Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR

MATA KULIAH
KIMIA KLINIK 1

Program Studi Teknologi Laboratorium Medik


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Tahun 2021
Patologi
(Pathology)

PATOLOGI PATOLOGI PATOLOGI


ANATOMI KLINIK FORENSIK

KIMIA KLINIK HEMATOLOGI IMUNOLOGI MIKROBIOLOGI


PATOLOGI KLINIK

PATOLOGI KLINIK

Ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi


pada cairan tubuh yang disebabkan oleh penyakit

pemeriksaan laboratorium klinik


Spesimen pemeriksaan kimia klinik
➢ Darah (serum/plasma)
➢ Cairan tubuh lain:
• Urine
• LCS (cairan otak)
• Cairan sendi
• Cairan pleura
• Cairan Semen (Analisa Sperma)
• Dsb.
Jenis pemeriksaan dalam kimia klinik:

• Substrat tertentu (glukosa, trigliserida, kolesterol,


albumin, ureum, kreatinin, dll)

• Enzim (SGOT, SGPT, ALP, CK, CK-MB, dll)

• Hormonal (T3, T4, TSH)

• Elektrolit (Na, K, Cl)

• Gas darah.
Penggunaan pemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan penyaring atau skrining ( rule in, rule out,


case finding, check up )
2. Pemeriksaan konfirmasi ( diagnostik, definitif )
3. Pemeriksaan pemantauan ( follow up )
4. Pemeriksaan penderita gawat ( emergency )
5. Pemeriksaan untuk persiapan operasi
TAHAPAN DALAM PEMERIKSAAN
DI LABORATORIUM

 PRE ANALITIK
 ANALITIK
 PASCA/POST ANALITIK
TIPE SAMPEL
 Darah Utuh (Whole Blood), seperti namanya, seluruh
bagian darah: bagian cair (plasma) dan komponen
seluler (sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit). Proses pengumpulan darah menggunakan
antikoagulan.
 Plasma adalah bagian cair dari darah yang diperoleh
dari sentrifugasi darah yang belum menggumpal
(mengandung antikoagulan)
 Serum adalah cairan berwarna kuning dari darah,
yang tersisa setelah darah menggumpal (diamkan
hingga sel darah menggumpal, kemudian sentrifugasi).
Plasma Vs Serum
Cara Pembuatan Serum
 Lakukan pengambilan sampel darah vena
 Masukkan ke dalam tabung (vakum tutup
merah/kuning)
 Diamkan darah sampai membeku pada suhu kamar
(tutup merah 60 menit, tutup kuning 15 menit)
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 3000
rpm selama 10-15 menit
 Pisahkan serum menggunakan mikropipet dan
bebas dari eritrosit.
Cara Pembuatan Plasma

 Lakukan pengambilan sampel darah vena


 Masukkan ke dalam tabung yang berisi
antikoagulan yang sesuai
 Campur darah dan antikoagulan dengan perlahan
dan merata
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 3000
rpm selama 10-15 menit
 Pisahkan plasma
Spesimen Darah
 Darah vena adalah yang paling sering digunakan untuk
sebagian besarpemeriksaan kimia klinik.
 Darah kapiler, kadang masih digunakan untuk pemeriksaan
menggunakan POCT.
 Darah arteri, digunakan untuk penentuan kadar gas darah.
Tindakan pencegahan dalam pengambilan spesimen darah:
Penggunaan jarum suntik dan alat suntik steril (sebaiknya
sekali pakai), pembersihan kulit pasien, pengumpulan darah di
tabung / tabung bersih dan kering.
Tabung di Kimia Klinik
Kondisi Spesimen
Hemolisis, Lipemik dan Ikterik
Kondisi Spesimen Serum/Plasma
 Hemolisis : Pecahnya eritrosit disertai keluarnya zat
yang terkandung di dalamnya, membuat serum/plasma
berwarna merah.
 Ikterik : serum yang berwarna kuning coklat akibat
adanya hiperbilirubinemia (peningkatan kadar bilirubin
dalam darah). Mempengaruhi pembacaan pada
panjang gelombang 400 – 500 nm.
 Lipemik : serum yang putih/keruh seperti susu karena
hiperlipidemia (peningkatan kadar lemak dalam
darah) atau adanya kontaminasi bakteri
Faktor Mempengaruhi Hasil Kimia Klinik

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:


1. Diet. Beberapa parameter kimia klinik dapat dipengaruhi oleh
makanan. Karena dapat mengubah konsentrasi analit dalam
darah secara signifikan (misalnya parameter glukosa darah
dan trigliserida yang dipengaruhi oleh karbohidrat dan
makanan yang mengandung lemak).
2. Obat. Sebagian besar obat dapat mempengaruhi komposisi
kimia darah.
3. Variasi diurnal. Konsentrasi analit dalam darah bervariasi
pada waktu yang berbeda dalam sehari (misalnya kortisol).
Reagen Yang digunakan dalam
Kimia Klinik
 Reagen adalah senyawa kimia yang digunakan untuk
menghasilkan reaksi kimia dengan senyawa yang akan
diketahui konsentrasinya.
 Standar adalah bahan kimia yang sudah dimurnikan,
dan sudah diketahui nilai/konsentrasi nya dengan tepat
 Bahan Kontrol adalah bahan yang matriks nya sama
dengan sampel, konsentrasinya diketahui, digunakan
untuk akurasi hasil pemeriksaan.
 Setiap reagen yang disiapkan harus diberi label
dengan tanggal
Pengukuran dengan Fotometer
 End Point : pengukuran yang dilakukan saat reaksi
sudah berhenti. Contoh pemeriksaan: Glukosa,
kolesterol, asam urat, total protein, dll
 Kinetik : pengukuran yang dilakukan saat reaksi
sedang berlangsung (kecepatan reaksi enzim
dalam merubah subsrat per satuan waktu). Contoh
pemeriksaan enzimatik : SGOT/SGPT, ALP, LDH, dll
Istilah dalam pemeriksaan kimia klinik

Blanko : berfungsi untuk mengenolkan konsentrasi di alat.


Merupakan larutan yang tidak mengandung
analit/sampel.
 Blanko aquadest : mengenolkan alat menggunakan
aquadest
 Blanko reagen : berisi reagen tanpa sampel,
pembacaan absorbansinya akan dikurangi dengan
absorbansi sampel.
Standar : berisi reagen ditambah dengan standar
Sampel : berisi reagen ditambah dengan sampel/serum
Pemeriksaan dalam Kimia Klinik
 Panel Diabetes (glukosa, HbA1c)
 Profil Lipid (Kolesterol total, trigliserida, HDL-C, LDL-C)
 Tes Fungsi Hati (AST, ALT, Bilirubin, ALP, GGT, Protein
total, albumin, globulin)
 Tes fungsi ginjal (Ureum, kreatinin, klirens, asam urat,
CCT, sistatin C, Na+, K+)
 Tes fungsi jantung (CK, CKMB, LDH, AST)
 Fungsi Pankreas (amilase dan lipase)
 Elektrolit (Na+, K+, Cl-)
 Keseimbangan asam basa / gas darah (pH, pO2,
pCO2)
 Gangguan hormon
Peralatan dalam Kimia Klinik
Otomatisasi dalam Kimia Klinik
Peralatan di Kimia Klinik

Anda mungkin juga menyukai