Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH CPOTB DAN OBAT TRADISIONAL

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 :

FAKHRU RAFIQ YUSUF (191000248201022)

DINDA RAHMA DELINA (191000248201013)

ALDINO DESRA, M. Farm

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

PADANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan


kesehatan masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensi
untuk dikembangkan. Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan, yang mana
masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui
memiliki keragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Obat
tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu terus dilestarikan dan
dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk
meningkatkan perekonomian rakyat. Obat tradisional ini tentunya sudah diuji
bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan
bangsa Indonesia.
Tanaman obat sendiri memiliki ribuan jenis spesies. Dari total sekitar 40.000
jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia, 30.000-nya disinyalir
berada di Indonesia. Jumlah tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang
terdapat di wilayah Asia. Dari jumlah tersebut, 25% diantaranya atau sekitar
7.500 jenis sudah diketahui memiliki khasiat herbal atau tanaman obat. Namun
hanya 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk bahan baku obat-
obatan herbal atau jamu.
Indonesia merupakan salah satu negara agraris. Berbagai macam tanaman
dapat tumbuh di Indonesia. Tanaman tidak hanya bermanfaat sebagai bahan
makanan ataupun sebagai hiasan namun tanaman juga banyak bermanfaat untuk
penyembuhan dan pengobatan. Kemampuan menyembuhkan dan efek positif dari
beberapa tanaman sebagai obat telah lama diketahui jauh sebelum para ilmuwan
menemukan berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. Tanaman obat ini juga
dapat dibudidayakan sendiri di rumah atau biasa disebut dengan apotek hidup.
Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan beberapa jenis tanaman obat
pilihan yang ditanam di sekitaran pekarangan rumah atau di lingkungan sekitar
rumah. Tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat yang bisa digunakan
untuk pengobatan ringan seperti demam dan batuk. Tanaman sering ditanam di
sekitar pekarangan rumah antara lain sirih, kunyit, temulawak, kembang sepatu
sambiloto.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian obat tradisional?
2. Bagaimana sejarah obat tradisional?
3. Bagaimana pengobatan ayurveda di india?
4. Bagaimana pengobatan tradisional chinnese medicine?
5. Bagaimana pengobatan Arabic medicine timur tengah?
6. Bagaimana pengobatan yunani romawi?
7. Bagaimana pengobatan America latin?
1.2 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian obat tradisional
2. Untuk mengetahui sejarah obat tradisional
3. Untuk mengetahui pengobatan ayuverda di india
4. Untuk mengetahui pengobatan tradisional chinnese medicine
5. Untuk pengobatan Arabic medicine timur tengah
6. Untuk pengobatan yunani romawi
7. Untuk pengobatan America latin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obat Tradisional

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009)

Obat Tradisional Adalah Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sariaan (galenik) atau campuran
bahan tersebut yang secara turun temurun yang telah di gunakan untuk
pengobatan, dan dapat di terapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat (PERMENKES RI NO 007 TAHUN 2012)

2.2 Sejarah Obat Tradisional

Tumbuhan sudah digunakan sebagai obat sejak masa 3000 SM. Hal ini
terbukti dari ditemukannya resep obat dari tumbuhan pada kertas papirus yang
ditemukan di Mesir dan Cina. Suku-suku dari Afrika dan suku Indian pun
menggunakan tumbuhan herba sebagai bagian dari ritual penyembuhan.
Penelitian mengemukakan bahwa ternyata, walaupun daerah asal mereka
berbeda, mereka sama-sama menggunakan tertentu untuk mengobati penyakit
yang sama.

Kemudian, baru pada abad ke-19 lah ilmuwan yang telah mempelajari kimia
melirik tumbuhan sebagai dasar obat. Sementara itu, ilmu pengobatan tradisional
di seluruh dunia terus mempertahankan obat herbal untuk konsumen yang merasa
pengobatan modern terlalu mahal.

Tanaman herbal merupakan kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia.


Tanaman tersebut biasa diolah menjadi obat tradisional. Namun ternyata,
tanaman obat tradisional lebih dulu eksis jika dibandingkan dengan pengobatan
konvensional.

