Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

Penatalaksanaan Kasus Abses Periapikal

Et Causa Radix 22”

Oleh : Pendamping :
Drg. Maulida Ulfa Drg. Dian Ekawati
Drg. Ana Maliah
Drg. Syaidatul Fauziah
Drg. Siti Nurmalina
Drg. Sinta Ramadhani
Identitas Pasien

Nama : Ny. Lili Suryani


Umur : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Megang
Suku : Melayu
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Pasien : Umum
Kunjungan I (Selasa, 5 September 2023)
Pemeriksaan Subjektif

 Keluhan Utama :
Bibir bengkak meluas ke pipi sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke poli gigi RSUD Siti Aisyah pada hari Selasa, 5
September 2023 dengan keluhan bibir bengkak dan sakit meluas ke pipi
sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan awalnya gigi
atas kiri tersebut berlubang hingga tersisa akar kemudian dilakukan
penambalan gigi tanam ke tukang gigi sekitar 1 bulan yang lalu. Pasien
mulai merasakan sakit sejak kurang lebih seminggu terakhir. Pasien belum
pernah ke dokter gigi untuk memeriksakan keluhan tersebut. Pasien tidak
memiliki alergi terhadap obat maupun makanan tertentu. Pasien tidak
mengonsumsi obat rutin.
 Riwayat Penyakit Sistemik  (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga  (-)
 Riwayat Alergi  (-)
 Riwayat Dental  Pasien belum pernah datang ke
dokter gigi untuk melakukan perawatan apapun
Pemeriksaan Objektif

• Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Pasien demam, edema pada pipi sebelah
kiri
Kesadaran : Kompos Mentis
TB/BB :
155 cm/60 kg
Tekanan Darah : 110/70
mmHg
Suhu :
38,1℃
RR : 18x/menit
Nadi : 80x/menit

• Pemeriksaan obyektif
Terdapat sisa akar gigi 22
Perkusi (+)
Assesment
Diagnosa : Abses periapikal gigi 22
Prognosis : Baik, jika dilakukan eliminasi factor penyebab, selama pasien melakukan pengobatan
dengan baik dan di ikuti dengan usia pasien yang masih sangat muda di harapkan mempercepat proses
recorvery

Prosedur Perawatan
Kunjungan I (Selasa, 5 September 2023)
1. Isolasi daerah kerja
2. Pembongkaran tambalan gigi 22 dengan menggunakan round end diamond bur
3. Pengambilan kawat yang ditanam oleh tukang gigi pada gigi 22
4. Lakukan irigasi,dan dibiarkan gigi 22 terbuka
5. Pasien diberikan medikasi
R/ ciprofloxacine tab 500mg no x
S 3 dd 1 tab I pc
R/ Paracetamol tab 500mg no x
S 4dd 1tab I pc
6. KIE
Kunjungan II (Sabtu, 9 September 2023)
Pemeriksaan Objektif
• Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Edema mulai berkurang pada pipi sebelah kiri
Kesadaran : Kompos Mentis
TB/BB : 155 cm/60 kg
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,1℃
RR : 18x/menit
Nadi : 71x/menit

• Pemeriksaan obyektif
Terdapat sisa akar gigi 22
Perkusi (+)
Palpasi (+)

Foto klinis
pasien
Assesment
Diagnosa : Abses periapikal gigi 22
Prognosis : Baik, jika dilakukan eliminasi factor penyebab, selama pasien melakukan pengobatan
dengan baik dan di ikuti dengan usia pasien yang masih sangat muda di harapkan mempercepat proses
recorvery

Prosedur Perawatan
Kunjungan 2 (Sabtu, 9 September 2023)
1. Pasien diberikan medikasi
R/Amoxicilin tab 500 mg no x
S3dd tab 1 pc
R/ Metrodinazole tab 250 mg no x
S3dd tab 1 pc
R/ Farsipen plus tab 500 mg no x
s.p.r.n max 3dd tab 1 pc

2. KIE :
Dokumentasi Kasus Sebelum Perawatan
Ekstra Oral
Dokumentasi Kasus Sebelum Perawatan
Intra Oral
Dokumentasi Kasus Setelah Perawatan
Ekstra Oral
Dokumentasi Kasus Setelah Perawatan
Intra Oral
Pembahasan
Apa itu Abses
periapikal?
Abses periapikal adalah suatu lesi supuratif yang
berasal dari pulpa, terlokalisir atau difus, yang
menghancurkan jaringan periapikal  respon
inflamasi terhadap bakteri yang berperan sebagai
iritan pada pulpa yang nekrosis.
Patogenesis Abses Periapikal

Demineralisasi Pulpitis
Bakteri nekrosis
struktur gigi reversibel

Menginvasi jaringan
pendukung gigi

Inflamasi jaringan
periapiakal
● Kerusakan gigi yang parah
● Perkusi (+)
Gambaran Klinis ● Palpasi (+), konsistensi lunak
● Ro  Radiolusen batas difus
● Akut  (-) pus, kronis  ada pus
Stadium Abses

Sub Periosteal (1) Sub Serosa (2) Sub Mukous (3) Sub Kutan (4)
Abses belum terlihat Warna mukosa sedikit Mukosa merah dan Mukosa merah dan
secara intraoral, tetapi merah serta sedikit bengkak sangat jelas, bengkak sangat jelas dan
sudah terlihat di rontgen, bengkak, belum ada fluktuasi (+), sakit mulai sampai ke ekstraoral,
warna mukosa normal dan fluktuasi dan sakit berkurang, terdapat fistul fluktuasi (+), sakit mulai
sangat sakit berkurang, terdapat fistul
Penatalaksanaan
Abses Periapikal

Drainase Abses Pemberian antibiotik


Pengendalian Nyeri

Ekstraksi gigi
Pemberian
Antibiotik

Penicillin (gold standard) dalam mengobati infeksi dental dan paling sering
digunakan.
● Amoksisilin  antibiotik spektrum luas yang efektif untuk bakteri fakultatif aerob
gram positif dan gram negative (Ahmadi et al., 2021)  Dosis : 500 mg, 3xsehari
untuk dewasa (3-7 hari)
● Metronidazole merupakan antibiotik sintetis yang efektif melawan bakteri
anaerob.  Dosis : 500 mg, 3xsehari untuk dewasa (3-7 hari)
● Abses periapical kronis  kombinasi amoksisilin dan metronidazole untuk
mengatasi bakteri sprektrum luas.
Pemberian Analgesik
Praktik dalam tatalaksana nyeri, secara garis besar stategi farmakologi
mengikuti ”WHO Three Step Analgesic Ladder” yaitu (Morgan, 1996):

Tahap Pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga


Tahap pertama dengan Tahap kedua, dilakukan jika Tahap ketiga, dengan
menggunakan obat analgetik pasien masih mengeluh nyeri. memberikan obat pada tahap 2
nonopioid seperti NSAID atau Maka diberikan obat-obat seperti ditambah opioid yang lebih kuat.
COX2 spesific inhibitors. pada tahap 1 ditambah opioid secara
intermiten. Contoh opioid kuat: morfin,
Aspirin, Paracetamol, fentanyl, buprenorphine,
Ketorolac, Asam Contoh opioid ringan:
codeine, tramadol, methadone, levarphanol
Mefenamat, Ibuprofen,
Ketoprofen, hydrocodone, oxycodone
Drainase Abses

Pengertian : Tujuan :
Prosedur medis yang digunakan untuk • Mencegah terjadinya perluasan abses
mengeluarkan nanah atau cairan lain • Mengurangi rasa sakit
dari abses.
- Pembuatan sayatan kecil pada abses
- open bur/open akses dan ekstirpasi
jaringan pulpa nekrotik
Ekstraksi pada sisa
akar
Pencabutan gigi salah satu terapi dari lesi
periapikal di atas untuk menghilangkan sumber
infeksi
Syarat dan Ketentuan Tukang Gigi Melakukan
Praktek
PERMENKES No.39 tahun 2014 mengenai pembinaan, pengawasan, dan perizinan pekerjaan tukang gigi.
• Pasal 1 (1) mengenai pembinaan, pengawasan , dan perizinan pekerjaan tukang gigi :
“Tukang gigi merupakan setiap orang yang memiliki kemampuan membuat dan memasangkan
gigi tiruan lepasan.”

• Pasal 6 ayat (1) dan (2) mengenai syarat dan ketentuan praktek tukang gigi:
1) Pekerjaan Tukang Gigi hanya boleh dilakukan apabila:
a) Tidak membahayakan dan tidak membahayakan kesakitan dan kematian dalam artian aman.
b) Tidak bertentangan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.
c) Tidak bertentangan dengan adanya norma-norma dan nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat.

2) Pekerjaan Tukang Gigi sebagaimana yang termaksud pada ayat (1) hanya berupa:
d) Untuk membuat gigi tiruan lepasan Sebagian dan/atau penuh yang bahannya dianjurkan terbuat dari bahan heat
curing acrylic yang telah memenuhi ketentuan persyaratan Kesehatan.
e) Memasang gigi tiruan lepasan Sebagian dan/atau penuh pada pasien yang terbuat dari bahan heat curing acrylic
dengan tidak menutupi sisa akar gigi.
Syarat dan Ketentuan Tukang Gigi Melakukan
Praktek

PERMENKES No.39 tahun 2014dalam melakukan praktek tukang gigi berkewajiban diantaranya sebagai berikut:
a) Melakukan pekerjaan tukang gigi sesuai dengan standarisasi pekerjaan tukang gigi.
b) Menghormati hak pengguna jasa tukang gigi.
c) Memberitahu informasi yang jelas dan tepat terhadap pengguna jasa tukang gigi terkait tindakan yang
dilakukannya.
d) Melakukan pencatatan pelayanan (services) yang dibuat dalam pembukuan khusus.
e) Membuat laporan secara berkala tiap tiga bulan kepada pemerintah (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)
yang meliputi diantaranya jumlah pengguna jasa tukang gigi serta Tindakan yang dilakukan oleh tukang gigi.
Hal yang Harus Dilakukan Supaya Terhindar dari Malpraktek
Tukang Gigi

1 2

Membaca literatur Melihat alat dan bahan


tentang kewenangan apakah steril atau tidak
tukang gigi

3 4

Memastikan apakah Tidak tergiur dengan harga


memiliki izin praktek murah yang ditawarkan
resmi tukang gigi
TERIMA KASIH
Pemeriksaan Laboratorium Pada Kondisi Abses Gigi

- Pemeriksaan hitung darah lengkap dapat membantu menentukan


etiologic infeksi berdasarkan jumlah sel darah putih total dan sel darah
putih yang dominan muncul.

- Untuk infeksi bakteri, harus ada peningkatan jumlah neutrophil

Anda mungkin juga menyukai