DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 :
FAKULTAS FARMASI
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009)
Obat Tradisional Adalah Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sariaan (galenik) atau campuran
bahan tersebut yang secara turun temurun yang telah di gunakan untuk
pengobatan, dan dapat di terapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat (PERMENKES RI NO 007 TAHUN 2012)
Tumbuhan sudah digunakan sebagai obat sejak masa 3000 SM. Hal ini
terbukti dari ditemukannya resep obat dari tumbuhan pada kertas papirus yang
ditemukan di Mesir dan Cina. Suku-suku dari Afrika dan suku Indian pun
menggunakan tumbuhan herba sebagai bagian dari ritual penyembuhan.
Penelitian mengemukakan bahwa ternyata, walaupun daerah asal mereka
berbeda, mereka sama-sama menggunakan tertentu untuk mengobati penyakit
yang sama.
Kemudian, baru pada abad ke-19 lah ilmuwan yang telah mempelajari kimia
melirik tumbuhan sebagai dasar obat. Sementara itu, ilmu pengobatan tradisional
di seluruh dunia terus mempertahankan obat herbal untuk konsumen yang merasa
pengobatan modern terlalu mahal.
Ia menjelaskan bahwa jamu kebanyakan dari Jawa Tengah tepatnya dari keraton
disana. Banyak buku yang berasal dari perpustakaan keraton banyak yang
mencantumkan komposisi jamu yang digunakan untuk merawat raja dan orang –
orang darah biru.
Jamu diklaim sudah ada di Indonesia dari 1300 tahun lalu saat Kerajaan Mataram
berjaya. Bukti yang memperkuat klaim tersebut adalah adanya ukiran di beberapa
candi yang ada seperti Candi Borobudur.
Jamu bisa dikemas dalam bentuk serbuk, pil, kapsul, dan cairan. Umumnya
penjual jamu itu yang secara tradisional, dia langsung menjual dalam bentuk cair,
terangnya. Namun sekitar tahun 1960an, mulai berkembang depot jamu yang
menjual produk jamu dalan bentuk serbuk, pil, dan kapsul.
Pengobatan tradisional Cina telah ada selama ribuan tahun. Menurut legenda
asal-usul TCM (Tradisional Chinese Medicine) ditemukan oleh Shen Nong.
Beliau yang hidup sekitar 5000 tahun yang lalu dipuji sebagai "Ilahi
pembudidaya" dan "Ilahi Tani" oleh orang Cina karena ia dikaitkan sebagai
pendiri jamu, dan mengajar orang bagaimana untuk pertanian. Untuk
menentukan sifat obat-obatan herbal berbeda, Shen Nong mencoba berbagai jenis
tanaman dan mengkonsumsi sendiri untuk menguji dan menganalisis pengaruh
pengaruh dari setiap tanaman. Menurut teks-teks kuno, Shen Nong mencoba
seratus tumbuhan termasuk 70 zat beracun dalam satu hari, untuk menghilangkan
rasa sakit penyakit yang dialami orang. Setelah Shen Nong menemukan
penggunaan setiap tumbuhan sebagai obat, beliau juga mengajarkan masyarakat
Cina bagaimana untuk bertahan hidup di dunia yang kejam. Pada saat itu TCM
berkembang sangat pesat dan Diperkirakan TCM telah masuk ke wilayah
Indonesia sejak abad ke 18. Pada saat itu TCM hanya dipraktekkan secara
tertutup di kalangan masyarakat Cina dan pada umumnya orang yang mengetahui
pengobatan cina disebut dengan nama Shinshe (dokter tradisional Cina). Namun
ketika pada tahun 1962 tim ahli pengobatan tradisional Cina didatangkan dari
RRC untuk mengobati Presiden Soekarno, maka pada saat itu keberadaan obat
tradisional cina mulai terdengar di kalangan umum.
Seiring berjalannya waktu, khususnya di Bandung penggunaan TCM
tergolong masih sedikit. Apalagi TCM yang dikhususkan untuk anak balita
(Batas Tiga Tahun). Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya orang tua
zaman sekarang cenderung tidak mengkonsumsi TCM untuk balita mereka.
Mereka rata-rata mengenal TCM, akan tetapi tidak mengetahui manfaat dan cara
penggunaan TCM lebih dalam lagi. Mereka tidak mengetahui bahwa TCM dapat
juga digunakan untuk balita mereka dengan khasiat yang tidak kalah bagus.
