Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AZAS AZAS MANAJEMEN

Penjelasan Mengenai POAC

Disusun oleh: GitaDheaAdisti

Jurusan : Ilmu Komunikasi

NIM: 07031282126069
Kelas: B Indralaya
DosenPengampu: Dr. AbdulHakim,S.Sos.,M.Si
1. Perencanaan

1.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan menurut saya adalah salah satu fungsi dari manajemen yang dalam
halumum merupakan sebuah buah pikir mengenai tindakan – tindakan di masa
depandilakukan sebelum menghadapi atau melakukan sesuatu, yang dimana rencana -
rencanayang telah dibuat secara runtun tersebut digunakan sebagai pemandu atau
tolak ukuruntuk meraih pencapaian dan sebagai tujuan yang harus di realisasikan.
Perencanaandibuat oleh perencana ( planner ) dengan proses yang matang dan kompleks

menurut Harold Koontz dan Curil O Dunnei perencanaan adalah fungsi-fungsi manajeryang
berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur,
program-program dan alternatif yang ada. Menurut GR Terry perencanaanadalah
kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat
sertamenggunakan asumsi asumsi mengenai waktu yang akan datang dan
Jalanmenggambarkan dan merumuskan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yangdiinginkan. Menurut Daft (2006) perencanaan merupakan sesuatu yang diperlukan
untukmencapai tujuan dengan mengidentifikasi berbagai tujuan kinerja
organisasi,memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya dimasa mendatang.
Perencanaan yaitupemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang
harus dilakukan,kapan, bagaimana, dan oleh siapa, dan sedangkan menurut Bintoro
Tjokroaminoto dalamHusaini Usman (2008) menyebutkan, perencanaan adalah
proses mempersiapkankegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga
berpendapat bahwa perencanaanadalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang
akan dijalankan dalam rangkamencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana,

di mana, dan bagaimana caramelakukannya .

Dapat disimpulkan dari pengertian berbagai ahli bahwa perencanaan adalah sebagian
darifungsi manajemen dengan memilih dan menhubungkan fakta serta asumsi
asumsimengenai waktu yang akan datang secara sistematis yang dalam prosesnya
perlumemutuskan tugas, penggunaan sumber daya di masa mendatang apa yang
harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siap, yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuantertentu baik individu/organisasi/perusahaan.

1.2 Ruang Lingkup Perencanaan

Menurut Usman (2014: 81-85) ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh


dimensiwaktu, spasial, dan tingkatan teknis perencanaan. Ketiga dimensi ini saling
berinteraksidan masing - masing dimensi

1. Perencanaan Berdasarkan Dimensi Waktu

• Perencanaan Jangka Panjang (Long term planning) Perencanaan ini


meliputijangka waktu 10 tahun ke atas . Dalam perencanaan ini belum
ditampilkansasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih kepada
proyeksi atauperspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian
keadaan yangbersifat fundamental, seperti Propenas.

• Perencaaan jangka menengah (Medium term planning) Perencanaan


inimeliputi jangka waktu 3 sampai dengan 8 tahun. Perencanaan
jangkamenengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka
panjang.Walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum,
tetapisudah ditampilkan sasaran sasaran yang diproyeksikan secara
kuantitiatif,seperti Propeda. Di sekolah disebut Rencana Kerja Sekolah (RKS)

• Perencanaan jangka pendek (Short term planning) Jangka waktunya


kurangmaksimal satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan disebut
jugaperencanaan operasional tahunan, seperti proyek - proyek. contohnya
dilingkungan sekolah disebut Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).

2. Perencanaan Berdasarkan Dimensi Spasial

Perencanaan yang memiliki karakter terkait dengan ruang dan batas wilayah
yangdikenal dengan perencanaan nasional (berskala nasional), regional (berskala
daerahatau wilayah), perencanaan tata ruang dan tata tanah (pemanfaatan fungsi
kawasantertentu)

• Perencanaan Nasional

Perencanaan yang memiliki skala cukup besar yaitu dalam


lingkungannasional, di dasarkan pada konsensus dan komitmen seluruh rakyat
Indonesiayang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang
adil dan
makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional
dengantetap memerhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan

perencanaan pendidikan di Indonesia.

• Perencanaan Regional

Perencanaan yang dilakukan dengan menitikberatkan pada aspek lokasi


dimana kegiatan dilakukan atau menurut Chaprin, perencanaan
wilayah(Regional Planning) adalah upaya intervensi terhadap kekuatan-
kekuatanpasar yang dalam konteks pengembangan wilayah yang memiliki tiga
tujuanpokok yakni meminimalkan konflik kepentingan antar
sektor,meningkatkankemajuan sektoral dan membawa kemajuan bagi
masyarakat secarakeseluruhan. Contohnya Propeda dan perencanaan
pendidikan diprovinsi/kabupaten/kota.

• Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan


pemanfaatanfungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang,
baik secaraekologis, geografis, maupun demografis. Contoh: perencanaan
tata kota,perencanaan permukiman, perencanaan kawasan, perencanaan
daerahtransmigrasi, dan proyek-proyek.

3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

• Perencanaan Makro perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi


secarainternal dan eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi
berapapendapatan nasional yang akan ditingkatkan, berapa tingkat
konsumsi,investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor, pajak, bunga
bank, dansebagainya.

• Perencanaan Mikro perencanaan skala rinci dalam perencanaan tahunan,


yangmerupakan penjabaran rencana-rencana baik makro, sektoral, maupun
regional ke dalam susunan proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan
denganberbagai dokumen perencanaan dan penganggarannya. disusun
dan
disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah dibidang pendidikan. Perencanaan
mikro disebut juga pemetaan pendidikan. Faktor yang
mempengaruhiperencanaan mikro secara teknis antara lain; (1)
kebijakan/ketentuan/standar.(2) Geografis. (3) Demografi. (4) Infrastruktur.
Secara nonteknis antara lain;(1) aspirasi masyarakat terhadap pendidikan. (2)
Sosial ekonomi dan budayamasyarakat. (3) Politis. (4) Keamanan.
• Perencanaan Sektoral
Perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan sektor.
Yangdimaksud dengan sektor adalah kumpulan dari kegiatan-kegiatan
atauprogram yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta tujuannya.
Pembagianmenurut klasifikasi fungsional seperti sektor, dengan
maksud untukmempermudah perhitungan - perhitungan dalam
mencapai sasaranmakro. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan
perencanaan lainnya yangterutama bertumpu pada lokasi kegiatan.

• Perencanaan Kawasan

perencanaan yang memerhatikan keadaan lingkungan kawasan


tertentusebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
tertentu.Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat
perhatianadalah interaksi antardaerah. . Contohnya, perencanaan pendidikan
kawasanIndonesia Timur.

• Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek ialah perencanaan operasional yang


menyangkutoperasionalisasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka
mencapai sasaransektor dan tujuan pembangunan. Perencanaan proyek ialah
perencanaan yangmampu menjawab siabidibam. (siapa melakukan apa,
bilamana, dimana,bagaimana, dan mengapa) dengan baik. Contohnya
Perencanaan Proyek UnitSekolah Baru SMK

4. Perencanaan Berdasarkan Jenis Demensi

Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur


organisasi,misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut
disampaikan ketingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.

• Perencanaan dari bawah ke atas ( bottom-up planning)

dianggap sebagai pendekatan perencanaan yang seharusnya diikuti


karenadipandang lebih didasarkan pada kebutuhan nyata. Pandangan ini
timbulkarena perencanaan dari bawah ke atas ini dimulai prosesnya
denganmengenali kebutuhan di tingkat masyarakat yang secara langsung yang
terkait
dengan pelaksanaan dan mendapat dampak dari kegiatan pembangunan
yangdirencanakan.

• Perencanaan dari atas ke bawah (top-down planning)

perencanaan yang menerapkan cara penjabaran rencana induk ke


dalamrencana rinci. Rencana rinci yang berada di "bawah" adalah
penjabaranrencana induk yang berada di "atas". Pendekatan perencanaan
sektoralacapkali ditunjuk sebagai pendekatan perencanaan dari atas ke bawah,
karenatarget yang ditentukan secara nasional dijabarkan ke dalam rencana
kegiatandi berbagai daerah di seluruh Indonesia yang mengacu kepada
pencapaiantarget nasional tersebut. Pada tahap awal pembangunan,
pendekatanperencanaan ini lebih dominan, terutama karena masih serba
terbatasnyasumber daya pembangunan yang tersedia.

• Perencanaan menyerong kesamping (Diagonal Planning)

Perencanaan ini dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat


yangberada di level bawah di luar struktur organisasinya. Missal :
DepdiknasJakarta dan Bappeda Provinsi membuat perencanaan pendidikan
sektoral didaerah. Perencanaan ini disebut juga perencanaan sektoral.

• Perencanaan Mendatar (Horizontal Planning)

Biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas sektoral oleh


pejabatselevel. misalnya perencanaan peningkatan sumber daya manusia
melibatkanpejabat Departemen Pendidikan, Departemen Agama, Departemen
TenagaKerja dan Transmigrasi, Departemen Kesehatan, dan Departemen
Sosial.

• Perencanaan Menggelinding (Rolling Planning)

Perencanaan menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang


dalambentuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.Perencanaan jangka pendek dinlai setiap tahun pencapai kinerjanya,
kemudiandilanjutkan tahun berikutnya sehingga perencanaan jangka menengah
tercapai,demikian seterusnya. Perencanaan ini menghasilkan Rencana
Tahunan danRencana Strategi

1.3 Praktik Perencanaan

Praktik secara langsung yang saya pernah ikuti yaitu adalah organisasi osis
ataukepanjangannya yaitu Organisasi Siswa Intra sekolah yang merupakan
organisasiyang meberikan wadah perkumpulan bagi siswa siswi dapat dimulai
dari jenjangSMP dan SMA untuk mencapai suatu tujuan Organisasi, yang dimana
masa jabatan
para pengurus osis berlaku selama 1 tahun dan dipilih melalui berbagai seleksi
daripihak sekolah, juga tiap masing - masing anggota telah di berikan tugas
sesuaidengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki

Dalam Praktiknya organisasi osis tentunya memiliki progam – program kerja


yangharus diajalankan selama masa jabatnya, sebelum memulai dan
melaksanankanprogam kerja tersebut layaknya diperlukan sebuah perencanaan agar
acara ataukegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Contoh salah satu program kerjanya yaitu memperingati hari ulang tahun
sekolahdalam proses perencanaan sebelumnya dilakukan diskusi antar anggota.
Denganmenggunakan perencanaan sekali pakai atau jangka pendek dan dituangkan
dalamproposal kegiatan.

Perencanaan Program Kerja OSIS Memperingati HUT Sekolah, yang pertama


yaitukami menentukan tujuan kegiatan untuk mempererat hubungan antar warga
sekolahdengan mengikuti serangkaian lomba yang dilaksanankan dalam rangka
HUTSekolah yang dimana sasaran dalam acara tersebut yaitu seluruh siswa kelas
7,8,9
SMP Negeri 19 Palembang, dilanjutkan dengan rangkaian acara yang kami buat
itudimulai sekitar jam delapan pagi dan selesai pukul satu siang, kegiatan
awaldidahului dengan kata sambutan dari Kepala Sekolah, pemotongan
tumpeng,pembacaan doa, foto bersama, lalu memulai lomba lomba yang telah
disiapkan yaitulomba cipta puisi, vokal grup, dan menggamabar wajah guru, dan
diakhiri denganpenutupan dan pembacaan pemenang lomba, menyiapkan
anggran biaya yangdiperlukan diperoleh dari pihak sekolah dan kas osis,
peralatan yang digunakandisiapkan seminggu sebelum acara dimulai dan juga
menyiapkan alat antisipasi untukkejadian yang tak terduga sehingga ketika kegiatan
berjalan dengan lancar.

