NIM : 042200987
2. Kongres Bahasa Indonesia VII lebih memfokuskan pada peran bahasa dan
sastra dalam era globalisasi. Kongres yang diselenggarakan di Jakarta 26—30
Oktober 1998bertepatan peringatan 70 tahun Hari Sumpah Pemuda. Kongres yang
dihadiri 700 peserta dari dalam dan luar negeri ini mengusung tema “Pemantapan
Peran Bahasa sebagai Sarana Pembangunan Bangsa dalam Era Globalisasi”. Di
samping itu, penyelenggara kongres ini juga menetapkan tiga subtema, yakni
“Memperkukuh Kedudukan Bahasa dalam Era Globalisasi”, Meningkatkan Mutu
Bahasa sebagai Sarana Komunikasi”, dan “Meningkatkan Daya Cipta dan
Apresiasi Sastra. Keseluruhan masalah yang dibahas dituangkan ke dalam kurang
lebih 80 judul makalah. Kongres kali ini juga diiringi dengan pelaksanaan
pameran.
Kongres Bahasa Indonesia VIII juga diselenggarakan di Jakarta pada 14—
17 Oktober 2003, di Hotel Indonesia. Pelaksanaan kongres ini
dilatarbelakangi oleh komitmen untuk memantapkan posisi bahasa Indonesia
sebagai lambang jati diri bangsa dan alat pemersatu berbagai kelompok etnis
ke dalam satu kesatuan
1. Bahasa
2. Sastra
3. Media Massa
3 1 . Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar
dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian hari.Secara sederhana terdapat 4 jenis
gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,permisif, dan terlalu
protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh
tersebut.
2.
Apa saja 4 gaya parenting yang sederhana?
Pada umur berapa anak tidak tidur bersama ibunya?
Jika anak melakukan kesalahan, apa yang dilakukan ibunya?
4 Parenting pada Negara Jepang ada 4 gaya sederhana yaitu : gaya asuh
otoriter, berwibawa, permisif dan terlalu protektif. Pada usia antara 0-5
tahun, anak diperbolehkan melakukan apa saja. Mungkin budaya ini sedikit
berbeda dengan negara lain. Yang dimaksud diperbolehkan melakukan apa
saja adalah membiarkan anak berksplorasi dengan kegiatan yang ia lakukan.
Selain mengajari dan mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas
sosial masyarakat yang lebih luas, anak juga diberikan semangat untuk
dapat memahami dan menghormati perasaanya sendiri. Orangtua
mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak mempermalukannya.
Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di muka umum
ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas
5 Parenting dalam Budaya Jepang sisi positifnya yang bias kita ambil ialah :
Usia 0-5 tahun anak bebas melakukan apapun dan ibunya selalu
mendampingi anaknya. Namun orangtua tetap menstimulus dengan hal yang
positif dan menjadi role modelyang baik. Filosofi ini menunjukan, dengan
anak dibiarkan aktif menandakan bahwa sang anak tumbuh sehat. Setelah
fase usia 5 tahun di mana anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu, lalu
usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti
membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang
dilakukan oleh orangtua. Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai
memberikan ruang untuk anak dapat lebih mandiri dengan mengurangi
batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya. Setelah usia 20 tahun anak
dianggap resmi menjadi dewasa dengan biasanya diadakan upacara hari
kedewasaan yang diselenggarakan di distrik/kota setempat yang diikuti oleh
pemuda berusia 20 tahun. Selain mengajari danmempersiapkan anak untuk
dapat hidup di komunitas sosial masyarakat yang lebih luas, anak juga
diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati perasaanya
sendiri. Anak diajarkan untuk dapat memiliki sikap empati dan saling
menghormati orang lain.