Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERAWAT GIGI DI DIINDONESIA

NAMA : Fitriani Saidi


Ditya pebriani lauhi
Erik extrada Suleman
Sintia Nasiki
Angelia Laongan

KELAS : A

JURUSAN : TERAPIS GIGI

TERAPIS GIGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 7
BAB II .......................................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ...........................................................................................................................................
5
A. PENGERTIAN .................................................................................................................................. 5
B SEJARAH PERAWAT GIGI ...........................................................................................................
5
BAB III .......................................................................................................................................................
13
PENUTUP ..................................................................................................................................................
13
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan upaya kesehatan dalam


rangkaian pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan diri, yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang tidak hanya
difokuskan pada pelayanan kesehatan individu tetapi juga pada pelayanan kesehatan
masyarakat. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar profesi medik, standar pelayanan dan sesuai dengan kewenangannya, apa
bila tenaga kesehatan melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan kewenangannya
maka tenaga kesehatan tersebut melanggar salah satu standar profesi tenaga
kesehatan, sesuai kewenangan masing-masing tenaga kesehatan ( Soewono, 2005).
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan merupakan
sumber daya kesehatan yang didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang diperoleh dalam pendidikan. Pengetahuanmerupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2014).
Kewenangan klinis tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
merupakan kewenangan hukum. Berdasarkan ilmu hukum administrasi negara,
kewenangan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan di peroleh melalui
tiga cara yaitu atribusi, delegasi dan mandat. Mengenai atribusi, delegasi dan
mandat, H.D. Van Wijk mendefinisikan atribusi adalah pemberian wewenang
pemerintah oleh pembuat Undang-Undang kepada organ pemerintah, delegasi
adalah pelimpahan wewenang pemerintah dari satu organ pemerintah kepada organ
pemerintah lainnya, mandat adalah terjadi ketika organ pemerintah mengizinkan
kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas namanya. Wewenang ( authority )
merupakan sejumlah kekuasaan ( power ) dan hak (rights) yang didelegasikan pada
suatu jabatan ( Allen, 2001).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/MenKes/SK/IX/1998
Tentang Perawat Gigi menyatakan bahwa Perawat Gigi merupakan salah satu jenis
tenaga kesehatan dalam kelompok keperawatan yang dalam menjalankan tugas
profesinya harus berdasarkan Standar Profesi. Pada prosesnya, pendidikan perawat
gigi tersebut menggunakan kurikulum yang hampir seluruhnya bermuatan ilmu dan
praktek kedokteran gigi, mengingatkebutuhan pelayanan kesehatan pada waktu itu
yang masih berorientasikepada pelayanan kuratif. Terapis gigi dan mulut adalah
setiap orang yang telah lulus pendidikan kesehatan gigi, perawat gigi atau terapis
gigi dan mulut sesuai peraturan perundang-undangan. Terapis gigi dan mulut
merupakan transformasi dari
perawat gigi , yang pada tanggal 14 september 2017 di Musyawarah Nasional VII
PPGI di Sumatera Barat berubah nama menjadi Terapis Gigi dan Mulut. Terapis gigi
dan mulut adalah merupakan salah satu tenaga kesehatan di bidang kesehatan gigi
yang memiliki kompetensi dan orientasi kerja dalam bidang pelayanan Promotif,
Preventif dan Kuratif sederhana.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2016 Tenaga kesehatan
khususnya Terapis Gigi dan Mulut sebagai tenaga professional memiliki ciri utama
sebagai pemberi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi upaya
peningkatan kesehatan gigi dan mulut, upaya pencegahan penyakit gigi, manajemen
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan dasar pada kasus
kesehatan gigi terbatas serta dental assisting.

Agar pelayanan yang berbasis patient safety sebagai hak pasien dapat terwujud
diharapkan tenaga terapis gigi dan mulut dapat terus memelihara, mengembangkan
dan meningkatkan kualitasnya, sehingga diperlukan suatuupaya dalam memastikan
tingkat kompetensi, menjamin mutu standar pelayanan dan pningkatan jenjang karir
bagi terapis gigi dan mulut dengan melalui kualifikasi pendidikan, proses kredensial
dan uji kompetensi.

Kepatuhan merupakan ketaatan atau ketidaktaatan pada perintah, aturan dan


disiplin. Perubahan sikap dan prilaku individu dimulai dari tahap kepatuhan,
identifikasi, kemudian internalisasi. Kepatuhan dimulai dari individu yang mematuhi
anjuran tanpa kerelaan karena takut hukuman atau sanksi. Notoatmodjo
(2003) menyatakan bahwa kepatuhan adalah salah satu prilaku pemeliharaan
kesehatan yaitu seseorang untuk memelihara kesehatan atau menjaga agar tidak sakit
dan usaha penyembuhan apabila sakit. Patuh jug dapat didefinisikan sebagai suka
menurut, taat pada perintah, aturan. Jadi kepatuhan berarti sifat patuh, ketaatan (Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002).
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan yang
terencana, ditujukan pada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu
tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan dalam bidang promotif,
preventif dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok dan
masyarakat (Gultom dan Diah, 2017).

Pada tanggal 25 Juni 2019 penulis melakukan studi pendahuluan pada 5 terapis
gigi dan mulut yang berpendidikan DIII dengan memberikan kuesioner dan
wawancara tentang pengetahuan kewenangan klinis terapis gigi dan mulut yang
berhubungan dengan kepatuhannya dalam menjalankan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut sebagai tugas pokok fungsinya, dalam wawancara tersebut di
dapatkan 3 dari terapis gigi yang tidak mengetahui kewenangannya sebagai terapis
gigi dan mulut dan bahkan bekerja di luar tugas pokok fungsinya sebagai terapis gigi
dan mulut.
Berdasarkan studi pendahuluan, pengamatan dan pengalaman peneliti selama
bekerja dan menjadi anggota dalam organisasi PTGMI di Kab.Sambas, masih
ditemui tenaga Terapis Gigi dan Mulut yang bekerja di luar Tugas Pokok dan Fungsi
sebagai Terapis Gigi dan Mulut, yangsebenarnya tidak sesuai dengan ilmu yang telah
diperoleh selama menempuh pendidikan formal. Hal tersebut disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan terapis gigi tentang kewenangan klinis, tugas pokok, dan
minimnya keikutsertaan terapis gigi di setiap pelatihan yang dilaksanakan organisasi
dalam upaya untuk pengembangan karir terapis gigi dan mulut dalam melaksanakan
pelayanan asuhan kepada masyarakat.
Agar dapat menjaga keselamatan pasien dari tindakan pelayanan asuhan
kesehatan gigi yang dilakukan oleh Terapis Gigi dan Mulut yang kurang kompeten,
maka dari itu perlu di ambil langkah atau upaya pengamanan dengan cara pemberian
wewenang klinis melalui mekanisme kredensial yang dilakukan komite terkait.
B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini kami membatasi permasalahan, yang bertujuan agar


pengkajiannya lebih terarah dan tepat sasaran. Adapun rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Pengertian Persatuan Perawat Gigi Indonesia ?

2. Apa saja Anggaran Dasar Persatuan Perawat Gigi Indonesia ?

3. Apa saja Anggaran Rumah Tangga Persatuan Perawat Gigi Indonesia ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perawat Gigi


Perawat gigi merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan dalam
kelompokkeperawatan yang dalam menjalankan tugas profesinya harus berdasarkan
StandarProfesi (SK Menkes Nomor 1035 Tahun 1998).Pengertian dari profesi
sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian

B. Sejarah Perawat Gigi


Pelayanan kesehatan gigi Dan Mulut PADA 'masyarakat Indonesia, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri tertanggal
30 Desember 1950 Nomor: 27.998 / Kab memutuskan mendirikan Pendidikan
Perawat Gigi ( Dental Nurse ). Keputusan tersebut berlaku mulai 1 Agustus 1951,
maka berdirilah Sekolah Perawat Gigi di Jakarta.
Pada tahun 1953 Sekolah Perawat Gigi Jakarta meluluskan Perawat Gigi yang
pertama.Namun pada tahun 1957 Sekolah Perawat Gigi diubah menjadi Sekolah
Pengatur Rawat Gigi ( SPRG ).
Walaupun Perawat Gigi di dalam SK Menteri Kesehatan RI Nomor 1035 Tahun
1998 termasuk kelompok Keperawatan bukan berarti Perawat adalah Perawat Sama
halnya berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, Bidan juga
termasuk kelompok Keperawatan akan tetapi Bidan sendiri menyatakan dirinya
bukan perawat.
Alasan mengapa Perawat Gigi bukan Perawat adalah Pemahaman tentang
Keperawatan bukan hanya mencakup keperawatan . Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi ke-2 yang diterbitkan oleh Balai Pustaka Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1994, kata “RAWAT” diartikan pelihara, urus,
atau jaga. “Perawatan” adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan,
penyelenggaraan, pembelaan (orang sakit). Berdasarkan pengertian tersebut di atas,
maka Keperawatan dapat diartikan sesuatu yang berkaitan dengan proses perbuatan,
cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan dan pembelaan khususnya bagi orang
sakit.
Definisi Keperawatan berdasarkan hasil lokakarya Keperawatan Tahun 1983,
dinyatakan bahwa Perawatan adalah bentuk profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada perawatan biopsiko sosial
budaya yang komperehensif serta ditujukan kepada inidividu, keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit.
Dalam hal ini PPGI lebih cenderung mengartikan Keperawatan dalam konteks
kesehatan gigi dan mulut adalah dalam bentuk pemeliharaan pemeliharaan ( care )
kesehatan gigi dan mulut. Antara Perawat Gigi dan Perawat terdapat perbedaan
pendekatan walaupun kedua jenis tenaga tersebut memandang manusia sebagai satu
kesatuan yang mengandung unsur – unsur biologis, psikologis, sosial dan kultural (
biopsiko social kultural ).
Perawat gigi melakukan asuhan kesehatan dan mulut dalam upaya pendekatan,
pemeliharaan melalui tindakan-tindakan promotif – preventif , sedangkan perawat
(Nurse) melakukan pendekatan berdasarkan pendekatan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia agar mampu mengatasi masalahnya.

Hingga dapat Kunci sebagai berikut:


1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mencakup pelayanan kesehatan gigi ( care )
oleh Dokter Gigi, pelayanan gigi dan mulut ( care ) oleh Perawat Gigi dan pelayanan
asuhan penunjang oleh Tehnisi Gigi.
2. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan secara komperehensif
kepada individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai ruang lingkup
berfokuskan kepada aspek promotif , preventif , dan kuratif dasar.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Perawat Gigi dapat memberikan konseling
terhadap hak-hak klien dan memberikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang diberikan secara profesional.
4. Untuk menghasilkan Tenaga Perawat Gigi yang profesional melalui pendidikan
jenjang lanjut, pendidikan tinggi yaitu jenjang Diploma III.
5. Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang termasuk dalam kategori
tenaga Keperawatan
6. Tugas Perawat Gigi bersifat mandiri secara profesional.
7. Perawat Gigi adalah mitra kerja Dokter Gigi yang mendukung program Pemerintah
dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
8. Perawat Gigi melaksanakan program Pemerintah ( Departemen Kesehatan ) dalam
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
9. Pendidikan Perawat telah dimulai sejak tahun 1951 melalui Sekolah Perawat dan
pada tahun 1957 berubah Sekolah Pengatur Rawat Gigi yang meningkatkan jenjang
pendidikan tinggi melalui Akademi Kesehatan Gigi dan kini Jurusan Kesehatan
Gigi.
10. Perawat Gigi mempunyai organisasi profesi sebagai wadah berhimpun dan
memperjuangkan aspirasinya adalah Persatuan Perawat Gigi Indonesia.
11. Dalam melaksanakan tugas Perawat Gigi berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya ( Dokter Gigi, Dokter Umum, Perawat Umum, Bidan dan sebagainya) dan
bekerja sesuai Standar Profesi yang berlaku.
BAB III PENUTUP C.KESIMPULAN
Perawat Gigi Indonesia dapat dijadikan pedoman untuk menjalankan profesi
dengan baik untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan pengembangan
tenaga kesehatan gigi di masa mendatang.Dan dapat dijadikan evaluasi bagi
seluruh perawat gigi Indonesia terhadap profesinya.

DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 378/Menkes/Sk/Iii/2007
Tentang Standar Profesi Perawat Gigi

http://prasxo.wordpress.com/2011/02/17/definisi-perawat-gigi/ diunduh melalui


Google Chrome 10/03/2012 http://www.pdgi.or.id/assets/files/2010/Kepmenkes
.pdf dapat diunduh melalui
Mozzila Firework “Standar Profesi Perawat Gigi” tanggal 10/3/2012.
http://mohtar.staff.uns.ac.id/files/2009/03/kode-etik.pdf diunduh di unduh melalui
Mozzila Firework “Profesi,Kode Etik,dan Profesionalisme” tanggal 10/3/2012.

Anda mungkin juga menyukai