 adalah sebanyak 539.533 jiwa dengan Kecamatan
Sukowati adalah kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu
111.898 jiwa.

‘;Q
4.2.2. Konsep dan Akomodasi

Tabel 4. 51 Bagan Konsep Akomodasi Sektor DAS

Akomodasi Watershed 16,1


Sektor 5 Skala Fasilitas/Suguhan Jumlah Sebaran tempat Luas (Ha)
      Tourism 3
DAS
  Large scale Atraksi budaya dan seni Tampaksiring (Kelurahan Tampak siring)
      Pemandangan Alam Tegallalang (Desa Sebatu)
      Bermain bersama satwa Payangan (Desa Melinggih)
      Nature Trek 4 Ubud (Kelurahan Ubud) 12
      Berenang
      Kuliner
      Watershed education
    Total 48
  2 6,45 Medium scale Onsen Desa Babakan
    Berenang Desa Beng
    Kuliner Desa Suwat
    Pemandangan alam 7 Kelurahan Tegallalang 8
    Festival Desa Kenderan
    Penginapan eksklusif Desa keliki
Arum Jeram/permainan
  Desa Kedewatan
  air
  Total 56
22,5 Jumlah
Akomodasi Lodging Center 7 Nama Fasilitas/Suguhan Sebaran tempat Luas (Ha)
        8 (unit)
International Ent-
Hotel 5 Desa Buruan 10
  Center
    Butique Hotel 2 Desa Buruan; Desa Bedulu 2,4
Desa Bedulu; Desa Pejeng Kelot; Desa Pejeng
  Skyland Resort 6 0,3
  Kawan
    Cotage (Bungalow) 50 Desa Pejeng 1,5
    Mall and Casino 1 Desa Buruan; Desa Bedulu 35
    Cybernatic Reservoir 1 Desa Bedulu 5
  Total 54,2
22,5 Jumlah
Akomodasi Nature Advanture 7 Nama Fasilitas/Suguhan Sebaran tempat Luas (Ha)
        8 (unit)
  Karang Bhoma Palace Junggle Sky Trek 1 Payangan (Desa Bukian) 8
    Puri challenge 1 20
    Floating house 50 Tegallalang (Desa Kelusa) 0,5
    Bhoma Black Garden 1 3
  Total 31,5
32,2
10 Farmer's life
6 Balinese life 1 Desa Peliatan 303,05
  Festival of nature 1 Desa Pejengkangin 407,94
  Become villager 1 Desa Siangan 423,45
1 Desa Kemenuh 258
Poin
Total
t % 1392,44
31 100 Total Kebutuhan Lahan Untuk Konsep 1582,14

Dari bagan diatas, dapat diketahui bahwa sector DAS memiliki 3 jenis akomodasi yaitu Akomodasi Watershed Tourism, Akomodasi Lodging Center, dan Akomodasi Nature Adventure dimana masing masing memiliki
fasilitas yang berbeda-beda sehingga pada akhirnya membutuhkan luas lahan yang berbeda pula. Seperti halnya Akomodasi Watershed yang berskala large membutuhkan luas lahan sebesar 54 Ha, sedangkan yang
medium scale membutuhkan luas lahan sebesar 56 Ha. Kemudian untukInternasional Ent-Center juga membutuhkan luas lahan sebesar 54,2 Ha, lalu Karang Bhoma Palace membutuhkan luas lahan sebesar 31,5 Ha dan
Balinese Life membutuhkan lahan sebesar 1392,44 Ha. Seluruhnya ketika di total maka luas lahan total yang dibutuhkan adalah sebesar 1582,14 Ha.
Tabel 4. 52 Pendistribusian Penduduk

%
Lokasi % distribusi penduduk
akomodasi
16,13 Kec Tampaksiring 4,03
  Kec Tegallalang 4,03
  Kec Payangan 4,03
  Kec Ubud 4,03
Total 16,13
6,45 Kec Gianyar 0,92
  Kec Tegallalang 3,69
  Kec Ubud 1,84
Total 6,45
22,58 Kec Blahbatu 6,45
  Kec Tegallalang 16,13
Total 22,58
22,58 Kec Payangan 21,51
  Kec Tegallalang 1,08
Total 22,58
32,26 Kec Ubud 7,10
  Kec Tampaksiring 15,81
  Kec Gianyar 3,23
  Kec Sukawati 6,13
Total 32,26
Total Akhir 100,00

Pada tabel diatas, dapat disimpulkan pendistribusian penduduk dalam persen


(%) setiap kecamatan di Kabupaten Gianyar serta jumlah akomodasi dala
persen (%) per kecamatan di Kabupaten Gianyar.

Tabel 4. 53 Rencana Pusat Kegiatan Wilayah Sektor DAS


PKW
Kecamatan / Perkotaan Kelurahan / Desa
Kecamatan Blahbatu Kelurahan Blahbatu
  Desa Buruan
  Desa Bedulu
Kecamatan Gianyar Kelurahan Gianyar
  Desa Beng
Kecamatan Sukowati  

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rencana pusat kegiatan wilayah di
Kabupaten Gianyar oleh sector DAS berada pada 3 kecamatan saja yaitu
Kecamatan Blahbatu, Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Sukowati.

Tabel 4. 54 Rencana Pusat Kegiatan Lokal Sektor DAS

PKL
Kecamatan / Perkotaan Kelurahan / Desa
Kecamatan Ubud Kelurahan Ubud
Kecamatan Tampaksisirng Desa Tampaksiring
  Desa Pejeng
Kecamatan Tegallalang Desa Tegallalang
  Desa Sebatu
Kecamatan Payangan Desa Puhu
Kecamatan Gianyar Desa Beng

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rencana pusat kegiatan local di
Kabupaten Gianyar oleh sector DAS berada pada Kecamatan Ubud,
Kecamatan Tampak Siring, Kecamatan Tegalalang, Kecamatan Payangan
dan Kecamatan Gianyar.

Tabel 4. 55 Rencana Pusat Kegiatan Wilayah Promosi Sektor DAS

PKWp
Kecamatan / Perkotaan Kelurahan / Desa
Kecamatan Tampaksiring Desa Pejengkangin
  Desa Pejeng Kelod
  Desa Pejeng Kawan
Kecamatan Gianyar Desa Beng
  Desa Babakan
  Desa Suwat
  Desa Siangan
Kecamatan Ubud Desa Peliatan
  Desa Kedewetan
Kecamatan Sukawati Desa Kemenuh
Kecamatan Payangan Desa Puhu
  Desa Melinggih
  Desa Bukian
Kecamatan Tegallalng Desa Sebatu
  Desa Taro
  Desa Keliki
  Desa Kenderan
Dari tabel diatas dapat dilihat rencana pusat kegiatan wilayah promosi
Kabupaten Gianyar oleh sector DAS berada di Kecamatan Tampaksiring,
Kecamatan Gianyar, Kecamatan Ubud, Kecamatan Sukawati, Kecamatan
Payangan dan Kecamatan Tegalalang.
4.2.3. Daya Dukung Pariwisata
Tabel 4. 56
Daya Tampung Destinasi Wisata
Lua V
Destinasi R
Lokasi s(H A / PCC
wisata f
a) a
Tampaksiring
Large 7
(Kelurahan Tampak 12 2
Scale 8 2.308
siring) 9
Tegallalang (Desa 7
  12 2
Sebatu) 9 8 2.308
Payangan (Desa
7
  Melinggih; Desa 12 2
8 2.308
Bukian; Desa Puhu) 9
7
  Ubud (Kelurahan Ubud) 12 2
9 8 2.308
Total
9.231
Medium 6
Desa Babakan 8 2
Scale 6 5 1.846
6
  Desa Beng 8 2
6 5 1.846
6
  Desa Suwat 8 2
6 5 1.846
6
  Kelurahan Tegallalang 8 2
6 5 1.846
6
  Desa Kenderan 8 2
6 5 1.846
6
  Desa keliki 8 2
6 5 1.846
6
  Desa Kedewatan 8 2
6 5 1.846
Total
12.923
Karang
7
Bhoma 28 2
0 6.000
Palace Payangan (Desa Puhu) 21
2,6 7
3,5 2
  Tegallalang (Desa Taro) 25 0 750
Balinese Desa Petulu 303, 227 7 2
life 05 ,28 0 64.939
75
305
7
407, ,95 2
0 87.416
  Desa Pejengkangin 94 5
317
7
423, ,58 2
0 90.739
  Desa Siangan 45 75
193 7
2
  Desa Kemenuh 258 ,5 0 55.286
Total
305.130
Internation
8
al Ent- Mall and Casino 35 26, 2
0 6.563
Center 25
3,7 7
Cybernatic Reservoir 5 2
  5 0 1.071
Total
7.634

Total Tampungan Wisatawan/ Hari (Orang) 334.918

Dari tabel diatas,dapat dilihat daya tampung pariwisata di Kabupaten


Gianyar oleh sector DAS dari beberapa kegiatan dan lokasi seperti Large
Scale dengan daya tampung pariwisata 9.231 wisatawan/hari, lalu Medium
Scale dengan jumlah daya tampung pariwisata 12.923 wisatawan/hari, lalu
Karang Bhoma Palace dan Balinese Life dengan daya tampung pariwisata
sebanyak 305.130 wisatawan/hari dan yang terakhir adalah Internasional
Ent-Center dengan daya tampung pariwisata sebanyak 7.634 wisatawan/hari.
Sehingga jumlah total tampungan wisatawan/hari dapat mencapai 334.918
jiwa.

