(DKA)
POKOK
Patofisiologi
BAHASAN
Asuhan Keperawatan,
Penatalaksanaan
DKA
Pengertian
Diabetik Ketoasidosis (DKA) merupakan suatu
komplikasi metabolik akut yang terutama terjadi
pada diabetes tipe 1
Ditandai dengan :
Hiperglikemia
Asidosis Metabolik,
Serta Diuresis Osmotik AKIBAT dari Difisiensi
Insulin Relatif atau Absolut yang di tandai
dengan Hiperglikemia, ketoasidosis dan ketouria
(Price & Wilsan, 2002)
POPULAS
I ancaman
Timbulnya DKA merupakan
bagi penderita DM Kematian
Data Mortalitas :
Negara maju Tahun 1956-1966 : 4,7%-10 %
Tahun 1972-1980 : 1,1 %
Indonesia , RSCM Tahun 1971 : 33 %
Tahun 2008 : 17 %
( Soegono, 2015)
ETIOLOG
I
1. Berkurangnya Intake Insulin Exogen
a. Kurang Pengetahuan
b. Insulin Pump yang tidak berfungsi
c. Efek samping obat : phenytoin,
Thiazide/sulfanamid diuretic
ETIOLOG
2. I
Peningkatan produksi glukosa
a. Ketidak seimbangan antara makanan
dan insulin
b. Trauma, pembedahan, infeksi saluran
pernafasan, ISK, pancreatitis
c. Glukagon Meningkat
d. Peningkatan hormon pertumbuhan
e. Efek samping obat : steroid, epineprin/
Norepineprin.
TANDA DAN
GEJALA
Penurunan kesadaran
Hyperventilation( Kusmaul respiration)
Hypotension (sytolic <90 mmHg)
Hypertermi
Mual dan Muntah, Lemah, Letih
Kosentrasi Bikarbonat < 10 mmol/L
Ph darah <7
PATOFISIOLOGI
INSULIN DEFISIENCY
Hyperglycemia Gluconeogenesis
Acidosis
SHOCK, COMA, DEATH
Pengkajian
DKA
1. Identitas : nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, alamat.
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
Lanjutan Pengkajian
5. Pemeriksaan fisik
Sistem persyarafan ; ggn penglihatan,
penurunan kesadaran.
Sistem kardiovaskuler ; takikardia,
disritmia, distensi vena jugolaris
Sistem pernafasan ; kusmaul, batuk
dengan/ tampa sputum jika infeksi
Sistem gastrointestinal ; mual, muntah,
Penurunan BB, banyak makan/minum
Lanjutan Pengkajian
Sistem Reproduksi ; inpoten pada pria,
wanita kesulitan organsme, keputihan
Sistem musculoskletal ; sulit bergerak,
kram otot, penurunan tonus otot
Sistem Integumen ; gatal-gatal, bisul,
terdapat ulkus, kulit kering dan
menghitam
Lanjutan Pengkajian
6. Pemeriksaan Diagnostik
Gula darah ; meningkat 200-1000 mg/dl atau bisa
lebih
Aseton plasma (keton) ; positif
Asam lemak bebas ; kadar lipid dan kolesterol
meningkat
Osmolaritas serum : meningkat ttp kurang dari 330
mmol/L
Elektrolit ; natrium, kalium, fosfor
AGD ; Ph dan Hco3 menurun (asidosis metabolik)
Lanjutan Pengkajian
Trombosit ; Ht meningkat (dehidrasi), leukosit
meningkat, akibat infeksi
Ureum kreatinin ; mengkin meningkat
(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
Fungsi tiroid ; penigkatan hormon tiroid dpat
meningkat karena glukosa darah dan
kebutuhan insulin
Urine ; gula dan aseton positif (berat jenis dan
osmolaritas meningkat)
Kulit dan sensitivitas : kemungkinan ada ISK,
sal pernafasan, infeksi luka.
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang volume cairan b.d diuresis osmotik,
keilangan cairan berlebihan (diare, muntah),
masukan dibatasi (mual)
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
Ketidakcukupan insulin (penurunan ambilan dan
penggunaan glukosa oleh jaringan
mengakibatkan peningkatan metabolisme
protein dan lemak
Penurunan masukan oral : anoreksia, mual,
lambung penuh, nyeri, abdomen dan penurunan
kesadaran.
Diagnosa Keperawatan
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d asupan
diet yang tidak tepat, pemantauan glukosa darah
tidak tepat, adanya infeksi, aktifitas fisik.
4. Resiko tinggi infeksi b.d kadar glukosa tinggi,
penurunan fungsi leukosit, penurunan pola
sirkulasi, adanya infeksi sebelumnya.
5. Kelelahan b.d penurunan produksi energi,
perubahan kimia darah, insufisiensi insulin, status
hipermetabolik/infeksi.
6. Kurang pengetahuan mengenalpenyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Manajemen DKA
1. Rehidrasi
Rehidrasi cepat NaCl 0,9 %
1 liter pada 30 menit pertama
0,5 liter pada 30 menit kedua
Jam kedua ; 1 liter
Jam ketiga ; 0,5 liter
Jam keempat ; 0,5 liter
Bila GD < 200mg/dl, ganti Dextrose 5%
( Perkeni, 2008)
Manajemen DKA
2. Rehidrasi
Insulin diberikan pada jam kedua (bolus
180U/KgBB) dilanjutkan Drip Insulin
90U/KgBB dalam NaCl 0,9 %
Jika GD, 200 Mg/dl, kecepatan
dikurangimenjadi 45U/jam/KgBB
Jika GD stabil 200-300 mg/dl selama 12
jam, diberikan drip insulin 1-2 U/jam
disamping dilakukan sliding scale setiap 6
jam.
( Perkeni, 2008)
Manajemen DKA
3. Bicarbonat
Koreksi natrium jika PH < 7,1
< 7 100mEg HCO3
7 – 7, 1 50 mEg HCO3
> 7,1 -
( Perkeni, 2008)
Manajemen DKA
4. Kalium
Kalium dapat diberikan perinfus sesuai
skema pengobatan dan apabila pasien
sadar dapat diberikan peroral selama
seminggu
Bila PH maka Kalium maka
pemberian Bikarbonat harus serta
pemberian Kalium.
( Perkeni, 2008)
PEMANTAUAN dan PENGOBATAN
1. Pematantauan
Kadar GD setiap jam dgn glukometer
Elektrolit setiap 6 jam selama 24 jam,
selanjutnya tergantung keadaan
AGD ; bila PH > 7,1 selanjutnya setiap hari
sampai stabil
TD , Nadi, RR dan volume urine setiap jam
(pasang kateter)
PEMANTAUAN dan PENGOBATAN
1. Pengobatan
Antibiotik yang adekuat
Oksigen bila PO2 < 80mmHg
AGD ; bila PH > 7,1 selanjutnya setiap hari
sampai stabil
Heparin bila DIC atau hiperosmolar berat
(380 mOsm/l)
PRINSIP
PENATALAKSANAAN
DKA
1) Memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit serta keseimbangan asam basa
2) Koreksi metabolisme yang tidak normal
3) Identifikasi dan bantu dengan menggali proses
terjadinya penyakit
4) Cegah komplikasi
5) Tingkatkan pengetahuan pasien bagaimana
proses penyakit, prognosis, self care dan
pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E
DENGAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Umur : 43 tahun
No MR : 00 66 77 48
Jenis kelamin : Perempuan
Satus kawin : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Pariaman
Masuk HCU : Tanggal 10 November 2018 Jam
18.00 WIB
Alasan masuk rumah sakit :
Ekstemitas :
Atas : terpasang infuse kiri kanan ( 2 line )
Bawah : Tidak edema
DD 1700 KKal
O2 3 liter
Ceftriaxone 2 x 1 gram
Levofloxacine 1 x 500 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
Flumucyl inj 3 x 1 amp
BicNat 3 x 500 mg
Levemir 1 x 10 unit
Novarapid 3 x 8 unit
ANALISA DATA
RAK
Terima kasih
Terima kasih