Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melakukan analisis data harus melalui sebuah metode penelitian yaitu
metode penelitian data kualitatif. Analisa kualitatif merupakan beberapa cara
dalam melakukan sebuah penelitian dalam bentuk kualitatif.
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis
untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Proses analisis data dalam
penelitian kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul
dari berbagai sumber, sebelum dilapangan, sewaktu dilapangan dan setelah
dilapangan, baik itu data dari hasil wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto dan sebagainya.
Terdapat banyak gaya yang berbeda dari penelitian kualitatif dan terdapat
suatu variasi cara dalam penanganan dan penganalisisan data sebagai saran
konkret bagaimana analisis data dapat ditangani secara konseptual dan dapat
dilakukan secara mekanis. Selanjutnya pemakalah membahas pengertian data
kualitatif, macam-macam metode analisis data kualitatif, dan pemilihan
metode analisis data kualitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis data?
2. Apa saja teknik analisis data dalam penelitian kualitatif?
3. Apa saja langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif?
4. Bagaimana proses analisis data penelitian kualitatif?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut.

1|ANALISIS DATA KUALITATIF


1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian yang diampu oleh
Ibu Prof. Dr. Makrina Tindangen, M.Pd
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian analisis data
b. Mengetahui teknik analisis data dalam penelitian kualitatif
c. Mengetahui langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif
d. Mengetahui proses analisis data dalam penelitian kualitatif

D. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang relevan
dan bermanfaat bagi pembaca terkait pengertian analisis data, teknik analisis
data dalam penelitian kualitatif, langkah-langkah analisis data dalam
penelitian kualitatif, dan proses analisis data dalam penelitian kualitatif yang
didasari dengan sumber-sumber yang relevan dan terpercaya.

2|ANALISIS DATA KUALITATIF


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Data


Secara istilah kebahasaan, analisis menurut kamus inggris Indonesia
bermakna analisa atau pemisahan, atau pemeriksaan yang teliti. Karena itu
secara sederhana analisis dapat dipahami sebagai upaya menganalisa atau
memeriksa secara teliti terhadap sesuatu. Dalam konteks penelitian, analisis
data dapat dimaknai sebagai kegiatan membahas dan memahami data guna
menemukan makna, tafsir dan kesimpulan tertentu dari keseluruhan data
dalam penelitian. Analisis data juga dapat di maknai sebagai proses menyikap
data, menyusun, memilah dan mengolahnya ke dalam suatu susunan sistematis
dan bermakna. Jika data diumpamakan sebagai tumpukan informasi dan fakta
yang berserakan, maka proses menyusun data, mengolahnya ke dalam suatu
pola atau format yang lebih teratur sehingga mudah dipahami dan dimaknai
itulah yang disebut dengan analisis data (Ibrahim, 2015: 103).
Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan, mengelompokkan dan
memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris
menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis
yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian. Analisis data
ditentukan oleh pendekatan penelitian masing-masing, dapat dilakukan dengan
pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif atau pendekatan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis dan statistik (Mukhtar,
2013: 121).

B. Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif


Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang metode
dan prosedurnya sudah pasti dan jelas. Ketajaman analisis data kualitatif
tergantung kepada kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif.

3|ANALISIS DATA KUALITATIF


Peneliti yang sudah terbiasa menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas
hasil penelitiannya secara mendalam dan kongkret.
Meskipun analisis kualitatif ini tidak menggunakan teori secara pasti
sebagaimana kuantitaif, akan tetapi keabsahan dan kevalidan temuannya juga
diakui sejauh peneliti masih menggunakan kaidah-kaidah penelitian. Menurut
Patton dalam Kristi Poerwandari, yang harus selalu diingat peneliti adalah
bagaimanapun analisis dilakukan, peneliti wajib memonitor dan melaporkan
proses dan prosedur-prosedur analisisnya sejujur dan selengkap mungkin[6].
Analisis kualitatif juga berbeda dengan kuantitatif yang cara analisis
dilakukan setelah data terkumpul semua, tetapi analisis kualitatif dilakukan
sepanjang penelitian dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan karena, peneliti
kualitatif mendapat data yang membutuhkan analisis sejak awal penelitian.
Bahkan hasil analisis awal akan menentukan proses penelitian selanjutnya.
Menurut Lexy J. Moleong, proses analisis data kualitatif dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah, langkah
selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi dan yang
terakhir adalah penafsiran data.
Adapun ragam bentuk analisis, berikut ini akan dipaparkan secara lebih
detail beberapa bentuk analisis data penelitian kualitatif serta langkah-
langkahnya
1. Analisis Data Model Interaktif
Analisis model interaktif merupakan teknik analisis data yang paling
sederhana dan banyak digunakan oleh peneliti kualitatif, yakni reduksi
data, penyajian data (display data), serta verifikasi data dan penarikan
kesimpulan. Analisis data kualitatif model interaktif ini selalunya merujuk
pada konsep yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (1994), yang
terdiri dari reduksi data (data reduction) , penyajian data (display data),
dan penarikan serta pengujian kesimpulan (Drawing and verifying
Conclusion)

4|ANALISIS DATA KUALITATIF


a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan
melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat
rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian. Dengan kata lain
proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus
saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari
data yang diperoleh dari hasil penggalian data.
Reduksi data meliputi:
1) Meringkas data
2) Mengkode
3) Menelusur tema
4) Membuat gugus-gugus
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan,mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan carasedemikian rupa sehingga kesimpulan
akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikansebagai kuantifikasi
data. Cara reduksi data:
1) seleksi keatat atas data
2) Ringkasan atau uraian singkat
3) Menggolongkannya dalam pola yang lebih luas
Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk
menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di
lapangan. Data yang diperoleh dalam penggalian data sudah barang
tentu merupakan data yang sangat rumit dan juga sering dijumpai data
yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian tetapi data tersebut
bercampur baur dengan data yang ada kaitannya dengan penelitian.
Maka dengan kondisi data seperti, maka peneliti perlu
menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada kaitannya

5|ANALISIS DATA KUALITATIF


dengan tema penelitian. Sehingga tujuan penelitian tidak hanya untuk
menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah
itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian
b. Penyajian data
Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Muhammad Idrus
bahwa: Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan[. Langkah ini
dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini
dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses
penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan
penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehinggamemberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data
kualitatif:
1) Teks naratif: berbentuk catatan lapangan
2) Matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Bentuk-bentuk ini
menggabungkan informasi yangtersusun dalam suatu bentuk yang
padu dan mudah diraih, sehingga memudahkan untukmelihat apa
yang sedang terjadi, apakah kesimpulan sudah tepat atau
sebaliknyamelakukan analisis kembali
Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini
peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai
dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada
setiap subpokok permasalahan.
c. Kesimpulan atau verifikasi
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa
data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data
yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna

6|ANALISIS DATA KUALITATIF


data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau
perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan
membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan
makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian
tersebut.
Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus-
menerus selama beradadi lapangan. Dari permulaan pengumpulan data,
peneliti kualitatid mulai mencari arti benda-benda, mencatat
keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan-
penjelasan,konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,
dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan ini ditangani secara longgar,
tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudahdisediakan. Mula-
mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci
danmengakar dengan kokoh
Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung, dengancara:
a. Memikir ulang selama penulisan.
b. Tinjauan ulang catatan lapangan
c. Tinjauan kembali dan tukar pikiran antar teman sejawat untuk
mengembangkankesepakatan intersubyektif.
d. Upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan
dalam seperangkatdata yang lain

Gambar. Alur Teknik Analisis Interaktif


Sumber: (Ibrahim, 2015).

7|ANALISIS DATA KUALITATIF


2. Analisis Data dengan Teori Grounded
Analisis data dengan teori grounded (grounded theory analysis) sangat
diperlukan apabila penelitian kualitatif yang dilakukan memang dimaka
sudkan untuk membuat teori, lebih dari sekedar untuk memperoleh
pemahaman atau gambaran sebuah realitas atau gejala sosial yang diteliti.
Karena itu, prinsip pokok analisis teori grounded menurut Punch (1998)
adalah to find a core category, at a high level of abstraction but grounded
in the data, which accounts for what is central in the data (menemukan
kategori yang pokok, pada suatu tingkat abstraksi tinggi, namun benar-
benar berpijak pada data, yang dapat dinilai bersifat utama dalam data)
(Ibrahim, 2015: 113).
Sementara Glaser dan Straus (1967) menyatakan bahwa analisis teori
grounded sebagai the discovery of theory from data systematically
obtained from social research (upaya menemukan teori dari data yang
diperoleh secara sistematis dari penelitian sosial). Karena itu menurut
Pawito (2007: 107), analisis data dengan teori grounded biasanya
diimplementasikan dengan melibatkan tiga langkah utama;
a. Pada tahap awal abstraksi peneliti berusaha menemukan dan menyusun
kategori-kategori konseptual dengan bertolak dari data yang ada.
b. Menemukan hubungan-hubungan diantara kategori-kategori yang ada.
c. Memberikan makna atau mengkonseptualisasikan hubungan hubungan
diantara kategori-kategori yang telah dibuat.
Dengan langkah inilah peneliti terus mencoba mengemukakan
penielasan-penielasan mengenai hubungan diantara konsep yang
dihadirkan, mengembangkannya menjadi pemikiran-pemikiran yang
bersifat hipotetik berupa proposisi-proposisi yang berisi keterkaitan konsep
konsep dengan gejala sosial yang diteliti. Begitulah seterusnya pengujian
hipotesis dilakukan hingga peneliti sampai pada tahap abstraksi yang

8|ANALISIS DATA KUALITATIF


paling tinggi berupa proposisi final yang bernuansa teoritik mengenai
keterkaitan antarkonsep yang disebut teori dari bawah (grounded theory).
3. Analisis Perbandingan
Dalam penelitian kualitatif kita juga dapat melakukan analisis
perbandingan (comparative analysis), jika penelitian itu dimaksudkan
untuk membandingkan satu kasus dengan kasus lain. Meskipun studi
perbandingan ini lebih umum digunakan dalam penelitian kuantitatif,
bukan berarti model analisis ini tidak dapat diterapkan dalam penelitian
kualitatif. Sebagai contoh, dengan pendekatan kualitatif kita bisa saja
membandingkan metode dakwah masyarakat muslim perkotaan dengan
metode dakwah pada masyarakat muslim pedalaman dari berbagai aspek
kajiannya. Yang terpenting dalam studi perbandingan kualitatif
(sebagaimana juga kuantitatif) adalah kejelasan aspek (fokus/variabel)
yang diperbandingkan, termasuk level kesetaraan untuk diperbandingkan
(Ibrahim, 2015: 114).
Adapun langkah analisis perbandingan (comparative analysis) dalam
penelitian kualitatif menurut Pawito (2007: 109), dapat dilakukan dengan
cara;
1) Mengidentifikasikan kecenderungan-kecenderungan yang ada pada
masing-masing persoalan yang dilacak.
2) Kemudian membandingkan kecenderungan-kecenderungan tersebut
antara yang terdapat pada suatu kasus dengan kasus yang lain.
3) Kecenderungan inilah yang pada akhirnya ditampilkan, ditafsirkan dan
dimaknai sebagai suatu kesimpulan akhir mengenai perbandingan dari
kedua aspek (kasus) yang dianalisis dalam penelitian kualitatif.
4. Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) memiliki ketentuan kerja tersendiri dalam
sebuah penelitian dibandingkan dengan penelitian kualitatif pada
umumnya. Analisis isi menjadi satu ragam analisis penelitian yang ngetren
beberapa dekade terakhir, seiring dengan perkembangan pesat bidang "mu
komunikasi. Karena analisis isi menempatkan diri secara khusus dalam

9|ANALISIS DATA KUALITATIF


kajian makna atau isi pesan dalam sebuah praktek komunikasi, baik tulisan
maupun non tulisan (wacana atau discourse) (Ibrahim, 2015: 114-115).
Analisis isi adalah satu pendekatan dan metode dalam penelitian
kualitatif yang menjadikan teks (tulisan maupun wacana) sebagai objek
kajian atau satuan yang dianalisis (unit of analysis), dalam rangka
menemukan makna atau isi pesan yang disampaikan. Karena itu, analisis
isi menjadi satu pendekatan dan metode penelitian yang paling banyak
digunakan dalam studi komunikasi (Ibrahim, 2015: 115).
Pada kesempatan ini hanya akan diuraikan beberapa karakter umum
penelitian analisis isi itu (baik analisis murni, analisis wacana, analisis
semiotika, maupun analisis framing), yakni;
a. Apapun bentuknya, analisis isi mensyaratkan adanya sebuah teks yang
hendak dianalisis (baik tertulis maupun non tertulis). Artinya, teks
apapun yang hendak dianalisis sudah pasti ada dan bisa didapatkan
oleh seorang peneliti.
b. Sebuah teks dapat dijadikan objek kajian analisis isi (apapun
bentuknya) mensyaratkan teks yang menarik, istimewa, luar biasa,
kontroversial dan berbagai ciri kekhususan dan keunikannya. Artinya
teks yang bernilai ilmiah dan bukan teks yang biasa-biasa saja.
c. Kategorisasi teks merupakan ciri yang paling fundamental dalam
memahami makna dan isi pesan sebuah komunikasi dalam analisis isi.
Dengan kata lain, tidak mungkin sebuah analisis dapat dilakukan
dengan baik tanpa didahului dengan adanya perumusan kategorisasi
teks.
d. Klasifikasi teks adalah kelanjutan dari proses kategorisasi, yakni
sebuah pekerjaan analisis isi yang dilakukan dengan cara
menempatkan/menyusun data/teks sesuai dengan pengelompokan/
kelas kategorinya. Proses pengelompokan data ke dalam kategori
inilah yang disebut dengan proses klasifikasi teks dalam analisis isi,
apapun modelnya apapun modelnya.

10 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
e. Setelah proses satu sampai empat dilakukan dengan baik, baru seorang
peneliti analisis isi dapat memaknai, menafsirkan dan mengambil
kesimpulan terhadap makna dan isi pesan sebuah teks komunikasi

Gambar. Diagram alur kerja analisis isi


Sumber: (Ibrahim, 2015).

C. Langkah-langkah Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif


Analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka, yang didasarkan
pada pertanyaan-pertanyaan umum, analisis informasi dari para partisipan.
Dalam model analisis, peneliti mengumpulkan data kualitatif,
menganalisisnya berdasarkan tema-tema atau perspektif-perspektif tertentu.
Menurut Malikah (2015) langkah-langkah dalam analisis data penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini
melibatkan transkipsi wawancara, men-scaning materi, mengetik data
lapangan, atau memilah-milah dan menyususn data tersebut ke dalam
jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Membaca keseluruhan data. Langkah pertaman adalah membangun general
senseatau informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara
keseluruhan. Gagasan umum apa yang terkandung dalam partisipan?
Bagaimana nada gagasan-gagasan tersebut? bagaimana kesan dari
kedalaman, kredibilitas, dan penuturan informasi itu?
3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan
proses mengolah materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan
sebelum memaknainya. Langkah ini melibatkan beberapa tahap :

11 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
mengambil data tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama
proses pengumpulan, mensegmentasi kalimat-kalimat atau gambar-gambar
tersebut kedalam kategori-kategori, kemudian melabeli kategori-kategori
ini denngan istilah-istilah khusus, yang sering kali didasarkan pada
istilah/bahasa yang benar-benar berasal dari partisipan.
4. Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,
kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi
melibatkan usaha penyampaian informasi secara detail mengenai orang-
orang, lokasi-lokasi, atau peristiwa-peristiwa dalam setting tertentu.
Peneliti dapat membuatkode-kode untuk mendeskripsikan semua informasi
ini, lalu menganalisisnya untuk penelitian studikasus, etnografi, atau
penelitian naratif. Setelah iu, terapkan proses coding untuk membuat
sejumlah kecil tema atau kategori. Tema-tema inilah yang biasanya
menjadi hasil utama dalam penelitian kualitatif dan sering kali digunakan
untuk membuat judul dalam bagian hasil penelitian.
5. Sajikan kembali tema dalam narasi/laporan kualitatif. Pendekatan yang
populer adalah dengan menerapkan pendekatan narasi dalam
menyampaikan hasil analisis. Pendekatan ini bisa meliputi pembahasan
tentang kronologi peristiwa, tema-tema tertentu, atau tentang
keterhubungan antar tema.
6. Menginterpretasi atau memaknai data. Interpretasi bisa berupa makna yang
berasala dari perbandingan antarahasil penelitian dengan informasi yang
berasal dari literatur atau teori. Dalam hal ini, peneliti menegaskan apakah
hasil penelitiannya membenarkan atau justru menyangkal informasi
sebelumnya. Interpretasi ini juga bisa berupa pertanyaan-pertanyaan baru
yang bisa dijawab selanjutnya: pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari
datadan analisis, dan bukandari hasil ramalan peneliti.

D. Proses Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.

12 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi
pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang
grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. In fact, data
analysis in qualitative research is an on going activity that occurs through out
the investigative process rather than after process. Dalam kenyataannya,
analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada
setelah selesai pengumpulan data.
Menurut Sugiyono (2014: 90-116) ada beberapa tahap proses analisis data
yaitu:
1. Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di
lapangan.
2. Analisis selama di lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan
analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data
yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification.

13 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis
data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik
seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.
Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan
segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola,
justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan
reduksi data.
b. Data Display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

14 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam
melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat
berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart.
c. Conclusion Drawing/verification
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

15 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
Gambar. Ilustrasi: Reduksi data, display data dan verifikasi

3. Analisis data selama di lapangan Model Spradley


Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian kualitatif
berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan penelitian
kualitatif menurut Spradley ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar. Tahapan penelitian kualitatif


Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa, proses penelitian kualitatif
setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seorang informan
kunci “key informant” yang merupakan informan yang berwibawa dan

16 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki
obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada
informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Setelah itu perhatian
peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan
deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.
Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan
analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus,
dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi,
selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan
dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya
peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut,
selanjutnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi.
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan
meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis
tema struktural.
a. Analisis Domain
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti
atau obyek penelitian. Data diperoleh dari ground tour dan minitour
question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti,
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi
yang diperoleh belum mendalam, masih di permukaan, namun sudah
menemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial yang diteliti.
b. Analisis Taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan
domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka
selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan
sebagai fokus penelitian, perlu di perdalam lagi melalui pengumpulan
data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menerus
melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga

17 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini
diperlukan analisis lagi yang disebut dengan analisis taksonomi.
Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang
terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian
domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat
diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis taksonomi ini.
Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak
(box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram) dan
out line.
c. Analisis Komponensial
Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam
domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki
berbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik
pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi
yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
Sebagai contoh, dalam analisis taksonomi telah ditemukan berbagai
jenjang dan jenis pendidikan. Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan
tersebut, selanjutnya dicari elemen yang spesifik dan kontras pada tujuan
sekolah, kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan sistem
manajemennya.
d. Analisis Tema Budaya
Analisis tema atau discovering cultural themes, sesunggunnya
merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas
domain yang ada. Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis
domain, taksonomi, dan komponensial tersebut, maka selanjutnya akan
dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial/obyek
penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan
setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.

18 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan, mengelompokkan
dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara
empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan
sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian
2. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif, terdapat tiga jalur analisis
data kualitatif, yiatu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan
3. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu pertama
melakukan skoring, persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan
pendekatan penetian

19 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
4. Tahapan proses analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari analisis
sebelum dilapangan, Analisis selama di lapangan Model Miles and
Huberman, dan Analisis data selama di lapangan Model Spradley

Daftar Rujukan

Ibrahim, 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Miles, MB dan AM Huberman. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New


Methods. SAGE. Beverly Hills.

Moleong, LJ. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Poerwandari, Kristi. 2005. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Perilaku


Manusia. Depok: LPSP3 FP UI

20 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta

Malikah, Siti Sholihatum. 2015. Analisis Data Kualitatif.


https://www.kompasiana.com. Diakses pada 13 Maret 2019

21 | A N A L I S I S D A T A K U A L I T A T I F

Anda mungkin juga menyukai