Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA PENGUASAAN ILMU TAJWID SEJAK DINI SEBAGAI

DASAR KEMAMPUAN DALAM MEMBACA AL QUR’AN

Gita Dhea Adisti


Universitas Sriwijaya
Jurusan Ilmu Komunikasi Indralaya B
NIM : 07031282126069
Email : gitadhea03@gmail.com

Abstrac.

Reading and understanding the Qur'an is an important aspect that is required of every individual
Muslim as a form of piety and piety to Allah SWT. In reading the holy book of the Qur'an, of course
there will be difficulties where, there are laws that regulate every competition or what is often
called Tajweed. For this reason, the importance of learning about tajwid needs to start as early as
possible so that the absorption and understanding process can be carried out optimally so that it
continues to be a provision when they are adults. As there are two factors that influence the
learning process of children, namely internal factors consisting of psychological factors (interests,
talents, motivation, intelligence), physiological factors (body condition), and external factors which
include family factors (parents/closest environment) as well as environmental factors. school
(educational institution). The importance of mastering the science of tajwid in reading the Qur'an
aims to avoid mistakes (lahn), to maintain the reading of the Qur'an from changes in meaning, to
protect the tongue from mistakes that can lead to sin and to achieve the goals taught by the Prophet
Muhammad SAW previously.

Keywords : Tajweed, Reciting Qur’an


Abstrak.

Membaca dan memahami Al – Qur’an merupakan aspek penting yang diwajibkan pada
setiap individu muslim sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.
Dalam membaca kitab suci Al- Qur’an tentunya akan terdapat kesulitan dimana, terdapat
hukum – hukum yang mengatur dalam setiap pengeluaran hurufnya atau yang sering
disebut Tajwid. Untuk itu pentinya pembelajaran mengenai ilmu tajwid perlu dimulai dari
sedini mungkin agar proses penyerapan dan pemahaman dapat dilakukan dengan optimal
sehingga terus menjadi bekal saat mereka dewasa. Sebagaiman terdapat dua faktor yang
mempengaruhi proses belajar anak yaitu faktor internal yang terdiri dari faktor psikologis
(minat, bakat, motivasi, intelegensi), faktor fisiologis (kondisi tubuh), dan faktor eksternal
yang meliputi faktor keluarga (orang tua/lingkungan terdekat) serta faktor sekolah
(lembaga pendidikan). Pentingnya penguasaan ilmu tajwid dalam membaca Al- Qura’an
bertujuan untuk menghindari kesalahan (lahn), untuk memlihara bacaan Al Qur’an dari
dari perubahan arti, menjaga lisan dari kesalahan yang dapat menjerumuskan kea rah dosa
serta untuk mencapai kesesuaian dengan yang diajarakan Nabi Muhammad SAW
terdahulu.

Kata Kunci : Ilmu Tajwid, Membaca Al –Qur’an


I. PENDAHULUAN “Sesungguhnya orang yang paling utama
di antara kalian adalah yang belajar Al-
Sebagai umat muslim kita Qur`an dan mengajarkannya.”
mengetahui bahwa Al - Quran merupakan
kitab penyempurna dari yang kitab yang Hadits ini menunjukkan bagaimana
sebelumnya berperan sebagai pegangan keutaman seseorang yang senantiasa
atau pedoman yang mengarahkan umat memelihara Al – Qur’an. Salah satu bagian
muslim untuk selalu beriman dan dalam mempelajari Al Qur’an adalah
bertakwa kepada Allah Swt. Al Qur’an dengan membacanya sesuai dengan
dapat disebut juga berisi firman atau hukum hukum baca yang telah ada, Allah
kalam Allah yang diturunkan melaui SWT telah memberi perintah kepada
wahyu dengan perantara malaikat Jibril seluruh muslim untuk membaca Al –
kepada Nabi Muhammad Saw dan Qur’an sejak wahyu pertama dalam ayat 1
merupakan bagian dari ibadah yang surah Al Alaq yang berbunyi :
apabila membacanya akan mendapatkan
pahala, dengan adanya kitab suci Al – ْ‫م ا ِْق َر ْأ‬ ْ ِ‫ك ب‬
ِْ ‫اس‬ َْ َ‫خل‬
َْ ِ‫ق َرب‬ ْْ ‫الَّذ‬
َ ‫ِي‬
Qur’an adalah sebagai bukti nyata
kerasulan Nabi Muhammad dan “Bacalah dengan (menyebut) nama
kebenaran dalam ajarannya, orientasi Tuhanmu yang menciptakan.”
pada moralitas murni menjelaskan
standar agama dan moral yang harus Sehingga sudah sewajarnya
diikuti manusia dalam kehidupan sebagai seorang muslim untuk mampu
individu dan kolektifnya, serta orientasi membaca kitab Al Quranul Karim, secara
syariah dan hukum menjelaskan prinsip- fasih dan benar serta sekaligus
prinsip hukum yang harus diikuti membiasakan diri berinteraksi dengan Al
manusia dalam hubungannya dengan –Qur’an baik itu menghafal, membaca,
Allah maupun antar sesama manusia. mengkaji kandungan bahkan
Oleh karena itu seorang mengajarkan isi pokok dalam Al- Qur’an
muslimwajib mengimani dengan cara tersebut. Dalam mempelajari Al-Quran,
mempelajari dan mengamalkan Al- bukan hanya memperhatikan isinya atau
Qur’an dengan baik dan benar dimulai artinya saja, tetapi perlu juga
sejak masih kecil khususnya generasi membacanya dengan secara tartil (teratur
muda zaman sekarang yang telah banyak dan benar). Karena apabila salah
terpengaruh oleh arus globalisasi, seperti pembacaannya akan salah juga dalam
yang disabda Rasullullah yang pengartiannya Membaca Al Qur’an
memotivasi untuk mengutamakan dengan fasih adalah membaca sesuai
membaca Al Qur’an : dengan hukumnya hal itu disebut juga
sebagai ilmu tajwid, . Ilmu tajwid adalah
ََّ ‫ن ت َ َعل ََّم ا ْلقُ ْر‬
ُ‫آن َوعَل َم َّه‬ َ ‫ ِإنَّ أ َ ْف‬.
َّْ ‫ضلَ ُك َّْم َم‬ ilmu mengenai cara baca al Qur’an secara
tepat, yaitu dengan mengeluarkan bunyi sebagai kemampuan dalam membaca Al –
huruf dari asal tempatnya (makhraj), Qur’an Selain itu penulis juga akan
sesuai dengan karakter bunyi (sifat) dan memaparkan perbandingan berbagai
konsekuensi dari sifat yang dimiliki huruf sumber penelitian mengenai metode
tersebut, serta mengetahui dimana harus pembelajaran ilmu tajwid
berhenti (waqaf) dan dimana harus Berdasarkan pemikiran tersebut
memulai bacaannya kembali (ibtida’). maka yang menjadi fokus kajian dalam
Sebagaimana dalam hal ini mengapa perlu tulisan ini adalah sebagai berikut :
mempelajari ilmu tajwid adalah untuk 1) Aspek- aspek dalam ilmu tajwid
memlihara bacaan Al Qur’an dari 2) Penerapan pemahaman ilmu
kesalahan dan perubahan arti serta tajwid sejak dini
menjaga lisan dari kesalahan membaca 3) Faktor yang mempengaruhi
yang bias menjerumuskan ke arah dosa kemampuan dalam membaca Al-
serta untuk mencapai kesesuaian dengan Qur’an
yang diajarakan Nabi Muhammad SAW. 4) Penerapan ilmu tajwid pada
Jika tidak berbekal dengan ilmu tajwid kajian penelitian terdahulu
seorang muslim pasti akan mengalami
kesulitan untuk membaca kalam Allah ini. II. PEMBAHASAN
Penguasaan ilmu tajwid penting untuk
dimulai sejak usia dini, karena pada usia A. Aspek – Aspek Ilmu Tajwid
itu berdasarkan riset PBB anak umur 0-8
yang disebut usia dini mempunyai Definisi ilmu tajwid (Muhammad
perkembangan otak yang sangat cepat Zulifan: 2016) secara bahasa tajwid
dan mampu menyerap berbagai jenis merujuk dari kata “ Jawwada, yujawwidu,
informasi dari terutama lingkungan tajwidan “ yang dimaksud
didekatnya atau sekitarnya. Sehingga memperbaiki/membaguskan. Lalu
tentunya dengan kecepatan resapan otak menurut istilah artinya mengeluarkan
pada usia dini tersebut akan setiap huruf melalui tempat keluarnya
memudahkan dalam memahami dan masing – masing yang sesuai dengan haq
mempelajri ilmu tajwid sebagaimana juga dan mustahaqnya.
sebagai kewajiban seorang muslim baik Hukum dan manfaat mempelajari
orang tua atau lembaga pendidikan untuk ilmu tajwid, hukum belajar ilmu tajwid
memberikan pengetahuan islami sejak yaitu fardhu kifayah (wajib untuk
dini sebagai pondasi dasar menjalani dipahami oleh sekelompok masyarakat
kehidupan sebagai umat islam agar terpelihara ilmunya), adapaun jika
Dengan landasan pemikiran ini, dalam membaca Al –Qur’an dengan
penulis akan mencoba memaparkan memperhatikan ilmu tajwid adalah
mengenai informasi, penerapan, faktor fardhu a’in (suatu yang harus dan terikat
pendukung atau hambatan dan mengapa pada suatu individu muslim).
penting nya penguasaan ilmu tajwid Sebagaimana yang dijelaskan untuk
membaca Al Qur’an dengan tartil atau mengatakan bahwa Alif lam mim itu satu
perlahan – lahan melalui firman Allah huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam
SWT pada ayat 4 surah Al Muzzammil satu huruf dan mim juga satu huruf.”

َّ‫ن ت َ ْر ِتي ً اْل‬


ََّ ‫علَ ْي َِّه َو َر ِت َِّل ا ْلقُ ْر ٰا‬
َ ‫ا َ َّْو ِز َّْد‬ Serta tujuan yang dalam memahami dan
mengamalkan ilmu tajwid ini adalah
“Atau lebih dari (seperdua) itu, dan untuk mencapai kesempurnaan dalam
bacalah Alquran itu dengan perlahan- pengucapan lafadz kitab Allah
lahan.” sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW yang lisannya lebih
Hal ini juga dijelaskan oleh Ibnu Katsir fasih dari kesalahan saat membaca
seorang hafiz, ulama dan pemikir dalam kitabullah
salah satu tafsirnya Al – Qur’an Al – Adzim Ruang lingkup dalam ilmu tajwid,
bahwasanya yang di artikan membaca Al terdiri dari 2 bagian yaitu
– Qur’an secara tartil adalah membacanya 1) Haqqul Harf , adalah suatu sifat
dengan perlahan agar dapat membantu benar atau asli yang selalu ada
dalam memhami dan merenunginya. bahkan wajib (lazimah) pada
Adapun manfaat memahami ilmu tajwid setiap huruf. Haq huruf terdiri atas
adalah selain menjaga lisan dari sifatul huruf & makhrijul huruf .
kesalahan (lahn) dan menjauhi kekeliruan ketika haq huruf dihilangkan,
dalam ayat ayatnya, dengan membaca maka apapun suara yang di
setiap huruf nya secara fasih tentu akan lantunkan tidak akan mengandung
memperoleh sebuah kebaikan makna karena pada bunyinya
sebagaimana dalam hadist yang menjadi tidak jelas.
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi bahwa 2) Mustahaqqul Hurf, adalah hukum
Rasullullah SAW bersabda : hukum baru, yang ada karena
alasan –alasan tertentu setelah
‫ َقا َِل رسولِ ه‬: ‫عن ابن مسعودِ – رضي للا عنه – َقا َِل‬
ِ‫للا‬ hak-hak huruf terikat pada setiap
– ِ‫للا َفلَه‬
ِ‫ب ه‬ ِ‫ َمنِ َق َرأ حَر ًفا مه نِ هكتَا ه‬: «‫صلى للا عليه وسلم‬ huruf. Hukum ini berfungsi untuk
ٌ ‫ألمِ ح‬: ‫ ِلَ أقول‬،‫سنَةِ هب َعش هِر أمثَا هلهَا‬
ِ،‫َرف‬ َ ‫ َوال َح‬،ٌ‫سنَة‬
َ ‫َح‬ melindungi hak-hak huruf tersebut
‫»روا ِه‬. ‫ف‬ ٌِ ‫ َومه ي ٌِم حَر‬،‫ف‬ ٌ ‫ َولَ ٌِم حَر‬،‫ف‬ ٌ ‫هف حَر‬ ٌِ ‫أل‬: ِ‫َولكهن‬ serta makna yang yang sesuai
‫صحيح‬ ‫حسن‬ ِ‫حديث‬: «‫وقال‬ ،‫»الترمذي‬. dengan setipa rangkaian huruf
atau lafadz. Mustahaqqul hurf
“Dari Ibnu Mas’ud RA, katanya, terdiri atas berbagai hukum
“Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa seperti idzhar, iqlab, ikhfa, idgam,
yang membaca sebuah huruf dari gunnah, qalqalah, takhfim, mad,
Kitabullah -yakni Alquran, maka dia waqof dan sebagainya.
memperoleh satu kebaikan, sedang satu
kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh Konsep dasar dalam ilmu tajwid
kali lipat yang seperti itu. Saya tidak terdiri atas, makhrijul huruf (membahas
tempat tempat keluarnya huruf), sifatul terhadap perkembangan otak anak, hal ini
huruf (mengenai sifat sifat dalam huruf), juga yang menjadi dasar bahwa stimulasi
Ahkamul Waqfi Wal Ibtida’ (hukum atau pembinaan anak usia dini menjadi
hukum berhenti dalam lafadz), Akhamul penting, karena pada usia ini
Madd Wal Qashr (hukum panjang & pertumbuhan dan perkembangan otak
pendek bacaan), Ahkamul Huruf (hukum sangat cepat. Di usia 2 tahun berat otak
yang lahir dari hubungan huruf), Al- anak mengalami perkembangan yang
Khoththul Utsmany (bentuk tulisan mush- luar biasa yaitu berat otak anak sekitar
haf Utsmanty. 75% dari berat otak orang dewasa. Juga
menurut (Santrock, 2010, p. 116).
B. Penerapan Pemahaman Ilmu Tajwid mengartikan bahwa 75% pertumbuhan
Sejak Dini otak manusia terjadi pada usia dini oleh
karena itu lain hal dengan anak yang
Terampil dalam membaca Al- sudah dewasa proses pembinaannya akan
Qur‟an merupakan kemampuan paling memakan waktu yang cukup lama,
dasar yang harus dikuasai sebagai umat seperti menurut kata pepatah “belajar di
muslim, untuk itu dalam mencetak masa muda bagai mengukir di atas batu,
generasi islam yang berilmukan Qur’ani belajar di masa tua bagai mengukir di atas
dapat dimulai dengan menanamkan air”. dan pembinaan usia dini adalah titik
kecintaan terhadap Al- Qur’an salah sentral untuk memupuk pondasi dasar
satunya dengan membaca firman Allah kepribadian anak yang dibutuhkan dalam
SWT, serta untuk lebih memahami Al- pendidikannya di masa yang akan datang,
Qur‟an adalah dengan cara mampu dan dengan tujuan dalam melakukan
membacanya dengan fasih dan benar penerapan ilmu tajwid sejak dini juga
sesuai dengan tuntunan hukum yang karena untuk membekali iman dan
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. meneguhkan akhlak melalui ayat – ayat
Dalam membaca Al-Qur’an memiliki firman Allah SWT. Sehingga kepercayaan
perbedaan dengan perbincangan sehari- atau keyakinan yang telah dipersiapkan
hari, oleh karena itu, sebagai seorang sejak kecil akan tertatah hingga baik
muslim kita diingatkan untuk remaja sampai masa dewasanya untuk
mempelajari ilmu tajwid untuk terus membumikan Al – Qur’an serta
memahami serta memudahkan kita dalam melindungi akidahnya dari pengaruh
melafadz kan ayat – ayat suci Al – Qur’an lingkungan luar. Tak hanya itu melalui
Penerapan pembelajaran ilmu data Badan Pusat Statistik, umat Islam
tajwid di usia dini merupakan pembinaan Indonesia yang buta huruf Al-Qur‟an ada
yang tepat karena penerapan diusia dini sekitar 54%. Adapaun dalam riset PTIQ
memiliki pengaruh yang sangat tajam dan Jakarta, umat Islam Indonesia yang tidak
kuat dalam ingatan bahkan sangat bisa membaca Al- Qur’an dapat sekitar
membekas, menurut (Jensen, 2008, p. 60- 70%. Jika diringkaskan dari penelitan
48). Lingkungan memaparkan pengaruh riset tersebut, lebih kurang terdapat 50-
60% umat Islam belum bisa membaca Al- kemampuannya dalam membaca Al-
Qur‟an. Hal ini bisa disebakan karena Qur’an, faktor internal terdiri dari :
belum adanya metode yang cepat dan • Faktor Psikologis
mudah untuk belajar membaca Al- Qur’an Merupakan faktor kondisi yang
sehingga malas untuk belajar terkait mental seseorang, berupa
(Purnamasari : 2021). proses berpikir, emosi, ingatan,
Dan oleh karena itu juga orang tua presepsi dan sebagainya yang
maupun lembaga pendidikan memiliki tidak terlihat secara fisik
peran penting dalam menumbuhkan (Ferrinadewi, 2008, p. 153) dan
minat serta memotivasi untuk membaca, dalam hal ini psikologis
memahami, dan mengamalkan Al – memberikan pengaruh besar
Qur’an sebagaimana mereka adalah orang terhadap terjadinya proses belajar
terdekat dan memiliki pengaruh yang karena, pada setiap individu
besar serta andil dalam mengarahkan memiliki karakteristik yang
kehidupan anak –anak ataupun siswanya. berbeda – beda dalam merespon
Dan juga seperti yang disebutkan dalam stimulus dari luar. Faktor
sabda Rasullullah SAW mengenai psikologis terdiri atas
keutamana orang tua yang mengamalkan 1) Minat
Al – Qur’an kepada Anaknya Dalam Kitab Sebuah kecenderungan dalam
Jam'ul Fawa'id terdapat sebuah hadis diri seseorang pada suatu
yang diriwayatkan Imam Thabrani dari menarik perhatianya yang
Anas RA yaitu : didasarkan kesesuaian yang
dibutuhkan. Anak yang
“Barangsiapa mengajar anaknya memiliki minat terhadap
membaca Al-Quran, maka dosa-dosa nya sesuatu maka akan secara
yang akan datang dan yang telah lalu mandiri, juga dilalui dengan
akan diampuni. Barangsiapa mengajar rasa senang dalam melakukan
anaknya menghapal Al-Quran, maka pada suatu hal. Begitu pula pada
hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan kemampuan membaca Al –
wajah yang bercahaya seperti cahaya Qur’an dengan minat yang kuat
bulan purnama dan dikatakan kepada untuk membacanya anak akan
anaknya, ‘mulailah membaca Al-Quran.” menganggap Al- Qur’an itu
suatu yang penting dan sebuah
C. Faktor Yang Mempengaruhi kebutuhan serta
Kemampuan Dalam Membaca Al – menumbuhkan rasa
Qur’an ketertarikan dari dalam
dirinya, hal ini akan membantu
1). Faktor Internal, yaitu penyebabnya proses belajar Al – Qur’an
berasal dari dalam diri pribadi anak, yang secara konsisten dan mandiri.
memiliki faktor besar terhadap 2) Motivasi
Berupa perubahan sikap dalam kemampuan membaca Al –
diri seseorang yang Qur’an anak yang memiliki
diakibatkan oleh dorongan diri intelegensi yang tinggi seperti
sendiri maupun lingkungan berupa tindakan yang cepat,
sekitar dilihat dengan dan dapat memcahkan masalah
munculnya persaan hingga secara mandiri, akan dengan
tindakan untuk mencapai mudah menangkap
tujuan. Motivasi tentunya pemahaman seperti ilmu
sangat berpengaruh dalam tajwid, tentunya hal ini
mempelajari Al- Qur’an untuk berepengaruh sangat dalam
itu perlu menguatakn motivasi proses membaca Al – Qur’an.
terutama dari dalam diri • Faktor Fisiologis
dengan selalu berpacu pada Adapun dalam hal memahami dan
kebaikan dan masa depan yang mempelajari Al- Qur’an kondisi
penuh dengan tantangan dari fisiologis memiliki pengaruh
luar. meliputi keadaan jasmani, faktor
3) Bakat kelelahan, faktor gizi, akan
(M.Ngalim Purwanto : 1990), memberikan konstribursi
bahwa kata bakat lebih dekat terhadap proses dan hasil belajar.
definisinya dengan aptitude Tentunya apabila terdapat
yang memiliki arti kecakapan ganguan dalam hal fisiologis dapat
pembawaan, yang mana menyebabkan kesulitan dalam
mengenai kesanggupan dan merespon atau memproses
potensi tertentu yang dimiliki sesuatu dari lingkungan termasuk
oleh seseorang. Dalam juga dalam meproses pelajaran
kemampuan belajar Al- Qur’an ilmu tajwid dalam membaca Al-
bakat cukup memiliki peran Qur’an
dalam lancarnya proses
keterampilan membaca Al- 2. Faktor Ekstrenal, yaitu faktor yang
Qur’an karena bakat yang berasal dari luar diri seseorang.
dimiliki seorang itu akan terus • Faktor Keluarga
diasah melalui latihan terus Dalam hal ini adapun yang
menerus. menjadi orang pertama dan
4) Intelegensi memiliki tanggung jawab terhadap
(M.Ngalim Purwanto : 1990), mengarahakan kelangsungan
