Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dhimas Satria Wibowo

Nim : 200301072
Kelas :AET 2

TUGAS BIOKIMIA

Apa hubungan Melting Point / Titik Lebur dengan Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak
Jenuh ?

Titik lebur (melting point) merupakan sifat fisik dari asam lemak yang penting. Titik
lebur menunjukkan suhu dimana lemak/minyak berubah wujud dari fase padat menjadi fase
cair. Titik lebur minyak atau lemak ditentukan dengan adanya ikatan rangkap asam lemak
penyusunnya. Asam lemak jenuh memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan
asam lemak tidak jenuh.

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan yaitu :

a. Jenis-jenis Asam
Sebagaimana diketahui bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak.
Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak
penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:

1. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan
asam stearat.

2. Asam lemak tak jenuh


Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

b. Hidrolisis Lemak
Reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi
pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH —— à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester

Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam. Sifat Fisis
Lemak yaitu :

Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan
lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh:
Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C,
sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –
17 °C.

Anda mungkin juga menyukai