Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

“Biaya”

Disusun Oleh :
Yurinda Kanifah (K7718080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
RINGKASAN MATERI KULIAH
“Biaya”

1. Menjelaskan Pengertian Biaya


Menurut Raharjaputra (2009) Biaya adalah suatu pengorbanan atau juga pengeluaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau juga peorangan yang bertujuan ialah untuk
dapat memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan.

Menurut FASB (1980) Biaya adalah aliran kas keluar (out flows) atau pemakaian
aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang
berasa dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan
kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas.

Menurut IAI (1994) Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanaman modal.
2. Menyebut dan Menjelaskan Karakteristik Biaya
Karakteristik utama biaya :
a. Penurunan asset
Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian
yang menurunkan asset atau menimbulkan aliran keluar asset atau sumber ekonomik.
Asset dalam hal ini harus diartikan sebagai semua asset perusahaan sebagai semua
asset perusahaan sebagai suatu kesatuan.

b. Operasi utama yang menerus


Agar menjadi biaya konsumsi tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau
sentral kesatuan usaha. Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan
penciptaan pendapatan (laba) yang direpresentasikan dalam kegiatan memproduksi/
mengirim barang atau menyerahkan/ melaksanakan jasa.

Karakteristik Pendukung Biaya :


a. Kenaikan kewajiban
Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencakupi pula pos-pos yang
timbul dalam penyesuaian akhir tahun. Bila barang dan jasa telah dimanfaatkan oleh
perusahaan tetapi perusahaan tidak mengakuinya sebagai asset sebelumnya atau
perusahaan belum mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang
dikuasai pihak lain, perusahaan mempunyai keharusan untuk membayar atau
melakukan pengorbanan sumber ekonomik dimasa dating sehingga kewajiban timbul.
Sebagai contoh adalah tariff (fee) pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang
belum dibayar perusahaan. Jasa pengiriman telah dikonsumsi dan menimbulkan
pendapatan sehingga biaya harus timbul diikuti dengan keneikan kewajiban.

b. Penururnan akuitas
Defenisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan bahwa penururnan asset akhirnya
akan mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas. Penurunan ekuitas lebih
menegaskan pengertian biaya karena tidak setiPeap penurunan asset mengakibatkan
penurunan ekuitas. Misalnya pembagian dividen kas merupakan penurunan asset
tetapi tidak dapat disebut sebagai biaya. Jadi, penurunan ekuitas hanya merupakan
karakteristik pendukung makna biaya.
3. Menjelaskan Landasan Pikiran dan Kriteria Pengakuan Biaya
Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan
menyangkut masalah kriteria pengakuan yaitu apa yang harus dipenuhi agar
penurunan nilai aset yang memenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui dan masalah
pengakuan yaitu peristiwa atau kejadian apa yang menandai bahwa kriteria pengakuan
telah dipenuhi.
Kriteria pengakuan :
a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits)
Biaya atau rugi diakui bila manfaat ekonomik yang dikuiasai entitas telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa mendatang (loss or lack of future
benefits)
Biaya atau rugi diakui bila aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah
berkurang manfaat ekonominya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Kaidah pengakuan :
a. Konsumsi manfaat
Konsumsi manfaat ekonomi selama suatu periode dapat diakui secara langsung
pada saat terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang
berkaitan. Berbagai jenis atau pos biaya yang enghendaki cara pengakuan yang
berbeda yaitu (SFAC No. 5, prg 86)
1) Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual dibandingkan dengan
pendapatan yang terkait.
2) Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjulana dan administrative diakui selama
periode pada saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa
yang dimanfaatkan / dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera
setelah itu.
3) Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasi (diakui) dengan
prosedur sistematik dan rasional untuk perioda perioda yang menikmati
manfaat aset yang bersangkuta.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang
Biaya atau rugi diakui bila telah menjadi nyata atau jelas bahwa manfaat ekonomik
masa datang suatu aset yang diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap atau
bahwa timbul atau bertambah tanpa adanya manfaat.
Kaidah pengakuan APB :
1. Mengasosiasi sebab akibat
Beberapa kos (biaya) diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan
pendapatan tertentu
2. Alokasi sistematik dan rasional
Apabila tidak ada cara langsung untuk mengasosiasi sebab akibat
3. Pengakuan segera
Beberapa kos diasosiasi dengan perioda berjalan sebagai biaya karena
a. Kos (biaya) yang terjadi dalam periode berjalan tidak memberi manfaat masa
datang yang cukup nyata
b. Kos (biaya) yang dicatat dalam periode periode sebelumnya tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomik yang cukup nyata
c. Mengalokasi kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau atas dasar
periode akuntansi dipandangan tidak mempunyai manfaat yang berarti.

4. Menyebut dan Menjelaskan Basis Asosiasi antara Biaya dan Pendapatan


dalam rangka menghubungkan biaya dengan pendapatan perlu dipertimbangkan basis
asosiasi yang menggambarkan penandingan yang secara ekonomik layak. Berbagai
basis asosiasi tersebut yaitu :
a. Asosiasi sebab dan akibat
Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam
rangka mendapatkan capaian berupa pendapatan ini berarti ada hubungan sebab
akibat antara biaya dan pendapatan. Oleh karena itu, basis penandingan yang
paling masuk akal adalah sebab akibat. Walaupun basisi ini merupakan asumsi
daripada kenyataan karena dalam banyak hal sulit untuk dibuktikan secara
menyakinkan bahwa biaya merubakan penyebab pendapatan.
b. Identifikasi kos produk
Karena produk terjual merupakan takaran penandingan, kos produk akan dipecah
menjadi dua komponen yaitu kos produk yang telah terjual dan kos produk yang
belum terjual dan masih menjadi aset perusahaan. Kos yang melekat pada produk
yang terjual akan langsung dibebankan sebagai biaya. Kos persediaan baru
dibebankan sebagai biaya produk telah terjual. Masalah teknik yang timbul tidak
semua kos potensi jasa dapat dengan mudah dikaitkan dengan produk, demikian
juga tidak semua unsur kos produksi dapat secara langsung dikaitkan dengan unit
fisis produk atau dengan suatu angkatan produksi.
c. Produk using atau musiman
Masalah lain yang berkaitan dengan penandingan atas dasar sebab akibat adalah
adanya produk musiman yang tidak laku dijual. Persoalannya adalah apakah kos
produk musiman yang terjual merupakan sebab (sebagai biaya) atau bukan
(sebagai rugi)
d. Barang rusak
Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kondisi
yang melingkupi suatu masalah. Apabila kerusakan produk merupakan hal yang
normal ata bahkan merupakan prasyarat untuk menghasilkan barang dengan
kualitas baik, kos barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan
pendapatan.
e. Identifikasi kos nonproduk
Jika penandingan atas dasar sebab akibar akan dipertahakan maka secara logis
tidak seluruh kos non produksi akan dibebankan sebagai biaya.
f. Biaya antisipan
Adalah biaya yang dianggap menyebabkan timbulnya pendapatan tetap baru
terjadi setelah pendapatan diakui.
g. Alokasi sistematik dan rasonal
Merupakan penandingan dengan periode sebagai penakar pendapatan dan biaya.
Proses ini juga disebut penandingan periode (period matching)
h. Kriteria penangguhan
Adalah kriteria umum yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan apakah suatu
jenis kos jasa yang terjadi pada suatu periode akan dibebankan langsung atau akan
ditunda.
i. Alokasi kos bergabung atau bersama
Merupakan proses yang tidak dapat dihindari untuk mencapai penandingan sebab
akibat, karena karakteristik operasi perusahaan pada umumnya, penentuan kos
produk secara tepat membutuhkan alokasi untuk kos bergabung atau kos bersama
berapapun dasar alokasi tersebut agak bersifat arbitrer.
5. Menyebut dan Menjelaskan Saat Pengakuan Biaya
Biaya memiliki dua kedudukan yang penting yaitu sebagai aktiva (potensi jasa) dan
sebagai beban pendapatan (biaya). Proses pembebanan biaya pada dasarnya
merupakan proses pemisahan biaya. Oleh karena itu agar informasi yang dihasilkan
akuran, bagian biaya yang telah diakui pada periode berjalan dan bagian biaya yang
akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai periode mendatang) harus dapat
ditentukan dengan jelas.
Ada dua masalah yang mucul sebuhungan dengan pemisahan biaya tersebut yaitu :
1. Kriteria yang digunakan untuk menentukan biaya tertentu yang harus
dibebankan pada pendapatan periode berjualan
2. Kriteria yang digunaan untuk menentukan bahwa biaya tertentu ditangguhkan
pembebanannya.
Semua biaya dapat ditanggunghkan pembebanannya sebagai biaya apabila
memenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu
1. Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang,
dikendalikan perusahaan berasa dari transaksi masa lalu)
2. Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang
melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai
3. Besarnya manfaat dapat diukur degan cukup andal.

Berdasarkan konsep penandingan (matching) pengakuan biaya pada dasarnya


sejalan dengan pengakuan pendapatan, apabila oengakuan pendapatan ditunda maka
pembebanan biaya juga ditunda.

6. Menyebut dan menjelaskan saat pengukuran biaya


a. Cost Historis
Merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memeroleh aktiva.
Pengukuran biaya atas cost historis dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti :
gedung, epralatan, dan sebagainya.
b. Cost Pengganti, cost masukan terkini
Cost masukan menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang juga oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang
sejenis dalam kondisi yang sama, contohnya penilaian untuk persediaan.
c. Setara kas
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual
setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai ini
biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam
kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar penilaian
ini.

Anda mungkin juga menyukai