Anda di halaman 1dari 23

Traksi Lumbal

Kelompok 3
Dheya Ulhusna
Heldo Sabri
M. Reza Kabbani
Nabilah Aristawidya
Nabilla Nur A
Deskripsi Kasus

Ny. B datang kefisioterapi dengan keluhan nyeri pinggang menjalar


ketungkai kanan sejak 2 bulan yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan
ditemukan adanya spasme paralumbal , dan defisit sensoris 20% diarea
dermatom L4-L5
1. Tentukanlah modalitas terbaik untuk pasien ini
2. Buatlah prosedur tetap modalitas untuk kasus diatas , disertai dosimetrinya
3. Jelaskan physiological effect modalitas pada kasus diatas
4. Sebutkan tiga indikasi dan tiga precaution dalam penggunaan modlitas tsb
Traksi Spinal

Traksi adalah gaya yang diberikan kepada pasien dengan


tujuan untuk mengurangi tanda atau gejala kompresi

Terdapat dua traksi yang dapat dilakukan :


a. Traksi manual (dilakukan oleh terapis)
b. Traksi mekanis (menggunakan alat mekanis)

Traksi mekanis pada spinal meliputi cervical dan lumbal,


dimana gaya yang dihasilkan dari traksi menghasilkan
pemisahan longitudinal dan menyebabkan pergeseran
jauh ruas cervical atau spinal
Traksi Mekanis

3 metode traksi mekanis :


a. Continous, memiliki durasi yang panjang dengan
force yang rendah
b. Sustain, force disesuaikan dengan durasi
c. Intermitten, yang paling umum digunakan
Anatomi
Lumbal
Regio lumbal terletak pada bagian bawah dari
susunan tulang belakang yang terdiri dari 5 vertebral
bodi/yang mobile, 4 diskus intervertebralis, dengan 1
diskus pada thoracolumbar junction dan
lumbosacral junction,dan pada bagian penampang
sagittal, regio ini berbentuk lordosis, oleh karena
posisinya yang paling banyak menahan beban
mekanik. Akibat dari bentuk dan strukturnya
tersebut, secara biomekanik, regio ini merupakan
regio yang paling mudah serta cepat mengalami
degenerasi.
Etiologi

Etiologi nyeri punggung bermacam – macam, yang paling banyak adalah


penyebab sistem neuromuskuloskeletal. Disamping itu dapat merupakan nyeri
rujukan dari gangguan sistem gastrointestinal, sistem genitorinaria atau sistem
kardiovaskuler. Proses infeksi, neoplasma dan inflasi daerah panggul dapat juga
menimbulkan LBP. Penyebab sistem neuromuskuloskeletal dapat diakibatkan
beberapa faktor, ialah (a) otot, (b) discus intervertebralis, (c) sendi apofiseal,
anterior, sakroiliaka, (d) kompresi saraf / radiks, (e) metabolik, (f) psikogenik,
(g) umur (Dachlan, 2009).
PATOFISIOLOGI

Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot ekstensor lumbal lebih
lemah dibanding otot fleksor, sehingga tidak kuat mengangkat beban. Otot sendiri
sebenarnya tidak jelas sebagai sumber nyeri, tetapi muscle spindles jelas
diinervasi sistem saraf simpatis. Dengan hiperaktifitas kronik, muscle spindles
mengalami spasme sehingga mengalami nyeri tekan. Perlengketan otot yang tidak
sempurna akan melepaskan pancaran rangsangan saraf berbahaya yang
mengakibatkan nyeri sehingga menghambat aktivitas otot.
Gejala

1. Nyeri punggung yang terasa seperti ditusuk atau tersetrum listrik


2. Nyeri punggung dapat dirasakan hanya di punggung saja atau meluas ke bagian tubuh
lain, misalnya menjalar hingga ke kaki
3. Nyeri dirasakan pada posisi tertentu, seperti saat duduk atau berjalan, namun membaik
saat berdiri atau berbaring
4. Nyeri punggung kumat atau semakin berat setelah mengangkat benda berat.
5. Nyeri punggung dapat disertai kedutan otot (spasme).
Patofisiologi
Struktur jaringan yang sering terlibat dalam nyeri punggung bawah atau low back pain antara
lain otot, tendon, diskus, ligamen dan sendi pada vertebra lumbal sehingga struktur tersebut
sering mengalami inflamasi atau cidera pada kondisi dibawah tekanan mekanik atau gerakan.
Guyton and Hall (2006) penyebab nyeri lainnya adalah ischemia, dimana ischemia dapat
menyebabkan akumulasi asam laktat dengan jumlah yang besar di dalam jaringan, yang
terbentuk sebagai konsekuensi dari metabolisme anaerobik
Nyeri dan spasme otot seringkali membuat individu takut menggunakan otot-otot
punggungnya untuk melakukan gerakan lumbal, selanjutnya akan menyebabkan perubahan
fisiologi pada otot tersebut yaitu berkurangnya massa otot dan penurunan kekuatan otot,
akhirnya menimbulkan gangguan aktivitas fungsionalnya.
Precaution

Strain ligamen dan


hipermobilitas sendi 01 02 Unstable condition

Cedera stadium
akut
Pembengkakan pada inflamasi
dapat menambah tekanan
mekanis ke struktur sendi.
03 04 Ansietas traksi

Gaya traksi dapat


memperburuk inflamasi
Precaution

Tertambatnya
05 06
Infusiensi jantung
durameter akibat varian
dan paru
anatomik dan atau
berhubungan dengan
perubahan degeneratif
pada spinal
Indikasi

Tanda neurologis
Spasme otot &
Hipomobilitas
Hipomobilitas pada
01 02 positif
Seperti penurunan sensasi,
fungsi motorik, atau refleks
seluruh ruas spinal yang membaik sementara
dengan traksi manual
Impingement akar
Nyeri
Baik nyeri pusat atau
nyeri yang menjalar
03 04 saraf
Karena gangguan diskus
(bugling, herniasi,
protrusi) dan stenosis
spinal
Kontraindikasi

01 02
Kanker Spinal atau
Infeksi spinal osteosarcoma
Ex : meningitis,
araknoiditis
Osteoporosis dan
Rheumatoid
Tekanan medulla
04
Arthritis
spinalis 03 OA dapat beresiko
menyebabkan fraktur
karena tulang yang rapuh
Kontraindikasi

Fraktur baru
Tulang yang tidak stabil
dan mungkin menjadi
tidak sejajar akibat
05 06 Kehamilan

pergerakan

Gejala neurologis

08
Hernia abdominal,
07
dan nyeri yang
hipertensi tak terkontrol, memburuk selama
aneurisme aortik, traksi
hemoroid berat
Physiological Effect

01 02 03 04
Meningkatkan pemisahan Menurunkan Mengurangi Mengurangi
tulang belakang tekanan Intradiscal tonjolan disk skoliosis
sementara

05 06 07
Mengurangi lordosis Meningkatkan Menurunkan
sementara pembukaan foraminal aktivitas para
lateral spinal lumbal
Dosimetri
Anggap BB Ny. B : 70 kg

Metode
Continous (untuk traksi
lumbal)

Traction Force
25% dari 70 kg : 17.5
kg

Hold time
10 detik
Prosedur Tetap
Media dan Alat
● Bed
● Alat traksi spinal mekanis
● Harness
● Penyanggah kaki
● Emergency button
● Katrol
Persiapan Pasien
Kaki disanggah
Posisi kan pasien dalam menggunakan
posisi yang tepat dan Pemasangan penyanggah sehingga
Tujuan terapi nyaman terlentang atau Harness menghasilkan hip
tengkurap diatas bed fleksi 60-70 derajat

01 02 03 04
Jelaskan kepada
pasien mengenai Pasang harness pada
tujuan terapi, cara thoraks dan pelvic
kerja unit, rasa yang
Posisi pasien dan tanyakan apakah
Posisi Kaki
dihasilkan ketika sudah merasa nyaman
dilakukan traksi
Persiapan Alat

Pilih intermitten, Tentukan hold time dan


Nyalakan alat continous, sustain speed

01 02 03 04 05

Pilih patologis yang tertera Tentukan traction


pada display force
Prosedur

Memulai terapi : Selesai terapi :


● Minta pasien diminta untuk berbaring ● Alat akan secara otomatis
telentang diatas bed berhenti bekerja setelah selesai
● Pasang harness dan sanggahan lutut untuk ● Matikan alat
membentuk fleksi knee 60-70 derajat ● Lepas sanggahan kaki dan
● Pastikan posisi pasien dalam keadaan lurus harness
● Atur mode patologis pada display, yaitu lbp ● Bisa diberikan latihan-latihan
● Pilih metode continous lanjutan
● Sesuaikan durasi terapi ----> 20 menit
● Atur traction force pada display ---> 25% BB
pasien : 17.5 kg
● Atur hold time dan speed
● Berikan tombol emergency button kepada
pasien
● Pilih “start”
THANK YOU
reference

1. http://eprints.ums.ac.id/32658/3/3.B
AB%20II%20KTI.pdf

2. https://fisionesia.wordpress.com/tag/
patofisiologi-lbp/

3. Buku Agens Modalitas

4. https://media.lanecc.edu/users/howar
dc/PTA104L/104LTraction/104LTra
ction6.html

Anda mungkin juga menyukai