Anda di halaman 1dari 2

Tekanan dalam tulang cranial dijaga oleh tiga kompartemen yang telah disebutkan

yaitu : Otak, Darah otak dan CSF. Ada hipotesa Monro - Kellie, satu teori untuk memahami
TIK yang mana teori ini menyatakan bahwa karena tulang kranium tidak bapat membesar,
ketika salah satu dari kompartemen intracranial itu bertambah atau meluas dua kompartemen
lainnya akan mengkompresikannya dengan menurunkan volume agar lainnya akan
mengkompensasinya dengan menurunkan volume agar volume dan tekanan total otak tetap
konstan.
Karena adanya pembesaran massa, kompensasi dalam tulang kranium dilakukan
melalui pemindahan cairan otak ke kanal medulla spinalis atau diserap kembali ke vena
melalui vili-vili yang ada di lapisan arachnoid. Kemampuan otak untuk mengadaptasi tekanan
tanpa menimbulkan peningkatan TIK disebut dengan Compliance.
Pemindahan CSF ini merupakan kompensasi pertama. Ketika kompensasi ini
terlampaui, TIK akan meningkat selanjutnya pasien akan memperlihatkan adanya tanda-tanda
peningkatan TIK dan tentunya akan dilakukan upaya-upaya kompensasi lain untuk
menurunkan tekanan tersebut.
Kompensasi kedua adalah dengan menurunkan volume darah otak. Ketika terjadi
penurunan darah otak yang mencapai 40 % jaringan otak akan mengalami asidosis dan
apabila penurunan tersebut mencapai 60 % maka akan telah tampak adanya kelainnan pada
EEG. Kompensasi ini merubar metabolisme serebral dan umumnya akan menimbulkan
hipoksia dan beberapa bagian dari jaringan otak akan mengalami nekrosis.
Kompensasi terakhir yang dilakukan namun bersifat letal (mematikan) adalah
pemindahan jaringan otak ke daerah tentorial sdibawal falk cerebri melalui foramen magnum
ke dalam kanal medulla spinalis.Tahap ini disebut herniasi dan mengakibatkan kematian.
Perlu diingat bahwa otak disokong dalam berbagai kompartemen intracranial.
Supratentorial kompartemen berisi semua jaringan otak dari atas midbrain, bagian ini dibagi
ke dalam ruang (chamber) kanan dan kiri dengan serat yang tidak elastis dari falk
serebri.Supratentorial ini dipisahkan dari infratentorial kompartemen (yang ada di batang
otak dan cerebellum) dengan tentorial cerebellum.Ini adalah penting untuk diingat bahwa
otak mempunyai kemampuan beberapa pergerakan dalam kompartemen. Ketika tekanan
meningkat pada salah satu kompartemennya maka tekanan tersebut akan mendorong
kebagian yang lebih bawah. Bila peristiwa pendesakan terus berlangsung maka tidak dapat
dielakan terjadinya herniasi mpada daerah ini. Tentu kita masih ingat bahwa daerah tentorial
atau batang otak ini mengandung fungsi vital tubuh dan bilamana mengalami gangguan akan
dapat menimbulkan kematian segera.
Peningkatan Tekanan Intrakranial (ICP)  penurunan perfusi jaringan otak,
stimulasi edema lanjut, herniasi otak.Penurunan Ali  stimulasi pusat
vasomotor  peningkatan tekanan darah  mempertahankan aliran darah otak.Manifestasi
TD naik  pulse lemah, napas yang ireguler.Peningkatan tekanan parsial CO2  vasodilatasi
serebral  peningkatan aliran darah  peningkatan ICP. Penurunan
PCO2  vasokonstriksi  membatasi aliran ke otak  penurunan ICP. Penurunan aliran
vena  meningkatkan ICP.
Respon Serebral terhadap ICP untuk mempertahankan tekanan perfusi mantap bila
tekanan arteri 50 - 150 mmHg dan ICP <40 mmHg, CPP (Cerebral Perfusion Pressure) =
mean arterial pressure – ICP. Normal CPP = 70 - 100 mmHg. CPP <50 mmHg  kerusakan
neurologis ireversibel. Chusing`s response / Chusing`s reflex, saat CBF turun
signifikan  memicu pusat vasomotor  respon simpatis  peningkatan TD, pelebaran
tekanan nadi, penurunan denyut jantung. Kondisi dekompensasi  iskemia dan infark
dimulai  perubahan status mental, tanda vital  Bradikardia, hipertensi, bradypnea
(Cushing`s triad)  dapat terjadi herniasi otak, oklusi aliran darah serebral.

Anda mungkin juga menyukai