Dapat
diartikan sikap intoleransi merupakan sikap tidak tenggang rasa atau tidak toleransi. Dan
perilaku intoleransi bisa terjadi karena globalisasi, memang ini tidak terlepas dari perkembangan
global, globalisasi, demokratisasi, dan ilmu pengetahuan. Ini sangat berpengaruh pada
perkembangan toleransi di indonesia. Demokrasi yang didominasi "low class" yaitu masyarakat
kelas bawah ini bisa digolongkan sebagai masyarakat yang kurang beruntung dalam mendapat
pendidikan, dalam ekonomi, dan lain sebagainya. Perkembang Medsos, melalui perkembangan
medsos ini, paham intoleran banyak disebarluaskan.
2. Kuatnya paham indentitas Sara hubungan antar etnis agama ras dan golongan yang kurang
baik akan menyebabkan potensi konflik dan ketegangan di masyarakat semakin menguat.
Indonesia pasca reformasi memunculkan gejala tersebut hubungan antar etnis dan golongan Serta
agama yang kurang harmonis menjadi persoalan dibeberapa daerah .Paham identitas sara lebih
menonjol daripada paham kebangsaan dapat menjadi pemicu disentigrasi bangsa.
1. Pertama, pemerintah harus lebih agresif dalam menjelaskan bagaimana eksistensi Pancasila
dalam kaitannya dengan penganut agama-agama di Indonesia, terutama penganut agama
mayoritas yang toleran sebagai syarat eksistensi negara. Dialog konstruktif perlu dibangun
bersama-sama ormas-ormas yang toleran dan inklusif.
2. Kedua, masyarakat perlu diberi pemahaman untuk mewaspadai bahwa atmosfer kontestasi
politik, seperti pilkada atau pilpres, memiliki pengaruh terhadap munculnya ketidakrukunan.
Dinamika politik menjelang perhelatan semacam itu kerap menyalahgunakan doktrin agama
untuk mendukung politik identitas dalam rangka pemenangan.