Sehingga mereka cenderung meninggalkan TCM dan banyak menggunakan
pengobatan modern. Faktor yang mendukung TCM terlupakan oleh para orang
tua yang memiliki anak balita, salah satunya adalah kemudahan penggunaan dari
penggunaan obat modern dan layanan dokter spesialis anak yang mudah
didapatkan dikota Bandung. Dalam proses perancangan Tugas Akhir ini dipilih
sebuah topik bagaimana cara menumbuhkan kepercayan orang tua yang memiliki
anak balita agar mamakai TCM sebagai obat alternatif pengobatan. Dalam hal ini
berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas DKV berperan serta
dalam perancangan promosi terhadap TCM, dikarenakan kurangnya promosi dan
pengenalan yang tersedia bagi target market.
Ayurveda merupakan salah satu metode pengobatan tertua di dunia, yang mulai
dipraktikan di India sejak ribuan tahun lalu. Dalam pandangan Ayurveda,
kesehatan manusia dipengaruhi oleh keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan
jiwa manusia itu sendiri. Konsep dasar pengobatan Ayurveda adalah mengajak
manusia untuk hidup sehat melalui praktik khusus, menerapkan pola makan dan
gaya hidup sehat, serta melakukan terapi alami seperti menggunakan obat-obatan
herba. Menurut pandangan Ayurveda, manusia butuh lima elemen yang
mengontrol fungsi tubuh, yaitu tanah, air, udara, api, dan ruang. Kemudian
kombinasi kelima elemen itu membentuk tiga pasangan energi (dosha). Meski
seseorang memiliki campuran ketiga dosha tersebut, hanya ada satu dosha yang
mendominasi diri tiap orang.
Indian Guarani
Penduduk asli Indian Guarani merupakan penduduk masa lalu yang sekarang
daerahnya telah menjadi daerah tenggara Brasil, timur laut Argentina dan semua
wilayah Paraguay. Orang-orang ini tinggal dalam suku-suku dan mereka tinggal
di daerah hutan hujan Atlantik.
Guarani lahir naturalis dengan pengetahuan empiris yang besar tentang tumbuhan
dan hewan, Kekayaan nama botani dan zoologidalam bahasa Guarani hanya
diadaptasi oleh bahasa Latin danYunani.
Amerika Latin sendiri, praktisi-praktisi pengobatan yang ada antara lain healers,
herbalists, midwives, Bone-setters, Santificadores (spiritual healers), dll.
Beberapa teknik diagnostik utama yang ada di Amerika Latin antara lain dengan
pesan melalui cuy, pesan melalui telur, membaca daun Coca, melalui mesadas,
pengamatan ("melihat air") dari urin pasien, Tokpapas, meminta petunjuk kepada
roh kudus.
Ritual yang paling umum atau upacara-upacara yang biasa dilakukan adalah
mesadas, berbunga, dan mandi dalam laguna. Unsur-unsur yang paling banyak
digunakan termasuk herbal, dupa, air, batu, tarian, alkohol, tanaman, kayu, lilin,
musik, nyanyian, dan gambar. Simbol-simbol alam, makhluk gaib, dewa, dan
dalam praktek Orang-han adalah perbukitan, laguna, kudus yang paling
representatif hewan, orang-orang suci, astros (matahari, bulan), sungai, laut, dan
huacas. Ritual penyembuhan sangat erat kaitannya agama Katolik. Selanjutnya,
penyembuh menggunakan altar di rumah yang terdiri dari gambar-gambar
kudus/suci.
Para Guarani mempraktekkan terapi pencegahan dan pengobatan berdasarkan
konsumsi harian dari tanaman obat dan ini juga bagian dari budaya Paraguay.
"Yerba Mate" atau "ka'a" di Guarani adalah salah satu herbal yang banyak
dikonsumsi di Argentina, Brasil dan Paraguay dalam bentuk infusan. Tapi
Paraguay adalah satu-satunya yang masih menjalankan tradisi Guarani yang
sehari-hari mengkonsumsi berbagai herbal untuk segala macam tujuan terapeutik.
Masyarakat Paraguay minum "tereré" yaitu infusan air dingin dari yerba mate
dicampur dengan berbagai tanaman obat lain yang mereka sebut "Remedio" atau
obat dalam bahasa Spanyol. Masyarakat Paraguay minum bergalon-galon tereré
setiap hari untuk menyegarkan diri dari iklim yang hangat
Daftar Pustaka
https://www.alodokter.com/mengenal-prinsip-dan-metode-pengobatan-ayurveda
https://bincangsyariah.com/khazanah/tradisi-pengobatan-dan-kedokteran-arab-sebelum-
islam/
https://www.alodokter.com/mengenal-prinsip-dan-metode-pengobatan-ayurveda
https://fzahra97.blogspot.com/2019/02/traditional-chinese-medicine-tcm.html
https://penerbitbukudeepublish.com/contoh-rumusan-masalah/
https://www.fimela.com/beauty/read/3822251/asal-usul-penggunaan-obat-herbal
https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/12/17/287706/model-pengobatan-yunani-dan-
mesir-kuno/