Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULULAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan

tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,

lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin

dapat disebabkan oleh gangguan atau defesiensi produksi insulin oleh sel-sel beta

Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel

tubuh terhadap insulin (WHO, 2000).

Jumlah penderita diabetes di dunia yang tercatat pada tahun 1990 baru

mencapai angka 80 juta (Zimmet, 1991), yang secara mencengangkan lompat ke

angka 110,4 juta empat tahun kemudian (Zimmet, 1994). Menurut laporan

McCarty dan Zimmet (2000) ada minimal 110,4 juta penderita diabetes di dunia

dengan prevalensi 1,2–22,0% untuk orang dewasa (Tjokroprawiro, 2011).

Laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF)

menyebutkan, bahwa ditahun 2012 sudah ada lebih dari 371 juta penderita

diabetes dengan tiap tahun angka kejadian diabetes naik 3 persen atau bertambah

7 juta orang. Ditahun 2014 jumlah ini meningkat menjadi 422 juta orang.

Dibandingkan dengan tahun 1990, prevalensi global meningkat dua kali lipat. Ini

menandakan bahwa prevalensi dari penyakit metabolik akan meningkat hingga

mencapai angka 592 juta orang ditahun 2035 (Guariguata et. al., 2014).

American Diabetes Association (ADA) melaporkan bahwa tiap 21 detik

ada satu orang yang terkena diabetes. Prediksi sepuluh tahun yang lalu bahwa
jumlah diabetes akan mencapai 350 juta pada tahun 2025, ternyata sudah jauh

terlampaui. Lebih dari setengah populasi dunia yang menderita penyakit diabetes

berada di Asia, terutama di India, China, Pakistan, dan Indonesia (Tandra, 2013).

Sementara itu suatu studi yang dilakukan di ibukota Saudi Arabia tahun 2012

melaporkan sebanyak 53% penduduknya memiliki tinggi terhadap penyakit

diabetes melitus (Alghadir et al., 2014).

Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar negara dengan jumlah

penderita diabetes terbanyak. Pada tahun 1995 negara yang tergolong tengah

berkembang ini baru menempati peringkat ke – 7 dengan jumlah penderita

diabetes sebanyak 4,5 juta jiwa. Peringkat ini diprediksi akan naik dua tingkat

(menjadi peringkat ke – 5) pada tahun 2025 dengan perkiraan jumlah penderita

12,4 juta jiwa (Arisman, 2013). Namun kenyataannya Indonesia telah menduduki

ranking keempat jumlah penyandang diabetes terbanyak setelah Amerika, China,

dan India. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penderita

diabetes ditahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang (PDPERSI, 2011).

Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi

Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care,

2004). Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh

bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun

di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan,

DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%. Hal tersebut disampaikan Direktur

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen

Kesehatan RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H saat
membuka Seminar dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia 2009, 5

November 2009 di Jakarta. Prof. Tjandra Yoga mengatakan berdasarkan hasil

Riskesdas 2007 prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan gula darah pada

penduduk usia >15 tahun diperkotaan 5,7%. Prevalensi nasional Obesitas umum

pada penduduk usia >= 15 tahun sebesar 10.3% dan sebanyak 12 provinsi

memiliki prevalensi diatas nasional, prevalensi nasional Obesitas sentral pada

penduduk Usia >= 15 tahun sebesar 18,8 % dan sebanyak 17 provinsi memiliki

prevalensi diatas nasional. Sedangkan prevalensi TGT (Toleransi Glukosa

Terganggu) pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan adalah 10.2% dan

sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi nasional. Prevalensi

kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas fisik

pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2%. Disebutkan pula bahwa prevalensi

merokok setiap hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% dan prevalensi

minum beralkohol dalam satu bulan terakhir adalah 4,6%. Dalam sambutannya

Prof. Tjandra Yoga menjelaskan, Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis

yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin

atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya cukup

tinggi akibat pola makan yang tidak seimbang dan pola hidup tidak sehat.

Makanan yang dikonsumsi masyarakat di Kabupaten Samosir sehari-hari

umumnya mengandung kalori yang tinggi baik itu berupa nasi, daging, makanan

cepat saji, dan lain sebagainya, makanan yang digoreng, serta yang mengandung

santan seperti gulai. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti nasi
juga merupakan pemicu penyakit diabetes, baik itu berupa nasi goreng, lontong,

bahkan nasi yang dimakan bersama mie instan. Selain itu, menurut data Dinkes

Kabupaten Samosir pada survei Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2014,

46% warga Padang merokok.

Tingginya prevalensi dan persentase kematian akibat diabetes melitus

menyebabkan perlunya penelusuran mengenai survei penyakit diabetes melitus

agar morbiditas dan mortalitas disetiap tahunnya dapat diminimalisir. Data

menunjukkan pengunjung RSUD Dr. Hadrianus Sinaga selama periode 2020

bahwa terdapat kasus sebanyak 468 pasien dengan diagnosa DM, angka ini

terbilang tinggi sehingga perli perhatian pelayanan kesehatan preventif . Beberapa

penelitian mengenai penyakit diabetes yang telah diteliti sebelumnya dilakukan

terhadap orang-orang yang telah terkena penyakit tersebut, namun masih belum

ada penelitian di Kabupaten Samosir khususnya pengunjung RSUD Dr. Hadrianus

Sinaga Kabupaten Samosir yang dilakukan terhadap orang yang belum terkena

penyakit diabetes melitus dan memprediksi tingkat risikonya dimasa yang akan

datang. Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

faktor risiko penyakit diabetes melitus pada masyarakat di Kabupaten Samosir

khususnya pengunjung RSUD Dr. Hadrianus Sinaga.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah : ”Apa sajakah faktor resiko Diabetes Melitus pada

Pasien di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir tahun 2021?”


1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko Diabetes

Melitus pada pasien di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir tahun

2021.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1) Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai faktor-faktort yang mempengaruhi penyakit

diabetes melitus, serta juga di harapkan sebagai sarana

pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang

bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis

tentang penyampaian data dan promosi kesehatan.

b. Bagi RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Penelitian ini diharapkan

mampu membantu pekerjaan tenaga medis melalui promosi

kesehatan oleh tenaga kesehatan masyarakat.

c. Sebagai informasi bagi masyarakat untuk mengetahui secara dini

faktor resiko Diabetes Melitus sehingga dapat melakukan

pencegahan dan pengendalian.


DAFTAR PUSTAKA

Diabetes Melitus, 2018, (Riskesdas, 2013). Layar Belakang,


http://scholar.unand.ac.id/22975/5/BAB%20I.
%20PENDAHULUAN.PDF Diakses Tanggal: 09 Agustus 2021

Notoadmojo, S. 2007 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakaerta: Penerbit :


Rineka Cipta. Jakarta

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013: Jakarta

Kemenkes RI, 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018: Jakarta

Penyakit DM, 2019, Penyakit Diabetes Melitus,


https://www.academia.edu/8413190/PENYAKIT_DIABETES_MELIT
US_Diabetes, Diakses Tanggal 10 Agustus 2021

American Diabetes Association. 2018. “Standards of Medical Care in Diabetes


2018”. Vol. 41. USA : ADA 16.

Anda mungkin juga menyukai