Anda di halaman 1dari 30

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Modul 2
Aspek Hukum dalam SKB.
Palupi Permata Rahmi, SP.,M.Si.
Listri Herlina, S.E., M.A.B
Dedi Gumilar, S.T., M.M

inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

A. PENGERTIAN ASPEK HUKUM

Untuk menilai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari
aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain.
Mengenal aspek mana yang harus dimulai tergantung dari kesiapan data
dan kesiapan dari para penilai. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk
meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen
yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai
dengan lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang
bersangkutan. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha
tersebut dijalankan, maka segala prosedur yang berkaitan dengan izin-izin
atau badan usaha yang akan dijalankan juga perlu dipersiapkan hal-hal
yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan
yang dipilih apakah Perseroan Terbatas (PT), firma, koperasi atau
yayasan.

Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti


keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-
izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung
kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan
berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain apabila ada
dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan menimbulkan
msalah di kemudian hari.

Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali usaha yang telah berjalan
pada akhirnya di kemudia hari menimbulkan masalah. Masalah-masalah
yang timbul kadang-kadang sangat vital, sehingga usaha yang semula kita
kita nyatakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal
ini disebabkan karena kurang teliti dalam penilaian di bidang hukum
sebelum usaha tersebut dijalankan.

1
inaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Sebagai contoh, jika badan hukum yang ternyata fiktif, artinya tidak sah
secara hukum, sehingga tidak layak disebut sebagai perusahaan yang
berbadan hukum. Atau pula dapat terjadi izin-izin yang dimiliki ternyata
palsu. Kemudian peliknya masalah tanah, dimana sering terjadi sengketa
yang berkepanjangan. Pada akhirnya akibat kurang teliti dalam penelitian
dokumen akan sangat merugikan pihak perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini
dilakukan secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber
informasi yang jelas sampai ke tangan yang memang berkompeten untuk
mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi
mereka yang hendak menyiapkan suatu proyek atau usaha maka perlu
dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan aspek hukum ini.

B. JENIS-JENIS BADAN HUKUM USAHA

Jenis badan hukum yang ada di Indonesia sangat beragam mulai dari
perusahaan perseorangan, firma sampai kepada bentuk koperasi. Masing-
masing badan hukum memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Kelebihan dan kelemahan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang
akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung jawab dan kewajiban
masing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan masing-masing
badan usaha. Sebagai contoh dalam hal tanggung jawab antara
perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan tentu berbeda
dengan Perseroan Terbatas (PT). Dalam perusahaan yang berbentuk
perusahaan perseorangan tanggung jawab pemilik modal tidak terbatas
jika perusahaan mengalami kebangkrutan, sedangkan dalam perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal
yang disetor ke perusahaan.

2
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia sebagai


berikut:

1. Perseorangan
2. Firma (Fa)
3. Perseroan Komanditer (CV)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Perusahaan Negara
6. Perusahaan Daerah
7. Yayasan
8. Koperasi

Penjelasan masing-masing badan usaha mulai dari pengertian, syarat


pendirian, modal, tujuan perusahaan, bidang usaha, dan lainnya, sebagai
berikut:

1. Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki


oleh perseorangan (hanya seorang). Untuk mendirikan perusahaan
perseorangan sangatlah sederhana dan tidak memerlukan
persyaratan khusus, sebagaimana bentuk badan hukum lainnya. Di
samping itu, pendirian perusahaan perseorangan tidak memerlukan
modal besar. Kelebihan perusahaan jenis ini di samping pendiriannya
mudah adalah tidak diperlukan organisasi besar, tetapi cukup dengan
organisasi dan manajemen yang sederhana. Pimpinan perusahaan
perseorangan biasanya pemilik usaha tersebut yang sekaligus
menjadi penanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan,
termasuk kewajiban terhadap pihak luar, misalnya dalam hal utang,
maka sepenuhnya tanggung jawab pemilik sampai kepada harta
pribadi.

3
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari


modal dari luar relative lebih sulit. Tujuan utama didirikan perusahaan
perseorangan adalah semata-mata hanya untuk mencari keuntungan.

2. Firma (Fa)

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Utnutk
mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan
kedua akta di bawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses
selanjutnya harus sampai di berita negara. Namun jika memilih akta di
bawah tangan proses ini tidak perlu terjadi, cukup melalui kesepakaan
pihak-pihak yang terlibat dalam firma.

Sama seperti halnya perusahaan perseorangan, tujuan firma


adalah untuk mencari keuntungan. Perolehan dana dari pihak luar
cukup memungkinkan dan relative lebih mudah jika dibandingkan
dengan perusahaan perseorangan.

3. Perseoran Komanditer (CV)

Perseroan komanditer, atau sering disingkat CV, merupakan


persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Dalam Perseroan
Komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh atas sekutu
lainnya. Kemudia ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai
pemberi modal. Tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

Perusahaan berbadan hukum CV dijalankan oleh seorang sekutu


aktif dan bertanggung jawab atas semua risiko atau kewajiban kepada
pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai kepada penggunaan
harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup untuk menutupi
kewajibannya.

4
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Tujuan pendirian CV adalah untuk memberikan peluang bagi


perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung
jawab terbatas.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang


paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha.
Penyebabnya adalah karena badan hukum jenis ini memiliki banyak
kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya.
Kelebihannya antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki,
kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal
yang disetor.

Pengertian PT menurut undang-undang adalah; “ Badan hukum


yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan usaha
dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta
peraturan pelaksanaannya.”

Dari pengertian di atas dapat kita kemukakan hal-hal penting yaitu:

- Bahwa Perseroan Terbatas merupakan suatu badan hukum


perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan.
- Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan atas dasar suatu
perjanjian antara pihak-pihak yang ikut terlibat di dalamnya.
- Pendirian Perseroan Terbatas didasarkan atas kegiatan atau
ada usaha tertentu yang akan dijalankan.
- Pendirian Perseroan Terbatas dengan modal yang terbagi
dalam bentuk saham.
- Perseroan Terbatas harus mematuhi persayatan yang telah
ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pemerintah
lainnya.

5
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Dalam praktiknya jenis Perseroan Terbatas terdiri dari:

1. Dilihat dari segi kepemilikan:


a. Perseroan Terbatas Biasa
Merupakan PT dimana para pendiri, pemegang saham, dan
pengurusnya adalah warga negara Indonesia dan Badan
Hukum Indonesia (dalam pengertian tidak ada modal asing)
b. Perseroan Terbatas Terbuka
Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman
modal dan dimungkinkan warga negara asing dan atau
badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham, dan
atau pengurus PT tersebut.
c. Perseroan Terbatas PERSERO
Merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan Terbatas jenis ini
sebagian besar pengaturannya tunduk pada ketentuan
tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya perusahaan
jenis ini kata persero ditulis di belakang nama perseroan
tersebut. Contoh: PT Telkom (Persero)

2. Dilihat dari segi status Perseroan Terbatas dibagi dalam:


a. Perseroan Tertutup
Perseroan Tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang
modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria
tertentu atau perseroan dan tidak melakukan penwaran
umum
b. Perseroan Terbuka
Perseroan Terbuka adalah perseroan yang modal dan
jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu
atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai

6
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar


modal. Pemberian nama PT jenis ini biasanya disertai
dengan singkatan “Tbk.” Di belakang nama PT tersebut.
Contoh PT Babel International Tbk.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Perseroan Terbatas


memiliki modal tertentu yang dipersyaratkan. Artinya, besarnya modal
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam praktinya modal
Perseroan Terbatas terdiri dari:

a. Modal dasar (Authorized Capital)


Merupakan modal yang pertama kali dan tertera dalam akta notaris
pada saat PT tersebut didirikan. Misalnya, PT Babel International
Tbk didirikan dengan modal dasar Rp 1.000.000.000,’ (satu milyar
rupiah) yang tentunya dalam bentuk saham
b. Modal Ditempatkan atau Dikeluarkan (Issued Capital)
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan para
pemegang saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari
modal dasar.
c. Modal setor (Paid-up Capital)
Merupakan modal yang harus sudah disetor oleh pemegang
saham yang jumlahnya sebesar 50% dari modal yang
ditempatkan.

Persyaratan untuk pendirian Perseroan Terbatas adalah harus


sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan melalui prosedur
yang berlaku. Tata cara mendirikan Perseroan Terbatas dan syarat-
syarat yang harus dipenuhi untuk pendirian tersebut sebagai berikut:

- PT didirikan sekurang-kurangnya oleh dua orang


- Pendirian PT dituangkan dalam akta notaris
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia

7
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

- Mencantumkan perkataan “PT” dalam akta notaris


- Disahkan oleh menteri kehakiman
- Didaftarkan berdasarkan Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan
- Diumumkan dalam berita negara
- Memiliki modal dasar sekurang-kurangnya Rp 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah)
- Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima
persen) dari modal dasar
- Menyetor modal setor 50% (lima puluh persen) dari modal
ditempatkan pada saat perusahaan didirikan.

Demikian pula bagi Perseroan Terbatas yang mengalami


perubahan dipersyaratkan untuk: mencantumkan nama, maksud, dan
tujuan kegiatan perseroan, perpanjangan jangka waktu perseroan,
peningkatan dan penurunan modal, serta perubahan status perseroan
terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya.

Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas hal-hal


yang perlu diteliti adalah keabsahan dari Perseroan Terbatas tersebut.
Pendirian suatu PT haruslah dibuatkan akta notaris, kemudian
didaftarkan di pengadilan negeri untuk memperoleh pengesahan dan
akan diberitakan dalam lembaran negara.

Dalam akta pendirian juga dicantumkan nama-nama pendiri,


komisaris, direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan.
Tugas peneliti adalah mengecek langsung ke pihak-pihak yang
berwenang mengeluarkan dokumen atau ke departemen teknis untuk
menilai keabsahan Persreroan Terbatas tersebut.

Hal-hal yang perlu diteliti khususnya yang berkaitan dengan


keabsahan perseroan terbatas sebagai berikut: Akta notaris,

8
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Persetujuan menteri kehakiman, Pendaftaran di pengadilan setempat,


Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)

5. Perusahaan Negara

Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan


berdasarkan undang-undang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas
kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham.
Perusahaan negara dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang
diangkat oleh pemerintah. Perusahaan negara dibagi ke dalam
beberapa jenis antara lain, perusahaan jawatan (Perjan), perusahaan
umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).

Perusahaan jawatan (Perjan) merupakan perusahaan megara


yang didirikan untuk pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat
dengan tetap memegang teguh pada efisiensi, efektivitas, dan
ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang berada pada
suatu departemen. Modal diperoleh dari negara yang dimasukkan
dalam anggaran belanja departemen yang membawahinya. Pegawai
perusahaan Perjan merupakan pegawai negeri.

Perusahaan umum (Perum) adalah perusahaan yang melayani


kepentingan umum. Berbeda dengan Perjan, Perum didirikan dengan
tujuan untuk mencari keuntungan. Modal Perum berasal dari
pemerintah atau pihak lain. Pegawainya adalah pegawai perusahaan
negara yang diatur tersendiri.

Perusahaan Perseroan (persero) merupakan perusahaan negara


yang didirikan dengan maksud untuk mencari keuntungan. Bentuk
badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Modal
diperoleh seluruh atau sebagian dari negara. Dengan demikian,
dimungkinkan patungan antara swasta dan negara. Peranan

9
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

pemerintah adalah sebagai pemegang hak suara terbesar sesuai


dengan mayoritas saham yang dipegangnya.

6. Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan


suatu peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar
milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan
lain dengan atau berdasarkan undang-undang.

Tujuan didirikan untuk perusahaan daerah untuk turut serta


melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat
oleh kepala daerah.

7. Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk


mencari keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan
sosial. Modal berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan
lainnya. Yayasan memiliki pengurus dan harta milik pengurus
dipisahkan dari harta yayasan.

8. Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1995, koperasi adalah


badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkanasas
kekeluargaan.

Pendirian koperasi melalui akta pendirian setelah memperoleh


pengesahan pemerintah dan diumumkan dalam berita negara. Untuk

10
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

mendirikan koperasi dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang


yang masing-masing memenuhi tiga syarat, yaitu:

1. Mampu melaksanakan tindakan hukum.


2. Menerima landasan idiil, asa, dan sendi dasar koperasi.
3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai
anggota koperasi.

