Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT, MARTABAT, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

(MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

Dosen Pengampu : Agus Mukhandar., M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 REG 2


1. ALIA RAHMA S (2113453063)
2. ANDINI ANGELINA R (2113453064)
3. ANNISA TUZZAHRA (2113453065)
4. ANNISA HAYYU (2113453066)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa taála Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘’HAKIKAT, MARTABAT, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA’’

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan perihal
komunikasi antar anggota kelompok, namun karena adanya rasa kerja sama yang tinggi
tantangan dan hambatan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, terima kasih yang sebesar-
besarnya atas kerja sama kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini,semoga mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah yang selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya dan
khususnya bagi kami, terimakasih atas perhatiannya.

Bandar Lampung, 28 Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 5
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan hakikat manusia? ................................................. 4
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan martabat manusia? ............................................... 4
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan tugas-tugas manusia? ........................................... 4
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab manusia? ................................... 4
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................................ 5
1.3.1 Untuk mengetahui hakikat manusia................................................................... 5
1.3.2 Untuk mengetahui martabat manusia………………………………………….. 5
1.3.3 Untuk mengetahui tugas-tugas manusia............................................................ 5
1.3.4 . Untuk mengetahui tanggung jawab manusia................................................... 5
1.4 Ruang lingkup ............................................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat manusia
2.1.1 Menurut Dr. Alexis................................................................................................6
2.1.2 Menurut filsafat ahli plato.....................................................................................6
2..1.3 Menurut filfasat ahli aristoteles............................................................................6
2.2 Martabat manusia..........................................................................................................7
2.2.1 Menurut muladi.....................................................................................................7
2.2.2 Menuru prayitno....................................................................................................7
2.2.3 Menurut Al-Qurán surah at-tiin-4..........................................................................7
2.3 Tanggung jawab manusia..............................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.........................................................................................................................15
4.1.1 Hakikat manusia.......................................................................................................15
4.1.2 Martabat manusia.....................................................................................................15
4.1.3 Tanggung jawab manusia.........................................................................................15
4.2 Saran……………………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA…………………...……………………………………..............................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut pandangan Islam Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna
dibanding dengan makhluk-makhluk lain. Kelebihan manusia dibanding makhluk lain
adalah karena mereka diberi akal sekaligus nafsu oleh Allah, jika manusia mampu
memanfaatkan dua hal ini dengan baik dan optimal maka akan membuatnya menjadi
sosok yang hebat dan luar biasa. Pengertian manusia dalam sudut pandang agama
menganggap bahwa manusia selalu terkait dengan aspek ketuhanan dalam
kehidupannya. Tuhan menciptakan manusia untuk tujuan tertentu. Tujuan itu secara
nyata berupa tujuan penghambaan yang pada ujungnya berkaitan dengan tujuan
pengurusan dunia oleh manusia (fungi kekhalifahan dalam Islam).
Karena menciptakan manusia. Tuhan menyediakan petunjuk untuk manusia
dalam menjalani kehidupannya. Dengan demikian, nilai baik dan buruk telah
ditegaskan secara otoritatif oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya. Baik dan buruk pun
berkaitan dengan ajaran agama yang mengatakan bahwa kehidupan manusia tidaklah
terbatas pada kehidupan didunia. Kehidupan manusia di dunia akan berlanjut pada
kehidupan manusia di akhirat. Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu
menarik. Karena selalu menarik, maka masalahnya tidak pernah selesai dengan tuntas.
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik
multidimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah
di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan
kedalam bumi dia kembali.
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik,
sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi
hormat) kepadanya. Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan,
dijadikan khalifah (penguasa) di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala
apa yang ada di langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia,
dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin. Al-Qur'an memberi keterangan
tentang manusia dari banyak seginya, Dari ayat-ayat Al-Qur’an, dapat disimpulkan
bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung jawab, pada surat al-
Mu'minun ayat 115 Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut : "Apakah kamu
mengira bahwa kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?". Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat
tiga penegasan Allah yaitu :
1.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan,
2.Manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi, dan
3.Manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di
dunia ini, dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi dari pada fungsi manusia itu
sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan hakikat manusia?


1.2.2 Apa yang dimaksud dengan martabat manusia?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan tugas manusia?
1.2.4. Apa yang dimaksud tanggung jawab manusia?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.3.1 Untuk mengetahui hakikat manusia


1.3.2 Untuk mengetahui martabat manusia
1.2.3 Untuk mengetahui tugas-tugas manusia
1.2.4. Untuk mengetahui tanggung jawab manusia

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek tentang konsep
dan pengertian manusia dan martabat manusia serta tanggung jawab manusia sebagai
hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 HAKIKAT MANUSIA

2.1.1 Menurut Dr. Alexis mengatakan bahwa "manusia adalah makhluk yang misterius
karena derajat keterpisahan manusia dari dirinya berbanding terbalik dengan perhatiannya
yang demikian tinggi terhadap dunia yang ada di luar dirinya. "Manusia adalah makhluk
misteri yang tidak mungkin disebutkan sifat dan ciri cirinya secara tuntas karena itu harus
dipahamu dan dihayati. Manusia mempunya jati diri sepeti watak/bawaan/heriditas/fitrah
yakni dimensi materi yakni jasad dan dimensi immateri yakni roh atau jiwa.
2.1.2 Menurut ahli filsafat Plato berpendapat tentang hakikat manusia : Bahwa
manusia,adalah suatu pribadi yang tak terbatas,pada saat bersatunya jiwa dan raga,lalu jiwa
dan raga bukan diciptakan dengan situasi yang bersamaan, serta jiwa itu telah ada
sebelumnya .Raga manusia adalah hanya sebatas instrument,bagi penyempurnaan jiwanya di
dunia ini,dan bagi Plato setiap manusia saat ia lahir kedunia selalu membawa ide ide yang
baik.
2.1.3Menurut ahli filsafat Aristoteles berpendapat tentang hakikat manusia bahwa
manusia adalah mahluk yang organis dimana fungsionalisasinya tergantung dengan
jiwanya,dengan menitik beratkan pada fungsi humanis pada jiwanya,ketika manusia
berhadapan dengan hal hal sulit dan memperlihatkan fungsi motoriknya,dan unsur kreatifitas
mempunyai hubungan dengan daya motoriknya.
2.1.4 Menurut Al-Qurán Surah Ali-Imran ayat 102

َ‫ق تُقَاتِ ِۦه َواَل تَ ُموتُنَّ إِاَّل َوأَنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫وا ٱهَّلل َ َح‬ ۟ ُ‫ٰ َيٓأ َ ُّي َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamụtunna illā wa antum


muslimụn

Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :


1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas

2.2 MARTABAT MANUSIA


Definisi dari martabat ialah harga diri dan hak manusia. Manusia dapat mempertahankan
martabatnya. Selain itu, kebutuhan dasar dari manusia adalah dihargai oleh sesama. Dengan
dihargai, manusia merasa memiliki harga diri. Manusia memiliki harkat dan martabat yang
berarti membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Ini adalah bukti bahwa manusia
memang mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Berikut pendapat para ahli mengenai martabat manusia:
2.2.1 Muladi
Dalam mempertahankan martabatnya, manusia dapat menggunakan hak asasinya yang
merupakan hak dasar yang sudah melekat pada kehidupannya.
2.2.2 Prayitno
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling indah dan dibekali HAM semenjak ia keluar
dari kandungan. Maka setiap manusia punya hak untuk menjaga martabat dirinya.
2.2.3 Alquran surat At Tiin : 4
Manusia adalah mahluk yang sebaik-baiknya. Dalam surat At Tiin, Alquran menjelaskan
bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling baik. Jadi sebagai manusia memang
sudah selayaknya kita menjaga martabat diri masing-masing.
Dari pengertian martabat diatas, kita mengetahui bahwa setiap orang wajib dan berhak
menjaga martabatnya. Martabat Manusia dalam pandangan agama Islam adalah makhluk
terbaik yang diciptakan oleh Allah SWT. Penciptaan manusia, merupakan salah satu rahasia
Allah, karena menciptakan manusia sebagai makhluk yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan makhluk lain. Allah memberikan kualitas keutamaan kepada manusia
sebagai pembeda dengan makhluk lain, sehingga manusia mempunyai hak untuk
mendapatkan penghormatan dari makhluk-makhluk lainnya. Sesuai dengan martabat manusia
dalam hal ini islam memberikan manusia tugas sebagai khalifatullah fil ardhi.
Martabat manusia menurut agama Islam adalah :
- Marabat dan derajat manusia dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi karena
dibekali akal untuk berpikir, hati untuk merasakan, serta nafsu atau keinginan sebagai
pendorong. Bahkan manusia diberi kemampuan untuk berbicara sesuai bahasa masing -
masing.
- Tinggi dan rendahnya martabat dan derajat manusia tergantung masing - masing mereka
dalam menggunakan akal , hati atau perasaan serta nafsunya untuk hal - hal baik atau buruk.
- Dengan kelebihan - kelebihan sebagai makhluk paling sempurna tersebut maka manusia
dijadikan khalifah di muka bumi (mengelola dan memelihara alam)

2.3 TANGGUNG JAWAB MANUSIA


2.3.1 Menurut Q.S Al-isra’36
‫ص َر َو ْالفُؤَ ا َد ُكلُّ أُو ٰلَئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسئُواًل‬
َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ إِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬
Artinya :”Dana janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta peranggungjawabannya.”
Mata, telinga, kalbu semua ini adalahsarana yang telah dianugerahkan Allah SWT dan
kelak akan dimintapertanggungjawabannya.
Rasulullah SAW bersabda:
‫ﺍﻉ َﻭ ُﻛﻠُّ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﺴ ُﺆﻭْ ٌﻝ ﻋ َْﻦ َﺭ ِﻋﻴَّﺘِ ِﻪ‬
ٍ ‫ُﻛﻠُّ ُﻜ ْﻢ َﺭ‬
“Kamu semua adalah pemelihara, dan setiap kamubertanggungjawab ataspeliharaannya.”
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi
adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta
pengelolaan dan pemeliharaan alam.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang
memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya. Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai
hamba allah, bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan
tak terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada allah yang
menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan
derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS
(at-tiin: 4) yang artinya “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”.
Macam-macam tanggung jawab :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-
anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Tanggungjawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadis
berikut. Dari Ibnu Umar RA katanya; “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda yang
bermaksud:
“Semua orang dari engkau sekalian adalah pengembala dan dipertanggungjawabkan terhadap
apa yang digembalainya. Seorang laki-laki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan
ditanya tentang pengembalaannya. Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan
akan ditanya tentang pengembalaannya.Seorang khadam juga pengembala dalam harta
tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaannya. Maka semua orang dari kamu sekalian
adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya.”(Muttafaq ‘alaih)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hakikat Manusia

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah Swt. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan sebaik - baik
ciptaan, yang diciptakan dari tanah dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh,  Unsur -
unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang bisa dilihat untuk
menunjukkan keberadaannya yang didalamnya terdapat jantung sebagai pusat hidup dan otak
sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidipan. Yang kesemuanya itu bisa
berfungsi jika ada ruh di dalamnya,Tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya
menyembah atau beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual, makhluk sosial
(menjalin hubungan dengan orang lain) ataupun makhluk ekonomi (memenuhi kebutuhan
hidup).

Dengan demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia


pertama. Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses
terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari tulang sulbi,
alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia setelah
berproses dalam rahim ibu. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan sebaik - baik
ciptaan, yang diciptakan dari tanah dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh. Unsur -
unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang bisa dilihat untuk
menunjukkan keberadaannya yang didalamnya terdapat jantung sebagai pusat hidup dan otak
sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidipan. Yang kesemuanya itu bisa
berfungsi jika ada ruh di dalamnya. Tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya
menyembah atau beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual, makhluk sosial
(menjalin hubungan dengan orang lain) ataupun makhluk ekonomi (memenuhi kebutuhan
hidup).
3.2 Martabat manusia

Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang
terhormat, Dan martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah secara dasarnya
maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat
dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah Swt. Maqam ini terdiri dari beberapa
tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan
dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan
maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh,
seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari
seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba
tidak di benarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan
atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari
amalan pada maqam tersebut. Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti
melalui beberapa proses seperti bertaubat, memelihara diri dari perbuatan haram, merasa
tidak memiliki segalanya, meningkatkan kesabaran terhadap takdir yang teah diberikan,
meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepada Nya.

3.3 Tanggung jawab manusia  


Manusia dapat memilih dua jalan (baik atau buruk), tetapi ia sendiri yang harus
memper tanggung-jawabkan perbuatannya. Manusia tidak membebani orang lain untuk
memikul dosanya, tidak juga orang lain dipikulkan keatas pundaknya. Tetapi dalam AL-
Quran surat Al-An’am ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung jawab tersebut akan dimintai
pertanggung jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu,seperti
pengetahuan,kemampuan, serta kesadaran. Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai
dengan kemampuannya (QS Al-Baqarah 2:286).
Dengan kehendak kebijaksanaanNya telah mencipta makhluk-makhluk yang di
tempatkan di alam penciptaanNya. Manusia di antara makhluk Allah dan menjadi hamba
Allah SWT. Sebagai hamba Allah tanggungjawab manusia adalah amat luas di dalam
kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya
Allah menciptakan manusia ada tujuan-tujuannya yang tertentu. Manusia dicipta
untuk dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha
dan amal yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan terhadap kenyataan
dan hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke atas
dirinya perlu dilaksanakan. Tujuab manusia yaitu untuk mengabdikan diri kepada Allah,
untuk beriman dan melakukan amal soleh, melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya,
mempelajari agama Allah, menegakkan agama islam
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
4.1.1 Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah sebagai makhluk yang dapat menggerakan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhannya, sebagai individu yang memiliki sifat rasional
dan selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri dan membantu
orang lain, menjadi manusia yang mampu mengarahkan dirinya ketujuan yang positif, terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya, dan suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaannya dengan potensi yang tak
terbatas.
4.1.2 Martabat Manusia
Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan keduduknnya yang
terhormat. Martabat manusia menurut agama islam adalah martabat dan derajat manusia
dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi karena dibekali akal, hati serta nafsu.
Tinggi rendahnya martabat dan derajat manusia tergantung masing masing mereka dalam
menggunakan akal, hati serta nafsunya
4.1.3 Tanggung Jawab Manusia
Allah berfirman pada (QS Al-isra’36)
Artinya :”Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta peranggungjawabannya.”
Mata, telinga, kalbu semua ini adalah sarana yang telah dianugerahkan Allah SWT
dan kelak akan dimintapertanggungjawabannya. Manusia memiliki beberapa tanggung jawab
yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan tanggung jawab
terhadap Tuhan.
4.2 Saran
Sebagai seorang manusia Kita harus menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi
diri sendiri dan orang lain. Manusia memiliki derajat dan martabat yang lebih tinggi daripada
makhluk lainnya, maka dari itu manusia harus menggunakan akal, nafsu, dan hati nuraninya
dengan sebaik - baiknya agar dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang sekitar,
dan Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali taufik http://www.alfiforever.com/ 27 maret 2015


Dunia pelajar, https://www.duniapelajar.com/, 2021
Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Hakikat manusia dalam Pendidikan,
Aninda, https://anindahan.blogspot.com/ 12 februari 2019
Muhamad ari irawan, https://pecihitam.org/ 16 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai