Disusun oleh :
Gigi goyah adalah masalah yang sering terjadi pada gigi yang dapat berakibat
terhadap hilangnya gigi dikarenakan penyakit ataupun cedera pada gingival atau tulang
yang mendukung. Terjadinya peningkatan mobiliti gigi dapat disebabkan oleh banyak
faktor, namun terjadinya inflamasi yang diakibatkan oleh akumulasi plak dan adanya
trauma karena oklusi merupakan faktor penyebab yang paling sering terlibat sebagai
penyebab terjadinya mobiliti gigi.
Perawatan terhadap gigi goyah harus dilakukan dengan baik. Terdapat berbagai
bentuk perawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah gigi goyah. Untuk
kasus gigi goyah yang disebabkan inflamasi maka dapat dilakukan penyingkiran
terhadap faktor penyebab inflamasi seperti skalling dan root planning, penggunaan obat
lokal dan sistenik serta terapi pembedahan. Pada kasus gigi goyah yang disebabkan
karena adanya trauma oklusi maka harus dilakukan penyingkiran terhadap faktor
penyebab terjadinya trauma karena oklusi. Perawatan seperti penyelarasan oklusal,
perbaikan terhadap kebiasaan parafungsi, stabilisasi gigi dengan menggunakan splin,
pemakaian alat ortodonti dan rekonstruksi oklusal menjadi pilihan perawatan. Ekstraksi
terhadap gigi yang goyah juga dapat dilakukan.
A. Identitas Pasien
Pemeriksaan Objektif :
OHI kunjungan I (2 Desember 2015 ) = 8 (buruk)
PI = 55,76%
Gigi 26 BOP = +
PD bagian bukal = 6 mm
PD bagian lingual = 3 mm
Resesi gingiva = 3 mm
Gigi 27 = BOP +
PD bagian bukal = 5 mm
PD bagian lingual = 3 mm
Resesi gingiva = 3 mm
Dx: periodontitis kronis
TP:
1. Skalling USS
2. KIE
3. Kontrol
Pemeriksaan Objektif :
OHI kunjungan II = 2,5 (sedang)
PI= 36,5%
Gigi 26 BOP = +
PD bagian bukal = 5 mm
PD bagian lingual = 3 mm
Resesi gingiva = 3 mm
Gigi 27 BOP = +
PD bagian bukal = 4 mm
PD bagian lingual 3 mm
Resesi gingiva = 3 mm
Assesment : OHI membaik
PI membaik
Pemeriksaan Objektif:
OHI kunjungan 3 = 2,5 (Sedang)
PI = 30,4 %
Gigi 26 BOP = +
PD bagian bukal 3 mm
PD bagian lingual 2 mm
Resesi gingiva = 2 mm
Gigi 27 BOP = +
PD bagian bukal 3 mm
PD bagian lingual 2 mm
Resesi gingiva = 2 mm
Treatment planning:
1. Skalling USS
3. Kuretase
4. Kontrol
Interpretasi rontgen:
Terlihat lusensi pada puncak crest alveolar bagian mesial dan distal gigi 26 dan 27
hingga tersisa 1/3 apikal.
Suspek: resorbsi tulang alveolar
Dx :periodontitis
Treatment planning:
1. Rontgen periapikal gigi 26 dan 27
2. Kontrol
LANDASAN TEORI
1. PengertianPeriodontitis
Periodontitis adalah penyakit atau peradangan pada periodontium (jaringan
penyangga gigi/periodontal), merupakan keradangan berlanjut akibat gingivitis yang
tidak dirawat.
7. Penatalaksanaan periodontitis
Prosedur perawatan dalam pengelolaan penyakit periodontal :
a. Pemeriksaan dan diagnose
b. Pemeriksaan meliputi
Riwayat pribadi
Alasan datang
Kondisi sekarang
Riwayat kesehatan umum
Riwayat kesehatan gigi
Pemeriksaan dalam mulut
c. Diagnosa meliputi kondisi periodontal :
Localized
Generalized
Akut atau kronis
Kebersihan mulut
d. Rencana perawatan
1) Fase pertolongan darurat (emergency), meliputi :Kondisi akut, abses, injuri,
hipersensitivitas, trauma, TMJ disorder.
2) Fase inisial (Fase I) meliputi :
Plak control, edukasi,motivasi, instruksikebersihanmulut
Skallingdan root planning
Perawatan karies, endodontic dan restorasi gigi.
Evaluasi
3) Fase koreksi (Fase II)
Pembuatan bite plane
Oclusal adjustment
Bedah periodontal
Splinting
4) Fase pemeliharaan (Fase III)
Kunjungan periodic dan pemeriksaan ulang
Pemeriksaan plak dan kalkulus
Pemeriksaan gingival, poket,inflamasi
Pemeriksaan oklusi dan kegoyahan gigi
V. Kesimpulan
VI. Referensi
Robert P.Langlais, Craig S. Miller ; Atlas kelainan rongga mulut yang lazim,
Jakarta : Hipokrates,1998
Witjaksono, W. 2006. Clinical Evaluation in Periodontitis Patient after
Curretage.
Slots, Jorgen. 2002. Selection of antimicrobial agents in periodontal therapy.
JPeriodontRes2002;37;389–398
Newman, Michael G.,dkk. 2002. Carranza’s Clinical Periodontology .9h ed. St.
Louis Missouri : Saunders Elsevier.
Wolff,Larry.2009.PeriodontalSurgery.http://www1.umn.edu/perio/dent6613/Fla
p_Sx.pdf