Pengobatan tradisional sudah ada sejak dulu sebelum pengobatan konvensional.


Pengobatan tradisional yang ada tidak hanya mengkonsumsi obat herbal saja tapi
tindakan non medis juga termasuk di dalamnya seperti akupuntur, akupresure,
massage, yoga, dan lainnya.
Indonesia sudah dikenal dengan jamunya seperti beras kencur, kunyit asam, dan
lain-lain. Tak sedikit dari kalangan masyarakat yang mengkonsumsi jamu untuk
menjaga kesehatannya. Tujuannya untuk merawat gejala di dalam tubuh dan
sudah diturunkan dari generasi ke generasi

Ia menjelaskan bahwa jamu kebanyakan dari Jawa Tengah tepatnya dari keraton
disana. Banyak buku yang berasal dari perpustakaan keraton banyak yang
mencantumkan komposisi jamu yang digunakan untuk merawat raja dan orang –
orang darah biru.

Jamu diklaim sudah ada di Indonesia dari 1300 tahun lalu saat Kerajaan Mataram
berjaya. Bukti yang memperkuat klaim tersebut adalah adanya ukiran di beberapa
candi yang ada seperti Candi Borobudur.

Jamu bisa dikemas dalam bentuk serbuk, pil, kapsul, dan cairan. Umumnya
penjual jamu itu yang secara tradisional, dia langsung menjual dalam bentuk cair,
terangnya. Namun sekitar tahun 1960an, mulai berkembang depot jamu yang
menjual produk jamu dalan bentuk serbuk, pil, dan kapsul.

2.3 Tradisional Chinnes Medicines

Pengobatan tradisional Cina telah ada selama ribuan tahun. Menurut legenda
asal-usul TCM (Tradisional Chinese Medicine) ditemukan oleh Shen Nong.
Beliau yang hidup sekitar 5000 tahun yang lalu dipuji sebagai "Ilahi
pembudidaya" dan "Ilahi Tani" oleh orang Cina karena ia dikaitkan sebagai
pendiri jamu, dan mengajar orang bagaimana untuk pertanian. Untuk
menentukan sifat obat-obatan herbal berbeda, Shen Nong mencoba berbagai jenis
tanaman dan mengkonsumsi sendiri untuk menguji dan menganalisis pengaruh
pengaruh dari setiap tanaman. Menurut teks-teks kuno, Shen Nong mencoba
seratus tumbuhan termasuk 70 zat beracun dalam satu hari, untuk menghilangkan
rasa sakit penyakit yang dialami orang. Setelah Shen Nong menemukan
penggunaan setiap tumbuhan sebagai obat, beliau juga mengajarkan masyarakat
Cina bagaimana untuk bertahan hidup di dunia yang kejam. Pada saat itu TCM
berkembang sangat pesat dan Diperkirakan TCM telah masuk ke wilayah
Indonesia sejak abad ke 18. Pada saat itu TCM hanya dipraktekkan secara
tertutup di kalangan masyarakat Cina dan pada umumnya orang yang mengetahui
pengobatan cina disebut dengan nama Shinshe (dokter tradisional Cina). Namun
ketika pada tahun 1962 tim ahli pengobatan tradisional Cina didatangkan dari
RRC untuk mengobati Presiden Soekarno, maka pada saat itu keberadaan obat
tradisional cina mulai terdengar di kalangan umum.
Seiring berjalannya waktu, khususnya di Bandung penggunaan TCM
tergolong masih sedikit. Apalagi TCM yang dikhususkan untuk anak balita
(Batas Tiga Tahun). Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya orang tua
zaman sekarang cenderung tidak mengkonsumsi TCM untuk balita mereka.
Mereka rata-rata mengenal TCM, akan tetapi tidak mengetahui manfaat dan cara
penggunaan TCM lebih dalam lagi. Mereka tidak mengetahui bahwa TCM dapat
juga digunakan untuk balita mereka dengan khasiat yang tidak kalah bagus.
Sehingga mereka cenderung meninggalkan TCM dan banyak menggunakan
pengobatan modern. Faktor yang mendukung TCM terlupakan oleh para orang
tua yang memiliki anak balita, salah satunya adalah kemudahan penggunaan dari
penggunaan obat modern dan layanan dokter spesialis anak yang mudah
didapatkan dikota Bandung. Dalam proses perancangan Tugas Akhir ini dipilih
sebuah topik bagaimana cara menumbuhkan kepercayan orang tua yang memiliki
anak balita agar mamakai TCM sebagai obat alternatif pengobatan. Dalam hal ini
berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas DKV berperan serta
dalam perancangan promosi terhadap TCM, dikarenakan kurangnya promosi dan
pengenalan yang tersedia bagi target market.

Traditional Chinese Medicine terbagi menjadi beberapa jenis pengobatan.


Biasanya seorang praktisi TCM akan menguasai beberapa atau hanya satu
prosedur pengobatan.
1. Akupunktur
Akupunktur adalah salah TCM yang paling terkenal dan banyak digunakan di
Tiongkok dan negara lain termasuk negara barat. Prosedur ini dilakukan
dengan menusukkan semacam jarum kecil ke titik tertentu di tubuh.
Penusukan jarum ini dilakukan untuk melancarkan atau memanipulasi Qi.
Efeknya, beberapa gangguan pada tubuh seperti nyeri atau masalah pada
organ bisa membaik seiring dengan berjalannya waktu.
2. Akupresur
Berbeda dengan akupunktur yang menggunakan jarum, akupresur
menggunakan ujung jari atau benda tumpul. Titik tubuh dan meridian akan
ditekan dengan kekuatan tertentu untuk mengurangi gejala dari penyakit
tertentu. 
3. Bekam
Bekam dilakukan dengan menggunakan cup atau mangkuk. Mangkuk akan
diberi pemanas atau diletakkan di atas api untuk sementara. Setelah panas,
langsung diaplikasikan ke kulit sehingga ada efek menyerap.
Saat menyerap, kulit akan terangkat dan pembuluh darah bereaksi. Itulah
kenapa kulit jadi kemerahan. Setelah tekanan di kulit dianggap cukup, cup
akan dilepas. Biasanya bagian tubuh yang sering diberi prosedur ini adalah
punggung.
4. Gua Sha
Gua sha adalah prosedur memberikan tekanan ke punggung. Tekanan ini
diberikan dengan menggunakan benda tumpul semisal batu. Tekanan yang
diberikan biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan agar aliran darah di
dalam tubuh lancar.
5. Obat Herbal
Obat herbal dibuat dengan menggunakan satu atau beberapa bahan yang
dianggap mampu menyembuhkan penyakit. Obat dibuat dengan panduan
TCM yang sudah dibuat oleh para ahli sejak ribuan tahun silam.
Di era modern, obat yang digunakan untuk TCM tidak hanya berdasarkan
pseudoscience saja. Penelitian dilakukan agar obat herbal yang digunakan
lebih saintifik dan minim efek samping.

2.4 Pengobatan Ayuverda Di India

Ayurveda merupakan salah satu metode pengobatan tertua di dunia, yang mulai
dipraktikan di India sejak ribuan tahun lalu. Dalam pandangan Ayurveda,
kesehatan manusia dipengaruhi oleh keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan
jiwa manusia itu sendiri. Konsep dasar pengobatan Ayurveda adalah mengajak
manusia untuk hidup sehat melalui praktik khusus, menerapkan pola makan dan
gaya hidup sehat, serta melakukan terapi alami seperti menggunakan obat-obatan
herba. Menurut pandangan Ayurveda, manusia butuh lima elemen yang
mengontrol fungsi tubuh, yaitu tanah, air, udara, api, dan ruang. Kemudian
kombinasi kelima elemen itu membentuk tiga pasangan energi (dosha). Meski
seseorang memiliki campuran ketiga dosha tersebut, hanya ada satu dosha yang
mendominasi diri tiap orang.

Jenis Energi dalam Ayurveda

Dalam pengobatan Ayurveda, ketidakseimbangan pada


ketiga dosha dipercaya akan memicu kemunculan penyakit.
Ketiga dosha tersebut terdiri dari unsur di bawah ini:
• Pitta dosha (api dan air)
Energi ini mengelola beberapa hormon yang berhubungan dengan nafsu makan,
pencernaan, serta metabolisme tubuh. Kelelahan, terlalu lama di bawah sinar
matahari, atau mengonsumsi makanan pedas ataupun asam, dipercaya dapat
mengganggu keseimbangan pitta dosha. Seseorang yang didominasi pitta dosha
lebih berisiko menderita penyakit Crohn, hipertensi, penyakit jantung, tekanan
emosi dan infeksi.
• Vata dosha (ruang dan udara)
Energi ini mengatur jalur pernapasan, aliran darah, fungsi jantung, pikiran, serta
kemampuan tubuh mengeluarkan racun dari usus. Begadang, ketakutan, dan
mengonsumsi seporsi makanan lain terlalu cepat setelah makanan utama dapat
mengganggu keseimbangan elemen ini. Risiko penyakit jantung, asma,
kecemasan, gangguan sistem saraf, penyakit kulit dan rheumatoid arthritis akan
lebih besar jika tubuh didominasi vata dosha.
• Kapha dosha (bumi dan air)
Energi Kapha dosha berperan mengatur berat badan, pertumbuhan otot, sistem
kekebalan tubuh, serta kekuatan dan stabilitas tubuh. Makan setelah perut
kenyang, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan asin dapat
menyebabkan gangguan pada dosha ini.

2.5 Pengobatan Arabic


Herbal bukanlah sesuatu yang asing bagi dunia Timur, termasuk di daratan
Arabia. Penjual herbal sangat mudah ditemukan di pasar-pasar Timur Tengah.
Keberadaannya tersebar di kota-kota, seperti Doha, Dubai, Manama, Salalah,
Jiddah, bahkan di desa-desa terpencil. Mereka menjual berbagai daun, rempah,
kulit kayu, ranting, batu, dan garam yang bisa digunakan untuk kuliner,
kosmetik, atau pengobatan. Rempah tersebut ada yang masih digunakan sampai
saat ini. Masyarakat Timur Tengah merasa rempah tersebut cocok dan bisa
mengatasi berbagai penyakit yang timbul.
1. Alum
Arab : Shabba, Shabb
Inggris : Potassium Alum, Potash Alum
Pada zaman Babylonia, alum digunakan untuk obat kumur, anti pendarahan,
mengobati hidung mampet, gatal koreng, dan kencing nanah. Bangsa Yunani
dan Arab kemudian meneruskan praktik ini dan menggunakan alum untuk
pengobatan kusta, gusi berdarah, dan masalah telinga. Shabba sangat aman
diaplikasikan sebagai deodoran yang digunakan di bagian ketiak.
Penggunaannya tidak menyebabkan kelebihan aluminium dalam tubuh. Hal
ini dikarenakan potassium memiliki ion negatif sehingga tidak bisa masuk ke
dalam sel tubuh. Alum juga digunakan untuk produksi kertas, pencelupan
kain, bahan tahan api, dan bahan dalam proses pemurnian air. Tetapi, alum
tidak bisa dimakan sehingga tidak digunakan untuk memasak.
2. Anise
Arab : Anisun, Yansun, Yansoon, Pimpinella anisum (Latin), Umbelliferae,
Apiaceae
Famili : Apiaceae (peterseli)
Biji kecil berwarna cokelat dan beraroma kuat ini memilik banyak kegunaan.
Hampir seluruh keluarga di Semenanjung Arab menggunakan anise untuk kue
dan obat. Pedagang di Arab Saudi mengimpornya dari Suriah dan India. Anise
tumbuh di Mesir, Siprus, Kreta, dan pantai timur Mediterania. Anise mirip
dengan tanaman asal Iran, yaitu fennel (Foeniculum vulgare), baik dalam
wujud fisik maupun aroma. Untuk masakan, anise biasa digunakan untuk
campuran.
3. Arak
Arab : Arak, Rak
Inggris : Toothbrush Tree, Mustard Tree, Saltbush, Salvadora Persica (Latin).
Famili : Salvadoraceae
Arak di sini bukanlah minuman memabukkan. Tanaman ini tumbuh di tanah
berpasir dan kering di Timur Tengah dan Afrika. Arak adalah pohon yang
akarnya digunakan untuk membersihkan gigi. Pohon arak pendek dan selalu
tampak hijau. Akar arak adalah bahan utama miswak. Miswak atau dalam
bentuk jamak masawik adalah tongkat berserat yang terbuat dari akar arak.
Orang biasa menggunakan miswak untuk menggosok gigi (bersiwak) sebelum
penemuan sikat gigi. Sementara, daun arak biasa digunakan untuk makanan
domba dan kambing.
4. Biji hitam (Black Seed)
Arab : Habba Souda, Habbat al-Barakah
Inggris : Fennel Flower, Black Cumin, Nigella sativa (Latin), Ranunculaceae
(Buttercup Family)
Habba souda digunakan untuk mengatasi penyakit mulut dan pangkal
tenggorokan, kulit, dan kanker. Habba souda juga cepat mengembalikan
stamina ibu setelah melahirkan, memperlancar sistem urin, penyembuhan
luka, mengatasi batu ginjal, dan meningkatkan kecerdasan. Habba souda juga
digunakan untuk konsmetik yang berkhasiat untuk mempercantik kulit,
menyuburkan rambut, dan menstimulasi pertumbuhan.

2.6 Pengobatan Tradisional Yunani Romawi


Kedokteran Romawi kuno menggabungkan berbagai teknik menggunakan alat
berbeda. Terdapat pengaruh Yunani kuat pada pengobatan Romawi, dengan para
dokter Yunani termasuk Dioskorides dan Galen bekerja dan menulis tentang
pengobatan di Kekaisaran Romawi dengan pengetahuan ratusan herbal dan
pengobatan lainnya.
Pengobatan Romawi Kuno terbagi dalam spesialisasi
seperti oftalmologi dan urologi. Beragam prosedur bedah dilakukan
menggunakan beberapa alat berbeda yang meliputi gunting bedah, pisau
bedah dan kateter.

1. Terapi racun lebah

Bee venom therapy ini melibatkan pasien yang rela disengat lebah


madu hidup, atau disuntik dengan racun lebah. Kembali ke zaman Yunani
kuno, ketika Hippocrates konon percaya pada nilai obat dari racun lebah
untuk meringankan arthritis dan masalah yang berhubungan lainnya,
menurut American Apitherapy Society. Apitherapy mengacu pada semua
terapi medis terkait yang didasarkan pada produk lebah, termasuk racun
lebah, madu atau serbuk sari. Alasan itu dapat membantu karena racun lebah
mengandung melittin, bahan kimia yang dianggap memiliki sifat anti-
inflamasi, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molekul 2016.

Meskipun terapi sengat lebah dipromosikan untuk menghilangkan rasa


sakit dan bengkak arthritis dan untuk mencegahnya kambuh, kelelahan dan
kecacatan pada orang dengan multiple sclerosis, ada kurangnya bukti ilmiah
efektivitas untuk dua kondisi ini, dan itu tidak disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk penggunaan ini.

Tidak hanya karena penelitian terhadap manfaatnya terbatas, tetapi


pengobatan itu sendiri dapat membahayakan beberapa orang. Pada 1200 SM,
Yunani Kuno berkembang di segala bidang baik perdagangan, pertanian, mi-
liter, pelayaran dan lain-lain. Pengetahuan mereka tentang obat dikem-
bangkan sesuai kondisi tersebut. Dewa mendominasi kehidupan orang-orang
Yunani. Kejadian alam dijelaskan karena kekuatan dewa. Meskipun
demikian dunia medis Yunani Kuno tidak sepenuhnya didasarkan pada
dewa, mereka mulai mencoba mencari penjelasan alami mengapa seseorang
mendapat sakit dan meninggal.

Orang-orang Yunani telah belajar kedokteran 1000 tahun sebelum


kelahiran Yesus Kristus. Dalam 'Iliad' oleh Homer, tentara yang terluka
dirawat oleh dokter dan dalam sebuah kisah pemimpin Yunani yang
bernama Menelaus, dirawat karena luka panah di lengan oleh dokter di
Machaon.Namun, tidak semua orang Yunani Kuno pergi ke dokter ketika
sakit. Masih banyak dari mereka yang percaya akan para dewa. Kuil Dewa
Apollo yang dianggap sebagai penyembuh berada di Delphi dibangun pada
abad ke 6 SM.

2.7 Pengobatan Amerika Latin

Indian Guarani

Penduduk asli Indian Guarani merupakan penduduk masa lalu yang sekarang
daerahnya telah menjadi daerah tenggara Brasil, timur laut Argentina dan semua
wilayah Paraguay. Orang-orang ini tinggal dalam suku-suku dan mereka tinggal
di daerah hutan hujan Atlantik.

Guarani lahir naturalis dengan pengetahuan empiris yang besar tentang tumbuhan
dan hewan, Kekayaan nama botani dan zoologidalam bahasa Guarani hanya
diadaptasi oleh bahasa Latin danYunani.

Mereka adalah pemburu dan pengumpul buah-buahan tapi juga mempraktekkan


pertanian yaitu hercocok tanam jagung dan ubi kayu. Banyak ritual keagamaan
Guarani terkait dengan siklus hidup dan pertanian jagung

Budaya Guarani telah membentuk budaya Paraguay. Misalnya, makanan


Paraguay juga didasarkan pada jagung dan ubi kayu, tanda pengaruh Guarani
dalam budaya Paraguay.

Amerika Latin sendiri, praktisi-praktisi pengobatan yang ada antara lain healers,
herbalists, midwives, Bone-setters, Santificadores (spiritual healers), dll.

Beberapa teknik diagnostik utama yang ada di Amerika Latin antara lain dengan
pesan melalui cuy, pesan melalui telur, membaca daun Coca, melalui mesadas,
pengamatan ("melihat air") dari urin pasien, Tokpapas, meminta petunjuk kepada
roh kudus.

Ritual yang paling umum atau upacara-upacara yang biasa dilakukan adalah
mesadas, berbunga, dan mandi dalam laguna. Unsur-unsur yang paling banyak
digunakan termasuk herbal, dupa, air, batu, tarian, alkohol, tanaman, kayu, lilin,
musik, nyanyian, dan gambar. Simbol-simbol alam, makhluk gaib, dewa, dan
dalam praktek Orang-han adalah perbukitan, laguna, kudus yang paling
representatif hewan, orang-orang suci, astros (matahari, bulan), sungai, laut, dan
huacas. Ritual penyembuhan sangat erat kaitannya agama Katolik. Selanjutnya,
penyembuh menggunakan altar di rumah yang terdiri dari gambar-gambar
kudus/suci.
Para Guarani mempraktekkan terapi pencegahan dan pengobatan berdasarkan
konsumsi harian dari tanaman obat dan ini juga bagian dari budaya Paraguay.
"Yerba Mate" atau "ka'a" di Guarani adalah salah satu herbal yang banyak
dikonsumsi di Argentina, Brasil dan Paraguay dalam bentuk infusan. Tapi
Paraguay adalah satu-satunya yang masih menjalankan tradisi Guarani yang
sehari-hari mengkonsumsi berbagai herbal untuk segala macam tujuan terapeutik.
Masyarakat Paraguay minum "tereré" yaitu infusan air dingin dari yerba mate
dicampur dengan berbagai tanaman obat lain yang mereka sebut "Remedio" atau
obat dalam bahasa Spanyol. Masyarakat Paraguay minum bergalon-galon tereré
setiap hari untuk menyegarkan diri dari iklim yang hangat

Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/mengenal-prinsip-dan-metode-pengobatan-ayurveda

https://bincangsyariah.com/khazanah/tradisi-pengobatan-dan-kedokteran-arab-sebelum-
islam/

https://www.alodokter.com/mengenal-prinsip-dan-metode-pengobatan-ayurveda

https://fzahra97.blogspot.com/2019/02/traditional-chinese-medicine-tcm.html

https://penerbitbukudeepublish.com/contoh-rumusan-masalah/

https://www.fimela.com/beauty/read/3822251/asal-usul-penggunaan-obat-herbal

https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/12/17/287706/model-pengobatan-yunani-dan-
mesir-kuno/

Anda mungkin juga menyukai