Anda di halaman 1dari 24

1

KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
dan kuasa-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas di Lingkungan Rungkang Jangkuk , Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan
Cakranegara selama 10 hari yang berlansung sejak tanggal 14 Oktober sampai dengan 26
Oktober 2021.

Laporan Asuhan Komunitas ini disusun sebagai salah satu bukti dalam pelaksanaan
Praktik kerja Lapangan (PKL) dari mata kuliah Pelayanan Kesehatan Primer II. Dengan
disusunnya laporan Asuhan Komunitas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
gambaran umum tentang pelaksanaan PKL dan bagaimana mengembangkan ilmu yang telah di
peroleh di pendidikaan untuk selanjutnya dipraktekkan di masyarakat.

Dalam penulisan dan pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan  laporan ini.

Mataram, 20 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................3
C. Sistematika.....................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................5
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK BALITA.....................................5
I. PENGKAJIAN...............................................................................................................................5
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN.............................................................................................15
III. INTERVENSI KEPERAWATAN..........................................................................................16
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...................................................................................18
V. Evaluasi........................................................................................................................................19
BAB III.....................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
A. Kesimpulan..................................................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang

sama.Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang

sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana

mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama. Salah satu

kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah kelompok bayi dan anak.

Masalah kesehatan bayi, dan anak di Indonesia masih menjadi perhatian serius

karena masih tingginya angka kematian bayi di Indonesia bila dibandingkan dengan

target RPJM 2005-2009 dan RPJM 2010-2014 dimana targetnya adalah menurunkan

Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, menurunkan Angka

Kematian Balita (AKBal) menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup. Masalah utama

yangmenyebabkan tingginya angka kematian bayi, dan anak di Indonesia adalah gizi

buruk.Hampir lebih dari 2 juta anak, dan bayi mengalami gizi buruk. Prevalensigizi

kurang dan gizi buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun2007 ke

2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9. Pada saat ini

masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak dijumpai dikalangan

anak-anak Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan intra-uterin, malnutrisi protein

energi, defisiensi yodium, defisiensi vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan obesitas.

Masa balita merupakan usia penting untuk tumbuh kembang anak. Pertumbuhan anak
pada usia balita sangat pesat sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan
1
kebutuhan balita. Jika asupan zat gizi tidak memenuhi kebutuhan balita maka dapat berakibat
kurang gizi. (Proverawati dan Kusumawati, 2010).

Kurang gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan


berpikir. Otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat
berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen. Anak yang memiliki status gizi kurang
atau buruk dan pendek atau sangat pendek (stunting) mempunyai resiko penurunan tingkat
kecerdasan atau Intelligence Quotient (IQ) sebesar 10-15 poin. (BAPPENAS, 2011).

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlansung seumur usia dini meliputi
perkembangan fisik, bahasa, kognitif, dan sosial emosionalnya. Hidup dengan bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih sempurna dan kompleks dalam kemampuan bergerak.
Intelegensi adalah kemampuan yangbersifat untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu
situasi atau masalah yang meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir
mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa dan sebagainya.

Jadiw, dapat dijelaskan bahwa perkembangan intelegensi adalah suatu perubahan yang
terjadi pada anak yang mempu menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari
pengalaman, dimana manusia hidup dan berinteraksi di dalam lingkungannya yang kompleks
sehingga memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Stunting merupakan salah satu bentuk kurang gizi yang berupa keterlambatan
pertumbuhan linear. Stunting diketahui dengan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U)
berdasarkan standar deviasi referensi World Health Organization (WHO) tahun 2005. Tinggi
badan yang berada di bawah nilai -2 SD, maka dikategorikan stunting (Kemenkes, 2010).
Masalah stunting terkait dengan masalah gizi dan kesehatan ibu hamil dan menyusui, bayi
yang baru lahir dan anak di bawah dua tahun. Masa-masa ini lebih dikenal dengan sebutan
1000 hari pertama kehidupan manusia. Periode ini merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan sistem dan organ tubuh manusia. Periode ini sangat sensitif karena dampak
yang ditimbulkan dapat bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. (Direktorat Jendral Bina
Gizi, 2013). Prevalensi stunting di Indonesia mengalami peningkatan dari 35,6% pada tahun
2010 menjadi 37,2% di tahun 2013. (Balitbangkes, 2013).

2
Berdasarkan jumlah data balita yang didapat dari kader di lingkungan Rungkang Jangkuk
terdapat 60 balita dengan jenis kelamin 40 laki laki dan 20 perempuan. Berdasarkan masalah
kesehatan yang terjadi pada balita satu tahun terakhir yaitu diare, gizi buruk dan demam.
Jumlah presentasi balita yang mengalami stunting 5 orang dengan presentase (8%), diare 5
balita dengan presentase (8%) dan demam 5 balita dengan presemntase (8%). (Lingkungan
Rungkang Jangkuk, 2021)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok pada ibu yang memiliki
balita di masyarakat Lingkungan Rungkang Jangkuk kecamatan Cakranegara
kelurahan Sayang sayang, Kabupaten Kota Mataram.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji kesehatan pada kelompok balita di masyarakat Lingkungan Rungkang
Jangkuk kecamatan Cakranegara kelurahan Sayang sayang, Kabupaten Kota
Mataram.
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan pada balita di masyarakat Lingkungan
Rungkang Jangkuk kecamatan Cakranegara kelurahan Sayang sayang, Kabupaten
Kota Mataram.
c. Merumuskan rencana keperawatan pada balita di masyarakat Lingkungan
Rungkang Jangkuk kecamatan Cakranegara kelurahan Sayang sayang, Kabupaten
Kota Mataram.
d. Melakukan tindakan keperawatan pada kelompok balita di masyarakat
Lingkungan Rungkang Jangkuk kecamatan Cakranegara kelurahan Sayang
sayang, Kabupaten Kota Mataram sesuai dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang tersedia dan potensi yang ada pada kelompok balita dan Melakukan kerja
sama lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah kesehatan
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada balita di masyarakat
Lingkungan Rungkang Jangkuk kecamatan Cakranegara kelurahan Sayang
sayang, Kabupaten Kota Mataram dan membuat rencana tindakan lanjut yang
diperlukan

3
f. Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada
kelompok balita di masyarakat Lingkungan Rungkang Jangkuk kecamatan
Cakranegara kelurahan Sayang sayang, Kabupaten Kota Mataram secara
sistematis.

C. Sistematika
Untuk mempermudah laporan ini, penulis membagi penyusunannya dalam 3 (tiga) bab
yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:

BAB I : Pendahuluan yang merupakan gambaran dari isi laporan secara


keseluruhan yang mencakup : latar belakang, tujuan, dan sistematika
penulisan.

BAB II : Asuhan keperawatan komunitas di Asuhan Keperawatan Pada


Kelompok balita Di Lingkungan Rungkang Jangkuk kecamatan
Cakranegara kelurahan Sayang sayang, Kabupaten Kota Mataram, yang
meliputi : pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB III : Kesimpulan dan Saran yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran yang disesuaikan dengan kesimpulan.

4
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK BALITA


DI LINGKUNGAN RUNGKANG JANGKUK RT 05

I. PENGKAJIAN

1. Identitas Kelompok
a. Jumlah

Hub dgn Jenis kelamin


No Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
KK (L/P)

1 An “N” Anak 2 tahun P Islam - -

2 An “D” Anak 6 bulan L Islam - -

3 An “A” Anak 11 bulan L Islam - -

4 An “E” Anak 2 tahun P Islam - -

5 An “H” Anak 1 tahun 5 L Islam - -

bulan

b. Distribusi Berdarkan Jenis Kelamin ( bentuk Tabel )


No JenisKelamin Jumlah %
1 Laki-laki 3 60
2 Perempuan 2 40
Total 5 100

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 2


jenis kelamin laki-laki (40%) dan terdapat 3 jenis kelamin perempuan (60%).

5
c. Distribusi Berdasarkan usia
No Usia Jumlah %
1 6 bln 1 20
2 11 bln 1 20
3 1 th 5 bln 1 20
4 2 th 2 40
Total 5 100

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan dimana terdapat


usia (6 bln) berjumlah 1 orang (20%), terdapat usia (11 bln) berjumlah 1 orang
(20%), terdapat usia 1 th 5 bulan 1 orang (20%) dan terdapat usia 2 th berjumlah
2 orang (40%)

d. Distribusi kelompok berdasarkan Jenis pekerjaan

No Jenis pekerjaan Jumlah Presentase (%)


1 - - -
2 - - -
3 - - -
- -

Tabel diatas menunjukkan bahwa balita belum bisa dikelompokkan berdasarkan jenis

pekerjaan

2. Masalah Kesehatan Kelompok ( deskripsi)

a. Distribusi adanya balita dalam keluarga

No Ada balita dalam Jumlah Presentase (%)

keluarga

6
1 Ada 2 40%
2 Tidak ada 3 60%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan sebagian besar terdapat balita pada keluarga (60%)

b. Distribusi kelompok balita berdasarkan adanya penyakit yang diderita saat Ini

No Penyakit Jumlah Presentase (%)


1 Ada 0 0
2 Tidak ada 5 100%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita tidak ada menderita penyakit saat

ini (100%)

c. Distribusi kelompok balita berdasarkan jenis penyakit yang diderita

N Jenis Penyakit Jumlah Presentase (%)

o
1 Gizi buruk 5 100%
2 - - -
5 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua kelompok khusus pada balita memiliki

penyakit gizi buruk.

d. Distribusi kelompok balita berdasarkan upaya Pengobatan dilaksanakan

No Bentuk pelayanan Jumlah Presentase (%)


1 Pergi ke rumah sakit 0 0
2 Pergi ke puskesmas 5 100%
Total 5 100%

7
Tabel diatas menunjukkan bahwa 5 ibu balita memilih membawa anaknya ke

puskesmas untuk melakukan pengobatan terhadap balita yang sakit .

3. Quesioner Kelompok Balita

a. Distribusi kelompok balita berdasarkan kunjungan balita ke posyandu

No Kunjungan Jumlah Presentase (%)


1 Tiap bulan 3 60%
2 Kadang-kadang 2 40%
3 Tidak pernah 0 0
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan 3 balita (60%) tetap melakukan imunisasi setiap bulan, 2

balita (40%) kadang kadang datang ke posyandu.

b. Distribusi kelompok balita yang mempunyai KMS

No KMS Jumlah Presentase (%)


1 Ada 5 100%
2 Tidak ada 0 0
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita mempunyai KMS (100%)

c. Distribusi kelompok balita yang mendapatkan imunisasi

No Imunisasi Jumlah Presentase (%)


1 Lengkap 5 100%
2 Tidak lengkap 0 0
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita mendapatkan imunisasi lengkap

(100%)

8
d. Distribusi kelompok balita yang mendapatkan vitamin A

No Vitamin A Jumlah Pr1esentase (%)


1 Ya 5 100%
2 Tidak 0 0
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita mendapatkan vitamin A (1000%)

e. Distribusi kelompok balita yang menderita gizi buruk 6 bulan terakhir

No Gizi buruk Jumlah Presentase (%)


1 Ya 5 100%
2 Tidak 0 0
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan sebagian besar kelompok balita menderita gizi

buruk(100%)

f. Distribusi kelompok balita yang menderita diare 6 bulan terakhir

No Diare Jumlah Presentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 5 100%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita tidak menderita diare selama 6

bulan terakhir (100%)

9
g. Distribusi apakah BB balita naik dalam 2 bulan terakhir

No BB Balita Naik Jumlah Presentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 5 100%
Total 5 100%

Tabel diatas menunjukkan semua kelompok balita tidak mengalami kenaikan Berat

Badan

h. Distribusi Berdasarkan Pertanyaan Kuisioner Tambahan pengetahuan stunting


1. Distribusi berdasarkan pengetahuan ibu tentang stunting
N Apa pengertian stunting Jumlah %
o menurut ibu?
A Kondisi dimana anak 0 0
memiliki tinggi badan yang
kurang jika dibandingkan
dengan usianya (kerdil)

B Kondisi dimana anak 1 20%


memiliki tinggi badan yang
pendek

C Kondisi dimana anak 4 80%


memiliki berat badan yang
kurang
Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan mengenai
pengertian stunting sebanyak ibu (0%) menjawab Kondisi dimana anak memiliki
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usianya (kerdil), sebanyak

10
(20%) menjawab Kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang pendek,
sebanyak (80%) menjawab Kondisi dimana anak memiliki berat badan yang
kurang

2. Distribusi berdasarkan pengetahuan ibu tentang penyebab stunting


N Apa penyebab stunting? Jumlah %
o
A Tidak tercukupinya kebutuhan 0 0
zat gizi
B Tercukupinya kebutuhan zat gizi 1 20%
C Nafsu makan kurang 4 80%

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan mengenai


penyebab stunting sebanyak 0 (0%) menjawab Tidak tercukupinya kebutuhan
zat gizi, sebanyak 1 (20%) menjawab tercukupinya kebutuhan zat gizi, sebanyak
4 (80%) menjawab napsu makan berkurang.

3. Distribusi berdasarkan pengetahuan ibu tentang zat gizi yang diperlukan


untuk mencegah stunting
4. Menurut anda apa zat gizi yang Jumlah %
diperlukan untuk mencegah stunting
A Energi, protein dan mikronutrien 0 0
B Energi dan mikronutrien 1 20%
C Protein 4 80%

Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan mengenai


pengetahuan ibu tentang zat gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting
sebanyak 0 (0%) menjawab energi, protein dan mikronutrien, sebanyak 1
(20%) menjawab energi dan mikronutrien dan sebanyak 4 (80%) menjawab
protein.

11
4. Distribusi berdasarkan pengetahuan ibu tentang efek samping stunting
N Efek samping stunting Jumlah %
o
A Sulit berprestasi, 1 20%
menghambat pertumbuhan
dan mudah terkena
penyakit infeksi

B Sulit berprestasi dan 3 60%


menghambat pertumbuhan

C Mudah terkena penyakit 1 20%


infeksi
Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan mengenai
pengetahuan tentang efek samping stunting sebanyak 1 (20%) menjawab
Sulit berprestasi, menghambat pertumbuhan dan mudah terkena penyakit
infeksi, sebanyak 3 (60%) menjawab Sulit berprestasi dan menghambat
pertumbuhan dan sebanyak 1 (20%) menjawab mudah terkena penyakit
infeksi.

5. Distribusi berdasarkan pengetahuan ibu tentang cara mencegah stunting


N Cara mencegah stunting Jumlah %
o
A Makan makanan bergii, 0 0
jaga kebersihan dan
intervensi 1000 HPK
B Makan makanan bergizi 3 60%
dan jaga kebersihan
C Jaga kebersihan 2 40%
Berdasarkan hasil pengkajian diatas maka dapat disimpulkan mengenai
pengetahuan tentang efek samping stunting sebanyak 0 (0%) mengatakan
Makan makanan bergii, jaga kebersihan dan intervensi 1000 HPK,

12
sebanyak 3 (60%) mengatakan Makan makanan bergizi dan jaga
kebersihan dan sebanyak 2 (40%) mengatakan jaga kebersihan.

Hasil Wawancara dan Observasi

a. Hasil wawancara

o Kader mengatakan ada 5 balita dengan masalah Berat Badan yang murun

khususnya pada kelompok balita dan dari 5 balita yang dikaji ada yang

mengalami Berat Badan tidak naik.

o Kader mengatakan belum pernah ada tindakan penyuluhan yang dilakukan terkait

tentang masalah kesehatan tersebut.

o Kader mengatakan jumlah balita yang datang ke posyandu cukup banyak dan dari

5 balita yang dikaji 3 rutin datang dan 2 kadang kadang mengikuti posyandu.

b. Hasil observasi

o Dilihat dari data yang ada di buku register kader posyandu Lingkungan Rungkang

Jangkuk ada5 balita yang mengalami penurunan Berat Badan

o Ibu dari 5 kelompok balita yang dikaji belum mengetahui apa itu Stunting

o Semua kelompok balita termasuk 5 balita yang dikaji rajin melakukan imunisasi

setiap bulan.

o Berdasarkan batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan

Selaparang, sebelah utara berbatasan dengan Karang Kuluh dan Sayang Daye,

13
sebelah timur berbatasan dengan Lingkungan Sayang Daye dan Sayang Lauk,

sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Krang Taliwang (sungai jangkuk).

Analisa dan Diagnosa Keperawatan


1. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1  4 ibu menjawab kondisi faktor pendidikan, Kurang
dimana anak memiliki lingkungan Pengetahun
berat badan kurang terhadap
 1 ibu menjawab kondisi stunting
dimana anak memiliki
tinggi badan yang pendek Kurangnya
 1 ibu menjawab informasi mengenai
tercukupinya kebutuhan stunting
zat gizi
 4 ibu menjawab napsu
makan berkurang
 1 ibu menjawab energi Kurang
pengetahuan
dan mikronutrien tentang stunting
 4 ibu menjawab protein
 1 ibu menjawab sulit
brprestasi, menghambat
prtumbuhan, dan mudah
terkena penyakit infeksi
 4 ibu menjawab sulit
berprestasi dan
menghambat pertumbuhan
 3 ibu menjawab makan
makanan yang bergizi dan
jaga kebersihan
14
 2 ibu menjawab jaga
kebersihan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kurang pengetahuan terhadap stunting yang berhubungan dengan faktor pendidikan,
lingkungan, kurang informasi mengenai stunting yang ditandai dengan:
 4 ibu menjawab kondisi dimana anak memiliki berat badan kurang
 1 ibu menjawab kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang pendek
 1 ibu menjawab tercukupinya kebutuhan zat gizi
 4 ibu menjawab napsu makan berkurang
 1 ibu menjawab energi dan mikronutrien
 4 ibu menjawab protein
 1 ibu menjawab sulit berprestasi, menghambat pertumbuhan, dan mudah terkena
penyakit infeksi
 4 ibu menjawab sulit berprestasi dan menghambat pertumbuhan
 3 ibu menjawab makan makanan yang bergizi dan jaga kebersihan
 2 ibu menjawab jaga kebersihan