Dalam praktiknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:

1. Koperasi produksi.
2. Koperasi konsumsi.
3. Koperasi jasa.
4. Koperasi serbaguna usaha.
5. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.

Koperasi dikelola oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota


dan pembagian hasil usaha berdasarkan jasa/partisipasi masing-
masing anggota. Prinsip koperasi adalah anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.


Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, atau hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi
lainnya dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya atau
melalui penerbitan obligasi serta surat utang lainnya.

Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan


potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.

11
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

C. JENIS-JENIS IZIN USAHA

Kegiatan usaha di mana pun selalu memerlukan berbagai dokumen


penunjang usaha beserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan
kegiatannya. Dokumen dan izin-izin ini diperlukan bertujuan guna
melindungi kepentingan perusahaan itu sendiri dari berbagai hal.
Kemudian dokumen dan izin-izin ini juga diperlukan bagi instansi tertentu
sebagai data untuk melakukan berbagai pengawasan terhadap jalannya
kegiatan usaha tersebut dari berbegai penyimpangan yang mungkin
terjadi. Juga untuk memudahkan instansi tertentu untuk mengambil
tindakan tertentu, sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada pihak-
pihak tertentu pula apabila perusahaan melakukan penyimpangan. Oleh
karena itu, bagi pembuat studi kelayakan bisnis masalah izin-izin perlu
segera diurus sebelum usaha dijalankan.

Dalam praktiknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin dan jenis-jenis


izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun
izin yang dimaksud adalah:

1. Tanda daftar perusahaan (TDP).


2. Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
3. Izin-izin usaha.
4. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki.

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik


usaha dan yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis
bidang usaha perusahaan tersebut. Izin-izin tersebut antara lain:

a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP).


b. Surat izin usaha industri (SIUI).
c. Izin usaha tambang.
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata.
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit.

12
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

f. Izin usaha peternakan dan pertanian.


g. Izin domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berada.
h. Izin gangguan.
i. Izin mendirikan bangunan (IMB).
j. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja
asing.

Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya


adalah penlitian dokumen lainnya yaitu:

a. Bukti diri (KTP atau SIM).


b. Sertifikat tanah.
c. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB).
d. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

D. DOKUMEN YANG DITELITI

Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat tergantung dari jenis


usahanya. Yang terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang akan
menjadi pokok perhatian. Urutan prioritas menunjukkan bahwa dokumen
ini sangat penting bagi usaha yang akan diajukan nanti.

Secara umum, dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek


hukum ini sebagai berikut:

1. Bentuk Badan Usaha

Ada beberapa jenis bentuk badan hukum yang lazim di Indonesia,


misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV),
koperasi, yayasan, dan firma (Fa). Kebanyakan perusahaan yang akan
melakukan suatu investasi, biasanya merupakan perusahaan besar,
baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya. Oleh karena itu,

13
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

biasanya perusahaan yang banyak melakukan studi kelayakan


sebelum melakukan usahanya adalah perusahaan yang berbadan
hukum Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus sampai ke berita
negara.

2. Bukti Diri

Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh
kelurahan setempat yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk
(KTP).

3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Setiap perusahaan yang akan beroperasi di Indonesia, haruslah


membuat surat tanda daftar perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang
usahanya masing-masing. Dalam hal ini, yang perlu kita teliti adalah
ke departemen teknis yang mengeluarkan surat tanda daftar
perusahaan tersebut. Departemen teknis yang mengeluarkan TDP
adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Biasanya
pengurusan TDP adalah pada saat perusahaan mengurus akta
pendirian perusahaan tersebut.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti,
apakah sudah dimiliki atau belum. Jika sudah diteliti dapatlah kita
mengeceknya ke departemen teknis yang mengeluarkan nomor pokok
wajibb pajak (NPWP). Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan
dengan pengajuan akta notaris ke Departemen Kehakiman.
Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan
memberikan penghasilan kepada pemerintah.

5. Izin-izin Perusahaan

14
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan


jenis bidang usaha perusahaan tersebut. Penelitian keabsahan
dokumen izin-izin ini juga hendaknya dijalankan ke departemen teknis.
Izin-izin ini antara lain:

a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP), bagi usaha perusahaan


yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.
b. Surat izin usaha industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang
bergerak dalam bidang usaha industri dari Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.
c. Izin usaha tambang dari Departemen Pertambangan.
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen Pariwisata
Pos dan Telekomunikasi.
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan.
f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian.
g. Izin domisili di mana perusahaan/lokasi proyek berasal dari
Pemda.
h. Izin gangguan untuk usaha tertentu guna menghindari segala
kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.
i. Izin mendirikan bangunan (IMB), khusus untuk pendirian gedung
baru atau merehab pembangunan suatu gedung.
j. Izin tenaga kerja asing jika ada.

15
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

6. Keabsahan Dokumen Lainnya

Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah


pentingnya penelitian dokumen lainnya, yaitu:

a. Status hukum tanah

Keabsahannya sertifikat tanah sampai ke pihak yang berwenang


yang mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut
antara lain:

1. Jenis hak atas tanah:


- hak milik;
- hak guna bangunan;
- hak guna usaha;
- hak pakai; dan
- hak sewa.
2. Harga tanah sekarang dan prediksi di masa yang akan dating.
3. Nama dan alamat pemilik sebenarnya.
4. Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.
5. Rencana tata kota.
6. Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak, karena tanah
yang tidak dapat diperjualbelikan yaitu:
- tanah adat;
- tanah wakaf;
- tanah sengketa;
- tanah transmigrasi; dan
- tanah badan pemerintah.

16
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

b. Kendaraan bermotor

Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha


tersebut seperti usaha jasa angkutan, yaitu:

1. Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB).


2. Harga beli (faktur dan kuitansi).
3. Kondisi kendaraan.
4. Izin trayek, jika usaha transportasi.

c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

E. PENELITIAN LAPANGAN

Penelitian ke lapangan untuk mengecek kebnaran dari data-data atau


informasi yang kita butuhkan dan untuk menguji kebenaran dan keabsahan
dokumen dapat kita lakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Mendatangi sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-


surat atau dokumen-dokumen.
2. Mencari informasi dari laporan, koran, majalah, atau perpustakaan
yang memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.

Secara ringkas dokumen yang perlu dipersiapkan untuk aspek hukum


perusahaan serta yang menjadi bahan untuk penilaian studi kelayakan dari
segi aspek hukum dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

17
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Gambar 1. Dokumen yang Perlu Disiapkan dalam Aspek Hukum

F. LANGKAH-LANGKAH MENDIRIKAN BADAN USAHA


a. Langkah-langkah Mendirikan Perusahaan Perseorangan
1) Persiapan
- Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan
mendirikan perusahaan.
- Menentukan calon nama perusahaan.
- Menentukan tempat kedudukan perusahaan.
- Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari
perusahaan perseorangan tersebut

18
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

2) Pendaftaran ke notaris
Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, selanjutnya
adalah mendaftar ke notaris untuk mendapatkan akta notaris
tentang pendirian perusahaan perseorangan.

b. Langkah-langkah Mendirikan Persekutuan Komanditer (CV)


1) Persiapan
- Membuat kesepakatan antarpihak yang akan membentuk
Perserikatan Komanditer (CV)
- Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan
membentuk Perseriaktan Komanditer (CV)
- Menentukan calon nama yang akan digunkan oleh
Perserikatan Komanditer (CV)
- Menentukan tempat kedudukan Perserikatan Komanditer
(CV)
- Menentukan pihak yang akan bertindak selaku persero aktif
dan pihak yang akan bertindak selaku persero diam
- Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari
Perserikatan Komanditer (CV) tersebut

2) Pendaftaran ke notaris
Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, selanjutnya
adalah mendaftar ke notaris untuk mendapatkan akta notaris
tentang pendirian Peserikatan Komanditer (CV).

3) Untuk memperkokoh posisi Perserikatan Komanditer (CV)


sebaiknya Perserikatan (CV) yang telah didirikan dengan akta
notaris didaftarkan pada pengadilan negeri setempat.

19
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

c. Langkah-langkah Mendirikan Perseroan Terbatas (PT)


1) Pembuatan akta notaris
Akta pendirian Perseran Terbatas (PT) memuat anggaran dan
keterangan sebagai berikut:
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal, dan kewarganegaraan pendiri
- Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota
Direksi dan Komisaris yang kali pertama diangkat
- Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian
saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominasi atau nilai
yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan
disektor pada saat pendirian

2) Anggaran dasar
Anggaran dasar berisi:
- Nama dan tempat kedudukan perseroan
- Maksud dan tujuan serta kegiatan perseroan yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Jangka waktu berdirinya perseroan
- Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan
modal yang disetor
- Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada jumlah
saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada
setiap saham, dan nilai nominal setiap saham
- Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris
- Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
- Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian anggota direksi dan komisaris

20
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

- Tata cara pengguanaan laba dan pembagian deviden


- Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang
Perseroan Terbatas (UUPT)

3) Pengesahan Menteri Kehakima


Akta notaris yang telah dibuat harus mendapatkan pengesahan
Menteri Kehakiman untuk mendapatkan status sebagai badan
hukum.

4) Pendaftaran wajib
Akta Pendirian/ Anggaran Dasar PT disertai SK pengesahan dari
Menteri Kehakiman selanjutnya wajib didaftarkan dalam daftar
perusahaan paling lambat 30 hari setelah tanggal pengesahan
Perseroan Terbatas (PT) atau tanggal diterimanya pengesahan.

5) Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara (TBN)


Apabila pendaftaran dalam daftar perusahaan telah dilakukan,
direksi mengajukan pemohonan pengumuman perseroan di
dalam Tambahan Berita Negara (TBN) dalam waktu paling
lambat 30 hari, terhitung sejak pendaftaran tersebut.

d. Langkah-langkah Mendirikan Yayasan


1) Penyampaian dokumen-dokumen yang diperlukan, yang
meliputi:
2) Penandatanganan akta pendirian yayasan
3) Pengurusan surat keterangan domisili Yayasan
4) Pengurusan NPWP
5) Pengesahan yayasan menjadi badan hukum di Dep. Keh dan
HAM
6) Pengumuman dalam Berita Negara Republic Indonesia (BNRI)

21
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

e. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi


1) Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota
masyarakat yang menjadi pendirinya.
2) Pelaksnaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini
dituangkan dalam berita acara rapat pembentukan dan akta
pendirian yang memuat anggaran dasar koperasi.
3) Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, pejabat
Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dalam
wilayah domisili para pendiri dapat diminta hadir untuk membantu
kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk
seperlunya.
4) Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan
akta pendirian secara tertulis kepada pejabat.
5) Permohonan pengsahan akta pendirian kepada pejabat,
tergantung pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya
wilayah keanggotaan koperasi yang bersangkutan.
6) Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan
penolakan diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara
tertulis dalam waktu paling lambat 3 bulan setelah diterimanya
permintaan.
7) Pengesahan akta pendirian dalam jangka waktu paling lama 3
bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
8) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia (BNRI).

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu


usaha yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk perizinan:

1) Izin lokasi:
a) sertifikat (akte tanah),

22
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

b) bukti pembayaran PBB yang terakhir,


c) rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan.
2) Izin usaha:
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah
yang menyangkut izin usaha perdagangan, yaitu:
a) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau
pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk
melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan
dan jasa. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan,
firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN. Kewajiban
pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala kantor
wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau
kantor Departemen Perdagangan yang menerbitkan
SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan
perdagangan atau menutup perusahaan disertai dengan
pembelian SIUP.

b) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)


Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus
SITU, demi keamanan dan kelancaran usahanya. SITU
dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau
Kotamadya sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-
Undang Gangguan mewajibkannya.
Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha yang
bersangkutan wajib menaati syarat-syarat antara lain:
- Keamanan.
- Kesehatan.
- Ketertiban.

23
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

- Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari


sekitarnya dan menjaga keindahan lingkungan, serta
penghijauan).

3) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidakkena
pajak (PTKP), dan badan usaha wajib atau harus mendaftarkan
diri sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat
dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya
sebagai wajib pajak dan mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), akan dikenakan sanksi pidana sesuaidengan ketentuan
Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut:
"Barang siapa dengan sengaja tidakmendaftarkan dirinya atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP,
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara, dipidana
dengan pidana penjara selama- lamanya tiga tahun dan atau
denda setinggi-tingginya empat kalijumlah pajak yang terutang
atau yang kurang atau yang tidak dibayar."

4) NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar


Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang
wajib daftar perusahaan, maka perusahaan diwajibkan
mendaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor
Departemen Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register
Perusahaan) disebut juga TDP. NRP/TDP wajib dipasang di
tempat yang mudah dilihat oleh umum. Nomor NRP/TDP wajib

24
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

dicantumkan pada papan nama perusahaan dan dokumen-


dokumen yang dipergunakan dalam kegiatan usaha.

5) AMDAL (Analisis Mengenal Dampak Lingkungan)


AMDAL adalah suatu hasil studi yang dilakukan dengan
pendekatan ilmiah, dipandang dari beberapa sudut pandang ilmu
pengetahuan, yang merupakan dampak penting usaha atau
kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam suatu kesatuan hamparan ekosistem dan
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.

G. LEGALITAS PERUSAHAAN

Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur


yang terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau
mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat.
Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah menurut undang-undang
dan peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi atau dipayungi
dengan berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan
yang berkuasa saat itu.

Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah


satunya adalah keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam
suatu usaha, faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang
dimiliki. Dengan memiliki izin maka kegiatan usaha yang dijalankan tidak
disibukkan dengan isu-isu penertiban atau pembongkaran

1. Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan


Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha,
diantaranya yaitu:
- Nama Perusahaan

25
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

- Merek
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Izin Usaha Industri (IUI)
2. Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan
a) Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh
perusahaan untuk menjalankan usahanya yang melekat pada
bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh
masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan
dapat membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang
lain.

b) Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda
berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.

c) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan
diwajibkan memiliki Surat Izin Perusahaan Dagang (SIUP),yaitu
surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan secara sah, baik itu perusahaan kecil,perusahaan
menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali perusahaan
kecil perorangan. Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib
mengajukan Surat Permohonan Izin (SPI), yaitu daftar isian
yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan
kegiatan usaha, dan pengusaha juga wajib

26
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi. SIUP


dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung
jawab perusahaan. Bagi pemilik perusahaan yang berdomisili di
luar tempat kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk
penanggung jawab/ kuasa berdasarkan domisili yang dikuatkan
dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan.

d) Izin Usaha Industri (IUI)


Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada
pula perusahaan industri. Sama halnya dengan perusahaan
perdagangan, perusahaan industri pun juga harus memiliki
surat izin yaitu Surat Izin Industri (IUI). Setiap pendirian
perusahaan industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI.
Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip
yang diberikan kepada perusahaan industri untuk dapat
langsung melakukan persiapan dan usaha pembangunan,
pengadaan, pemasangan / instalasi peralatan dan lain-lain yang
diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan.
IUI berlaku untuk seterusnya selama perusahaan industri yang
bersangkutan berproduksi.

3. Manfaat Legalitas Perusahaan


Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas
perusahaan, amka akan diperoleh beberapa manfaat diantaranya:
a) Sarana perlindungan hukum
Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya
akan terhidar dari tindakan pembokaran atau penertiban dari
pihak berwajib, sehingga memberikan rasa amandan nyaman
akan keberlangsungan usahanya
b) Sarana Promosi

27
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara


tidak langsung pengusaha telah melakukan serangkaian
promosi.
c) Bukti kepatuhan terhadap hukum
Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa
pengusaha telah mematuhi aturan hukum yang berlaku, secara
tidak langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada
dirinya.
d) Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan
harus memiliki dokumen-dokumen hukum yang menyatakan
pelegalan perusahaan tersebut.Sehingga hal ini sangat penting
nantinya untuk sarana pengembangan usaha.
e) Mempermudah pengembangan usaha
Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup
besar untuk merealisasikannya. Dana yang dibutuhkan bisa
diperoleh dengan proses peminjaman kepada pihak bank, dan
dokumen-dokumen legalitas ini akan menjadi salah satu
persyaratan yang diajukan pihak bank.

28
ainaba.ac.id
Studi Kelayakan Bisnis
Modul 2

DAFTAR PUSTAKA

Utama:
Kasmir & Jakfar. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Kedua). Jakarta:
Kencana.
Komplementer:
Husnan, Suad & Suwarsono, Muhammad. (2014). Studi Kelayakan Proyek
(Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Umar, Husein. (2015). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi Ketiga). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/download/21591/14008

29
ainaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai