Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS REHABILITASI MEDIK

OSTEOARTHRITIS GENU
ICD 10: M 17

1. Pengertian (Definisi) Osteoartritis (OA) adalah suatu kelainan sendi kronis


(jangka lama) dimana terjadi proses pelemahan dan
disintegrasi dari tulang rawan sendi yang disertai dengan
pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi.
Kelainan ini merupakan suatu proses degeneratif pada
sendi yang dapat mengenai satu atau lebih sendi.
2. Anamnesis  Nyeri sendi di sekitar lutut terutama selama wight
bearing, dan berkurang dengan istirahat namun dengan
perkembangan penyakit, rasa sakit dapat bertahan
bahkan pada saat istirahat

 Nyeri tekan pada lutut

 Terdapat penurunan ROM (Range of motion) karena


kekakuan sendi atau adanya pembengkakan

 Sensasi “locking” atau “catching” atau rasa kaku yang


disebabkan oleh berbagai hal, seperti adanya debris
dari degenerasi tulang rawan atau meniscus pada
sendi, peningkatan perlekatan permukaan articular
yang relative kasar, kelemahan otot atau bahkan
peradangan jaringan

 Kekakuan pada kapsul sendi dapat menyebabkan


kontraktur (tertariknya) sendi dan menyebabkan
terbatasnya gerakan. Penderita akan merasakan

1
gerakan sendi tidak licin yang disertai bunyi
gemeretak (krepitus). Sendi terasa lebih kaku setelah
istirahat. Perlahan-lahan sendi akan bertambah kaku

3. Pemeriksaan Fisik Inspeksi


 Hipertrofi tulang
 Varus deformitas dari keterlibatan kompartemen
medial
Palpasi
 Peningkatan suhu
 Efusi sendi
 Nyeri tekan sendi
ROM
 Penurunan fleksi sendi karena nyeri - Krepitasi
Stabilitas sendi
 Ketidak stabilan mediolateral
Neurologis
 Umumnya normal, dengan pengecualian penurunan
kekuatan otot terutama daerah kuadriseps, karena
penurunan aktifitas otot tersebut sebagai guarding
sekunder terhadap rasa nyeri

Keterbatasan fungsional :

 Kekakuan sendi dan nyeri selama weightbearing


mengarah langsung ke kesulitan berdiri lama,
transfer, berjalan, dan partisipasi dalam aktivitas fisik
atau program Latihan

 Keterlibatan kompartemen patellofemoral dapat


menyebabkan kesulitan naik tangga serta sensasi
buckling

2
 Dapat diperparah oleh factor-faktor sekunder seperti
depresi, kapasitas aerobic rendah dan kondisi kronis
lainnya.

4. Pemeriksaan Penunjang  Radiologi polos pada posisi weight bearing (berdiri)


anteroposterior, lateral dab tunnel view/ skyline view

 MRI dapat mengungkapkan perubahan yang


menunjukan adanya osteoarthritis namun tidak
diindikasikan dalam evaluasi awal pada usia lanjut
dengan nyeri lutut kronis

 Ultrasonografi musculoskeletal memiliki potensi


untuk mendeteksi erosi tulang, synovitis penyakit
tendon dan enthesopathy

 Hasil lab laboratorium umumnya normal, tetapi


analisis dapat dilakukan terutama untuk pasien lanjut
untuk menetapkan data dasar (misalnya konsentrasi
nitrogen urea darah, konsentrasi kreatinin, atau tes
fungsi hati sebelum penggunaan obat anti- inflamasi
atau acetaminophen) atau untuk menyingkirkan
kondisi lain seperti rheumatoid arthritis.

• Analisis cairan synovial tidak boleh dilakukan


kecuali diduga adanya artritis yang destruktif, kristal
atau septik.

5. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik


6. Diagnosis Kerja Osteoartritis genu dextra/ sinistra
7. Diagnosis Banding 1. Subluksasi patella

2. Penyakit Osgood-schlatter

3
3. Septic artritis

4. Bursitis pes anserinus

5. Trauma: sprain ligament

6. Robekan meniscus

7. Tumor

8. Rheumatoid artritis

9. Kista poplitea

10. Cedera ligamentum cruciatum posterior

8. Terapi Latihan yang dilakukan dapat berupa gerakan aerobik,


namun tetap menghindari aktivitas yang memberatkan
sendi. Latihan secara teratur dapat berguna dalam
menurunkan berat badan yang pada akhirnya membantu
perbaikan OA, mengingat obesitas merupakan salah satu
faktor risiko OA.
Pada fase akut:
- Protection, rest, ice, compression dan elevation
Rehabilitasi:
- Latihan penguatan statis atau dinamis dapat
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot,
sehingga memperbaiki atau mencegah kelainan
biomekanik dan kontribusinya terhadap disfungsi dan
degenerasi sendi
- Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS)
untuk meningkatkan ambang nyeri
- Tongkat atau walker dapat mengurangi beban
panggung atau lutut, sehingga mengurangi rasa sakit
dan mencegah jatuh

4
- Penggunaan knee brace pada osteoartritis lutut
unikompartemental untuk meningkatkan fungsi
- Pengurangan berat badan secara non farmakologik
dengan retriksi intake kalori dan lemak serta
peningkatan aktifitas fisik
- Latihan aerobik dapat mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan status fungsional serta kapasitas
pernafasan, meningkatkan toleransi aktifitas, ambang
rasa sakit dan dapat memiliki efek posistif pada
suasana hati dan motivasi untuk berpartisipasi dalam
kegiatan lainnya
9. Edukasi 1. Modifikasi gaya hidup (olahraga, penurunan berat
(Hospital Health badan, diet rendah kalori)
Promotion)
2. Segera control jika mengalami perburukan gejala
(nyeri berlebih hampir setiap hari dalam 1 bulan)

Ad vitam : dubia ad bonam


10. Prognosis Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens 1

12. Tingkat Rekomendasi A

13. Penelaah Kritis

14. Indikator Medis 80% pasien dengan osteoartirigenu dilakukan Latihan


penguatan otot diikuti dengan modalitas fisik (TENS)
15. Kepustakaan Panduan Pelayanan Klinis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. Jakarta: PB PERDOSRI. 2012

Anda mungkin juga menyukai