Disusun Oleh :
Peserta Latsar CPNS
HILDA RAHAYU DAULAY, S.Pd
ANGKATAN 57 KELOMPOK 4
NIP. 199607122020122002
2. Kurang Efektifnya PJJ Secara Daring Maupun Luring Saat Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri
1 Naman Teran.
3. Rendahnya Minat Belajar Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Saat Masa Pandemi Covid-19 di
SMP Negeri 1 Naman Teran.
Dari beberapa isu yang ada, saya melakukan beberapa Teknik analisis isu yang mana untuk
menentukan isu mana yang akan lebih saya bahas dan mencari solusinya. Teknik yang saya gunakan
adalah Teknik Tapisan APKL dan USG, dan Teknik fishbone untuk menentukan isu yang akan dicari
solusi dan penangannya.
APKL yaitu Aktual artinya isu yang dibahas merupakan isu yang masih hangat
diperbincangkan. Problematik yang artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayan yang artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak. Kelayakan yang artinya isu tersebut relevan, realistis, masuk akal dan perlu dicarikan
pemecahan masalahnya. Dari isu yang telah diidentifikasi diatas maka isu tersebut akan diuji dengan
menggunakan alat bantu penilaian kriteria isu, dengan metode APKL dan sehingga ditetapkan isu yang
akan dirumuskan kembali dengan metode USG. Dibawah ini adalah tabel alat bantu APKL:
A P K L
1. Kurangnya Peran dan Dukungan Orang Tua Dalam Kegiatan
Pembelajaran Saat Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 √ √ √ √ Memenuhi
Naman Teran.
2. Kurang Efektifnya PJJ Secara Daring Maupun Luring Saat Masa
√ √ √ √ Memenuhi
Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Naman Teran.
Dalam menentukan prioritas dari masalah diatas saya menggunakan metode USG ( Urgency,
Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu untuk menetapkan urutan dari prioritas
masalah dengan metode Teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam
metode USG.
a. Urgency ialah Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memcahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness ialah Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang akan menimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah tersebut tidak dipecahkan.
c. Growth ialah Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika tidak diselesaikan
atau dibiarkan.
Nilai dari ketiga variabel tersebut akan dijumlahkan, isu yang memiliki jumlah nilai
terbesar merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan. Berikut tabel skala nilai matriks
USG :
Tabel 3. Skala Likert
Nilai Keterangan
5 Sangat Urgent/Serius, Berdampak
4 Urgent/Serius/Berdampak
3 Cukup Urgent/Serius/Berdampak
2 Kurang Urgent/Serius/Berdampak
1 Tidak Urgent/Serius/Berdampak
Dibawah ini akan dijabarkan analisis dari ketiga isu tersebut melalui teknik USG :
Total : 10 13 13 33
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
Berdasarkan Teknik APKL dan USG dapat disimpulkan dengan total nilai tertinggi adalah
Kurang Efektifnya PJJ Secara Daring Maupun Luring Saat Masa Pandemi Covid-19 di SMP
Negeri 1 Naman Teran.
Apkan isu terpilih, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis penyebab isu tersebut
muncul. Terdapat beberapa metode untuk mengetahui penyebab dari suatu masalah salah satunya
dengan analisis teknik fishbone. Suatu tindakan atau langkah perbaikan akan lebih mudah untuk
dilakukan ketika sudah menemukan akar permasalahan tersebut.
Analisis isu tersebut dapat digambarkan pada diagram fishbone berikut ini .
Penyebab Akibat
Surroundings System
Kurangnya
Peguasaan
Teknologi Guru Learning Loss
dan Siswa
Skills Suppliers
Berdasarkan diagram diatas dapat dianalisa sebagai berikut :
Semenjak pandemi covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan
pemerintah daerah memutuskan untuk pelaksaan belajar dari rumah selama covid-19 seluruh
sekolah melakukan pembelajaran secara online atau dapat disebut Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) guna mengurangi angkat peningkatan kasus covid.
Dukungan orangtua pada pelaksaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah sangat penting.
Tetapi, masih banyak orangtua yang tidak bisa mendampingi anaknya pada saat belajar
dikarenakan beberapa faktor seperti tuntutan pekerjaan orangtua, kurangnya kemampuan
orangtua dalam teknologi.
Pembelajaran jarak jauh tidak bisa maksimal dikarenakan masih perlu peninjauan mengenai
sistematika pembelajaran dimasa pandemi, karena mayoritas guru belum terbiasa menerapkan
pembelajaran daring hal tersebut terlihat masih ada guru hanya memberikan tugas dan menagih
tugas tanpa memberikan penjelasan materi ataupun tanya jawab interaksi antara guru dan siswa.
d. Kesenjangan kualitas Pendidikan
Masih banyak siswa memiliki kendala dalam mengikuti pembelajaran daring misalnya tidak
memiliki handphone ataupun penggunaan handphone secara bergantian dengan kakak ataupun
adiknya, jaringan akses internet yang kurang serta tidak adanya biaya untuk kuota internet.
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang menuntut kemandirian siswa untuk belajar
tetapi masih banyak siswa yang memiliki semangat belajar yang rendah serta disiplin yang
kurang baik dalam belajar mandiri. Masih banyak siswa yang belum menyadari akan
pentingnya pendidikan, banyak diantara mereka yang terlena karena tidak masuk sekolah.
Masih banyak peserta didik mengalami kendala karena kemampuan teknologi yang minim,
seperti penggunaan aplikasi Classroom, zoom, meet dan lainnya.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan secara online atau daring sehingga sangat dibutuhkan
jaringan internet dan fasilitas elektronik seperti handphone ataupun laptop, media tersebut
digunakan untuk interaksi antara guru dan peserta didik dan juga untuk pengumpulan tugas.
h. Learning loss
Sejak covid-19 dan dilakukannya pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berkurangnya interaksi antara
guru dan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga hilangnya minat belajar pada peserta
didik.
Ada beberapa dampak yang terjadi jika Pembelajaran Jarak Jauh tidak efektif dilakukan
yaitu :