intelegensi merupakan hidup dan pendidikan anak adalah
kemampuan yang didapat sejak orang tua sebagaiman keluarga
lahi, yang memungkinkan berfungsi sebagai pembentuk
seseorang berbuat sesuatu pribadi anak yang sangat
dengan cara tertentu. Dalam
berpengaruh dalam proses serta menunjukkan bahwa: 1) nilai rata-
keberhasilan belajarnya. rata pemahaman ilmu tajwid
• Faktor Sekolah santri Madrasah Aliyah di Pondok
Sekolah adalah rumah kedua bagi Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-
anak dalam masa pertumbuhan, Husna Desa Sidomulyo Kecamatan
dan sebagai lembaga yang Jekulo Kabupaten Kudus adalah
menaungi proses pengamalan ilmu 88.9 dan masuk dalam kategori
melalui guru – guru yang cukup, 2) nilai rata-rata kefasihan
berkualitas serta tempat dalam membaca Al Quran Pondok
penyerapan sikap dan nilai- nilai Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-
yang baik. Husna Desa Sidomulyo Kecamatan
Dalam kemapuan membaca Jekulo Kabupaten Kudus adalah
Al – Qur’an keadaan sekolah turut 92,8 masuk kategori baik, 3)
memiliki andil , mulai dari kulaitas terdapat hubungan antara
guru, metode pengajaran, sarana & pemahaman ilmu tajwid dan
prasarana yang memadai dan kefasihan santri Madrasah Aliyah
sebgaianya yang mendukung agar di Pondok Pesantren Tahfidhul
timbul motivasi serta minat yang Qur’an Al-Husna Desa Sidomulyo
kuat pada anak untuk Kecamatan Jekulo Kabupaten
mempelajari, memahami dan bisa Kudus, ditunjukkan oleh korelasi
trampil dalam membaca Al- Qur’an ro = 0,576 pada taraf signifikan
0,05 (5%), 0,361, ro lebih besar
D) Pemahaman Ilmu Tajwid Pada daripada rt dapat dikategorikan
Kajian Penelitian Terdahulu signifikan. Dengan demikian
hipotesisnya diterima.
1) Penelitian yang ditulis oleh Dewi 2) Penelitian yang ditulis oleh
Nilna Muna (2012), mahasiswi Lailatus Sholikhah (2018)
IAIN Walisongo Semarang mahasiswi IAIN Walisongo
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Semarang Fakultas Ilmu Tarbiyah
Keguruan dengan judul “Hubungan dan Keguruan dengan judul
Antara Pemahaman Ilmu Tajwid “Pengaruh Penguasaan Ilmu
dan Kefasihan Santri Madrasah Tajwid Terhadap Kemampuan
Aliyah di Pondok Pesantren Membaca Al- Qur’an Siswa Kelas
Tahfidhul Qur’an Al-Husna Desa VII Di MTs Fatahillah Bringin
Sidomulyo Kecamatan Jekulo Ngalian Semarang”. Penelitian
Kabupaten Kudus”. Penelitian tersebut menggunakan jenis
tersebut menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
penelitian kuantitatif dengan analisis product moment.
analisis product moment. Pengujian hipotesis penelitian
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa, Adapun
sumbangan penguasaan ilmu fardhu a’in (suatu yang harus dan terikat
tajwid terhadap kemampuan pada suatu individu muslim). Dengan
membaca al-Qur’an siswa kelas tujuan untuk mencapai kesempurnaan
VIII di MTs Fatahillah tahun dalam pengucapan lafadz kitab Allah
pelajaran 2018/2019 sebesar sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi
82,6%, sedangkan sisanya 17,4% Muhammad SAW yang lisannya lebih
dipengaruhi oleh faktor lain yang fasih dari kesalahan saat membaca
tidak diteliti pada penelitian ini kitabullah.
seperti faktor fisiologis, psikologis, Dan oleh karena itu juga orang tua
intelegent, minat, bakat, motivasi, sebagai faktor internal maupun lembaga
keluarga, sekolah, masyarakat dan pendidikan sebagai faktor eksternal
lainnya. memiliki peran penting dalam
menumbuhkan minat serta memotivasi
III. KESIMPULAN untuk membaca, memahami, dan
mengamalkan Al – Qur’an sebagaimana
Mempelajari dan mengamalkan Al- mereka adalah orang terdekat dan
Qur’an dengan baik dan benar dimulai memiliki pengaruh yang besar serta andil
sejak masih kecil khususnya generasi dalam mengarahkan kehidupan anak –
muda zaman sekarang yang telah banyak anak ataupun siswanya.
terpengaruh oleh arus globalisasi. Salah
satu bagian dalam mempelajari Al Qur’an DAFTAR PUSTAKA
adalah dengan membacanya sesuai
dengan hukum hukum baca yang telah Solikhah, L. (2019). Pengaruh Penguasaan
ada, mempelajari ilmu tajwid adalah Ilmu Tajwid Terhadap
untuk memlihara bacaan Al Qur’an dari Kemampuan Membaca AlQur’an
kesalahan dan perubahan arti serta Siswa Kelas VIII di MTs Fatahillah
menjaga lisan dari kesalahan membaca Bringin Ngalian Semarang Tahun
yang bisa menjerumuskan ke arah dosa. Pelajaran 2018/2019
Pembinaan usia dini adalah titik KAMBELA, A. D. (2021). Pengaruh
sentral untuk memupuk pondasi dasar pemahaman ilmu tajwid terhadap
kepribadian anak yang dibutuhkan dalam keterampilan membaca al qur'an
pendidikannya di masa yang akan datang, pada mata pelajaran PAI siswa
dan dengan tujuan dalam melakukan kelas vii SMP Negeri 17 Kota
penerapan ilmu tajwid sejak dini juga Bengkulu (Doctoral dissertation,
karena untuk membekali iman dan IAIN BENGKULU).
meneguhkan akhlak melalui ayat – ayat Syaifullah, A., Rahmah, F. M., Salamah, F.,
firman Allah SWT. Lalu hukum belajar & Srisantyorini, T. (2021,
ilmu tajwid yaitu fardhu kifayah, adapaun November). PENERAPAN ILMU
jika dalam membaca Al –Qur’an dengan TAJWID DALAM PEMBELAJARAN
memperhatikan ilmu tajwid adalah AL-QURAN UNTUK
MENGEMBANGKAN BACAAN AL- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
QURAN. In Prosiding Seminar keguruan IAIN Walisongo
Nasional Pengabdian Masyarakat Semarang, 2012).
LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,
(Jakarta: Rineka Cipta,2015), hlm.
166
Muhammad Zulifan, Tajwid For All
(Pedoman Praktis Membaca Al-
Qur’an, (Jakarta: PT. Grasindo,
2016), hlm. 19-20
Ahmad Shams Madyan, Peta
Pembelajaran al-Qur’an,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hlm. 106-107.
Gafur, A., Nurhasan, N., Switri, E., &
Apriyanti, A. (2021). Pembinaan
Ilmu Tajwid terhadap Anak-Anak
di Masjid An-Nuur Kebun Raya
OI. Jurnal Abdi Masyarakat
Indonesia, 1(2), 313-326.
Setiyani, R., Badruzzaman, N., &
Muhajang, T. (2018). PENGARUH
PENGUASAAN ILMU TAJWID
TERHADAP MINAT MEMBACA AL-
QUR’AN. Journal of Social Studies,
Arts and Humanities
(JSSAH), 1(01), 105-110.
Nushah, N. (2019). Metode Pembelajaran
Ilmu Tajwid (Studi Kasus di Pondok
Pesantren Manba‟
ussalam) (Doctoral dissertation,
UIN SMH BANTEN).
Dewi Nilnal Muna, “Hubungan Antara
Pemahaman Ilmu Tajwid dan
Kefasihan Santri Madrasah Aliyah
di Pondok Pesantren Tahfidhul
Qur’an Al-Husna Desa Sidomulyo
Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus”, Skripsi, (Semarang:

Anda mungkin juga menyukai