URAIAN KASUS
3. Riwayat Prenatal :
- Tidak ada riwayat jatuh
Universitas Indonesia
2
4. Riwayat Natal :
- Lahir kurang bulan (36 minggu)
- Lahir melalui caesar
- Anak lahir dengan terlilit tali pusar
- Anak lahir langsung menangis
- Anak lahir dengan riwayat biru
- Tidak ada riwayat sesak
5. Riwayat Postnatal :
- Tidak ada riwayat jatuh
c. Riwayat Bahasa :
Universitas Indonesia
3
d. Riwayat Nutrisi :
- ASI sampai umur 9 bulan
- Os alergi susu sapi, konsumsi Susu Soya sampai saat ini
7. Riwayat Imunisasi:
- Lengkap
3.3 Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Cara datang : digendong oleh ibu
b. Kesadaran : compos mentis
c. Kooperatif/tidak kooperatif:
d. Tekanan Darah : tidak dilakukan
e. Nadi : 73x/menit
f. Pernapasan : 26x/menit
g. Status Gizi : BB = 9.3 kg, TB = 81 cm
Universitas Indonesia
4
9.3 kg
IMT =
(0.81 ( m ))2
9 .3 kg
= 2
=¿ 14.3 (BB Kurang)
(0 .81)
h. Suhu : Afebris
i. Lingkar kepala : 44 cm (normal : 46-52 cm)
j. SpO2 : 98%
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Pemeriksaan posisi dan pola gerak
1. Telentang
Anak diposisikan terlentang di matras, didapatkan :
- Kepala bergerak bebas
- Ekstremitas atas dan bawah bergerak aktif, simultan
- Posisi hip abduksi
- Posisi knee semifleksi
2. Telungkup
Anak diposisikan telungkup, didapatkan :
- Head control adequat
- Forearm support adequat
- Hands support adequat
3. Berguling
- Via hip
- Head control adequat
- Rotasi trunk positif
4. Keduduk
Universitas Indonesia
5
5. Duduk
- Round back position
- Head control adequat
- Hands support adequat
- Sitting balance adequat
- Weight bearing di sacrum
- Pasien sudah bisa duduk di kursi dengan tumpuan minimal
satu tangan
6. Mengesot
- Hand support adequat
- Head control adequat
- Trunk control positif
7. Merangkak
- Baru bisa merayap, hip belum terangkat
- Head control adequat
- Hand support inadequat
- Gerak simultan negatif
- Transfer weight bearing negatif
8. Berdiri berpegangan
- Bertumpu di sisi medial kaki
- Transfer weight bearing positif, tetapi belum mampu
berpindah tempat
- Head control adequat
- Standing balance negatif
Universitas Indonesia
6
b. Palpasi:
- Gerak napas : Thoracal breathing
- Suhu lokal : afebris
- Tonus otot : tidak dilakukan
c. MMT :
- Core muscle : ⅗
- Neck muscle : ⅗
d. Tes Khusus
1) Joint Laxity
- Beighton Scale : 0/9 (pemeriksaan ibu jari dan jari
kelingking bilateral : negatif)
Total Score 0
Universitas Indonesia
7
- Hip : positif
- Ankle : positif
2) Denver II
Motori Kasar : setara dengan usia 10 bulan
Motorik Halus : setara dengan usia 13 bulan
Personal sosial : setara dengan usia 11 bulan
Bahasa : setara dengan usia 13 bulan
Universitas Indonesia
8
Hasil : Anak memiliki nilai grade 4 pada setiap posisi (16/16) → 16/16 x 100% =
100% → head control anak sudah adequat
4) Fungsi bermain
Jenis mainan : berwarna kontras dan bersuara (piano xylophone)
Melihat objek , eye tracking : Ada
Meraih : Ada
Menggenggam : Ada
Mengikuti sumber bunyi : Ada
Membedakan warna, bentuk : Tidak ada
Menggunakan mainan sesuai fungsi : Ada
Kesimpulan : Usia bermain anak setara dengan usianya
Universitas Indonesia
9
1. EKG
Tanggal Pemeriksaan : 23/9/2020
Hasil :
- Small secundum ASD (2.3 mm)
- No PS
- PLSCV
- Minimal Pericardial Effusion
2. BERA
Tanggal Pemeriksaan : 25/9/2020
Hasil :
- BERA click dan tone burst (500) kiri : Gelombang V terdeteksi
pada 20 db
- BERA click kanan : Gelombang V terdeteksi pada 70 db
- BERA tone burst (500) kanan : Gelombang V terdeteksi pada 60
db
Universitas Indonesia
10
1. Impairment
a) Adanya kelemahan otot core
b) adanya kelemahan otot leher
c) Tidak adanya standing balance
d) Adanya joint laxity
e) Adanya gangguan proprioseptif
2. Activity Limitation
a) Anak belum bisa berdiri stabil
3. Participation Restriction
a) Anak belum bisa bermain dengan teman seusianya
4. Diagnosa Fisioterapi
Anak mengalami gangguan keterlambatan tumbuh kembang belum
mampu berdiri stabil dikarenakan adanya kelemahan otot core dan
leher, tidak adanya standing balance, terdapat joint laxity, dan
adanya gangguan proprioseptif. Sehingga, menyebabkan anak juga
mengalami keterbatasan aktivitas dan fungsional seperti bermain
dengan teman seusianya karena Down Syndrome, ASD Small
Secundum
5. ICF-CY
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
- stimulasi kneeling
posisi pasien : posisi kneeling di depan terapis
posisi terapis : di belakang Os
prosedur :
1. Fisioterapis menjelaskan tujuan latihan yaitu untuk
menguatkan otot leher, dan menguatkan otot core
2. Os diposisikan berlutut dengan kedua tungkai
difiksasi diantara paha fisioterapis, Lalu letakkan
meja dengan diberi jarak
3. Mainan diletakkan di pinggir meja, sehingga perut
Os tidak menempel pada meja
4. Tahan posisi tersebut sambil Os memainkan mainan
didepannya
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia