DISUSUN OLEH
KELAS 5E PGSD
KELOMPOK 2:
Maretta Fauzia Rahmi 1910125220045 (22)
Annisah 1910125220080 (28)
Riswana Sandi 1910125220110 (34)
Alfian Noor 1910125310036 (39)
Fuad Adiyatma Habibie 1910125310095 (44)
Febry Agustina 1910125320040 (49)
Norleni Hidayah 1910125320080 (53)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian dan Definisi Variabel Penelitian.................................................3
B. Jenis-Jenis Variabel Penelitian.....................................................................4
C. Mengidentifikasi Variabel Penelitian...........................................................9
D. Pengukuran Variabel Penelitian..................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sebuah penelitian, penentuan sebuah variabel penelitian
merupakan salah satu tahapan yang penting dan tidak boleh ditinggalkan oleh
peneliti dan harus dilakukan secara tepat. Jika terjadi kesalahan dalam
menentukan variabel penelitian, kesalahan ini akan berlanjut pada penggunaan
teori dan akan terjadi kesalahan pula dalam mendefinisikan secara
operasional. Kendala yang sering dihadapi peneliti sebelum melaksanakan
penlitian biasanya berkaitan dengan pertanyaaan tentang variabel penelitian
karena tanpa jawaban yang pasti tentang variabel, penelitian yang dilakukan
akan mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi yang akan digunakan
untuk mengambil kesimpulan nantinya. Dalam menentukan variabel-variabel
penelitian, peneliti harus melakukannya setelah masalah penelitian yang
diangkatnya dapat dipahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis. [ CITATION
Dan18 \l 1033 ]
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk diperhatikan sehingga
diperoleh informasi tentang hal kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
penelitian. Atau yang lebih umum, variabel adalah semua faktor yang
berperan dalam proses penelitian. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan
sebagai atribut (lambang) seseorang atau objek yang mempunyai “variasi”
antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan yang lain.(Hatch
dan Farhady, 1981) dalam [CITATION Adl17 \l 1033 ] Oleh karena itu disini kami
akan membahasa tentang variabel dan mendefinisikan variabel penelitian agar
bisa menjadi sumber referensi tentang variabel penelitian yang sangat penting
untuk diketahui oleh rekan-rekan mahasiswa yang nantinya akan melakukan
penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan definisi variabel penelitian?
1
2
3
4
Sebagai contoh:
Pengaruh Pembelajaran Tri Fokus Steve Synder (TFSS) (X)
Terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa (Y). [ CITATION
Dan18 \l 1033 ]
Selanjutnya dilihat dari sifatnya, variabel penelitian dapat pula
dibedakan dalam dua jenis yaitu:
1. Variabel Diskret (Categorical Variable), ialah suatu konsep yang
mengandung nilai secara horizontal atau suatu konsep yang mempunyai
variasi nilai ke dalam bentuk dan jenis. Apabila hasil belajar sebagai
sasaran penelitian, maka konsep hasil belajar dapat mengandung variasi
nilai ke dalam hasil belajar kognatif, efektif psikomotor–variabel, variabel
demikian disebut dengan variabel kategorikal (diskret) karena nilai
tersebut dibedakan kedalam kelompok bentuk atau jenis. Catagorical
variable mempunyai skala yang disebut dengan skala nominal.
2. Variabel Kontinyu (Continue Variable), ialah suatu konsep yang
mengandung nilai bervariasi kedalam tingkatan atau jenjang. (Rahmat:
1989: 18) dalam [ CITATION San17 \l 1033 ] . Variabel hasil belajar juga
dapat dikatakan sebagai variabel kontinyu apabila konsep hasil belajar
mengandung nilai yang bervariasi ke dalam jenjang atau tingkatan. Dalam
hal ini variabel hasil belajar bervariasi ke dalam tinggi, sedang atau
rendah. Variabel kontinyu memiliki tiga skala yaitu:
1) Skala ordinal yaitu variabel yang bervariasi ke dalam tingkatan tetapi
jarak atau besar suatu tingkatan dari yang lainnya tidak sama, seperti
skala sikap: sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju;
sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik; tinggi sedang dan
rendah; dan sebagainya.
2) Skala interval ialah variabel yang bervariasi ke dalam tingkatan atau
jenjang tetapi jarak antara jenjang sama, umpamanya prestasi belajar
yang berkala sampai sepuluh atau variabel umum yang dikelompok ke
dalam interval kelas seperti: 10;10 – 14;15 – 19;20 - 24 dst.
3) Skala ratio ialah varibel yang bervariasi ke dalam tingkatan atau
jenjang tetapi masing -masing tingkatan dapat dibandingkan dengan
8
yang lain misalnya ratio kelahiran dan kematian pada seribu penduduk
atau guru per seribu murid. (Arie: 1982: 145-149) dalam [ CITATION
San17 \l 1033 ] Dengan demikian, secara umum variabel bervariasi ke
dalam skala nominal, oridinal, interval dan ratio.
Selain itu ada dua variabel yang sering digunakan dalam penelitian
mahasiswa, yaitu variabel moderator dan variabel intervening.
1. Variabel Moderator
Variabel Moderator (moderating variable), adalah variabel yang
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel Independent
(bebas) dengan variabel dependen (terikat). Variabel ini disebut juga
sebagai variabel independen kedua dan terkadang tidak dimasukkan ke
dalam model statistik namun memengaruhi mutu hubungan antarvariabel-
variabel tersebut.
Analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni
satu variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, ada
kalanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
model statistik yang kita gunakan. Dalam analisis statistik ada yang
dikenal dengan variabel moderator. Variabel moderator ini adalah variabel
yang bisa memperkuat hubungan antara satu atau beberapa variabel yang
lain dan juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapa
variabel independen dan variabel dependen.
Misalnya pengaruh teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder
(TFSS) (X) terhadap kemampuan membaca cepat siswa (Y) akan
diperkuat dan diperlemah minat membaca siswa (M). Dalam contoh di
atas teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder (TFSS) adalah variabel
independen dan kemampuan membaca cepat siswa adalah variabel
dependen, dan minat membaca siswa adalah variabel moderator. Atau
dengan kata lain, variabel moderator memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen.[ CITATION Dan18 \l 1033 ]
2. Variabel Intervening
9
dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih
rendah daripada nilai yang lain. Contoh:
a. Tingkat Pendidikan: dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
b. Pendapatan: Tinggi, Sedang, Rendah
c. Tingkat Keganasan Kanker: dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III.
Hal ini dapat dikatakan bahwa: Stadium II lebih berat daripada
Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada Stadium II. Tetapi kita
tidak bisa menentukan secara pasti besarnya perbedaan keparahan itu.
d. Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert): Setuju, Ragu–ragu, Tidak
Setuju. Dsb.
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala data kontinum yang batas variasi nilai
satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan. Dikatakan skala interval apabila jarak atau perbedaan antara
nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui
secara pasti. Nilai variasi pada skala interval juga dapat dibandingkan
seperti halnya pada skala ordinal (lebih besar, sama ataupun lebih kecil),
tetapi nilai mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara matematis, oleh
karena itu batas-batas variasi nilai pada skala interval bersifat (angka nol-
nya tidak absolut). Contoh:
a. Temperature / Suhu Tubuh: sebagai skala interval, suhu 360 Celcius
jelas lebih panas daripada suhu 240 Celcius. Tetapi tidak bisa
dikatakan bahwa suhu 360 Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu
240 Celcius. Alasannya: Penentuan skala 00 Celcius Tidak Absolut
(=00 Celcius tidak berarti Tidak Ada Suhu/Temperatur sama sekali).
b. Tingkat Kecerdasan
c. Jarak, dsb.
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala yang disamping batas intervalnya jelas,
juga variasi nilainya mempunyai batas yang tegas dan mutlak (mempunyai
nilai nol absolut). Misalnya:
14
A. Kesimpulan
Variabel penelitian adalah segala jenis bentuk, macam, nilai, atau
sesuatu yang dapat diukur dari beberapa objek yang menghasilkan suatu hal
yang diamati tersebut bervariasi. Dilihat dari segi perannya, variabel dapat
dibedakan ke dalam dua jenis yaitu variabel independent (bebas) dan variabel
dependent (terikat). Dan dalam variabel independent dilihat dari perannya
dibedakan dalam dua jenis yaitu variabel prediktor dan variabel kontrol.
Selanjutnya dilihat dari sifatnya, variabel penelitian dapat pula dibedakan
dalam dua jenis yaitu Variabel diskret (categorical variable) dan variabel
kontinyu. Dan juga terdapat dua variabel yang sering digunakan dalam
penelitian mahasiswa, yaitu variabel moderator dan variabel intervening.
Identifikasi variabel merupakan bagian dari langkah penelitian yang
dilakukan peneliti dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam
penelitiannya. Variabel penelitian dapat ditentukan dengan cara mengkaji
secara seksama terhadap judul penelitian, atau rumusan masalah maupun
tujuan penelitiannya. Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan
menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval
dan skala ratio. Dalam pengukuran variabel juga terdapat Definisi Operasional
Variabel, yaitu batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti.
B. Saran
Kami mengharapkan dengan adanya makalah yang membahas tentang
variabel dan mendefinisikan variabel penelitian ini dapat digunakan sebagai
sumber referensi bacaan mahasiswa sebelum melakukan penelitian
kedepannya. Demikianlah yang dapat kami paparkan, terima kasih atas segala
perhatiannya. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
dimasa yang akan datang dapat memperbaiki dan membuat makalah yang
lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18