Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Asuhan Keperawatan Depresi dalam Paliatif


1. Pengkajian
Pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-
masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan.
a. Pengkajian Terhadap Klien
Hal-hal yang perlu dikaji yaitu
1) Respon emosi klien terhadap diagnosis
2) Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap situasi
3) Upaya klien dalam mengatasi situasi
4) Kemampuan dalam mengambil keputusan dan memilih pengobatan
5) Persepsi dan harapan pasien
6) Kemampuan mengingat masa lalu

b. Pengkajian Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji yaitu:
1) Respon keluarga terhadap pasien
2) Ekspresi emosi keluarga dan toleransinya
3) Kemampuan dan kekuatan keluarga yang diketahui
4) Kapasitas dan sistem pendukung yang ada
5) Pengertian oleh pasangan sehubungan dengan gangguan fungsional
6) Identifikasi keluarga terhadap perasaan sedih akibat kehilangan dan perubahan
yang terjadi

c. Pengkajian Lingkungan
Hal-hal yang perlu dikaji yaitu:
1) Sumber daya yang ada
2) Stigma masyarakat terhadap keadaan normal dan penyakit
3) Kesediaan untuk memenuhi kebutuhan
4) Ketersediaan fasilitas partisipasi dalam asuhan keperawatan

d. Faktor Pendukung
1) Biologis :Genetik, Status nutrisi
2) Psikologis : Pengetahuan, kemampuan, moral, personal, pengalaman.
3) Sosial Budaya : Umur, gender, pendidikan, budaya, kepercayaan,

e. Faktor Pencetus
1) Biologis : Neroanatom, Nerofisiologi, Nerokimia, Tingkat kematangan dan
perkembangan organik
2) Psikologis : Peran ayah, interaksi ibu-anak (rasa percaya dan rasa nyaman),
persaingan antara saudara kandung, inteligensi, hubungan dalam keluarga,
pekerjaan, permainan, dan masyarakat. kehilanga mengakibatkan kecemasan,
depresi, rasa malu dan rasa salah, konsep diri, pengertian identitas diri
sendiri, ketermpilan, bakat dan kreativitas, keterampilan bakat, dan kreativitas,
Pola adaptasi dan pembedahan sebagai reaksi terhadap bahaya, tingkat
perkembangan emosi.
3) Sosio-budaya : Kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi,
pengaruh rasis dan agama, masalah kelompok minoritas, prasangksa dan
fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan yang tidak memadai.
4) Penilaian respon terhadap stres
a) Afektif : Perasaan sedih, marah, takut, seang,rasa tidak
berdaya, putus asa, merasa sendirian)
b) Kognitif : Tidak mau berkonsentrasi, menyalahkan diri sendiri,
hilang perhatian, ilusi, bingung, ragu-ragu.
c) Psikologi : Peningkatan (gangguan pencernaan, lemas, letih,
lesu, pusing, perubahan berat badan .
d) Tingkah laku : Menarik diri, gangguan tingkat aktivitas, mudah
marah, menangis, dan tersinggung.
5) Sumber koping
a. Dukugan sosial : Mencari dukungan sosial seperti meminta kepada
keluarga, teman, tetangga.
b. Ekonomi : Ketersediaan materi
c. Kemampuan personal : Kemampuan untuk mengatasi yang terjadi
sebelumnya.

d. Keyakinan : Mencari dukungan spirotual dengan berdoa dan meningkatan


keyakinannya.
Pengkajian pada gangguan stres menurut (Doenges, Moorhouse, dan Murr, 2013;
Wilkinson, 2014 ) adalah :
a. Data Subjektif
Klien mengatakan memiliki dampak negatif dari stres (Misalnya, gejala fisik,
tekanan psikologis, rasa sakit atau penyakit).
a. Data Objektif
Klien terdiagnosa Penyakit terminal (misalnya, kanker ovarium, amyotrophi lateral
sclerosis (ALS), situasi kasar, gangguan bipolar, depresi, fobia sosia).

2. Diagnosis keperawatan
Menurut (Doenges et al., 2013) diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini
yaitu : Stress berlebihan berhubungan dengan stresor yang intens atau berulang (
penyakit kronis, penyakit terminal ).
a Koping tidak efektif ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi stressor,
ketidakadekuatan strategi koping dan krisis situasional
b Ketidakberdayaan berhubungan dengan program perawatan/pengobatan yang
kompleks atau jangka panjang
c Keputusasaan berhubungan dengan stres jangka panjang dan penurunan kondisi
fisiologis
3. Intervensi Keperawatan

No SDKI Intervensi Keperawatan

SLKI SIKI

1 Koping tidak efektif ketidak Status Kognitif: Dukungan Emosional


cukupan persiapan untuk
menghadapi stressor, 1. Observasi
ketidakadekuatan strategi  Identifikasi fungsi marah,
koping dan krisis situasional Setelah dilakukan tindakan keperawatan frustasi, dan amuk bagi pasien
diharapkan status kognitif meningkat
Defenisi : dengan kriteria hasil :  Identifikasi hal yang telah
memicu emosi
Ketidakmampuan menilai dan
merespon stresor dan atau 2. Terapeutik
ketidakmampuan menggunakan 1. Komunikasi 1 2 3 4 5
jelas sesuai usia  Fasilitasi mengungkapkan
sumber-sumber yang ada untuk
2. Pemahaman 1 2 3 4 5 perasaan cemas, marah, atau sedih
mengatasi masalah makna situasi
3. kemampuan 1 2 3 4 5  Buat pernyataan suportif atau
membuat empati selama fase berduka
keputusan
4. konsentrasi 1 2 3 4 5  Lakukan sentuhan untuk
memberikan dukungan (mis.
merangkul, menepuk-nepuk)
Keterangan :
 Tetap bersama pasien dan
1. menurun pastikan keamanan selama ansietas,
2. cukup menurun jika perlu
3. sedang
 Kurangi tuntutan berfikir saat
4. cukup meningkat sakit atau lelah
5. meningkat
3. Edukasi

 Jelaskan konsekuensi tidak


menghadapi rasa bersalah atau malu

 Anjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami (mis. ansietas,
marah, sedih)

 Anjurkan mengungkapkan
pengalaman emosional sebelumnya
dan pola respon yang biasa
digunakan

 Ajarkan penggunaan
mekanisme pertahanan yang tepat

4. Kolaborasi

 Rujuk untuk konseling, jika


perlu

2 Ketidakberdayaan Keberdayaan Promosi Harapan


Definisi :
1. Observasi
Persepsi bahwa tindakan  Identivikasi harapan pasien dan
seseorang tidak akan Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dalam pencapaian hidup
mempengaruhi hasil secara diharapkan keberdayaan meningkat dengan
signifikan; persepsi kurang kriteria hasil : 2. Terapiutik
kontrol pada situasi saat ini atau  Sadarkan bahwa kondisi yang
yang akan datang dialami memiliki nilai penting
1. pernyataan 1 2 3 4 5
frustasi  Pandu mengingat kembali
ketergantungan kenangan yang menyenangkan
Gejala dan Tanda Mayor pada orang lain
Objektif : bergantung pada 2. pernyataan 1 2 3 4 5  Libatkan pasien secara aktif
orang lain keyakinan dalam perawatan
tentang kinerja
peran  Kembngkan rencana perawatan
Gejala dan Tanda Minor 3. berpartisipasi 1 2 3 4 5 yang melibatkan tingkat pencapaian
Subjektif : dalam tujuan sederhana sampai dengan
perawatan
kompleks
-menyatakan keraguan dengan 4. pernyataan 1 2 3 4 5
kinerja peran frustasi  Berikan kesempatan kepda
- merasakan tertekan (depresi)
pasien dan keluarga terlibat dengan
Gejala dan Tanda Minor Keterangan : dukungan kelompok
Objektif : tidak berpartisipasi  Ciptakan lingkungan yang
1. menurun
dalam perawatan 2. cukup menurun memudahakan mempraktekan
3. sedang kebutuhan sepiritual
4. cukup meningkat
3. Edukasi

 Anjurkan mengungkaokan
perasaanterhadap kondisi dengan
realistis

 Anjurkan mempertahankan
hubungan(mis. menyebutkan nama
orang yang dicintai)
 Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik dengan orang
lain

 Latih menyusun tujuan sesuai


harapan

 Latih cara mengembangakn


sepiritual diri

 Latih cara mengenang dan


minikmati masa lalu (mis. prestasi,
pengalaman )

3 Keputusasaan berhubungan Harapan Promosi Harapan


dengan stres jangka panjang
dan penurunan kondisi 1. Observasi
fisiologis  Identivikasi harapan pasien dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dalam pencapaian
Defenisi : diharapkan harapan meningkat dengan hidup
kriteria hasil :
Kondisi individu yang 2. Terapiutik
memandang adanya keterbatsan 1. keterlibatan 1 2 3 4 5
atau tidak tersedianya alternatif dalam aktivitas  Sadarkan bahwa kondisi yang
pemecahan pada masalah yang perawatan dialami memiliki nilai penting
2. minat 1 2 3 4 5
dihadapi
komunikasi  Pandu mengingat kembali
verbal kenangan yang menyenangkan
3. perbalisasi 1 2 3 4 5
keputusasaan  Libatkan pasien secara aktif
4. pernyataan 1 2 3 4 5 dalam perawatan
frustasi
Gejala dan Tanda Mayor  Kembngkan rencana perawatan
Subjektif : mengungkapkan yang melibatkan tingkat
keputusasaan Keterangan : pencapaian tujuan sederhana
sampai dengan kompleks
5. menurun
Gejala dan Tanda Mayor 6. cukup menurun  Berikan kesempatan kepda
Objektif : perprilaku pasif 7. sedang
pasien dan keluarga terlibat
8. cukup meningkat
dengan dukungan kelompok
Gejala dan Tanda Minor  Ciptakan lingkungan yang
Subjektif : memudahakan mempraktekan
-mengalami kesulitan tidur kebutuhan sepiritual
- selera makan menurun
3. Edukasi
Gejala dan Tanda Minor  Anjurkan mengungkaokan
Objektif : perasaanterhadap kondisi
-kurang inisiatif dengan realistis
- kurang terlibat dalam aktivitas
 Anjurkan mempertahankan
perawatan
hubungan(mis. menyebutkan
nama orang yang dicintai)

 Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik dengan
orang lain

 Latih menyusun tujuan sesuai


harapan
 Latih cara mengembangakn
sepiritual diri

 Latih cara mengenang dan


minikmati masa lalu (mis.
prestasi, pengalaman )

4. Pelaksanaan
Menurut Dochterman dan Bulechek, (2004) penatalaksanaan yang dilakukan
a. Dukungan emosianal pada pasien dengan
1) Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan cemas, marah atau sedih
2) Medengarkan ekspresi perasaan pasien
3) Merangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan
b. mengevaluasi tingkat depresi pada pasien
c. mendiskusikan situasi atau kondisi pasien dengan cara yang sederhana
d. melakukan pemberian non-farmakologi dengan metode penerapan terhadap penyakit yang diderita

5. Evaluasi
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan ,pasien akan menunjukan penurunan tingkat setres.
b. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu untuk mengontrol diri.
c. Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat melakukan terapi mmandiri atau meminta bantuan keluarga

Anda mungkin juga menyukai