2 . Pengorganisasian/Penggerakkan/Implementasi (organizing)

2.1 Pengertian Pengorganisasian


Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen ke dua yang langkah untuk
merancangstruktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam
kegiatan,menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh
pimpinankepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif
James A.F. Stoner, mengartikan pengorganisasian sebagai suatu cara
pengaturanpekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi
sehingga tujuanorganisasi dapat dicapai secara efisien. Menurut
AllenOrganisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan
kerja,mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan
menetapkanhubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang
bekerjasamasecara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan. T. Hani
handoko(1999): sesuatuyang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi
tugas-tugas yang sangatterspesialisasikan

Yang dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah suatu pengaturan yang


salingdengan mengelompokkan dan membagikan wewenang maupun yang harus diisi
sebagaimaksud membentuk hubungan menjadi satu kesatuan dalam kerja sama yang efektif
danefesien.

2.2 Ruang Lingkup Pengorganisasian


Pengorganisasian bermanfaat untuk hal-hal berikut :
1. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan organisasi.
2. Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
3. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam
rangkamencapai tujuan.

Sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen dimensi: kompleksitas,


formalisasi,dan sentralisasi (Robbins, 1994:6).
• Kompleksitas
merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada di dalam sebuah
organisasi.Diferensiasi tersebut ada tiga yaitu diferensiasi horisontal
(membahasperbedaan fungsi-fungsi yang ada di organisasi), diferensiasi
vertikal(membahastingkat hierarki dalam organisasi), dan diferensiasi
spasial(penyebaran lokasi atautempat dari suatu organisasi)
• Formalisasi
StepenP.Robbins dalam Kusdi (2009:173), untuk dapat
menstandarisasikanperilaku para pegawai. Teknik-teknik yang
digunakan dalammenstandarisasikan adalah
1. Proses Seleksi (Selection)
Dimana dalam sebuah organisasi pemilihan anggotanya itu
bukandiambil secara acak namun melalui bergabai seleksi yang
telahditetapkan oleh sebuah perusahaan ataupun organisasi
untukmenyaring mereka yang layak dan mampu dalam tugasnya.
2. Persyaratan Jabatan (role requirement)
Para individu di dalam organisasi mempunyai jabatan.Setiap
pekerjaanmembawa serta harapan mengenai bagaimana si pemegang
jabatanseharusnya berperilaku.
3. Peraturan, Prosedur, dan Kebijakan (rules, procedures, and
policies)Aturan adalah pernyataan yang ditujukan kepada seorang
karyawantentang apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan.
Proseduradalah Langkah-langkah terkait secara berurutan dan
merupakanserangkaian langkah yang dilakukan seorang
karyawan dalammelakukan suatu tugas. Kebijakan adalah pedoman
yang menciptakanhambatan bagi pengambilan keputusan karyawan.
4. Proses pelatihan (training)
Yaitu Proses yang dilakukan oleh para anggota sebelum benar
benarterjun kedalam pekerjaan sebegai bentuk pengajaran dan pelatihan
agardapat menguasai pekerjaan yang telah ditugaskan kepada
merekasehingga dapat mengurangi kesalahan dalam bertugas
5. Ritual (rituals) Ritual atau upacara adalah semacam status tertentu.
Formalisasi melalui teknik ini biasanya dilakukan untuk jabatan-
jabatan strategis dan memiliki dampak jangka panjang
padaperusahaan.
• Sentralisasi

merujuk kepada tingkat di mana pengambilan keputusan


dikonsentrasikanpada suatu titik tunggal dalam organisasi. jenjang kepada
siapa kekuasaanformal untuk membuat pilihan-pilihan secara leluasa
dikonsentrasikanpada seorang individu, unit, atau tingkatan (biasanya
berada tinggi padaorganisasi), dengan demikian mengizinkan para
pegawai (biasanya padatingkat rendah dalam organisasi) untuk member
masukan yang minimal kedalam pekerjaan mereka (Robbins, 1994 :118)

Unsur – Unsur Pengorganisasian


• Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata
lembagaansering disebut dengan istilah pegawai atau personnel.
• Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan
suatuperbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuanbersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang
menuruttingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator,
manajer, danpekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi(man power) organisasi.
• Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai.
Tujuanmenggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang
diharapkan.Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
• Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat yaitu
peralatanatau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung, bangunan,
kantor).
• Lingkungan (Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan
sosial,budaya, ekonomi, dan teknologi
2.3 Praktek Pengorganisasian
Contohnya yang dapat dilanjutkan dari contoh organisasi osis yang
telahdisampaikan di perencanaan, di organisasi osis tentunya memiliki
pembagiankerja sehingga suatu kegiatan yang dilaksanakan dapat bekerja secara
efesien danefektif. Dan anggota osis ini dipilih berdasarkan seleksi tes
tertulis danwawancara lalu balik diserahkan kepada pembina osis untuk yang
diterima atautidaknya

• Struktur organisasi yang ada dalam osis itu terdiri dari yang paling itu adalah
KepalaSekolah yang bertugas sebagai ketua seluruh kepengurusan osis, terdapat Pembina
osisyang bertugas untuk membimbing, bertanggung jawab atas semua kegiatan
yangdilaksanakan, Mengesahkan dan melantik anggota OSIS. Mengerahkan
keanggotaanperwakilan kelas. Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan
program kerjaOSIS. Menghadiri dan mengawasi rapat OSIS. Mengevaluasi kinerja
OSIS. Lalu daripihak siswa yang berpatisipasi yaitu teridiri dari ketua osis yang
bertugas memimpinorganisasi dengan baik. menetapkan kebijakan dan menyusun
program kerja.mengoordinasi seluruh anggota kepengurusan. memimpin rapat.
mengevaluasi kinerjaseluruh anggota kepengurusan. ada ketua tentunya ada wakil
ketua osis yang bertugasmembantu dan bekerja sama dengan ketua osis, mengantikan
ketua ketika sedangberhalangan, Sekertaris yang bertugas menyiapkan agenda, evaluasi
kegiatan, hasil rapat,dan laporan. Bendahara mengetahui pemasukan dan pengeluaran
uang. mengaturinventaris dan perbendaharaan. membuat kuitansi untuk tiap transaksi.
Ketua SeksiBidang, Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
bidangnyamasing-masing. melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan. memimpin
rapat seksi.menetapkan kebijakan dalam lingkup seksinya.
3 . Penggerakan/Pengarahan (Actualting)

3.1 Pengertian Penggeraka/ Pengarahan ( Actuating )


Penggerakan/Pengarahan adalah suatu dorongan atau motivasi yang dilakukan
olehseorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar mengikuti apa yang ia
lakukandengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif
dan padatempatnya demi kepentingan organisasi/perusahaan.

Hersey dan Blanchard mengemukakan bahwa actuating atau motivating adalah


kegiatanuntuk menumbuhkan situasi yang secara langsung dapat mengarahkan
dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuanyang telah ditentukan, (Sudjana, 1992: 115). Sedangkan menurut
George R. Terrymengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggotakelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapaisasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena paraanggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

3.2 Ruang Lingkup Penggerakan/Pengarahan


Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga
timbulkesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
Tindakan inijuga disebut motivating.
b. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakanini
juga disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti:
pengambilankeputusan, mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf,
memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok dan memperbaiki sikap,
pengetahuanmaupun ketrampilan staf.
c. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan
memberikanpetunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran atau
instruksi
kepada staf dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas agar
terlaksanadengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.
Teknik Teknik Penggerakan/Pengarahan :
1. Commanding
commanding adalah memberi perintah. berarti mengatur dan membuat staf
untukmelakukan pekerjaan.Dalam memberi perintah seorang atasan tidak
bisaseenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah-langkah dan resiko dari
setiaplangkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah
akanmemberi pengaruh bagi organisasi
2 . Directing
dapat berarti membimbing atau memberi petunjuk atau pengarahan,
memberikandan menjelaskan perintah;Memberikan petunjuk melaksanakan
suatukegiatan;memberikan kesempatan meningkatkan
pengetahuan,keterampilan/kecakapan, dan keahlian agar lebih efektif dalam
melaksanakanberbagai kegiatan organisasi;memberikan kesempatan ikut serta
menyumbangkantenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan
inisiatif dankreativitas masing-masing.
3. Communicating Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan
dalamgagasan atau informasi seseorang ke orang lain.communicating adalah
suatuproses di mana ide-ide ditransmisikan atau disalurkan ke yang lain dengan
tujuanuntuk mencapai efektivitas kegiatan.
4. Stimulating adalah memberi stimulus atau rangsang. Berarti merangsang
danmempengaruhi anggota untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dankemauan yang baik.
5. coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha
individuyang berhubungan dengan jumlah, waktu, dan tujuan mereka, sehingga
dapatdiambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan

3.3 Praktek Penggerkan/ Pengarahan


Melanjutkan contoh pada organisasi osis yang pernah saya ikuti contoh
penggerakandalam organisasi osis dilakukan oleh pembina melalui ketua osis mereka
menjelaskan
apa yang ingin disampaikan pembina dan memotivasi anggota dengan kata kata
yangtegas dan membangun. terkait pelaksanaan HUT sekolah agar dapat berjalan
denganlancar, menghargai apabila ada pendapat anggota saat berdiskusi mengenai
berbagairangkaian kegiatan yang akan dilaksanankan dan selalu mengawasi dari awal
acarahingga akhir agara kegiatan dapat berlangsung sesuai tujuan

4 . Pemgawasan dan Pengendalian


4.1 Pengertian Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dalam manajemen merupakan fungsi terakhir yang dimana
setelahmelakukan berbagai proses manajemen untuk menjaga prosesnya
tetapberlangsung dengan baik dibutuhkan pengawasan dan pengendalian agar
untukmempertimbangkan masalah masalah yang dapat berpotensi
mengganggujalannya suatu kegiatan atau proses.

Menurut Moekizat dalam Satriadi (2015, p.289) pengawasan adalah hal


yangdilakukan, artinya hasil pekerjaan, menilai hasil pekerjaan tersebut, dan
apabilaperlu mengadakan tindakan-tindakan perbaikan sehingga hasil pekerjaan
sesuaidengan rencana. Sedangkan Sondang Siagian Atmodiwiryo dalam Satriadi
(2016,p.290) pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh
kegiatanorganisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakanberjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

4.2 Ruang Lingkup Pengawasan dan Pengendalian


Handoko dalam Satriadi (2016, p.290) mengatakan terdapat 5
dimensipengawasan yaitu :
1. Penetapan standar hasil yang diinginkan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan pelaksanaan standar dan analisa penyimpangan
5. Pengambilan tindakan korektif bila diperlukan
Sedangkan Robbins and Coulter terdiri dari empat dimensi yaitu :
1. Menetapkan standar (Standards) yakni penetapan patokan (target) atau
hasilyang diinginkan, untuk dapat dilakukan sebagai perbandingan hasil
ketikaberlangsungnya kegiatan organisasi.
2. Pengukuran (Measurement) yakni proses yang berulang-ulang dilakukan
danterus menerus dan benar, baik intensitasnya dalam bentuk pengukuran
harian,mingguan, atau bulanan sehingga tampak yang diukur antara mutu dan
jumlahhasil.
3. Membandingkan (Compare) adalah membandingkan hasil yang dicapai
dengantarget atau standar yang telah ditetapkan, mungkin kinerja lebih tinggi atau
lebihrendah atau sama dengan standar.
4. Melakukan tindakan (Action) adalah keputusan mengambil
tindakankoreksikoreksi atau perbaikan. Bilamana telah terjadi penyimpangan
(deviasi)antara standar dengan realisasi perlu melakukan tindakan follow-up
berupamengoreksi penyimpangan yang terjadi

Syarat-Syarat Pengawasan yang Efektif Syarat-syarat pengawasan


dikemukakanoleh Simbolon dalam Fitrianingrum (2015, p.1646) yaitu :
1. Pengawasan harus dihubungkan dengan rencana dan kedudukan
seseorangSemua sistem dan teknik pengawasan harus menggambarkan
/menyesuaikanrencana sebagai pedoman.
2. Pengawasan harus dihubungkan dengan individu pimpinan dan
pribadinyaSistem pengawasan dan informasi dimaksudkan untuk membantu
individumanajer pengawasan dan harus dikaitkan dengan pribadi individu
untukmemperoleh informasinya.
3. Pengawasan harus menunjukkan penyimpanganenyimpangan pada hal-hal
yangpenting Salah satu usaha yang sangat penting untuk mengaitkan pengawasan
bagikeperluan efisiensi dan efetivitas ialah untuk meyakinkan bahwa
merekabermaksud untuk menunjukkan penyimpangan.
4. Pengawasan harus objektif Pengawasan yang objektif ialah pengawasan
yangberdasarkan atas ukuran-ukuran atau standar yang objektif yang telah
ditentukan
sebelumnya. Standar objektif dapat bersifat kuantitatif (dapat dihitung) dan
dapatbersifat kualitatif (sukar dihitung).

4.3 Praktek Pengawasan dan Pengendalian


Contoh dalam pengawasan seperti dalam acara kegiatan HUT
sekolahsebelumnnya dalam organisasi osis pengawasan dilakukan oleh
ketua danwakil serta tentunya pembina, Dalam upaya untuk mencapai
tujuannya,sebuah organisasi tentunya harus selalu memastikan
apakahpengimplementasian rencananya sudah berjalan sebagaimana
mestinya atautidak. Seorang ketua dan wakil dalam organisasi osis yang saya
ikut itu selalumengawasi dengan mengecek dan bertanya tentang kelancaran
acara ke setiapketua seksi seksi, dan juga menetapkan bagaimana kegiatan
tersebut aopakahsudah sesuai dengan yang di koordinasikan sejak awal,
agar kegiatan dapatberjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Daftar Pustaka

1. H. Malayu SP Hasibuan, Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011), h. 91
2. Sutadji, H., SP, D., & Fi, S. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=UUQ6DAAAQBAJ&lpg=PR4&ots=fS85OiyuXR
&dq=pengertian%20perencanaan%20menurut%20para%20ahli&lr&hl=id&pg=PR4#v
=onepage&q=pengertian%20perencanaan%20menurut%20para%20ahli&f=false
3. Suib. Masluyah, Sukmawati. (2015). Organisasi dan Manajemen Perubahan. Universitas
Tanjungpura Pontianak. Program Magister (S2)
https://www.academia.edu/12509755/Pengorganisasian_Organizing_ diakses pada 5
november pukul 03.00
4. Gamahendra, F & Djamur, H. dkk. (2014). Pengaruh Struktur Organisasi (Studi Pada
Persep Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 7, 3-4. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id diakses pada 5
November pukul 08.15
5. http://repo.darmajaya.ac.id/271/3/BAB%20II.pdf
6. "Perencanaan Menurut Dimensi Pendekatan dan Koordinasi". 21 November 2008. 10:25
am https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/dokumen-perencanaan-
dan-pelaksanaan/perencanaan-menurut-dimensi-pendekatan-dan-koordinasi/
7. "Perencanaan Menurut Proses/Hirarki Penyusunan" 21 November. 2008 10:26
https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/dokumen-perencanaan-dan-
pelaksanaan/perencanaan-menurut-proseshirarki-penyusunan/
8. Taufiqurokhman (2008), Modul : KONSEP DAN KAJIAN ILMU PERENCANAAN
http://fisip.moestopo.ac.id/storage/Buku/buku-04-taufiquokhman-konsep-dan-kajian-
ilmu-perencanaan-belum-isbn.pdf

Anda mungkin juga menyukai