Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM ERGONOMIK

Oleh:

Syintya Arimbi
NIM : 204201446136
Kelas C Semester 1

FAKULTAS ILMU KESEAHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)
SENAM ERGONOMIK

Masalah Kesehatan Sesuai Prioritas


Pemerintah telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang dalam
Pembangunan Nasional, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis dan ilmu
kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta
meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia
lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat (Bandiyah, 2009). Peningkatan
jumlah lansia juga dapat mempengaruhi aspek kehidupan mereka, antara lain perubahan-
perubahan fisik, biologis, psikologis, sosial, dan munculnya penyakit degeneratif akibat
proses penuaan tersebut (Azizah, 2011).
Penyakit yang erat hubungannnya dengan proses menua salah satunya yaitu gangguan
sirkulasi darah atau kardiovaskuler (Azizah, 2011). Komponen-komponen utama pada
sistem kardiovaskuler adalah jantung dan vaskularisasinya. Pada lansia terjadi perubahan-
perubahan normal pada jantung (kekuatan otot jantung berkurang), pembuluh darah
(arteriosklerosis; elastisitas dinding pembuluh darah berkurang) dan kemampuan
memompa dari jantung bekerja lebih keras sehingga terjadi hipertensi.

Masalah 1
A. Area/ Pesan Pokok
Banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang
dihadapi sehingga untuk mempertahankan kesehatan maka perlu adanya upaya-upaya
baik yang bersifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat, dan juga upaya lain seperti
senam. Senam adalah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja disusun secara
sistematika dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis. Semua jenis senam dan aktivitas dengan olahraga ringan sangat
bermanfaat untuk menghambat proses degeneratif atau proses penuaan. Senam ini sangat
dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan usia lansia (65
tahun keatas) (Widianti & Proverawati 2010).
Hasil penelitian yang sudah ada, terdapat dua jenis senam yang dapat menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi yaitu senam aerobik low impact dan senam
ergonomik. Senam aerobik adalah olahraga yang mempunyai tujuan untuk menyehatkan
jantung. Senam aerobik low impact hanya mempunyai gerakan ringan seperti berjalan di
tempat, menekuk siku, dan menyerongkan badan, diiringi alunan musik yang tidak
terlampau keras tapi membuat bersemangat. Senam aerobik low impact inilah yang tepat
digunakan untuk lansia. Olahraga ini berintikan olahraga aerobik low impact ditambah
dengan olahraga yang dapat memberikan kelenturan, kekuatan dan peningkatan otot-otot
secara mudah, murah, meriah, masal dan manfaat serta aman. Sedangkan senam
ergonomik adalah senam fundamental yang gerakannya sesuai dengan susunan dan
fisiologis tubuh. Tubuh dengan sendirinya terpelihara homeostatisnya (keteraturan dan
keseimbangannya) sehingga tetap dalam keadaan bugar. Gerakan dalam senam
ergonomis terdiri dari 5 gerakan dasar dan 1 gerakan penutup. Gerakan dasar senam
ergonomis terdiri dari gerakan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk
pembakaran dan berbaring pasrah. Gerakan penutup senam ergonomis yaitu gerakan
mikro energi atau sering disebut gerakan putaran energi inti. Masing-masing gerakan
mengandung manfaat yang luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan
kesehatan (Wratsongko, 2006).

B. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang senam ergonomik, pasien
mampu menirukan
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai senam ergonomik selama 30
menit peserta dapat :
a) Menjelaskan pengertian senam ergonomik
b) Menjelaskan manfaat
c) Menirukan gerakan
C. Sasaran : Keluarga Ny. M di Kelurahan Cipayung RT 04 RW 04
D. Hari/tanggal : Jumat, 1 Januari 2021
E. Tempat : Ruang Tamu keluarga Ny.M
F. Pelaksana : Syintya Arimbi, Amd. Kep
G. Waktu : 13.30 WIB-Selesai
H. Isi/Materi : Terlampir
I. Metode Pendidikan : Ceramah dan Tanya Jawab
J. Media yang digunakan : Flip Chart dan Leaflet
K. Rencana Kegiatan
Tahapan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Waktu
Pendahuluan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
3. Menggali pengetahuan 3. Menjawab pertanyaan
peserta tentang asam penyaji sesuai dengan
urat pengetahuan yang
4. Menjelaskan tujuan dimiliki
penkes 4. Mendengarkan
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan 20 menit
senam ergonomik, 2. Menjawab pertanyaan
manfaat dan gerakannya Penyaji
2. Memberikan pertanyaan 3. Melihat dan
kepada peserta mendengarkan
3. Menanyakan apakah
pasien sudah jelas
tentang apa yang telah
kita jelaskan
4. Mendemonstrasikan
senam ergonomik
Penutup 1. Mengevaluasi 1. Mengulangi secara singkat 5 menit
pengetahuan Ny. M materi yang telah
terkait penatalaksanaan diberikan.
diet asam urat. 2. Mendengarkan dan
2. Memberikan memerhatikan
reinforcement Ny.M 3. Menjawab salam.
berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
penyuluhan.
3. Mengucapkan salam
penutup.

L. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi penyuluhan dan leaflet
c. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai tepat waktu
b. Pasien antusias saat mendengarkan penjelasan yang diberikan
c. Pasien mengajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak diketahui
d. Pasien menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dapat menjawab dengan benar 75%dari pertanyaan yang diberikan saat
penyuluhan.
b. Kriteria evaluasi :
1) Apakan yang dimaksud dengan Senam ergonomik?
2) Apa manfaat senam ergonomik?
3) Bagaimana gerakannya?
4) Bagaimana perasaan Anda setelah dilakukan senam ergonomik?
M. Lampiran Materi Selengkapnya
MATERI PENYULUHAN
SENAM ERGONOMIK
A. Pengertian
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai
oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh,
sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, sistem kesegaran
tubuh, dan sistem kekebalan tubuh (Wratsongko, 2013).
B. Manfaat senam ergonomik.
1. Mengoptimalkan metabolisme
2. Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat).
3. Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan.
4. Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak secara optimal.
5. Mengoptimalkan suplai darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ
paru, jantung, ginjal, lambung, usus, dan liver ( Trianggoro, 2006).
C. Gerakan senam ergonomik.
Gerakan dalam senam ergonomik terdiri dari lima gerakan dasar. Gerakan dasar
senam ergonomik terdiri dari gerakan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk
pembakaran, gerakan penutup senam ergonomik yaitu gerakan mikro energi atau sering
disebut gerakan putaran energi inti. Masing-masing gerakan mengandung manfaat yang
luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Awali setiap gerakan
senam dengan menarik napas, gunakan teknik napas dada, yaitu saat menarik napas perut
dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini ialah agar rongga dada dapat
berkembang optimal dan paru-paru dapat lebih banyak menghimpun udara. Melakukan
senam ergonomik secara rutin, minimal selama dua minggu, akan melatih tubuh untuk
melakukan gerakan fisik. Berikut ini adalah gerakan senam ergonomik:

1. Gerakan 1
Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin kemudian
rasakan keluar dan masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala,
jari kaki jinjit.

2. Gerakan 2
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas
sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan
berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang.
Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan hal
itu dengan rileks dan perlahan.

3. Gerakan 3
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan ke
depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.

4. Gerakan 4
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, menarik
napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa
tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk,
pantat jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara
rileks dan perlahan.

5. Gerakan 5
Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan punggung kaki
sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar mulai dari
depan dada sampai atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan,
kemudian putar pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran
berakhir, menghirup napas dan ditahan. Dua lengan digerakan ke belakang melewati
dua pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Badan membungkuk ke depan, kemudian wajah ditengadahkan sampai terasa darah
(gerakan energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak kemerahan). Jika
sudah maksimal, maka napas dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’rifatul.2011.Keperawatan Lanjut Usia Edisi 1.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Bandiyah.2009.Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta:Nuha Medika.

Widianti, Anggriyana Tri dan Atikah Proverawati.2010.Senam Kesehatan.Yogyakarta:


Nuha Medika.

Wratsongko, Madyo dan Trianggoro. 2006. 205 Resep Pencegahan dan Penyembuhan
Penyakit Dengan Gerakan Sholat. Jakarta: Qultum Media

Wratsongko, Madyo. 2006. Pedoman Sehat Tanpa Obat. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai