Anda di halaman 1dari 24

Tabel 1.

Sumber Dana Program Gizi di Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

3
4
Selama tahun 2020 dana DAK Non Fisik yang diserap hanya
Rp. 40.400.000,- (51.60 %) dari total dana yang diajukan Rp. 78.300.000,-
kegiatan yang dapat dilaksanakan hanya pekan penimbangan sebanyak 3 kali
(kecuali mei), distribusi vitamin A dan pemantauan garam beryodium. Sedangkan
kegiatan yang lainnya tidak dapat dilaksanakan karena situasi pandemic covid 19.
Kegiatan pemantauan tetap dilaksanakan melalui media komunikasi
(whatup,sms).

D. KETENAGAAN DAN POSYANDU


1. Ketenagaan
Kegiatan Program Gizi di Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
dilaksanakan oleh tenaga gizi/ahli gizi dengan kerjasama secara lintas sektoral
maupun lintas program. Tenaga Gizi di Puskesmas Pagesangan berjumlah 3 orang
dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2. Ketenagaan Program Gizi Puskesmas Pagesangan


Tahun 2020
No Ketenagaan Pendidikan Jumlah (org)

1 Ahli Gizi

 PNS D 3 Gizi 2

 Kontrak Daerah D 3 Gizi 1

TOTAL 3

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari pembagian tanggung jawab


didasarkan wilayah kelurahan bukan didasarkan oleh jenis kegiatan.
2. Posyandu
Puskesmas Pagesangan melayani 38 Posyandu yang tersebar di 5 Kelurahan.
Adapun jumlah Posyandu di masing-masing kelurahan adalah sebagai
berikut :

5
Tabel 3. Jumlah Posyandu Puskesmas Pagesangan tahun 2020

No Kelurahan Jumlah Penanggung


Jawab
Posyandu

1 Pagesangan Barat 6 Baiq Martini A.

2 Pagesangan 7 Ni Kadek Karsini

3 Pagesangan Timur 9 Ni Kadek Karsini

4 Mataram Timur 6 Lina Winiarti

5 Pejanggik 10 Lina Winiarti

Jumlah 38

E. MONITORING DAN EVALUASI


Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dalam bentuk Laporan
Kasus/Kejadian, Laporan Bulanan, Laporan Semesteran, Laporan Tahunan,
Bimtek oleh Dikes, Feedback Laporan dari Dikes per Tri Wulan.
Adapun bentuk Pelaporan yang ada di Program Gizi Puskesmas
Pagesangan Tahun 2020 adalah :
Tabel 4. Jenis Pelaporan Program Gizi di Puskesmas Pagesangan
Tahun 2020

No Jenis Laporan Waktu Laporan


1 F 3 Gizi Bulanan
2 Bumil Bunifas Bulanan
3 ASI Ekslusif Bulanan
4 Gizi Buruk Bulanan
5 Bumil KEK Bulanan
6 Bumil Anemia Bulanan
7 BBLR Bulanan
8 PMT Balita Kurus Bulanan
9 IMD Bulanan
10 Pekan Penimbangan 4 x Setahun
11 Vitamin A 2 x Setahun
12 Garam Beryodium 2 x Setahun
13 Hb & Status Gizi Remaja Putri 1 x Setahun
14 Audit Gizi Buruk Sesuai Waktu Kejadian Kasus
15 Distribusi Tablet Fe Rematri 1x setahun
16 Laporan Tahunan 1 x Setahun

6
BAB II
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendistribusian Kapsul Vitamin A (Bulan Vitamin A)


Pendistribusian Kapsul Vitamin A dilakukan pada Bulan Februari dan
Agustus, dengan sasaran balita umur 6 – 11 bulan untuk Kapsul Vitamin ABiru
dan AnakUmur 1 – 5 Tahun untuk Kapsul Vitamin A Merah.Hasil Pendistribusian
Kapsul Vitamin A pada Tahun 2020dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5. Hasil Pencapaian Distribusi Kapsul Vitamin A di


Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
Cakupan Kapsul Vitamin A
Target Sasaran
No Kelurahan Merah (M) Biru (B)
(%)
M B Abs % Abs %
Pagesangan
1 90 446 129 257 57,62 101 78,29
Barat
2 Pagesangan 90 349 79 283 81,09 70 88,61
Pagesangan
3 90 471 127 410 87,05 109 85,83
Timur
Mataram
4 90 237 64 203 85,65 50 78,13
Timur
5 Pejanggik 90 384 78 306 79,69 69 88,46

Puskesmas 90 1887 477 1459 77,32 399 83,65

Dari tabel 5 dan grafik 1 dibawah dapat disimpulkan bahwa kegiatan


Pendistribusian Kapsul Vitamin A baik biru maupun merah tidak mencapai target.
Hal ini disebabkan dalam situasi pandemi covid 19 kader tidak melakukan
sweeping secara maksimal. Selain itu sasaran juga tidak ada di tempat dibawa
pergi orang tuanya yang tidak bekerja lagi.

7
Grafik. 1. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

B. Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat


Pemantauan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari
dan Agustus , tetapi karena situasi pandemi anak sekolah belajar dari rumah
sehingga kegiatan hanya dilakukan sati kali yaitu di bulan Februari saja.Kegiatan
dilaksanakan di 5 Kelurahan Wilayah kerja Puskesmas Pagesangan. Masing-
masing kelurahan diwakili oleh 1 SD yang dipilih secara acak dengan dengan
sampel sebanyak 26 siswa, jadi jumlah total sampel yang digunakan sebanyak 130
siswa. Indikator kelurahan kategori baik didapat jika jumlah hasil uji cukup ≥24
sampel. Adapun hasil kegiatan Pemantauan Garam Beryodium Tingkat
MasyarakatTahun 2020 adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Pemantauan Garam Beryodium Tingkat Masyarakat
Tahun 2020
Hasil Uji Kadar Yodium
Kate
Jml
Kelurahan gori Cukup Kurang Tidak ada
No Sampel
desa
JML % JML % JML %

Pagesangan
1 TB 26 9 34.62 15 57.69 2 7.69
Barat
2 Pagesangan TB 26 13 50.00 8 30.77 5 19.23
Pagesangan
3 TB 26 22 84.62 3 11.54 1 3.85
Timur
Mataram
4 TB 26 22 84.62 4 15.38 0 0
Timur
5 Pejanggik TB 26 9 34.62 15 57.69 2 7.69
  Jumlah   130 75 57.69 45 34.62 10 7.69
Ket : Kategori B=Baik TB=Tidak Baik

8
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa tidak ada kelurahan dengan tingkat
konsumsi garam beryodium kategori baik. Dinas Kesehatan Kota Mataram juga
menargetkan 80 % masyarakat mengkonsumsi garam beryodium cukup, untuk
tahun 2020 pencapaian Puskesmas Pagesangan meningkat mencapai 57.69 %
dibanding tahun 2019 hanya 49.23 % dan terdapat dua kelurahan yang mencapai
target yaitu Pagesangan Timur dan Mataram Timur. Penyuluhan dan promosi
penggunaan garam beryodium masih harus tetap ditingkatkan lagi agar semua
kelurahan dapat menjadi kategori baik . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik 2 berikut :

Grafik. 2. Cakupan Konsumsi Garam Beryodium Puskesmas


Pagesangan Tahun 2020

TIDAK ADA
7.69 %

KURANG
34.62 %

CUKUP
57.69 %

C. Pemantauan Pertumbuhan

1. Partisipasi Masyarakat (D/S)

Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) dalam mengikuti posyandu di masa


pandemi covid 19 benar benar sangat berpengaruh. Himbauan untuk menghindari
berkerumun dan kekhawatiran terpapar covid 19 mendesak pemerintah untuk
menutup sementara posyandu. Kegiatan pemantauan pertumbuhan dilakukan
dengan meningkatkan komunikasi dengan kader melalui media komunikasi yang
ada.

9
Tabel 7. Hasil Cakupan D/S (Partisipasi Masyarakat) di Wilayah
Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
Abs (Total) Cakupan D/S
No Kelurahan Target (%)
S D (%)
Pagesangan
1 80 822 266 32,36
Barat
2 Pagesangan 80 423 175 41,37
Pagesangan
3 80 599 264 44,07
Timur
Mataram
4 80 311 127 40,84
Timur
5 Pejanggik 80 434 164 37,79

Puskesmas 80 2.587 994 38,42

Grafik. 3 Cakupan D/S Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

GRAFIK CAKUPAN D/S


PUSKESMAS PAGESANGAN TAHUN 2020
90.00
target
80 %
80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Dari grafik 3 diatas diketahui bahwa cakupan D/S menurun di semua


kelurahan. Situasi pandemi menyebabkan penutupan sementara posyandu,
pemantauan dilakukan dari kunjungan balita ke puskesmas dan poskesdes
Apalagi jika dibandingkan dengan data proyeksi cakupan D/S jauh dari
mencapai target, tahun ini jumlah pendataan balita menurun lagi dibanding
tahun 2019 mencapai 55.34 % sementara tahun 2020 hanya 54.81 %. Adapun
cakupan D/S dengan data proyeksi dapat dilihat pada grafik 4 berikut :

Grafik 4. Cakupan D/S Proyeksi Puskesmas Pagesangan Tahun


2020
10
60.00
target
80 %
50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

2. Keberhasilan Program (N/D-O-B)

Tabel 8. Hasil Cakupan N/D-O-B (Keberhasilan Program) di


Wilayah Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

Target Cakupan
No Kelurahan N D-O-B
(%) N/D-O-B(%)
Pagesangan
1 80 112 235 47,66
Barat
2 Pagesangan 80 57 137 41,61
Pagesangan
3 80 90 220 40,91
Timur
Mataram
4 80 47 97 48,45
Timur
5 Pejanggik 80 61 132 46,21
Puskesmas 80 364 820 44,39

Grafik 5. Cakupan N/D Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

11
80.00
target
80 %
70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Pada tabel 8 dapat terlihat bahwa keberhasilan program (N/D-O-B)


belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 80 % , berbagai faktor yang
mempengaruhi adalah balita sakit,ketepatan dalam menimbang (kalibrasi
alat),ketersediaan pangan yang cukup dalam keluarga yang berkaitan erat
dengan situasi pandemi covid 19 dimana banyak yang kehilangan pekerjaan
dan pemilihan bahan makanan yang tepat untuk anak sangat mempengaruhi
asupan gizi anak.Selain itu grafik 5 memperlihatkan bahwa semua kelurahan
mengalami penurunan cakupan.Beberapa upaya yang telah dilaksanakan
untuk dapat meningkatkan capaian N/D-O-B di tahun 2020 anatara lain
penyuluhan Asi Eklusif, konseling MPASI baik langsung maupun melalui
media komunikasi telpon sedangkan pembentukan kelas gizi yang sudah
direncanakan tidak dapat dilaksanakan karena situasi pandemi.

3. DO (Droup Out)
`
Tabel 9. Hasil Cakupan DO di Wilayah Puskesmas Pagesangan
Tahun 2020
Target Cakupan
No Kelurahan K K-D
(%) DO (%)

1 Pagesangan Barat < 20 822 556 67,64

2 Pagesangan < 20 423 248 58,63

3 Pagesangan Timur < 20 599 335 55,93

4 Mataram Timur < 20 311 184 59,16

12
5 Pejanggik < 20 434 270 62,21

Puskesmas < 20 2.587 1.593 61,58


Grafik 6. Cakupan DO Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

GRAFIK CAKUPAN DO PUSKESMAS


PAGESANGAN TAHUN 2020 target
< 20 %
70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Sejalan dengan penurunan pencapaian D/S maka trend DO menurun,


jauh melampaui target yang tidak boleh dilewati,sekali lagi situasi pandemi
cocid 19 sangat mempengaruhi drop out karena masyarakat diminta untuk
menghindari berkumpul.
4. BGM/D
Balita di bawah garis merah (BGM) ditargetkan tidak melebihi 15%
dari jumlah balita yang ada.Hasil cakupan BGM/D di Puskesmas Pagesangan
Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 10dan grafik 7.

Tabel 10.Hasil Cakupan BGM/D di Wilayah Puskesmas


Pagesangan Tahun 2020
Target Abs (Total) CakupanBGM/D
No Kelurahan
(%) D BGM (%)

1 Pagesangan Barat < 15 266 5 1,88


2 Pagesangan < 15 175 9 5,14
3 Pagesangan Timur < 15 264 5 1,89
4 Mataram Timur < 15 127 3 2,36
5 Pejanggik < 15 164 2 1,22
Puskesmas < 15 994 24 2.41

13
Grafik 7. Cakupan BGM/D Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

6.00

target
5.00 < 15 %

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Dari tabel 10 dan grafik 7 terlihat bahwa jumlah balita BGM tidak
melebihi target. Walaupun demikian jika dibandingkan tahun sebelumnya
persentase BGM yang ditimbang meningkat, sejalan dengan situasi pandemi
covid 19 ini posyandu ditutup balita yang ditimbang adalah rujukan dari
posyandu oleh kader (biasanya dengan berat badan bermasalah ) atau yang
berkunjung ke puskesmas maupun polindes dalam keadaan kurang sehat.
Dengan demikian walaupun yang ditimbang menurun tetapi balita yang
ditimbang cenderung di bawah garis merah (BGM).

D. Pemantauan Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)


Indikator Bumil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) < 23.5 cm. Bumil KEK merupakan faktor resiko terjadinya
BBLR. Pengukuran LILA dilakukan dengan menggunakan pita LILA.
Hasil pemantauan bumil KEK Puskesmas Pagesangan Tahun 2020 terjadi
penurunan dari 55 kasus di tahun 2019 menjadi 48 kasus tahun 2020. Puskesmas
Pagesangan termasuk tidak mengalami masalah karena jumlah ibu hamil KEK
berada di bawah ambang batas < 10 % yaitu 5.62 % .
Ibu Hamil KEK yang terjaring diberikan penanganan berupa PMT
pemulihan selama 90 HMA atau sampai ibu hamil tidak KEK lagi berupa biskuit
lapis. Semua ibu hamil KEK yang ditemukan mendapat penanganan,walaupun
demikian pemantauan terhadap bumil KEK harus ditingkatan kualitasnya

14
terutama terhadap biskuit yang diterima dikonsumsi sesuai ajuran atau tidak.
Selain itu pemantauan terhadap bumil KEK berlanjut sampai ibu melahirkan dan
balita yang dilahirkan.

E. Pemantauan Ibu Hamil Anemia


Ibu hamil dikatakan anemia jika hasil pemeriksaan Hb dibawah 11 gr %,
ibu hamil anemia beresiko melahirkan bayi BBLR. Secara fisiologis ibu hamil
cenderung anemia, ibu hamil anemia mendapat tablet tambah darah dengan dosis
pengobatan serta PMT berupa Susu Lactamil atau biskuit lapis selama 30 HMA
(selama persediaan masih ada). Ibu hamil anemia di Puskesmas Pagesangan
bertambah dari 51 kasus di tahun 2019 menjadi 55 kasus di tahun 2020. Semua
kasus telah mendapatkan intervensi gizi seperti yang tersebut di atas.

Grafik. 8. Grafik Kejadian Masalah Gizi pada Ibu Hamil


Puskesmas PagesanganTahun 2020
10.00
TARGET
9.00 < 10 %

8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

F. Pemantauan BBLR
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir dengan
berat badan < 2500 gr yang ditimbang pada saat lahir atau hari ke 7 setelah lahir.
Bayi BBLR beresiko menjadi gizi buruk. Seperti yang terlihat pada grafik 9
jumlah bayi BBLR di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan adalah 21 kasus
( 2.72 %).

15
Bayi BBLR yang terjaring dipantau perkembangan dan pertumbuhannya
untuk dapat memberikan penanganan lebih dini terhadap kejadian gizi buruk
karena BBLR. Khusus untuk kelurahan Pagesangan bayi BBLR mendapat
pelayanan khusus berupa pijat bayi.

G. Pemantauan Ibu Melahirkan dengan IMD


Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah tindakan segera menempelkan bayi
ke dada ibu saat bayi baru lahir minimal selama 1 jam setelah lahir dan berhasil
menyusu. Tindakan ini sangat berpengaruh pada keberhasilan dalam memberikan
ASI Ekslusif. Dari 773 bayi yang lahir hidup ada 521 atau 61.15 % yang
mendapat IMD. Pengumpulan data ibu melahirkan dengan IMD bekerjasama
dengan Bidan, bidan mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data karena
tidak semua ibu melahirkan kontak dengan bidan puskesmas terutama ibu yang
melahirkan di klinik-klinik swasta.

Grafik. 9. Grafik Kejadian Bayi Baru Lahir Puskesmas Pagesangan


Tahun 2020
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

H. Pemantauan Balita Kurus dapat PMT


Sebagai langkah pencegahan terjadinya kasus gizi buruk,maka Balita yang
terjaring Kurus (BB/U berat badan sangat kurang dan BB/PB/TB Kurang)
mendapat penanganan PMT Pemulihan. Tahun 2020 Puskesmas Pagesangan
mendapatalokasi MPASI yang cukup. Sehingga semua kasus balita kurus yaitu 35
kasus mendapat PMT berupa biskuit MPASI, tetapi masih ditemukan balita kurus

16
yang menolak MPASI dengan alasan anaknya bosan dan atau tidak mau makan
biskuitnya.

Grafik. 10. Balita Kurus Dapat PMT Puskesmas Pagesangan


Tahun 2020

35

30

25

20

15

10

0
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Timur Pejanggik Puskesmas
Barat Timur

I. Pemberian Kapsul Vitamin A dan FeIbu Nifas,Fe Ibu Hamil

Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemberian Vitamin A, Fe Ibu Nifas dan Fe


Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

Jumlah
No Kegiatan Hasil %
Sasaran

1 Vitamin A Ibu Nifas 992 773 77.92

2 Fe Ibu Nifas 992 773 77.92

3 Fe 1 Ibu Hamil 1.039 853 82.10

4 Fe 3 Ibu Hamil 1.039 824 79.31


17
Situasi pandemi covid 19 juga mempengaruhi cakupan pelayanan ibu
hamil dan ibu nifas karena kegiatan posyandu ditutup dan menghindari keramaian
jika tidak dipandang penting .Secara umum kegiatan ini tidak ada masalah karena
sudah terintegrasi dengan Program KIA, hanya saja yang masih perlu menjadi
catatan ke depannya adalah pencapaian kegiatan pemberian Vitamin A dan Fe Ibu
Nifas dan Fe Ibu Hamil dapat dipantau adalah kepatuhan pada suplemen yang
diberikan apakah benar diminum atau tidak oleh ibu hamil.

J. Pekan Penimbangan
Pekan Penimbangan seharusnya dilakukan 4 kali setahun, kegiatan ini
bertujuan sebagai deteksi dini terhadap kejadian gizi buruk pada balita. Pekan
Penimbangan yang dilaksanakan pada tahun 2020 hanya 3 kali (bulan mei tidak
dilaksanakan) diperoleh hasil sebagai berikut :
Grafik. 11. Hasil Pekan Penimbangan Berdasarkan BB/U
Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Berdasarkan grafik 11 diatas hasil Pekan Penimbangan diperoleh angka


Berat Badan Sangat Kurang BB/U 2.0 %

18
Grafik. 12. Hasil Pekan Penimbangan Berdasarkan PB atauTB/U
Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Timur Pejanggik Puskesmas
Barat Timur

Dari Grafik diatas dapat diketahui angka stunting Puskesmas Pagesangan


26,32 % termasuk tinggi, angka ini juga melebihi target yang ditetapkan oleh
Kota Mataram yaitu 24 %.Di masa pandemic ini tidak banyak kegiatan yang dapat
dilakukan selain meningkatka komunikasi dengan kader.

Grafik. 13. Hasil Pekan Penimbangan Berdasarkan BB/TB atau PB


Puskesmas Pagesangan Tahun 2020

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

19
Grafik di atas menunjukkan adanya masalah gizi ganda dimana masih
ditemukan gizi buruk tetapi juga ditemukan gizi lebih bahkan obesitas.Untuk itu
penyuluhan sangat penting dilakukan terutama tentang PMBA, dalam
meningkatkan kesadaran prilaku gizi seimbang.

K. Pemberian MP-ASI
Sasaran pemberian PMT ini adalah semua balita umur 6- 59 bulan dengan
status gizi BB/TB Kurang (-3 sampai -2 SD) dan jika persediaan PMT
mencukupi dapat diberikan kepada balita dengan status gizi BB/U Berat Badan
Sangat Kurang atau BGM dengan mengutamakan keluarga miskin.. Pada tahun
ini Puskesmas Pagesangan mendapat alokasi sebanyak 907,2 Kg (270 Duz).
Sesuai dengan petunjuk teknis pemberian MPASI, MPASI diberikan selama
status gizi belum berpindah ke gizi baik/Normal BB/TB tanpa melihat lama
pemberiannya.

L. Kasus Gizi Buruk


Penemuan kasus gizi buruk (kurus sekali) pada tahun 2020 adalah 1 (satu)
orang, marasmus dengan anemia berat (Hb 8 gr %) dari Lingkungan Bebidas
Kelurahan Pagesangan . Kasus di rujuk ke rumah sakit Kota Mataram dirawat
inap selama 7 hari dilanjutkan rawat jalan ditangani dengan memberikan PMT
Pemulihan berupa biskuit MPASI, Formula 100, dan RUTF . Penanganan yang
diberikan tidak satu jenis karena persediaan bahan ada dan untuk dapat
meningkatkan intake pasien sesuai dengan kemampuannya.

M. ASI Ekslusif
ASI Ekslusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi umur 0-6
bulan. Target ASI Ekslusif adalah 80 %.Adapun hasil pemantauan pemberian ASI
Ekslusif selama tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Grafik. 14. Cakupan ASI Ekslusif Puskesmas Pagesangan


Tahun 2020

20
350

300

250

200

150

100

50

0
Pagesangan Pagesangan Pagesangan Mataram Pejanggik Puskesmas
Barat Timur Timur

Cakupan pemberian Asi Ekslusif belum mencapai target (42.53 %) ,


berbagai alasan yang disampaikan ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif
adalah ibu merasa ASI tidak cukup sehingga membuat anak rewel,bayi ditinggal
bekerja, bayi/ibu mempunyai alasan medis sehingga tidak memberi ASI secara
ekslusif. Untuk itu penyuluhan harus terus ditingkatkan,penyampaian materi
dalam kelas PMBA maupun kelas ibu hamil.

N. Pemantauan Kadar Hb dan Status Gizi Bagi Remaja Putri Anak Sekolah
Kegiatan Pemantauan Kadar Hb dan Status Gizi Bagi Remaja Putri Anak
Sekolah bekerja sama dengan Laboratorium Puskesmas untuk membantu
melakukan pemeriksaan Hb remaja putri.Selain itu, kegiatan ini juga
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penjaringan anak sekolah SMP dan
SMA serta penyuluhan kesehatan reproduksi. Standar penilaian anemia yang
digunakan adalah ≤ 12 gr%. Pada tahun 2020 kegiatan ini tidak dapat
dilaksanakan karena pada masa pandemi covid 19 siswa belajar dari rumah.

Demikian juga kegiatan pendistribusian tablet Fe bagi remaja putri, tidak


dilaksanakan.

O. Penyuluhan dan Konseling Gizi


Kegiatan Penyuluhan dan Konseling gizi dilakukan di dalam gedung dan
luar gedung. Kegiatan di dalam gedung meliputi konseling kepada pasien yang
menderita penyakit-penyakit degeneratif seperti DM, Jantung dll, pasien gizi

21
kurang, gizi buruk. Selain itu juga dilaksanakan Konseling ASI dan MP-ASI
kepada balita terutama untuk bayi umur 0-12 bulan.

Tabel 14. Hasil Kegiatan Konseling Gizi dalam Gedung


Puskesmas Pagesangan Tahun 2020
No Kasus Jumlah

1 Berat Badan Sangat 27


Kurang (BB/U)

2 Berat Badan Kurang 46


(BB/U)

3 Gizi baik 32

4 Ibu Hamil 2

TOTAL 107

Sasaran penyuluhan gizi adalah seluruh masyarakat terutama ibu hamil,


ibu menyusui, orang tua balita, wanita usia subur, anak sekolah dan
remaja.Kegiatan di luar gedung meliputi penyuluhan gizi dilakukan secara
periodik di posyandu, sekolah dasar dengan bekerjasama lintas program. Selain
itu juga dilaksanakan Konseling PMBA kepada balita yang ada di posyandu,
terutama untuk bayi umur 0-12 bulan.
Materi penyuluhan yang diberikan berupa :
a) PMBA
b) Makanan Ibu Hamil dan Menyusui
c) Pemasyarakatan Penggunaan Garam Beryodium
d) Gizi Seimbang
e) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
f) Penyebab dan tanda- tanda kelainan gizi
g) 3 J (jadual,jenis,jumlah)
Media penyuluhan yang digunakan antara lain : KMS, Food Model,
Leaflet. Penyuluhan dilakukan dengan cara perorangan maupun kelompok.

P. Kelas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Luar Gedung


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran,
pengetahuan dan keterampilan ibu / keluarga dalam :
a) Memberikan makanan pendamping ASI
b) Memilih,menyiapkan makanan bergizi dan aman
Kegiatan dilaksanakan selama tiga bulan sebanyak enam kali pertemuan (dua
minggu sekali) dimana setiap bulananya pertemuan pertama teori dan pertemuan
22
ke dua adalah praktek. Bulan pertama diberikan teori tentang pemilihan bahan
makanan empat bintang diikuti praktek ke pasar melalui permainan “pasar-
pasaran”. Bulan ke dua diberikan teori tentang tekstur makanan sesuai golongan
umur diikuti praktek pembuatannya. Selanjutanya bulan ke tiga diberikan teori
jumlah dan frekuensi makanan sesuai golongan umur diikuti praktek mengisi “isi
piring anakku”. Selama pelaksanaan kegiatan banyak diisi diskusi, berbagi
pengalaman, tanya jawab dan diselingi dengan pengetahuan tentang kebersihan
(cuci tangan,alat makan,bahan tambahan makanan) dan masalah-masalah
kesehatan yang sering dialami oleh bayi dan anak.
Di tahun 2020 kegiatan ini direncanakan akan dibentuk 5 kelas tetapi tidak
dapat dilaksanakan mengingat situasi pandemi.

BAB III
23
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Dari data yang telah diuraikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pendistribusian kapsul vitamin A Merah 77.32 %, vitamin A biru 83.65 %
tidak mencapai target 90 %
2. Tidak ada kelurahan dengan konsumsi garam beryodium kategori baik
3. Konsumsi garam beryodium tidak mencapai target yaitu 57.69 % ( target 80
%). Tetapi ada kelurahan yang mencapai target yaitu Pagesangan Timur dan
Mataram Timur
4. Hasil penimbangan diperoleh gambaran
- D/S pendataan tidak mencapai target yaitu 38.42 % dari target 80 %
demikian juga berdasarkan data proyeksi belum mencapai target 21.06 %
- N/D-O-B belum mencapai target yaitu 44.39 % dari target 80 %
- DO melebihi target yaitu 61.58 %,target < 20 %
- BGM/D aman yaitu 2.41 %,target < 15 %
5. Bumil KEK 5.62 % aman karena < 10 %
6. Ibu hamil Anemia 6.44 %
7. Bayi BBLR 2.72 %
8. Ibu melahirkan dengan IMD mencapai target yaitu 61.15 % target 40 % di
tahun 2020
9. Balita Kurus mendapat PMT 100 %
10. Vitamin A Ibu Nifas 77.92 %,Fe ibu Nifas 77.92 %, Fe 1 82.1 %, Fe 3 79.31
% belum semua mencapai target 90 %.
11. Pekan penimbangan Berat Badan Sangat Kurang 2 %, Berat Badan Kurang
13.14 % Berat Badan Normal 79.33 % dan Resiko Berat Badan Lebih
5.52 %
12. Stunting pada balita 26.32 %
13. Semua Balita Kurus mendapat MPASI
14. Kasus Gizi buruk 1 orang
15. Pemberian ASI Ekslusif belum mencapai target 80 % yaitu 42.53 %
16. Penyuluhan dan konseling dalam gedung berjumlah 107 kali
B. Rencana Tindak Lanjut
1. Walaupun situasi pandemi covid 19 belum berakhir kegiatan pemantauan
balita terutama balita yang beresiko tetap harus dilaksanakan melalui
peningkatan komunikasi kader melalui media komunikasi yang ada

24
2. Penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi garam beryodium ditingkatkan
baik melalaui sekolah maupun di masyarakat melalui kegiatan posyandu atau
kegiatan lainnya
3. Pemanatauan pertumbuhan melalui kegiatan penimbangan lebih
meningkatkan perhatian pada balita yang tidak datang atau yang tidak
terpantau, untuk menghindari kejadian masalah gizi
4. Meningkatkan koordinasi lintas program terutama program KIA dalam
penanganan Bumil KEK, Anemia,IMD,pemantauan BBLR, Bumil mendapat
Fe1 dan Fe 3 serta Ibu Nifas mendapat Fe dan Vitamin A
5. Meningkatkan konseling dan penyuluhan pemberian makanan keluarga
6. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam penanganan
kasus gizi buruk
7. Meningkatakan penyuluhan gizi bagi remaja putri, terutama tentang
pentingnya minum tablet tambah darah
8. Membagi tugas/jadwal piket bagi petugas gizi untuk dapat memberikan
konseling gizi setiap hari di dalam gedung
9. Membentuk kelas PMBA untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan
keluarganya dalam asuhan gizi.

BAB IV
25
PENUTUP

Demikian Laporan Hasil Kegiatan Program Gizi Puskesmas Pagesangan


Tahun 2020, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan
Program Gizi Puskesmas Pagesangan.

26

Anda mungkin juga menyukai