4.2.4. Nilai Tambah Pendapatan


Tabel 4. 57
Nilai Investasi Pariwisata
Tik Estimasi Estimasi
Wisata Lokasi et/o wisatawa Pendapat
rg n an
Tampaksiring (Kelurahan 80.0 184.615.3
2.308
Tampak siring) 00 85
Large Tegallalang (Desa 80.0 184.615.3
Scale 2.308
Sebatu) 00 85
Payangan (Desa 80.0 2.308 184.615.3
Tik Estimasi Estimasi
Wisata Lokasi et/o wisatawa Pendapat
rg n an
Melinggih; Desa Bukian;
00 85
Desa Puhu)
80.0 184.615.3
Ubud (Kelurahan Ubud) 2.308
00 85
50.0 92.307.69
Desa Babakan 1.846
00 2
50.0 92.307.69
Desa Beng 1.846
00 2
50.0 92.307.69
Desa Suwat 1.846
00 2
Medium 50.0 92.307.69
Kelurahan Tegallalang 1.846
Scale 00 2
50.0 92.307.69
Desa Kenderan 1.846
00 2
50.0 92.307.69
Desa keliki 1.846
00 2
50.0 92.307.69
Desa Kedewatan 1.846
00 2
100. 600.000.0
Karang Payangan (Desa Puhu) 6.000
000 00
Bhoma
100. 75.000.00
Palace Tegallalang (Desa Taro) 750
000 0
75.0 4.870.446.
Desa Petulu 64.939
00 429
75.0 6.556.178.
Desa Pejengkangin 87.416
Balinese 00 571
life 75.0 6.805.446.
Desa Siangan 90.739
00 429
75.0 4.146.428.
Desa Kemenuh 55.286
00 571
150. 984.375.0
Internation Mall and Casino 6.563
000 00
al Ent-
20.0 21.428.57
Center Cybernatic Reservoir 1.071
00 1
1.34
25.443.91
Total 0.00 334.918
8.956
0
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai investasi pariwisata di
Kabupaten Gianyar oleh sector DAS dengan total estimasi pendapatan
sebesar Rp.25.443.918.956 untuk seluruh konsep rencana sector DAS.
Tabel 4. 58
Nilai Investasi Berdasrkan Sektor
Invest
Invest
ment
Sektor Investasi ment
Wisata Capit
Wisata Lokasi Value
wan al
Agensi/
Perjas Industri
trevel
Tampaksiring
57.692.30 115.384.6 166.153.8 339.230. 254.42
(Kelurahan 2.308
8 15 46 769 3.077
Tampak siring)
Tegallalang 57.692.30 115.384.6 207.692.3 380.769. 285.57
2.308
(Desa Sebatu) 8 15 08 231 6.923
Large Payangan (Desa
Scale Melinggih; 57.692.30 115.384.6 207.692.3 380.769. 285.57
2.308
Desa Bukian; 8 15 08 231 6.923
Desa Puhu)
Ubud
57.692.30 115.384.6 138.461.5 311.538. 233.65
(Kelurahan 2.308
8 15 38 462 3.846
Ubud)
46.153.84 92.307.69 110.769.2 249.230. 186.92
Desa Babakan 1.846
6 2 31 769 3.077
46.153.84 92.307.69 110.769.2 249.230. 186.92
Desa Beng 1.846
6 2 31 769 3.077
46.153.84 92.307.69 110.769.2 249.230. 186.92
Desa Suwat 1.846
6 2 31 769 3.077
Medium Kelurahan 46.153.84 92.307.69 166.153.8 304.615. 228.46
1.846
Scale Tegallalang 6 2 46 385 1.538
46.153.84 92.307.69 166.153.8 304.615. 228.46
Desa Kenderan 1.846
6 2 46 385 1.538
46.153.84 92.307.69 166.153.8 304.615. 228.46
Desa keliki 1.846
6 2 46 385 1.538
Desa 46.153.84 92.307.69 110.769.2 249.230. 186.92
1.846
Kedewatan 6 2 31 769 3.077
Payangan (Desa 150.000.0 300.000.0 540.000.0 990.000. 742.50
Karang 6.000
Puhu) 00 00 00 000 0.000
Bhoma
Tegallalang 18.750.00 37.500.00 67.500.00 123.750. 92.812
Palace 750
(Desa Taro) 0 0 0 000 .500
Balinese Desa Petulu 64.939 1.623.482. 3.246.964. 1.948.178. 6.818.62 5.113.
Invest
Invest
ment
Sektor Investasi ment
Wisata Capit
Wisata Lokasi Value
wan al
Agensi/
Perjas Industri
trevel
968.75
143 286 571 5.000
0
6.883.
Desa 2.185.392. 4.370.785. 2.622.471. 9.178.65
87.416 987.50
Pejengkangin 857 714 429 0.000
0
life 7.145.
2.268.482. 4.536.964. 2.722.178. 9.527.62
Desa Siangan 90.739 718.75
143 286 571 5.000
0
4.353.
1.382.142. 2.764.285. 1.658.571. 5.805.00
Desa Kemenuh 55.286 750.00
857 714 429 0.000
0
Internati 164.062.5 328.125.0 78.750.00 570.937. 428.20
Mall and Casino 6.563
onal 00 00 0 500 3.125
Ent- Cybernatic 26.785.71 53.571.42 12.857.14 93.214.2 69.910
1.071
Center Reservoir 4 9 3 86 .714
27.323
8.372.944. 16.745.88 11.312.04 36.430.8
Total 334.918 .159.0
368 8.736 5.604 78.709
32

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai investasi dari sector perjas, industry
dan agensi untuk konsep rencana sector DAS adalah sebesar
Rp.8.372.944.368 bagi sector perjas, sebesar Rp.16.745.888.736 bagi sector
industry dan sebesar Rp.11.312.045.604 bagi sector agensi di Kabupaten
Gianyar.
4.2.5. Ketenagakerjaan
Analisis Ketenangakerjaan adalah perhitungan dari konsep tenaga kerja yang
dilandaskan pada UU no 13 tahun 2003. Analisis tenagakerja bertujuan
untuk :
1. Menghitung jumlah dan rasio tenaga yang siap kerja pada tahun
tertentu yang akan di formulasikan
2. Untuk mencari tingkat nilai dari partisipasi angkatan kerja pada
tahun tertentu
3. Untuk menghitung elastisitas ketenagakerjaan antara kesempatan
kerja yang tercipta pada tahun n dengan prosentase pertumbuhan
ekonomi (PDB)
4. Untuk mencari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada suatu
usaha atau lowongan terbuka untuk memproduksi suatu output
Tabel 4. 59
Analisis Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kegiatan Utama Total
Bekerja 342.361
Pengangguran Terbuka 3.100
Total Angkatan Kerja 345.461
Non Angkatan Kerja
Sekolah 32.026
Mengurus Rumah Tangga 40.917
Lainnya 12.884
Penduduk Usia produktif 431.288
Total Penduduk 638.209
TPAK 80,1
TPng 0,7
Semakin tinggi TPAK maka semakin besar bagian dari penduduk
yang produktif dalam memproduksi barang dan jasa di wilayah tersebut
dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil analisa, angka TPAK di
Kabupaten Gianyar mencapai 80,1, hal ini bebrarti bahwa Kabupaten
Gianyar tergolong tinggi, berdasarkan ketentuan yaitu TPAK tinggi >70,
TPAK Sedang 51-60 TPAK rendah <50. Semakin tinggi TPAK bebarti
semakin tinggi pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk
memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Elaktisitas Kesempatan Kerja menjelaska seberapa besar
kesempatan kerja yang tercipta oleh setiap persen pertumbuhan ekonomi.
Elastisitas kesempatan kerja akan semakin tinggi jika cenderung bersifat
labour intensive. Konsep elastisitas dapat digunakan untuk memperkirakan
pertambahan kesempatan kerja dan proyeksi ketenagakerjaan. Jika AK
(Angkatan Kerja) lebih besar dari KK (Kesempatan Kerja) maka akan terjadi
pengangguran. Maknanya, pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan
dengan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain laju pertumbuhan
ekonomi memepengaruhi laju pertumbuhna kesempatan kerja. Yaitu
semkain tinggi elastisitas kesempatan kerja dan laju pertumbuhan ekonomi
maka akan menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas.
Analisis ILOR (Incremental Labour Output Ratio) adalah rasio
tenaga kerja-output yang menunjukkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan
untuk memproduksi satu unit-output. ILOR berguna untuk mengetaui
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja (employment)
pada tahun tertentu.
Tabel 4. 60
Analisis Elaktisitas Kesempatan Kerja
Tahun ∆ Laju Pertumbuhan
EKK/
t 201
2013 2014 5 2016 2017
73,0
TPAK 3 73 74,2 75,5 76,4 0,011
PDB 6,82 6,8 6,3 6,31 5,5 -0,052
EKK Total -0,217
ILOR -1,1111111 1,16 1,28888889

Secara umum niali elastisitas antara 0-1, semakin tinggi angka elastiitas
kesmepatan kerja maka memberi indikasi bahwa kekampuan dan dampak
pertumbuhan ekonomi dlama menciptakan lapangan kerja akan semakin
tinggi.
ILOR merupakan angka yang menunjukkan perbandingan anatar tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan tambahan pendapatan atau
output sebagai hasil dari adanya penggunaan tenaga kerja tersebut. Dari hasil
analisa tersebut, Kabupaten Gianyar memiliki nilai ILOR sebesar 1,2 yang
dapat diartikasn sebagai untuk meningkatkan jumlah output sebesar 1 unit
maka dibutuhkan tenaga kerja sebayak 1-2 orang.
Tabel 4. 61
Jumlah Angkatan Kerja
Angkatan Kerja Jumlah (Jiwa)
Pekerja terikat 232.008
Pekerja tidak terikat 189.825
Total 421.833
Berdasarkan hasil analisa, banyaknya jumlah angkatan kerja di
Kabupaten Gianyar mencapai 421.833 jiwa dengan 232.008 pekerja terikat
dan 189.825 pekerja tidak terikat.
4.2.6. Daya Dukung
Daya dukung lahan Pertanian (Odum, Howard dan Issard dalam
Dasman, 1992) mengacu pada konsep produktivitas lahan pertanian guna
mencukupi atau mendukung kebutuhan fisik minimum penduduknya pada
satu wilayah. Daya dukung yang baik adalah jika produktivitas lahan mampu
mencukupi kemampuan minimum khususnya tanaman pangan bagi seluruh
penduduknya pada suatu wilayah. Berikut merupakan konsep daya dukung
lahan pertanian yang dikembangkan Odum, Howard dan Issard.
Rumus untuk mencari penduduk optimum :
Po = Jp/KFM
Keterangan :
Jp = Jumlah penduduk
KFM = Kebutuhan fisik minimum
Po = Penduduk optimum
Rumus Daya Dukung Lahan Pertanian
( Lp/Jp )
τ=
( KFM / Pr)
Keterangan :
τ = Daya dukung lahan pertannian (DDLP)
Lp = Luas panen (Untuk tanaman pangan)
Pr = Produksi lahan rata-rata per hetar (pangan)
Jp = Jumlah penduduk
KFM = Kebutuhan fisik minimum
Formulasi ini mengartikan bahwa daya dukung sebgaai swasembada
pangan wilayah yang dipandang sebagai ekosistem pertanian. Jika τ >1 ,
mampu berwasembada pangan, τ <1 , tidak mampu berswasembada pangan,
τ =1 , wilayah optimal. Pendekatan ini biasanya diterapkan pada wilayah
perdesaan dengan dominan pertanian tanaman pangan.
Tabel 4. 62
Daya Dukung Lahan Kabupaten Gianyar

Hasil Pend
LP (Ha Pr
Kelas Kemampuan Pangan uduk
, KLS (Kg/ KFM
Kecamat Lahan (Ha) (Kg/Ta Optim
II,III) Ha)
an hun) um
Kelas Kela Kela Kelas
II s III s IV V
28.640.6
Blahbatu - 1.507 54 5 1.507 480 59.668
00
h
41.015.4
Gianyar - 2.159 438 2 2.159 480 85.449
90
Payanga 67.583.0 211.19
34 3.523 2.327 5 3.557 320
n 00 7
19.0
Sukawat 32.874.3
- 1.730 73 8 1.730 00 480 68.488
i 70
Tampak 37.188.7 116.21
9 1.948 581 2 1.957 320
Siring 00 5
Tegalala 62.652.3 195.78
7 3.290 1.827 10 3.297 320
ng 10 8
34.611.5
Ubud - 1.822 173 17 1.822 480 72.107
40
15. 5 1 304.56 2 80
Total  
50 980 .473 48 6.030 6.010 .880 8.913

Berdasarkan hasil analisa jumlah penduduk optimum yang dapat didukung


lahan pertanian maksimal pada tahun 2070 dengan jumlah penduduk
mencapai 807.520 Jiwa di Kabupaten Gianyar.
Tabel 4. 63
Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Gianyar

Tahu Jumlah
Lp KFM Pr Τ
n Penduduk
2023 562.686 1,3
2028 586.812 1,3
2033 611.971 19.00 1,2
16.030 2.880
2038 638.209 0 1,2
2050 705.864 1,0
2100 1.074.097 0,7
4.2.7. Daya Tampung
Daya Tampung (Carrying Capacity) diartikan sebagai kemampuan penghuni dan sebagainya atau kemampuan ditempati (rumah, penginapan,dsb). Sedangkan daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Tabel 4. 64
Daya Tampung Per Kecamatan Riil

Kavling Kavling Kavling Penduduk


Luas Luas Luas Akhir
Kawasan Kawasan Luas Prasarana Kecil Sedang Besar Unit Unit Unit Tambahan Daya
Terbangu Konse Tdk Administrasi Potensi Total
Kecamatan sepadan sempadan Pertanian Potensi Utama (0,025 (0,0375 (0,05 Kavling Kavling Kavling Optimum (5 Tampung
n p boleh di Kecamatan Permukaan Unit
sungai pantai Pemukiman (30%) Ha/Unit) Ha/Unit) Ha/Unit) Kecil Sedang Besar orang/ Maksimal
bangun (Ha) (Ha)
Type 3 Type 2 Type 1 1unit)

Sukawati 602 65 2.424 582 258 3.931 5.385 1.454 436 1.018 407 356 254 16.283 9.499 5.089 30.871 154.354 154.354
Blahbatu 229 61 1.389 1.816 53 3.547 3.837 290 87 203 81 207 41 3.248 1.895 1.015 6.158 30.792 30.792
Gianyar 528 21 1.401 2.560 447 4.958 5.081 124 37 87 35 88 17 1.388 810 434 2.632 13.161 13.161
Tampaksirin
460 - 657 1.257 14 2.387 3.844 1.457 437 1.020 408 1.037 204 16.315 9.517 5.099 30.931 154.656 154.656
g
Ubud 621 - 1.422 1.013 323 3.380 4.345 965 290 676 270 687 135 10.809 6.305 3.378 20.493 102.463 102.463
Tegallalang 771 - 552 2.079 448 3.850 6.811 2.962 889 2.073 829 2.109 415 33.171 19.350 10.366 62.887 314.436 314.436
Payangan 785 - 509 996 40 2.330 7.434 5.103 1.531 3.572 1.429 3.634 714 57.156 33.341 17.861 108.359 541.795 541.795
TOTAL 3.997 148 8.353 10.303 1.582 24.383 36.737 12.355 3.706 8.648 3.459 8.118 1.781 138.373 80.717 43.241 262.331 1.311.656 1.311.656

Tabel 4. 65
Daya Tampung Dengan Penduduk Tambahan Pada Tahun 2038
Kavling Kavling Kavling Penduduk
Luas Luas Luas Akhir
Kawasan Kawasan Luas Prasarana Kecil Sedang Besar Unit Unit Unit Tambahan Daya
Terbangu Pertania Konse Tdk Administrasi Potensi Total
Kecamatan sepadan sempadan Potensi Utama (0,025 (0,0375 (0,05 Kavling Kavling Kavling Optimum (5 Tampung
n n p boleh di Kecamatan Permukaan Unit
sungai pantai Pemukiman (30%) Ha/Unit) Ha/Unit) Ha/Unit) Kecil Sedang Besar orang/ Maksimal
bangun (Ha) (Ha)
Type 3 Type 2 Type 1 1unit)
Sukawati 602 65 2.999 582 258 4.506 5.385 879 264 615 246 215 154 9.840 5.740 3.075 18.654 93.271 93.271
Blahbatu 229 61 1.576 1.816 53 3.734 3.837 103 31 72 29 73 14 1.153 672 360 2.185 10.927 10.927
Gianyar 528 21 1.521 2.560 447 5.078 5.081 4 1 3 1 3 1 41 24 13 78 392 392
Tampaksirin
460 - 1.232 1.257 14 2.963 3.844 881 264 617 247 628 123 9.872 5.758 3.085 18.715 93.574 93.574
g
Ubud 621 - 2.145 1.013 323 4.102 4.345 242 73 170 68 173 34 2.714 1.583 848 5.145 25.726 25.726
Tegallalang 771 - 1.275 2.079 448 4.572 6.811 2.239 672 1.567 627 1.594 313 25.076 14.628 7.836 47.540 237.699 237.699
Payangan 785 - 1.249 996 40 3.071 7.434 4.363 1.309 3.054 1.222 3.106 611 48.861 28.503 15.269 92.633 463.166 463.166
TOTAL 3.212 148 10.748 9.307 1.542 24.956 29.304 4.348 1.304 3.043 1.217 2.685 639 48.695 28.405 15.217 92.318 924.755 924.755
Pada tahun 2018, dihitung berdasarkan daya tampungnya, kabupaten
gianyar memiliki daya tampung penduduk maksimal adalah 1.311.656 jiwa
dengan dya atampung penduduk tambahan sebesar 924.755 jiwa. Daya
tamping tertinggi terletak pada kescataman Payangan dengan sebesar
541.795 jiwa dan daya tamping untuk penduduk tambahan sebesar 463.166
jiwa.

Tabel 4. 66
Jumlah Angakatan Kerja
Angkatan Kerja Jumlah (Jiwa)
Pekerja terikat 232.008
Pekerja tidak terikat 189.825
Total 421.833
Pekerja dalam kab 116.004
Pekerja luar kab 116.004
4.2.8. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan kerangka sistem pusat-
pusat pelayanan kegiatan kota yang berhierarki dan satu sama lain
dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota.
A. Kebutuhan Air Bersih
Total Proyeksi Penggunaan Air Bersih
Pengu (Liter/Hari)
Jumla Total
naan
h Kebutu
Air/Ha
Pendu Cada han
ri Ekono Keboc
duk Sosial ngan Air
(Stand mi oran
Proye 30% 10% Bersih
art 1 50% 5%
ksi (Liter) (Liter (Liter/
Orang/ (Liter) (Liter)
2038 ) Hari)
120
Liter)
638.20 76.585. 38.292 22.975 3.829.2 7.658. 149.341
9 139 .570 .542 57 514 .021

Total
Total Kebu
Total Peng tuha
Pendud unaa n Air
Proyeksi Penggunaan Air
uk n Bersi
Bersih (Liter/Hari)
Proyek Air/ h
Keca si Hari (Lite
mata (Stan r/Har
n dart i)
1 Kebo Cad
Eko Sosi
Oran cora anga
nomi al
g/120 n n
2038 50% 30%
Liter 5% 10%
(Lite (Lite
) (Lite (Lite
r) r)
r) r)
7.94 4.76 1.58
Suka 15.88 794.1 30.97
132.358 1.50 4.90 8.30
wati 3.007 50 1.863
3 2 1
5.76 3.45 1.15
Blahb 11.53 576.5 22.48
96.086 5.18 9.10 3.03
atuh 0.361 18 4.203
0 8 6
Total
Total Kebu
Total Peng tuha
Pendud unaa n Air
Proyeksi Penggunaan Air
uk n Bersi
Bersih (Liter/Hari)
Proyek Air/ h
Keca si Hari (Lite
mata (Stan r/Har
n dart i)
1 Kebo Cad
Eko Sosi
Oran cora anga
nomi al
g/120 n n
2038 50% 30%
Liter 5% 10%
(Lite (Lite
) (Lite (Lite
r) r)
r) r)
7.73 4.64 1.54
Giany 15.47 773.8 30.18
128.979 8.73 3.24 7.74
ar 7.479 74 1.084
9 4 8
Tamp 4.03 2.42
8.071 403.5 807. 15.73
aksiri 67.264 5.83 1.49
.664 83 166 9.745
ng 2 9
5.38 3.23 1.07
10.76 538.4 21.00
Ubud 89.745 4.70 0.82 6.94
9.410 71 0.350
5 3 1
3.83 2.30
Tegall 7.669 383.4 766. 14.95
63.915 4.91 0.94
alang .827 91 983 6.162
3 8
3.59 2.15
Payan 7.183 359.1 718. 14.00
59.862 1.69 5.01
gan .392 70 339 7.614
6 8
38.2 22.9 7.65 149.3
TOT 76.58 3.829
638.209 92.5 75.5 8.51 41.02
AL 5.139 .257
70 42 4 1

B. Kebutuhan Listrik
Juml Menurut Standart PU Kebu Kebu
ah Ruma Perjas Sosia Pener Cada tuhan tuhan
Pend h dan l dan angan ngan Total Total
uduk (Watt (MW
Pela
Tangg yana
Perka
a (450 n Jalan
ntora (30
Watt/ Umu (10%
Proy n %) ) )
orang m )
eksi (25%)
) (25
2038
%)
287.1 545.6
638.2 71.798 71.79 28.71 86.15
94.27 69.11 546
09 .568 8.568 9.427 8.281
2 6

Keb
Keb utuh
utuh an
Ju Menurut Standart PU an Tota
mla Tota l
h l (M
Pen W)
Keca dud Sosi
mata uk Ru Perj al
Pene
n Pro mah as dan
rang Cad
yek Tan dan Pela
an ang
si gga Perk yan
Jala an
203 (450 anto an
n (30
8 VA/ ran Um
(10 %)
oran (25 um
%)
g) %) (25
%)
59.5 14.8 5.95 17.8 113.
Suka 132. 14.89
61.2 90.3 6.12 68.3 166. 113
wati 358 0.319
75 19 7 82 422
43.2 10.8 4.32 12.9 82.1
Blahb 96.0 10.80
38.8 09.7 3.88 71.6 53.8 82
atuh 86 9.713
52 13 5 56 19
58.0 14.5 5.80 17.4 110.
Giany 128. 14.51
40.5 10.1 4.05 12.1 277. 110
ar 979 0.136
46 36 5 64 037
Tamp 67.2 30.2 7.567 7.56 3.02 9.08 57.5 58
Keb
Keb utuh
utuh an
Ju Menurut Standart PU an Tota
mla Tota l
h l (M
Pen W)
Keca dud Sosi
mata uk Ru Perj al
Pene
n Pro mah as dan
rang Cad
yek Tan dan Pela
an ang
si gga Perk yan
Jala an
203 (450 anto an
n (30
8 VA/ ran Um
(10 %)
oran (25 um
%)
g) %) (25
%)
aksiri 68.7 7.18 6.87 0.62 10.6
64 .185
ng 40 5 4 2 06
40.3 10.0 4.03 12.1 76.7
89.7 10.09
Ubud 85.2 96.3 8.52 15.5 32.0 77
45 6.322
89 22 9 87 49
28.7 7.19 2.87 8.62 54.6
Tegal 63.9 7.190
61.8 0.46 6.18 8.55 47.5 55
lalang 15 .463
50 3 5 5 15
26.9 6.73 2.69 8.08 51.1
Payan 59.8 6.734
37.7 4.43 3.77 1.31 81.6 51
gan 62 .430
20 0 2 6 68
Fdhgf
287. 71.7 28.7 86.1 545.
d 638. 71.79
194. 98.5 19.4 58.2 669. 546
TOTA 209 8.568
272 68 27 81 116
L
Kebutuhan Gardu Induk (GI) 150 MW 4

Juml Menurut Konsumsi Rerata Listrik Per Kebu Kebu


ah Kapita Per Tahun tuhan tuha
Pend Total n
udu Total
(MW
)
Sosia
Ruma
l dan
k h Perjas Pener
Pela Cad
Proy Tang dan anga
yana anga
eksi ga Perka n
n n
2038 (300 ntora Jalan
Umu (30
Watt/ n (10%
m %)
orang (25%) )
(25
)
%)
191.4 363.7
638. 47.86 47.86 19.14 57.43
62.84 79.41 364
209 5.712 5.712 6.285 8.854
8 1

Keb
Keb utuh
utuh an
Ju Menurut Standart PU an Tota
mla Tota l
h l (M
Pen W)
Keca dud Sosi
mata uk Ru Perj al
Pene
n Pro mah as dan
rang Cad
yek Tan dan Pela
an ang
si gga Perk yan
Jala an
203 (300 anto an
n (30
8 WD/ ran Um
(10 %)
oran (25 um
%)
g) %) (25
%)
39.7 9.92 3.97 11.9 75.4
Suka 132. 9.926
07.5 6.87 0.75 12.2 44.2 75
wati 358 .879
17 9 2 55 82
28.8 7.20 2.88 8.64 54.7
Blah 96.0 7.206
25.9 6.47 2.59 7.77 69.2 55
batuh 86 .475
01 5 0 0 12
38.6 9.67 3.86 11.6 73.5
Gian 128. 9.673
93.6 3.42 9.37 08.1 18.0 74
yar 979 .424
97 4 0 09 25
Tam 20.1 5.04 2.01 6.05 38.3
67.2 5.044
paksi 79.1 4.79 7.91 3.74 40.4 38
64 .790
ring 60 0 6 8 04
26.9 6.73 2.69 8.07 51.1
89.7 6.730
Ubud 23.5 0.88 2.35 7.05 54.6 51
45 .881
26 1 3 8 99
Tegal 19.1 4.79 1.91 5.75 36.4
63.9 4.793
lalan 74.5 3.64 7.45 2.37 31.6 36
15 .642
g 67 2 7 0 77
17.9 4.48 1.79 5.38 34.1
Paya 59.8 4.489
58.4 9.62 5.84 7.54 21.1 34
ngan 62 .620
80 0 8 4 12
191. 47.8 19.1 57.4 363.
TOT 638. 47.86
462. 65.7 46.2 38.8 779. 364
AL 209 5.712
848 12 85 54 411
Kebutuhan Gardu Induk (GI) 150 MW 2

C. Timbulan Air Limbah

Menurut Standart PU
Jumlah
Penduduk
Proyeksi 2038 Rumah Tangga Ekonomi Sosial dan Pelayan
(45 liter/orang) (50%) Umum (30%)

638.209 28.719.427 14.359.714 8.615.828

Menurut Standart PU
Jumla
Sosial Timb Kebut
h Ruma
dan ulan uhan
Pendu h
Kecam Ekono Pelay Air IPAL
duk Tangg
atan mi anan Limb (180.3
Proye a (45
(50%) Umu ah 67
ksi liter/or
m Total Liter)
2038 ang)
(30%)
Sukawat 132.35 5.956.1 2.978. 1.786. 10.721
59
i 8 27 064 838 .029
Blahbat 4.323.8 2.161. 1.297. 7.782.
96.086 43
uh 85 943 166 993
128.97 5.804.0 2.902. 1.741. 10.447
Gianyar 58
9 55 027 216 .298
Tampak 3.026.8 1.513. 908.06 5.448.
67.264 30
siring 74 437 2 373
4.038.5 2.019. 1.211. 7.269.
Ubud 89.745 40
29 264 559 352
Tegallal 2.876.1 1.438. 862.85 5.177.
63.915 29
ang 85 093 6 133
Payanga 2.693.7 1.346. 808.13 4.848.
59.862 27
n 72 886 2 790
638.2 28.719 14.35 8.615. 51.69
TOTAL 287
09 .427 9.714 828 4.969

4.2.9. Rencana Pola Ruang


Rencana pola ruang wilayah kota merupakan rencana distribusi peruntukan
ruang dalam wilayah kota yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

4.3 Analisa Strategi


4.3.1. Isu Straegis
4.3.2. SWOT
4.3.3. QPSM
4.3.4. Priority Recommendations

Anda mungkin juga menyukai