Anda di halaman 1dari 7

Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merupakan hal yang

sangat penting bagi keberlanjutan ekosistem dan sumberdaya alam hayati negeri
kepulauan nusantara. Keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah pesisir, laut
dan pulau-pulau kecil merupakan aset bangsa yang harus kita lestarikan bersama.
Dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan dengan
mengintregrasikan berbagai kegiatan dan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan (stakeholder), sehingga peran serta, sumbangsih dan kontribusi
Pemerintah dan masyarakat sangatlah menentukan keberhasilan berbagai program
yang telah dicanangkan. Pentingnya membangun sektor kelautan dan perikanan makin
terasa berdasarkan suksesnya beberapa negara dalam pembangunan tersebut. Seperti
Islandia, Norwegia, Thailand dan Korea selatan. Berdasarkan pengalaman
pembangunan kelautan dan perikanan di beberapa negara tersebut, bangsa Indonesia
sepatutnya optimis bahwa sektor kelautan dan perikanan dapat berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan sumber
daya kelautan dan perikanan yang sangat besar di Indonesia adalah merupakan
peluang bagi sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan wahana untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Tentu saja untuk mewujudkan hal itu, ada banyak
permasalahan dan kendala yang dihadapi dan tidak mudah untuk di atasi. Maka dari itu,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki peranan yang sangat besar dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi dalam menghambat pertumbuhan ekonomi dan
juga kemajuan kemaritiman. Kementerian Kelautan, dan Perikanan (disingkat KKP)
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kelautan
dan perikanan. Kementerian Kelautan, dan Perikanan dipimpin oleh seorang Menteri
Kelautan dan Perikanan yang pertama kali dijabat oleh Sarwono Kusumaatmadja dan
sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Susi Pudjiastuti. Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia memiliki sebuah peranan dalam kemaritiman dan juga
dalam melakukan penyelenggaraan untuk melakukan semua urusan pemerintahan
yang dimana berada dalam bidang kelautan dan juga perikanan yang berguna untuk
membantu Presiden dalam melaksanakan sebuah pemerintahan negara.
Tugas:
KKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan
dan perikanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Fungsi
1. Melakukan sebuah perumusan dan juga penetapan terhadap segala macam
kebijakan yang dimana ada dalam pengelolaan ruang laut, melalukan sebuah
pengelolaan dalam bidang konservasi dan juga berbagai macam dari hayati laut,
pengelolaan terhadap pesisir dan juga berbagai pulau kecil yang ada di
Indonesia, pengelolaan terhadap perikanan tangkap, pengelolaan terhadap
perikanan budidaya, pengaturan terhadap daya saing dan juga peningkatan
terhadap sebuah sistem dari logistik terhadap produk yang bersifat kelautan dan
perikanan, melakukan peningkatan jangka panjang usaha dari kelautan dan juga
perikanan, serta memberikan sebuah bentuk pengawasan terhadap pengelolaan
sumber daya kelautan dan perikanan.
2. Pelaksanaan dari kebijakan yang dimana ada dalam pengelolaan ruang laut,
melalukan sebuah pengelolaan dalam bidang konservasi dan juga berbagai
macam hayati laut, pengelolaan terhadap pesisir dan juga berbagai pulau kecil
yang ada di Indonesia, pengelolaan terhadap perikanan tangkap, pengelolaan
terhadap perikanan budidaya, pengautarn terhadap daya saing dan juga
peningkatan terhadap sebuah sistem dari logistik terhadap produk yang bersifat
kelautan dan perikanan, melakukan peningkatan jangka panjang usaha dari
kelautan dan juga perikanan, serta memberikan sebuah bentuk pengawasan
terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
3. Pelaksanaan sebuah bimbingan teknis dan juga sebagai supervisi dari
dilaksanakannya sebuah kebijakan yang dimana ada dalam pengelolaan ruang
laut, melalukan sebuah pengelolaan dalam bidang konservasi dan juga berbagai
macam dari hayati laut, pengelolaan terhadap pesisir dan juga berbagai pulau
kecil yang ada di Indonesia, pengelolaan terhadap perikanan tangkap,
pengelolaan terhadap perikanan budidaya, pengautarn terhadap daya saing dan
juga peningkatan terhadap sebuah sistem dari logistik terhadap produk yang
bersifat kelautan dan perikanan, melakukan peningkatan jangka panjang usaha
dari kelautan dan juga perikanan, serta memberikan sebuah bentuk pengawasan
terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
4. Melakukan penelitian dan juga melakukan pengembangan di bidang kelautan
dan juga perikanan.
5. Melakukan pengembangan SDM di bidang kelautan dan perikanan.
Sumberdaya manusia memang menjadi kunci utama dalam
pembangunan di segala bidang, tak terkecuali pembangunan bidang kelautan
dan perikanan. Maka pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan
perikanan merupakan sebuah keharusan bagi tercapainya pemanfaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang optimal serta tenaga pelaut perikanan
yang profesional dan berstandar internasional. Sehingga, dengan demikian akan
tercipta pula ketahanan nasional yang kokoh. Beberapa masalah yang
berkembang saat ini adalah: pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
yang belum optimal karena rendahnya kualitas dan kuantitas sumberdaya ma
nusia kelautan dan perikanan serta lembaga pendidikan perikanan Indonesia
yang belum memenuhi standar internasional. Sampai saat ini kondisi SDM
kelautan dan perikanan Indonesia masih rendah kualitas dan kuantitasnya
sehingga diperlukan strategi dalam pengembangan sumberdaya manusia
kelautan dan perikanan saat ini melalui program-program seperti; standarisasi
dan kompetensi melalui lembaga pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
kelautan dan perikanan, serta melakukan upaya -upaya pengembangan melalui
peningkatan sarana dan prasarana pengembangan SDMKP, memperbaiki
kurikulum dan tenaga pengajar dengan kompetensi dan sertifikasi, serta
peningkatan kerjasama dengan perusahaan atau negara pengguna SDM
kelautan dan perikanan. Dengan demikian diperlukan suatu konsep yang tepat
mengacu pada kondisi faktual dan tantangan yang dihadapi untuk menghasilkan
rumusan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang
mampu bersaing didunia internasional dan diharapkan dapat memperkuat
ketahanan nasional. Oleh karena itu konsepsi pengembangan sumberdaya
manusia kelautan dan perikanan tidak dapat dilihat dari perspektif kelautan dan
perikanan saja namun harus dilihat secara komprehensif integral dengan
pendekatan Ketahanan Nasional.
6. Pelaksanaan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil
perikanan, dan keamanan hayati ikan
Karantina Ikan dan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil
Perikanan. Dilatarbelakangi masih terdapatnya permasalahan dalam kegiatan
ekspor hasil perikanan yang menyangkut aspek persyaratan negara tujuan
ekspor dalam hal mutu, lemahnya pengawasan dan pengendalian mutu produk
perikanan tujuan ekspor yang berdampak masih terdapatnya penolakan produk
perikanan asal Indonesia oleh negara tujuan, diperlukan langkah dan strategi
untuk menciptakan sinergitas dua institusi yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi yang masing-masing berorientasi kepada keamanan pangan,
perlindungan sumberdaya, pelayanan kepada masyarakat dan merupakan
bagian dari sistem perdagangan, menjadi satu organisasi sebagai bentuk yang
dianggap ideal guna mengemban misi dan tugas yang semakin berkembang.
7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi
di lingkungan KKP
8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan KKP
9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab KKP
Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah. Barang Milik Negara/Daerah meliputi barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah dan
barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum,
transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah meliputi Perencanaan Kebutuhan dan penganggaran,
Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan pemeliharaan,
Penilaian, Pemindahtanganan, Pemusnahan, Penghapusan, Penatausahaan,
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah disusun dengan
memperhatikan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga/satuan kerja perangkat daerah serta ketersediaan Barang
Milik Negara/Daerah yang ada. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
mempunyai tanggung jawab dalam hal ini melakukan perancanaan kebutuhan
yang meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, dan Penghapusan Barang Milik Negara/Daerah. Pengadaan
Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip efisien, efektif,
transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel. Status Penggunaan
Barang Milik Negara ditetapkan oleh Pengelola Barang. Bentuk Pemanfaatan
Barang Milik Negara/Daerah berupa Sewa, Pinjam Pakai, Kerja Sama
Pemanfaatan, Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna, Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur.
10. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KKP.

Bahan Untuk PPT:

TUGAS:

KKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan


dan perikanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.

FUNGSI:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut,


pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir
dan pulau-pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan
budidaya, penguatan daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan
perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta
pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan
konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulaupulau
kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya,
penguatan daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan,
peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta pengawasan
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan
pengelolaan ruang laut, pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati
laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap,
pengelolaan perikanan budidaya, penguatan daya saing dan sistem logistik
produk kelautan dan perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan
perikanan, serta pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan;
5. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kelautan dan perikanan;
6. Pelaksanaan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil
perikanan, dan keamanan hayati ikan;
7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi
di lingkungan KKP;
8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan KKP;
9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab KKP;
dan
10. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KKP.

https://kkp.go.id/page/139-tugas-dan-fungsi

http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/41605
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/4fdb4-otentifikasi-kepsekjen-17-th-2020-renstra-
setjen-24-nov-2020-.pdf

https://kkp.go.id/bpspldenpasar/artikel/13492-bimbingan-teknis-pengelolaan-barang-
milik-negara

http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/profil

Anda mungkin juga menyukai