Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTOKOL

KESEHATAN DAN PEMAKAIAN APD DENGAN KASUS COVID-19 PADA


TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS SIALANG BUAH
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2021

TUGAS METOPEL

Oleh

KRISTINA TAMBUNAN
NIM. 2002022015

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wabah novel coronavirus SARS-CoV-2 pertama kali muncul di Kota Wuhan,

China pada Desember 2019. Pemeriksaan dengan RT-PCR (Real Time-Polymerase

Chain Reaction) mengidentifikasi virus baru yang diberi label Severe Acute

Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) sebagai penyebabnya dan

penyakit ini dikenal secara luas dengan nama Coronavirus Disease 2019 atau

COVID-19 (Siordia, 2020).

World Health Organization (WHO) pada Januari 2020 menetapkan

kedaruraran kesehatan masyarakat secara global melihat pertumbuhan kasus COVID-

19 yang naik secara signifikan di China dan penyebarannya yang sangat cepat ke

negara lainnya (Velavan, 2020). Bahkan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah

menetapkan COVID-19 sebagai pandemi global.

Meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara dengan risiko

penyebaran ke Indonesia, maka Pemerintah Republik Indonesia merasa diperlukan

upaya penanggulangan terhadap penyakit tersebut. Di Indonesia, COVID-19

dinyatakan sebagai penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat

serta bencana nonalam, yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga

menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan upaya

penanggulangan termasuk pencegahan dan pengendaliannya (Kementerian Kesehatan

RI, 2020b).
Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan 11.84.226 kasus

konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%).

Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Pada 24 Juli 2020,

Indonesia telah melakukan pemeriksaan terhadap 777.100 spesimen, diketahui bahwa

kasus terkonfirmasi positif mencapai 95.418 penderita dengan angka kematian

mencapai 4.665 (4,9%) dimana sebanyak 470 Kabupaten/Kota terdampak dengan 189

transmisi lokal. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah

Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2020b).

Pada masa pandemi ini, sebagai upaya untuk mencegah penularan covid-19

maka masyarakat dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan. Adapun protokol

kesehatan yang dimaksud antara lain melalui pola hidup sehat dan perilaku hidup

bersih dan sehat, pengukuran suhu tubuh (skrining), penggunaan masker, menjaga

jarak aman (physical distancing), menghindari kerumunan, mengubah kebiasaan yang

berhubungan dengan pshysical seperti berjabat tangan, sering mencuci tangan dengan

sabun (handsanitaizer), sering menyemprotkan desinfeksi, memperhatikan etika batuk,

karantina mandiri (Sutrayanti, 2020).

Meskipun berbagai macam protokol telah diberlakukan oleh pemerintah namun

penambahan kasus covid-19 terjadi setiap harinya dengan angka penularan yang masih

cukup tinggi. Kementerian Kesehatan (2020) dalam situs reminya menungkapkan

bahwa penambahan kasus hari per hari menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap

protokol kesehatan masih belum optimal (rendah) dilaksanakan oleh masyarakat

(Kementrian Kesehatan RI, 2020a).


Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat

terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19 masih rendah disertai

dengan adanya anggapan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit flu biasa.

Ketidakpatuhan masyarakat tersebut dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, status

pekerjaan serta aspek psikologis yang berperan dalam ketidakpatuhan yang meliputi

sifat pribadi, reaksi stres, psycological wellbeing (Sari & ‘Atiqoh, 2020; Triyaningsih,

2020; Fadli et al., 2020; Wulandari et al., 2020; Abdul et al., 2020).

Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emerging (Sumber data WHO

dan PHEOC Kemenkes) melaporkan bahwa situasi global hingga 30 Juni 2021, total

kasus konfirmasi COVID-19 di dunia adalah 181.521.067 kasus dengan 3.937.437

kematian (CFR 2,2%) di 222 Negara Terjangkit dan 149 Negara Transmisi Komunitas.

Situasi Indonesia hingga 30 Juni 2021, ada 2.178.272 orang terkonfirmasi

positif COVID-19 dengan kematian 58.491 (CFR: 2,7%) terkait COVID-19 yang

dilaporkan dan  1.880.413 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut (Kemenkes,

2021).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) dalam Situs

Resmi Gugus Tugas COVID-19 mengungkapkan hingga 10 Juli 2021, penderita

COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi positif sebanyak 2.491.006 penderita,

dengan tingkat kesembuhan mencapai 2.052.109 orang dan tingkat kematian mencapai

65.457 orang. Di Provinsi Sumatera Utara, penderita COVID-19 yang terkonfirmasi


positif sebanyak 38.320 penderita, dengan tingkat kesembuhan mencapai 33.926 orang

dan tingkat kematian mencapai 1.234 orang.

Tenaga kesehatan merupakan kelompok yang sangat rentan terinfeksi COVID-

19 karena berada di garda terdepan penanganan kasus. Oleh karena itu tenaga

kesehatan harus dibekali APD lengkap sesuai protokol dari WHO dan penerapan

protokol kesehatan yang baik di tempat kerja, dalam hal ini fasilitas pelayanan

kesehatan (Cheng et al., 2020).

Kejadian kasus Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari sehingga petugas

kesehatan sebagai garis depan semakin tertekan karena meningkatnya beban kerja,

mengkhawatirkan kesehatan mereka, dan keluarga (Cheng et al., 2020). Ketersediaan

alat pelindung diri untuk petugas kesehatan masih kurang, sehingga banyak petugas

kesehatan telah terpapar virus dan beberapa bahkan meninggal (Ramadhan, 2020).

Pada Tahun 2021, di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai ada

6 (enam) tenaga kesehatan yang terkena sakit COVID-19 dengan jumlah kematian 0.

Tenaga kesehatan tersebut tidak diketahui apakah terkena sakit COVID-19 akibat

pekerjaan mereka yang tidak memakai APD atau tidak menerapkan protokol kesehatan

di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Untuk itu peneliti melakukan penelitian

ini dalam rangka mengetahui apakah ada hubungan tingkat kepatuhan pelaksanaan

protokol kesehatan dan pemakaian APD dengan kasus COVID-19 pada tenaga

kesehatan di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai


1.2. Rumusan Masalah

Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan Pandemi

COVID-19 sehingga sangat rentan terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu tenaga

kesehatan harus dibekali APD lengkap sesuai protokol dari WHO serta diperlukan

penerapan protokol kesehatan yang baik di tempat kerja, dalam hal ini fasilitas

pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Puskesmas Sialang Buah, pada bulan

Mei 2021 ada 4 orang tenaga kesehatan yang terkena COVID-19 dan pada bulan Juli

ada 2 orang tenaga kesehatan yang terkena COVID-19. Hasil wawancara terhadap

tenaga kesehatan tersebut, didapati bahwa mereka memakai Alat Pelindung Diri

(APD) berupa masker dan hazmat (untuk tenaga kesehatan yang bekerja di bagian poli

maupun di bagian vaksinasi). Namun beberapa diantara mereka masih ada yang kurang

menerapkan protokol kesehatan seperti mengonsumsi makanan/minuman sambil

berbicara dengan tenaga kesehatan lainnya dalam waktu yang cukup panjang sehingga

menimbulkan resiko untuk terkena penyakit COVID-19.

Oleh karena itu, penelitian ingin melihat apakah ada hubungan tingkat

kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan pemakaian APD dengan kasus

COVID-19 pada tenaga kesehatan di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten Serdang

Bedagai.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan tingkat kepatuhan

pelaksanaan protokol kesehatan dan pemakaian APD dengan kasus COVID-19 pada

tenaga kesehatan di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi dalam manfaat teoritis, dan manfaat aplikatif bagi

tenaga kesehatan dan juga bagi puskesmas.

1. Manfaat teoritis, melakukan pembuktian apakah ada hubungan tingkat

kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan pemakaian APD dengan kasus

COVID-19 pada tenaga kesehatan di Puskesmas Sialang Buah Kabupaten

Serdang Bedagai.

2. Manfaat aplikatif bagi tenaga kesehatan, memberikan informasi mengenai

perlunya kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan pemakaian APD bagi

tenaga kesehatan yang berkerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Manfaat aplikatif bagi puskesmas, memberikan masukan dalam melakukan

tindakan korektif terhadap kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan dan

pemakaian APD oleh tenaga kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A. R., Nuraini, A., Elisa, K., & Iman, S, 2020. Faktor-Faktor Psikososial dari
Ketidakpatuhan Masyarakat pada Masa Pandemik, Artikel, 19, 1–10.

Cheng, Q., Liang, M., Li, Y., He, L., Guo, J., Fei, D., Zhang, Z, 2020. Correspondence
Mental Health Care for Medical Staff In China During The Covid-19. Lancet,
7, 15–26. (Jurnal Elektronik) diakses 2 Juli 2021; https://
doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30078-X

Fadli, F., Safruddin, S., Ahmad, A. S., Sumbara, S., & Baharuddin, R, 2020. Faktor
yang Mempengaruhi Kecemasan pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya
Pencegahan Covid-19, Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 6 (1), 57–65.
(Jurnal Elektronik) diakses 2 Juli 2021;
https://doi.org/10.17509/jpki.v6i1.24546

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020a. Kepatuhan Masyarakat Terhadap


Protokol Kesehatan Belum Optimal. (Artikel) diakses 10 Juli 2021;
https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200002/kepatuhan-masyarakat-
terhadap-protokol-kesehatan-belum-optimal.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020b. Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Jakarta :
Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021. Situasi Terkini Perkembangan


Coronavirus Disease (COVID-19) 1 Juli 2021. (Artikel) diakses 10 Juli 2021;
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/situasi-terkini-
perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-1-juli-2021.

Ramadhan, A, 2020. Vitalnya ketersediaan APD untuk melindungi tenaga kesehatan.


(Artikel) diakses 3 Juli 2021; https://www.antaranews.com/
berita/1411158/vitalnya-ketersediaan-apd-untuk-melindungi-tenaga-kesehatan

Sari, D. P., & ‘Atiqoh, N. S., 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat
Dengan Kepatuhan Penggunakan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
COVID-19 di Ngronggah. INFOKES Journal, 10 (1), 52–55. (Jurnal
Elektronik) diakses 2 Juli 2021;
http://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/view/850
Siordia, J.A., 2020. Epidemiology and clinical features of COVID-19 : A review
of current literature. J Clin Virol. 2020;127:1–7. (Jurnal Elektronik) diakses
10 Juli 2021; doi: 10.1016/j.jcv.2020.1043572.

Sutrayanti, N. K., 2020. Menyemai Benih Dharma Perspektif Multidisiplin, Yayasan


Ahmar Cendikia Indonesia.

Triyaningsih, 2020. Efek Pemberitaan Media Masa Terhadap Persepsi Masyarakat


Pamekasan Tentang Corona Virus. 21 (1), 1–9.

Velavan, Thirumalaisamy P, and Christian G. Meyer, 2020. The COVID-19


Epidemic. Tropical Medicine and International Health : TM & IH Vol. 25,3
(2020) page 278-280. (Jurnal Elektronik) diakses 10 Juli 2021;
https://doi.org/10.1111/tmi.13383

Widyasari. (2021). Penguatan Peran Masyarakat dalam Upaya Preventif Terhadap


Covid-19 di Dusun Bercak Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.
Community Empoerment, 6 (1).

Anda mungkin juga menyukai