15
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

16
Diagnosa Tujuan
NO Intervensi
Keperawatan Tupan Tupen

1 Kurang Setelah dilakukan Ibu yang 1. Berikan

Pengetahuan tindakan memiliki balita pendidikan

terhadap keperawatan mampu kesehatan

stunting selama 1 x 15 memahami dan kepada kepada

menit 5 ibu yang mengetahui ibu yang

memiliki balita tentang : memiliki balita

mengetahui apa itu tentang


1. Pengertian
stunting sstunting,
stunting
penyebab
2. Penyebab
stunting, zat gizi
stunting
yang sagat
3. Zat gizi yang
diperlukan untuk
sangat
mencegah
diperlukan
stunting, efek
untuk
samping stunting
mencegah
dan bagaimana
stunting
cara mencegah
4. Apa efek
stunting
samping

stunting

5. Bagaimana

cara
17
mengatasi

stunting
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No DX Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon

1. Kurang Rabu, 20 1. Memberikan 1. Ibu yang memiliki

Pengetahuan Oktober 2021 pendidikan balita antusias

terhadap pukul: 16.00 kesehatan kepada mengikuti

stunting sampai selesai kepada ibu yang penyuluhan

memiliki balita 2. Jumlah ibu yang

tentang sstunting, memiliki balita

penyebab stunting, hadir sebanyak 5

zat gizi yang sagat Orang

diperlukan untuk 3. Ibu yang memiliki

mencegah stunting, balita menyimak

efek samping dan

stunting dan memperhatikan

bagaimana cara materi yang

mencegah stunting diberikan

4. Ibu yang memiliki

balita mampu

menjawab

pertanyaan yang

diberikan

18
V. Evaluasi
Dari semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
dan berjalan dengan lancar yaitu penyuluhan tentang Stunting. Dari semua kegiatan yang
dilakukan dapat dilihat lihat bahwa ibu yang memiliki balita yang hadir sangat
berpartisipasi dan antusias sehingga kehadiran sebagian besar untuk semua kegiataan
lebih dari 95%, ini menunjukkan bahwa ada keinginan ibu untuk meningkatkan
pengetahuan dan tarap kesehatan semakin tinggi.

19
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Stunting merupakan salah satu bentuk kurang gizi yang berupa keterlambatan
pertumbuhan linear. Stunting diketahui dengan indeks tinggi badan menurut umur
(TB/U) berdasarkan standar deviasi referensi World Health Organization (WHO) tahun
2005. Tinggi badan yang berada di bawah nilai -2 SD, maka dikategorikan stunting
(Kemenkes, 2010). Masalah stunting terkait dengan masalah gizi dan kesehatan ibu hamil
dan menyusui, bayi yang baru lahir dan anak di bawah dua tahun. Masa-masa ini lebih
dikenal dengan sebutan 1000 hari pertama kehidupan manusia. Periode ini merupakan
proses pertumbuhan dan perkembangan sistem dan organ tubuh manusia. Periode ini
sangat sensitif karena dampak yang ditimbulkan dapat bersifat permanen dan tidak dapat
dikoreksi. (Direktorat Jendral Bina Gizi, 2013). Prevalensi stunting di Indonesia
mengalami peningkatan dari 35,6% pada tahun 2010 menjadi 37,2% di tahun 2013.
Setelah dilakukan penyuluhan diLingkungan Rungkang Jangkuk tentang stunting ternyata
ibu ibu di Lingkungan Karang Jangkuk masih banyak yang belum mengetahui tentang
apa itu stunting, penyebab stunting, cara mencegah stunting sehingga di Lingkungan
Rungkang Jangkuk masih ada beberapa balita yang berat badannya tidak naik.

20
B. Saran

Perlu dilakukan penyuluhan atau pembelajaran lebih mengenai stunting karena


pengetahuan ibu ibu terutama yang memiliki balita di Lingkungan Rungkang Jangkuk
masih kurang tentang stunting, perlu dilakukan penyuluhan tentang cara mengolah
MPASI agar ibu ibu mengenali gizi yang diperlukan pada balita mulai dari sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA

[RISKESDAS] Riset Kesehatn Dasar. (2010). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

BALITBANGKES. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan

Bappenas R.I. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan Dan Gizi 2011-2015.

Bappenas Republik Indonesia, Jakarta.

Proverawati, Kusumawati. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan.

World Health Organization.2005. WHO Child Growth Standard Yogyakarta: Nuha Medika

21

Anda mungkin juga menyukai