0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan12 halaman
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Pasien laki-laki berusia 22 tahun datang dengan keluhan sariawan berulang di pipi bagian dalam selama 7 bulan.
2. Pemeriksaan menemukan beberapa lesi sariawan berukuran antara 4-10 mm yang menonjol dan terasa sakit.
3. Pasien diberi pengobatan metronidazole dan ciprofloxacin untuk menangani infeksi sekunder pada lesi, yang membuat semb
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Pasien laki-laki berusia 22 tahun datang dengan keluhan sariawan berulang di pipi bagian dalam selama 7 bulan.
2. Pemeriksaan menemukan beberapa lesi sariawan berukuran antara 4-10 mm yang menonjol dan terasa sakit.
3. Pasien diberi pengobatan metronidazole dan ciprofloxacin untuk menangani infeksi sekunder pada lesi, yang membuat semb
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Pasien laki-laki berusia 22 tahun datang dengan keluhan sariawan berulang di pipi bagian dalam selama 7 bulan.
2. Pemeriksaan menemukan beberapa lesi sariawan berukuran antara 4-10 mm yang menonjol dan terasa sakit.
3. Pasien diberi pengobatan metronidazole dan ciprofloxacin untuk menangani infeksi sekunder pada lesi, yang membuat semb
Analisis Jurnal Tittle : Treatment Of Recurrent Aphthous Stomatitis Major With Metronidazole And Ciprofloxacin Penulis : M. Jusri (Bagian Oral Medicine Unair) Nurdiana (Residen Oral Medicine Unair) Penerbit : Dental Journal-Majalah Kedokteran Gigi Pendahuluan Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) adalah inflamasi pada mukosa oral yang memiliki karakteristik berupa lesi ulceratif yang terjadi secara berulang dan menimbulkan rasa sakit. Etiologi RAS RAS merupakan hal yang umum dan belum diketahui penyebab pastinya. Terdapat faktor predisposisi timbulnya RAS yaitu: a. Stres b. Trauma c. Haematinic deficiency d. Alergi e. Infeksi bakteri/virus f. Faktor endokrin Ada 3 tipe RAS yaitu: 1. RAS tipe minor diameter lesi < 1cm dan jumlahnya < 6 lesi umumnya pada mukosa non keratin sembuh sekitar 1 minggu tanpa scars 2. RAS tipe mayor diameter lesi 1-5 cm pada mukosa non keratin dan berkeratin dapat sembuh dalam beberapa minggu, bulan sampai menahun dan disertai dengan scars 3. RAS tipe herpetiform diameter lesi 1-2 mm dengan jumlah 6-100 lesi Subyektif Pasien laki-laki usia 22 tahun datang ke Bagian OM FKG Univ. Airlangga atas rujukan dokter gigi dari Madiun mengeluhkan sariawan pada pipi bagian dalam sudah sejak 7 bulan yang lalu. Pasien pernah mengkonsumsi ‘Adem Sari’ lalu sembuh. Pada 1 minggu kemudian sariawan timbul lagi di area yang sama tapi lokasi yang beda. Lalu pasien minum ‘Adem Sari’ lagi. Beberapa hari kemudian sariawan timbul dan terasa sakit. Lalu pasien pergi ke dokter gigi dan diberi obat. Setelah itu sariawannya mengecil dan sakitnya berkurang, tetapi lama kelamaan sariawan membesar dan dan terasa sakit. Kemudian pasien periksa ke dokter gigi di RS Haji dan diberi obat asam mefenamat, clindamycin, obat kumur chlorhexidine. Setelah itu rasa sakitnya berkurang tapi Gambaran Klinis
pseudomembran putih (B) lesi bulat, diameter ± 6mm, menonjol, tepi eritematous, tertutup pseudomembran putih (C) lesi irregular, ukuran 4x10 mm, menonjol, tepi eritematous, tertutup pseudomembran putih Differential Diagnosis
RAS tipe mayor dengan karsinoma sel
squamosa Penatalaksanaan Kunjungan 1 >Pemeriksaan darah lengkap, sitologi, bakteriologi, SGOT, SGPT dan gula darah. >Medikasi: 5% extract sanguine+ 0,1% polidocanol gel (3x1), chlorhexidine gargle (3x1), H2O2 solution sebagai obat kumur (2x1) Kunjungan 2 >Anamnesis: rasa sakit menurun dan sariawan mengecil >Hasil pemeriksaan sitologi dan adanya peningkatan ESR menunjukkan adanya infeksi kronis. Pemeriksaan bakteriologi terdapat flora normal (aerob dan anaerob) >Medikasi: metronidazole 500 mg (3x1), ciprofloxacin 500 mg (2x1), metronidazole powder (2 tablet digerus dan dibagi mjd 20 dosis) dioleskan pada lesi, 5% extract sanguine+ 0,1% polidocanol gel (3x1) Kunjungan 3 >Anamnesis: tidak ada rasa sakit dan sariawan makin mengecil >Pasien diminta melanjutkan terapi yang diberikan pada kunjungan 2 Kunjungan 4 > Lesi mengalami penyembuhan, kecuali pada bagian bukal masih ada lesi dengan diameter 2 mm, datar, ditutupi pseudomembran putih. >Pasien diminta melanjutkan terapi sebelumnya > Medikasi: multivitamin (1x1) Kunjungan 5: >Semua lesi telah mengalami penyembuhan disertai scars >Pasien diminta melanjutkan konsumsi multivitamin (1x1) Semua lesi telah sembuh dengan scars Kesimpulan Pada kasus ini, RAS tipe mayor terkontaminasi oleh flora normal yang menyebabkan infeksi sekunder pada lesi. Jadi, penatalaksanaan pada kasus ini utamanya adalah menangani infeksi sekundernya. Setelah dilakukan perawatan, lesi tersebut sembuh dalam waktu 3 minggu. TERIMA KASIH