Anda di halaman 1dari 11

PENINGKATAN POTENSI DIRI TERHADAP PASSION YANG

DIMILIKI OLEH SEORANG WIRAUSAHA


Riky Prastio Utomo
NIM : 43120010130

Universitas Mercubuana, Manajemen S1 Kampus Warung Buncit

rikyprastio15@gmail.com

Abstract

As an entrepreneur, you should have your own potential. Self-potential is an ability, strength, both
unrealized and realized, which a person has, but has not yet been fully realized or used. So if service
with entrepreneurship means ability, which someone has in doing business or doing a business. An
entrepreneur also has his own passion in creating entrepreneurship. Passion in entrepreneurship can
be seen from the smallest business opportunity that you will get and generate from a business, such as
opportunities for cooperation, mutual help and so on. In entrepreneurship, we should follow the desired
passion because entrepreneurship according to that passion will make us more comfortable and
motivated to be more maximally successful, besides that, our hearts will be happier. Anyway, be happy
first. Success will follow. The key is, like what we do. The work we do happily will give birth to unlimited
energy. It will fuel our success. Passion can increase self-potential in an entrepreneur. The potential
that every human being has is different. Although for some aspects there are also those who have. All
of this potential will not be able to appear perfectly if it is not developed properly and in the right ways.

Keywords: Self Potential, Passion, Entrepreneurship

Abstrak

Sebagai seorang wirausaha sudah seharusnya memiliki potensi diri. Potensi diri merupakan
kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki
seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau
dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha. Seorang wirausaha juga memiliki passion sendiri dalam
menciptakan kewirausahaan. Passion dalam berwirausaha dapat dilihat dari sekecil apapun peluang
usaha yang akan dapatkan dan dihasilkan dari sebuah bisnis tersebut akan Anda ambil juga, seperti
adanya peluang kerja sama, saling membantu dan sebagainya. Dalam berwirausaha sebaiknya kita
ikutilah passion yang dikendaki karenaBerwirausaha sesuai passion itu akan membuat kita lebih
nyaman dan termotivasi sukses lebih maksimal, Selain itu, hati pun akan lebih bahagia. Pokoknya
bahagia dulu. Sukses pasti menyusul. Kuncinya itu, sukai apa yang kita lakukan. Pekerjaan yang kita
lakukan dengan bahagia akan melahirkan energi yang tidak terbatas. Itu akan menjadi bahan bakar kita
mencapai sukses. Passion dapat meningkatkan potensi diri dalam seorang berwirausaha. Potensi yang
dimiliki setiap manusia berbeda-beda. Meski untuk beberapa aspek ada juga yang memiliki kesamaan.
Semua potensi tersebut tidak akan bisa muncul dengan sempurna jika tidak dikembangkan dengan baik
dan cara-cara yang benar.

Kata Kunci : Potensi Diri, Passion, Wirausaha


I. PENDAHULUAN

Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki karakter kepribadian yang berbeda-beda. Setiap orang
menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua dilahirkan dengan ciri khas watak kita sendiri.
Setelah kita tahu siapa diri kita maka kita bisa mulai memahami jiwa kita, meningkatkan kepribadian
kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Dalam bahasa sehari-hari istilah kepribadian juga
berarti ciri-ciri watak seseorang individu khusus yang konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya
membuat individu tersebut memiliki identitas khususnya yang berbeda dengan individu lain. “Kenalilah
dirimu” demikian kata-kata dari Socrates, agar manusia berhasil di dunia. Tidak ada manusia yang
sempurna. Setiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua itu
akan lebih bermanfaat jika kita sanggup mengenalinya. Mengenali diri kita sendiri, itu berarti sama saja
dengan mengenal kepribadian diri kita sendiri. Kepribadian ini merupakan ciri khas yang selalu melekat
pada diri manusia.

Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang maka dapat di kembangkan menjadi potensi diri yang
baik. Kepribadian sesorang juga menentukan passion yang akan di milikinya. Passion dapat di
tingkatkan menjadi potensi diri yang berguna dalam membuat kewirausahaan. Khususnya untuk para
pengusaha yang ingin membuat usaha. Passion itu adalah suatu kegiatan(umumnya hobi atau
ketertarikan) yang dilakukan oleh seseorang dimana orang itu merasa tertarik, mempelajari dan
melakukan kegiatan tersebut meski tanpa imbalan. Contoh: anda adalah seorang pembaca buku. Suatu
saat anda tertarik untuk menulis, dan mengetahui, ternyata tidak mudah menulis sebuah artikel atau
cerita pendek yang hanya beberapa puluh kata, namun anda merasa tertantang dan ingin menghasilkan
karya tulis.

II. PEMBAHASAN
A. Potensi Diri

Potensi diri adalah kemampuan dasar manusia yang siap untuk direalisasikan menjadi suatu kekuatan
yang memiliki manfaat nyata dalam kehidupannya. Pengertian potensi diri menurut para ahli adalah
suatu bentuk keahlian, kepandaian, serta kekuatan seseorang baik itu yang terlihat atau yang tidak
terlihat dan belum digunakan secara maksimal. Ketika seorang calon mahasiswa/i akan mendaftar
kuliah, mereka pasti akan disuruh untuk mengambil sebuah jurusan. Kebanyakan para mahasiswa/i
tidak mengenali potensi dalam dirinya sehingga salah dalam memilih jurusan, hal ini mengakibatkan
kegiatan kuliah mereka terganggu.

Bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas
maupun tugas secara mudah dan sukses. Minat adalah usaha dan kemampuan untuk mempelajari serta
mencari sesuatu. Sedangkan sikap adalah hasil belajar dan prkatek yang merupakan hasil perpaduan
berbagai sifat dan kemampuan. Seseorang tidak akan mampu mengubah keadaan diri sendiri selama
tidak mengerti, tidak mengenali, dan tidak mencintai potensi dirinya sendiri. Untuk itu dibutuhkan
keberanian dan kemauan untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki sebagai langkah awal untuk
mengenali semua potensi yang ada.

Pada dasarnya, ada banyak sekali orang yang tidak mampu menemukan potensi dirinya, bahkan sekedar
hanya mengenalinya di dalam diri mereka. Hal ini tentu sangat merugikan, mengingat potensi diri akan
sangat membantu seseorang untuk bisa berkembang dengan maksimal dan mencapai banyak hal di
dalam kehidupannya. Sejauh mana diri anda mengenal diri anda sendiri? Untuk dapat mengenal siapa
diri anda, anda tidak perlu risau. Banyak di antara kita yang belum mengenali dirinya sendiri. Dalam
hal ini mereka seringkali membohongi dirinya sendiri dan bahkan tidak memperdulikan dirinya mau
kemana nantinya. Salah satu cara untuk dapat mencari jati diri sehingga kita bisa nyaman dengan diri
sendiri adalah dengan cara mencari pengalaman yang banyak seperti membaca buku, nonton film yang
menginspirasi, berkumpul dengan orang-orang (sahabat), jalan-jalan, dan lain sebagainya. Dengan
mengenal jenis-jenis kepribadian kita dapat mengetahui tipe kepribadian kita sendiri yang bermanfaat
untuk mengenali kekuatan dan kelemahan kita agar kita dapat menonjolkan segi positif dan
menyingkirkan segi negatif dari sifat-sifat atau kepribadian kita.

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain (Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A:126-127: 2008). Orang yang sukses adalah orang
yang mengenal kepribadiannya. Dengan demikian seseorang dapat mengembangkan citra diri positif
dan menghilangkan citra diri negatif.

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud,
yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi
kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha..

Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. Etos
kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. Kepribadian, yaitu
pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah,
emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:

1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan
maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor,
dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan
pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda
secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya
dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat,
atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati
bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang
motivator dan fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan
baik.
9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-
persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena potensi ini tidak akan
berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkanya.

B. Passion
Passion adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terpikir untuk
tidak melakukannya. Passion adalah segala macam keunikan, keistimewaan yang kita miliki dan
rasakan (Suhardono, 2012). Lebih lajut Rene Suhardono menjelaskan bahwa Passion tidak ada
kaitannya dengan kebiasaan ataupun keahlian kita, namun justru berhubungan dengan segala hal yang
menggugah minat pribadi. Apa pun itu, Passion bukan sesuatu yang merupakan keahlian kita, tetapi
sesuatu yang paling kita minati dan nikmati. Passion adalah sesuatu yang sangat ingin kita lakukan
dengan sepenuhnya. Passion adalah kekuatan kita. Passion (hasrat) berhubungan dengan segala hal yang
menggugah minat Pribadi seseorang. Hasrat (passion) ini tidak ada kaitannya dengan kebiasaan ataupun
keahlian seseorang. Namun hasrat ini merupakan sesuatu yang paling kita minati dan nikmati, karena
dilakukan dengan sepenuh hati. Passion adalah bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan
Bahan Ajar hasrat diri dan gairah. Passion adalah orientasi pada sesuatu yang didasari kecintaan.
Kecintaan inilah yang mendorong kita untuk berprestasi dan berkarya sampai akhirnya menimbulkan
kepuasan diri. Sebagian orang mengartikan passion hanya kenikmatan saja. Padahal sesuatu yang kita
lakukan itu tidak ada artinya apabila tidak bermakna. Termasuk dalam hal pekerjaan. Bicara masalah
passion berarti bicara masalah perjalanan hidup. Passion dapat membuat hidup kita menyenangkan.
Dengan passion diri kita seakan-akan tergerakkan terhadap hal-hal yang kita sukai.

Passion didefinisikan sebagai kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
ia suka atau dianggap penting untuk dilakukan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, passion berarti
kondisi ketika motivasi kuat bertemu dengan emosi yang sama kuatnya.Beberapa orang menganggap
passion hanya bersifat jangka pendek, misalnya ketika Anda mengalami ketertarikan seksual pada orang
lain. Namun, ada pula orang yang menjadikan passion sebagai dorongan positif dalam kehidupan jangka
panjang yang kemudian akan membawanya pada kesuksesan.
Dalam ilmu psikologi, Professor J. Vallerand mengemukakan bahwa passion terbagi ke dalam dua tipe,
yakni passion harmoni dan passion obsesi. Keduanya berbeda dari segi efek yang dihasilkan pada
individu yang bersangkutan.
1. Passion harmoni
Passion harmoni adalah tipe passion yang positif. Pasalnya, seseorang melakukan sesuatu atas dasar
kesenangan, kecintaan, serta seirama dengan kecintaan Anda akan sesuatu, misalnya saat Anda
dapat menjadikan hobi sebagai sumber pendapatan.Dengan passion harmoni, Anda akan lebih
bahagia karena tidak ada konflik antara aktivitas dengan nilai-nilai pribadi yang Anda anut.
Efeknya, langkah yang Anda ambil lebih terorganisir, memiliki tujuan yang jelas, serta hasil
pekerjaan Anda akan lebih teratur dan bisa dievaluasi dengan kepala dingin.
2. Passion obsesi
Apa itu passion obsesi? Passion ini merupakan dorongan yang dijadikan sebagai landasan
beraktivitas adalah faktor eksternal, misalnya kewajiban untuk mendapatkan gaji tinggi demi
menafkahi keluarga.Dalam bentuk passion ini, Anda akan akan dipaksa untuk menjalani aktivitas
tersebut, sekalipun tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi. Efeknya, Anda akan seperti robot karena
tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol hasil akhir dan hasil tersebut mungkin tidak sesuai
dengan keinginan Anda.Penelitian menunjukkan bahwa orang yang cenderung memiliki passion
obsesi jarang bersikap lembut ketika dihadapkan pada masalah atau tantangan dalam hidupnya.
Orang seperti ini juga kerap ditandai dengan sikap intoleran terhadap hal-hal yang bertentangan
dengan passion obsesinya.

Manfaat hidup dengan passion


Memiliki passion, baik harmoni maupun obsesi, sangat penting untuk membuat Anda bersemangat
dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Vallerand bahkan menyebut bahwa passion adalah percikan yang
membuat kehidupan masih layak diperjuangkan.Dengan passion, Anda tidak akan mudah menyerah
serta akan mencari berbagai cara untuk mengatasi rintangan yang menghalangi passion Anda tersebut.
Inilah yang mendasari seseorang terus mau berkorban demi passion yang ia miliki, baik itu untuk
menyenangkan diri sendiri maupun demi menghidupi orang lain.Orang yang bekerja dengan passion
dan sukses biasanya memiliki jargon ‘jadikan passion Anda sebagai pekerjaan, maka Anda tidak perlu
bekerja selamanya’. Meski hal tersebut ada benarnya, namun banyak faktor yang berperan dalam karier
yang cemerlang, misalnya kerja keras.

C. Sifat Seorang Wirausaha


Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti
berikut:
1. Percaya Diri.
Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan Tugas dan Hasil.
Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.
3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan
4. Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran dan kritik yang membangun.
5. Keorisinilan.
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis
yang luas.
6. Berorientasi ke Masa Depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7. Jujur dan tekun.
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
8. Berjiwa besar

Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa
wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu
untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada karyawan baru
yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk
maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah
dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut.
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti
dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya.Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sifat sering
menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang
wirausahawan meraih keberhasilan.Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal
tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja
yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah
contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain.Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap
dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya.Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas
produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen,
dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan
memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan
mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran
dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran
mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang
tinggi.Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru
seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.Namun, gagasan-gagasan yang
baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah
mimpi.Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari
wirausahawan yang bersangkutan.Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar
laku di pasar.Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market
oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada
sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya
peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa
adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.Kemandirian merupakan sifat
mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan
berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya
karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan
bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-
masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang
dirintis

D. Tipe kepribadian dalam Kewirausahaan


Ada 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:
1.The Improver.
Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias
ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki
dunia.Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha.Mereka juga
memiliki intergritas dan etika yang tinggi.
Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap
karyawan dan pelanggan.
2. The Advisor.
Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para
pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja
untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan,
sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri.
Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.
3. The Superstar.
Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh kharisma dan energi tinggi dari Sang CEO
Superstar.Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan
personal brand mereka sendiri.
Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics.
4. The Artist.
Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang
tinggi.Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti ada
perusahaan periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan kita, walaupun
kritik dari mereka bersifat membangun.
5. The Visionary.
Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan
pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling
Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan.
Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada
realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita dengan melakukan tindakan nyata.
6. The Analyst.
Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada
penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian
teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah.
Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai orang lain.
7. The Fireball.
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan
optimisme.Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.
Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim kita dan bertingkah laku
terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita dengan rencana bisnis
8. The Hero.
Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui
segala macam tantangan.Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak
perusahaan besar.
Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk
mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi
sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan
mereka.
9. The Healer.
Jika kita adalah seorang ‘penyembuh’, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha
kita.Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari
dalam.Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita dalam menjalankan usaha,
Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu berharap. Gunakan skenario
perencanaan untuk persiapan datangnya masalah.
Dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam menjalankan sebuah usaha, kita bisa lebih terarah dalam
membangun bisnis . Tapi yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis
itu sendiri, termasuk bagaimana cara memasarkannya.

Kesimpulan

1. Potensi diri dalam kewirausahaan adalah kemampuan, kekuatan diri baik yang telah terwujud
maupun belum yang dimiliki setiap pribadi dalam hal melakukan suatu usaha.
2. Sifat bagi seorang wirausaha ada percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke masa depan, jujur dan tekun, dan berjiwa besar.
3. 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:The Improver, The Advisor, The Superstar, The Artist, The
Visionary , The Analyst, The Fireball, The Hero, The Healer.

Penutup

Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan yaitu intinya kenali diri sendiri, lingkungan,
bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan mengenal proses dan sistem yang
ditangani, apa yang dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan resiko, serta cara menanggulangi
risiko ini. Dengan kata lain, seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang cukup untuk dapat mengarahkan dirinya, memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha,
membuat perencanaan, masuk pasar dan beroperasi dalam (organisasi/ sendiri). Keterampilan tidak
hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang memadai guna mengembangkan dan
mempertajam keterampilan yang kita miliki. Untuk melakukan wirausaha, kita perlu mengadakan
penilaian terhadap diri. sendiri dan dari luar diri kita, yang akan menentukan keberhasilan dan
kegagalan usaha kita.
Daftar Pustaka
- https://post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/64615/mod_resource/content/2/Modul%202%20
-%20Mengenali%20Potensi%20Diri.pdf
- https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/672/jbptunikompp-gdl-aryodwipan-33574-8-unikom_a-
1.pdf
- http://hot-isu.blogspot.com/2012/11/potensi-diri-dalam-
kewirausahaan.html#:~:text=Potensi%20diri%20yang%20dimiliki%20dapat,usaha%20yang
%20dijalankan%20dapat%20meningkat.&text=Dalam%20berwirausaha%20potensi%20perl
u%20dimiliki,sangat%20berperan%20penting%20dalam%20berwirausaha.
- https://www.researchgate.net/publication/313413440_PENTINGNYA_PENILAIAN_POTENS
I_DIRI_WIRAUSAHA_SEBAGAI_PONDASI_UNTUK_MENSUKSESKAN_PROGRAM_MA
HASISWA_WIRAUSAHA_PMW

Anda mungkin juga menyukai