Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

A. Konsep Medis
1. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg (Ahmad, 2009).
Menurut WHO (World Health Organization), batas normal adalah 120-140
mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi seseorang disebut mengidap hipertensi
jika tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 95 mmHg
(Poerwati, 2008).

2. Etiologi
a. Hipertensi essensial
Hipertensi essensial atau idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar
patologis yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan hipertensi essensial.
Penyebab hipertensi meliputi faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik
mempengaruhi kepekaan terhadap natrium, kepekaan terhadap stress, reaktivitas
pembuluh darah terhadap vasokontriktor, resistensi insulin dan lain-lain. Sedangkan
yang termasuk faktor lingkungan antara lain diet, kebiasaan merokok, stress emosi,
obesitas dan lain-lain.
Pada sebagian besar pasien, kenaikan berat badan yang berlebihan dan gaya
hidup tampaknya memiliki peran yang utama dalam menyebabkan hipertensi.
Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang berlebih dan pada berbagai
populasi menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebih (obesitas)
memberikan risiko 65-70 % untuk terkena hipertensi primer (Guyton, 2008).
b. Hipertensi sekunder
Meliputi 5-10% kasus hipertensi merupakan hipertensi sekunder dari penyakit
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada
kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit
renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik
secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat
hipertensi dengan menaikkan tekanan darah. Hipertensi yang penyebabnya dapat
diketahui, sering berhubungan dengan beberapa penyakit misalnya ginjal, jantung
koroner, diabetes dan kelainan sistem saraf pusat.

3. Tanda dan gejala


a. Sakit kepala atau pusing
b. Sering merasa gelisah
c. Susah tidur
d. Mudah marah dan tersinggung
e. Wajah yang memerah
f. Pegal yang terasa ditengkuk
g. mengalami sesak nafas
h. telinga berdengung
i. Rasa berat pada daerah tengkuk
j. Mudah merasa lelah
k. Mimisan
l. Mata yang berkunang-kunang

4. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik


a. Urine alisis
b. Tes fungsi ginjal
c. Gula darah
d. Foto thorax
e. EKG
f. USG pembulu darah besar
g. USG ginjal
h. Ekokardiografi

5. Penatalaksanaan medis
a. Non farmakologik, yaitu tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang telah
diketahui akan menyebabkan atau menimbulkan komplikasi, misalnya
menghilangkan obesitas, menghentikan kebiasaan merokok, alkohol, dan
mengurangi asupan garam serta rileks.
b. Farmakologik, yaitu memberikan obat anti hipertensi ygang telah terbukti
kegunaannya dan keamanannya bagi penderita
Obat-obatan yang digunakan pada hipertensi adalah :
1) Diuretik, contohnya furosemide, triamferena, spironolactone
2) Beta blockers, contohnya metaprolol, atenolol, timolol
3) ACE-inhibitor, contohnya lisinopril, captopril, quinapril
4) Alpha-blockers, contohnya prazosin, terazosin
5) Antagonis kalsium, contohnya diltiazem, amlodipine, nifedipine
6) Vasodilator-direct, contohnya minixidil, mitralazine
7) Angiotensin reseptor antagonis, contohnya losartan.
8) False-neurotransmiter, contohnya clodine, metildopa, guanabens.

B. Konsep Askep
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain : Nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, status mental, suku, keluarga/orang terdekat,
alamat.
b. Sirkulasi
1). Gejala : riwayat TD, hipotensi postural, takikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin.
c. Integritas Ego
1). Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, faktor stres
multiple.
2). Tanda : gelisah, penyempitan kontineu perhatian, tangisan yang meledak, otot
muka tegang.
d. Eliminasi
1). Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
e. Makanan/cairan
1). Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol.
2). Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema.
f. Neurosensori
1). Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, gangguan penglihatan.
2). Tanda : Perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal
optik.
g. Nyeri/ketidak nyamanan
1). Gejala : angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat,
nyeri abdomen.

B. Diagnosa Keperawatan
DX 1. Intoleransi Aktivitas
1. Definisi
Ketidak cukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
2. Batasan Karakteristik
a. Dispnea setelah beraktivitas
b. Keletihan
c. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
d. Perubahan elektrokardiogram (EKG)
e. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
f. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
3. Faktor yang berhubungan
a. Gaya hidup kurang gerak
b. Imobilitas
c. Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
d. Tirah baring

DX 2. Risiko penurunan curah jantung


1. Definisi
Rentang Terhadap ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh, yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Faktor Risiko
a. Perubahan afterload
b. Perubahan frekuensi jantung
c. Perubahan irama jantung
d. Perubahan kontraktilitas
e. Perubahan preload
f. Perubahan volume sekucup

DX 3. Gangguan perturan gas


1. Definisi
Kelebihan atau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran
alveolar kapiler.
2. Batasan karakteristik
a. Diaforensis
b. Dispnea
c. Gangguan penglihatan
d. Gas darah arteri abnormal
e. Gelisah
f. Hiperkapnea
g. Hipoksemia
h. Hipoksia
i. Iritabilitas
j. Konfusi
k. Nafas cuping hidung
l. Penurunan karbon dioksida
m. Pola nafas abnormal
n. Sakit kepala saat bangun
o. Sianosis
p. Takikardia
3. Faktor yang berhubungan
a. Ketidak seimbangan ventilasi perfusi
b. Perubahan membran alveolar kapiler
C. Perencaan
DX 1. Intoleransi Aktivitas
NOC :
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam aktivitas membaik dengan kriteria hasil :
1. TTV normal
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

NIC :
1. Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur ke tempat lain
2. Pantau respon oksigen pasien terhadap aktivitas
3. Pantau respon nutrisi untuk memastikan sumber-sumber energi yang adekuat
4. Kaji respon emosi, sosial dan spritual terhadap aktivitas

DX 2. Risiko penurunan curah jantung


NOC :
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam curah jantung membaik dengan kriteria hasil:
a. TTV normal
b. dapat mentoleransi aktivitas, tdak ada kelelahan.
c. tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites.
d. tidak ada penurunan kesadaran.
NIC :
a. Kaji adanya nyeri dada
b. Catat adanya distritmia jantung
c. Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiak output
d. Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
e. Monitor status kardiovaskuler
f. Monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi
g. Monitor adanya perubahan tekanan darah

DX 3. Gangguan pertukaran gas


NOC : Pertukaran gas
a. Tekanan persial O2 didarah arteri (PaO2) dIpertahankan 3 ditingkatkan ke level
5
b. Tekanan PaCO2 dipertahankan pada level 4 ditingkatkan ke level 5
c. PH ditingkatkan ke level 5
d. SaO2 dipertahankan pada level 3 di tingkatkan ke level 5
NIC : Manajemen asam basa asidosis respiratorik
a. Monitor pola nafas
b. Beri terapi O2
c. Monitor Tanda dan gejala Kelebihan asam karbonat dan asidosis respiratorik
d. monitor tanda-tanda gagal nafas atau penurunan PaO2, kelelahan otot nafas
e. Berikan posisi semi fowler
f. Kolaborasi tim medis dalam pemberian terapi O2 dan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai