Anda di halaman 1dari 13

Tugas 1

Metodologi Penelitian
Tentang
Konsep Dasar Penelitian Metodologi Dan Dasar – Dasar Penelitian

Di Susun Oleh :
Welqi Viranti Putri
1814201222

Dosen Pembimbing :
Yendrizal Jafri, S.Kp. M. Biomed

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Perintis Indonesia

TA 2021 / 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini memaparkan beberapa hal
terkait “Konsep Dasar Penelitian Metodologi Dan Dasar – Dasar Penelitian”. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah memberikan
motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya.

Bukittinggi, 30 September 2021

Welqi Viranti Putri


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Yoseph (2009) penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan karya seni dan ilmiah maka penelitian akan memberikan ruang-ruang
yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan
penelitian. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang
dilakukan untuk mendapakan fakta-fakta baru atau mengembangkan fakta-fakta yang
sudah ada dengan sangat sistematis.
Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan
kelemahannya yang digunakan dalam karya ilmiah. Sedangkan Metode penelitian
mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodologi penelitian
merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodologi penelitian dan ilmu tentang alat
untuk penelitian.
1.2 Rumusan masalah
A. Apa pengertian konsep dasar penelitian ?
B. Apa Tujuan konsep dasar penelitian ?
C. Apa Jenis-Jenis Penelitian ?
D. Apa Pendekatan dalam Penelitian ?
E. Bagaimana Cara Berpikir dalam Penelitian ?
F. Dasar – Dasar Dalam Pennelitian
1.3 Tujuan Masalah
A. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian
B. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian
C. Untuk mengetahui Jenis-JenisPenelitian
D. Untuk mengetahui Pendekatan dalam Penelitian
E. Untuk mengetahui Cara Berpikir dalam Penelitian
F. Utuk mengetahui Dasar – Dasar Dalam Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan
search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian
adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika.
Pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan , mencari , dan
menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
2. Supranto , penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar , hati-
hati dan sistematis.
3. Sutrisno Hadi, yaitu suatu usaha untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan
atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas , dan menggali lebih dalam
apa yang telah ada , serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada , tetapi
sudah diragukan kebenarannya.
Dari beberapa pengertian tentang penelitian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian itu adalah penyaluran rasa ingin tahu
manusia terhadap suatu masalah dengan menggunakan perlakuan tertentu, seperti
memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat serta
memformulasikan hipotesis terhadao suatu masalah, sehingga diperoleh suatu
pencapaian kebenaran jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan
dll.Metodologi berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan
dengan pemikiran yang secara tepat dan secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang
disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan
data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan
menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa tujuan diantaranya:
1) Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan.
2) Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
3) Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
4) Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori
yang baru
C. Jenis - Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metodologi.
Keputusan mengenai metodologi yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan,
pendekatan, bidang ilmu, sifat, tempat, masalah yang digarap dan alternatif yang
mungkin digunakan.
1) Adapun jenis-jenis penelitian secara umum dapat dibedakan menjadi:
1.   Penelitian Historis
Penelitian historis yaitu membuat suatu rekonstruksi masa lalu atau lampau secara
sistematis dan juga objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi, serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan sesuatu yang
benar/fakta. Data-data yang dikumpulkan biasanya merupakan hasil dari
pengamatan seseorang, misalnya dari sebuah surat atau dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan data. Contohnya: Penelitian untuk mengetahui kapan
berdirinya kota tertentu untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok
masyarakat tertentu.
2.  Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala sosial yang diteliti
dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indikator yang diteliti
tanpa membuat hubungan dan perban dingan dengan sejumlah variable yang lain.
Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden
Indonesia, bagaimanakah etoskerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen
x.
3.  Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian untuk menyelidiki pola dan perurutan
pertumbuhan dan perubahan sebagai sebuah fungsi dari waktu.
4.  Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Penelitian Kasus dan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan di masa ini dan
hubungan atau interaksi lingkungan unit sosial, baikin dividu, kelompok, lembaga,
atau masyarakat. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil
makna, dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan penelitian
kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti.
5.  Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sampai
sejauh mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada dua
variable atau lebih faktor lain didasarkan pada koefisienkorelasi (hubungan).
Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebagai berikut:
Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable
turun, maka variable yang lain cenderung turun.
a)   Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.
b)  Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubung
anantara keduanya.
c)   Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang
satu berbanding seimbang dengan yang lain.
6. Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan yang bersifat umum untuk
suatu penelitian yang hanya berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara
beberapa variabel yang muncul secara sendirinya.
Contoh :Penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (kolerasi)
antara usia dengan kesehatan penduduk. Dalam penelitian ini, peneliti hanya
mengumpulkan data tentang usia dan kesehatan penduduk. Dari data kedua variabelt
ersebut, peneliti menggunakan rumus tertentu, dan dari hasil perhitungan ini dapat
diketahui tingkat keeratan hubungan antara kedua hal tersebut.
7. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat dengan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap
akibat yang ada, menemukan kembali faktor yang menjadi penyebabnya melalui
data-data tertentu.
8. Penelitian Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki
adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan tertentu
atau kondisi yang berbeda.
Contoh :Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar.
Maka faktor-faktor lain seperti materi, lingkungan, buku, dan sebagainya tidak
diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya metode dan cara mengajar lah yang
di ubah. Dalam hal ini guru dengan sengaja mengajar dengan metode tertentu secara
sempurna dalam satu periode tertentu, kemu dian setelah selesai hasil nya dinilai.
9. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau
perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan
hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-
masalah yang ada dalam kelas.
10.Penelitian Dasar
Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau mengetahui
lebih lanjut tentang sebuah konsep. Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang
digunakan dalam pengembangan teori yaitu :
a. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan
tertentu. Canto: Karena penurunan beras besar, maka harga beras akan turun.
b. Penelitian induktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori
atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.
Contohnya: Jika dipanaskan besi memuai, jika ada udara makhluk hidup akan
hidup dan sebagainya.
11.  Penelitian Terapan
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang
khusus atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan. Contoh: berkaitan
dengan peningkatan kualitas
strategi, teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi
belajar siswa.
D. Pendekatan dalam Penelitian
Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati bervariasi,
pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar, yaitu:
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan ini menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang
dipelajari. Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap,
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Karena itu,
sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan
berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Penelitian ini cenderung dilakukan
secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan ini menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas
fenomena yang diteliti. Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai
paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu
yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat
interaktif. Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan
penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu
obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran
peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik menunjukkan
bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal
dan menekankan pada deskripsi secara alami.
Sedangkan menurut Muri Yusuf (2007:13) kebenaran keilmuan itu dapat didekati
melalui pengalaman, penalaran dan penyelidikan ilmiah. Sehubungan dengan itu, ada
dua pendekatan dalam mencari kebenarannya, yaitu:
1)  Pendekatan Non-Ilmiah
Dalam pendekatan non-ilmah ini ada  beberapa bentuk yang dapat digunakan, yaitu:
1. Akal sehat
Akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan
untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Menurut James Drever dikutip oleh
Muri Yusuf (2007:15) menyatakan akal sehat sebagai intelegensi praktis yang
didasarkan pengalaman. Pendapat otoritas ilmiah
2.  Otoritas
Kebenaran yang didapat dari otoritas ilmiah ini bukanlah sesuatu yang benar
sepanjang zaman karena mereka yang memiliki otoritas dari pendidikan dengan
pikirian yang logis saja dan bukan dari penyelidikan ilmiah, bisa saja jika sudah di
teliti otoritas itu salah.
3. Intuisi
Cara ini seling digunakan oleh seseorang dalam memecahkan suatu masalah yang
sulit, dengan cara menentukan suatu pendapat atau keputusan berdasarkan sesuatu
yang didapat dari proses yang tidak disadari atau sesuatu yang tidak dipikirkan
terlebih dahulu.
4. Coba dan salah
Cara ini sering digunakan oleh seseorang meskipun tidak efesien. Apabila ingin
memecahkan masalah maka orang itu langsung mencoba-coba dan pada akhirnya
menemukan sesuatu. Apabila gagal maka cobalagi dan begitu seterusnya.
2)      Pendekatan ilmiah
Pengetahuan dan kebenaran yang didapat melalui pendekatan ilmiah dengan
menggunakan penelitian atau penyelidikan sebagai wahana, serta berpijak pada
teori-teori tertentu yang berkembang berdasarkan penelitian secara empiris
sebelumnya akan mempunyai kekuatan yang sangat berarti dalam perkembangan
ilmu pengetahuan.  Frankel dan Wallen dalam  Muri Yusuf (2007:17) mengatakan
bahwa ada lima langkah umum dalam berfikir secara ilmiah, yaitu: identifikasi
masalah, merumuskan  asalah, mem-formulasikan hipotesisi, dan memproyeksikan
konsekuen/ akibat-akibat yang akan terjadi  dan mengajukan pengujian hipotesis.
E. Cara Berpikir dalam Penelitian
Cara berpikir kelilmuan adalah cara berpikir induktif-deduktif atau deduktif-induktif,
kebenaran yang telah adaditinjau kembali untuk selanjutnya diuji secara empiris
menurut langkah-langkah metoda ilmiah (Yusuf, 2014: 21). Kekuatan utama metode
keilmuan (scientific method) ini adalah ketepata (precision), kontrol, dapat diuji, dan
dimungkinkan untuk menemukan sebab akibat.
Cara berfikir seorang peneliti  dalam penelitian hendaknya yang termasuk dalam
sebagai berikut:
1) Berfikir spektif
Seorang harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu
pernyataan (tidak mudah percaya)
2) Berfikir analisi
Peneliti harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
3) Berfikir kritis
Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
F. Dasar – Dasar Riset Keperawatan
Ilmu keperawata merupaka suatu disiplin ilmu yag memiliki body of knowledge yang
khas sehigga akan selalu berkembang. Secara garis besar, riset keperawatan adalah
suatu proses yag dilakuka degan metode tertentu untuk menemukan, menganalis,
memecahka da mendokumentasika masalah keperawatan.
Ada 2 nilai strategis mengapa riset keperawatan itu penting bagi ilmu keperawatan,
yaitu :
1) Riset keperawatan akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan
dan kemajuan ilmu keperawatan.
2) Riset keperawatan jika dikelola degan prisip proaktif, professional da proporsional
akan memberika keuntungan dalam bentuk pertambahan nilai ( revenue generating )
bagi ilmnu keperawatan.
Riset keperawatann merupakan salah nsatu bentuk karya ilmiah, sehingga untuk dapat
meguasainya, pemahan tentang dasar – dasar pembuatan karya ilmiah sangat
diharuskan. Didalam karya ilmiah, ada 3 aspek filosofis yang harus dipahami, yaitu :
1) Aspek ontologis
Aspek ini meliputi objek yang akan dibicarakan dalam suatu karya ilmiah, atau
dengan kata lain aspek ontologis adalah objek kajian yang biasanya berupa tema
atau masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang yang
jelas, logis, runtut dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan supuya
objek kajian yang akan dibahas mudah dipahami.
2) Aspek epistemologis
Aspek ini terkait dengan metode pemecahan masalah, baik secara teoritis maupun
empiris sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara rasional empiris.
3) Aspek aksiologis
Aspek ini berkaitan dengan kontribusi atau nilai pemecahan masalah yang
ditemukan dalam judul atau tema kaian. Umumnya, aspek aksiologis tidak harus
dimunculkan dalam bab tersendiri, namun biasanya dapat ditemukan dalam tujuan
penelitian dan manfaat penelitian, yang terdiri dari nilai pengembangan akademis,
kebijakan dan pelaksanaan teknis. Untuk membedakan riset keperawatan dengan
karya ilmiah yang lain, perlu diketahui jenis – jenis karya ilmiah, ada 2 jenis karya
ilmiah yaitu :
i. Karya ilmiah yang dipblikasikan
Publikasi ini umumnya dilakukan dalam pertemuan – pertemuan ilmiah atau
memalui media seperti buku, jurnal, monografi dan prosidding. Karya ilmiah
yang dipublikasikan di antaranya adalah artikel ilmiah, makalah, jurnal, poster
hasil penelitian dan buku.
ii. Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan
Tidak dipublikasikan artinya hanya dapat ditemukan dalam kalangan – kalangan
tertentu, misalnya hanya didokumentasikan di perpustakaan. Karya ilmiah jenis
ini seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa, laporan mahasiswa dan
tugas akhir mahasiswa.
Kita dapa melakukan riset keperawatan dengan baik jika memiliki 2 hal, yaitu :
a. Penguasaan terhadap pokok – pokok metode riset keperawatan
b. Pemahaman terhadap alur penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset keperawatan adalah penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap fenomena
mengenai perhatian keperawatan  klien,individu,keluarga,masyarakat dan pengalaman
kesehatan.
Riset keperawatan juga merupakan kunci untuk menyediakan pelayanan keperawatan
yang tepat. Riset di sini adalah merupakan proses yang memungkinkan banyak
pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan sehari – hari agar dapat di jawab dan di
ambil suatu kesimpulan.
B. Saran
1. Diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik/saran demi kesempurnaan
makalah ini.
2. Diharapkan kepada pembaca untuk membaca buku atau referensi lain yang berkaitan
dengan Riset Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Hasan, 2009. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Muri, Yusuf. 2017. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.
Syofian, Siregar. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Emzir. 2012. MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hadi, dkk. 2010MetodologiPenelitianPendidikan. Bandung: PustakaSetia.
Hasan, Iqbal. 2008. MetodologiPenelitiandanAplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kasiram, Moh. 2008. MetodologiPenelitian. Malang: UIN-Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai