Anda di halaman 1dari 21

BAGIAN/SMF NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM
dr. ZAINOEL ABIDIN

MATI BATANG OTAK


1950: Kematian adalah
 Hongkong, kematian disebabkan
berhenti bekerjanya oleh cedera kepala berat 50%, 30%
fungsi jantung dan paru. karena perdarahan intracranial.
Saat ini, kematian  Amerika serikat, penyebab utama
didefinisikan sebagai
hilangnya fungsi otak. kematian adalah cedera kepala dan
SAH
 Mati klinis adalah henti napas (tidak ada gerakan
napas spontan) , henti sirkulasi (jantung) total dengan
semua aktivitas otak terhenti dan ireversibel.
 Mati biologis (kematian semua organ), merupakan
proses nekrotisasi semua jaringan, dimulai dengan
neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1
jam tanpa sikulasi

DEFINISI MATI  Mati serebral (kematian korteks) adalah kerusakan


ireversibel serebrum
 Mati otak ( kematian otak total) adalah mati serebral
ditambah dengan nekrosis sisa otak lainnya.
 Mati sosial merupakan kerusakan berat ireversibel,
pasien tidak sadar dan tidak responsif, namun
elektroensefalogram (EEG) aktif dan beberapa reflek
utuh.
 Australian and New Zealand Intensive Care Society
(ANZICS)
 “kematian otak merujuk pada berhentinya semua
fungsi otak secara ireversibel. Kematian otak
terjadi saat terjadi hilangnya kesadaran yang
ireversibel, dan hilangnya respon refleks batang
otak dan fungsi pernapasan pusat secara
Definisi Mati ireversibel, atau berhentinya aliran darah
intrakranial secara ireversibel”
Batang Otak
 kematian batang otak merupakan diagnosis klinis.
Tidak diperlukan pemeriksaan lain apabila
pemeriksaan klinis (termasuk pemeriksaan
refleks batang otak dan tes apnea) dapat
dilaksanakan secara adekuat.
 Trauma
 perdarahan intrakranial
ETIOLOGI  Hipoksia
 Tumor otak primer
Darah

Jaringan
Hukum Monroe LCS
otak
Kellie
konstan
Terjadi
penurunan aliran ICP↑
darah ke otak
Trauma
Meningkat secara
dan pergeseran bertahap
otak ke arah umumnya 36-
otak bawah/horizonta
l (herniasi)
48jam

Mekanisme Salah satu bagian


Gagal
mengalami
Peningkatan ICP peningkatan
tekanan
et causa Cedera
Kepala
Menghasilkan :
Melakukan 1. Menigkatnya aliran
kompensasi CSF ke dalam kanalis
dengan spinalis
mendesak 2
2. Adaptasi otak tanpa
komponen lain
↑ICP
MekanismeMati BatangOtaket causaPeningkatanICP

Bradikardi dan
Peningkatan ICP Rangsangan pusat pernafasan jadi
akibat herniasi inhibisi jantung lambat
(Refleks Cushing)

Merangsang pusat
Mencapai ambang vasomotor dan
Retensi C𝑂2 dan
33mmHg (450 tekanan darah
vasodilatasi otak
mm𝐻2 𝑂 sistemik (supaya
meningkat)

Menyebabkan
penurunan aliran
Iskemia
darah secara
bermakna
Mekanisme Mati Batang Otak et causa Peningkatan ICP

ICP ↑ mencapai titik


ICP > tekanan arteri

Sirkulasi Otak Terhenti

Kematian Otak
Kriteria Harvard
 Tidak bereaksi terhadap stimulus noksius
yang intensif (unresponsive coma).
 Hilangnya kemampuan bernapas
spontan.
Kriteria Mati
batang Otak  Hilangnya refleks batang otakdan spinal.
 Hilangnya aktivitas postural seperti
deserebrasi.
 EEG datar.
Kriteria Minnesota
 Hilangnya respirasi spontan setelah masa 4
menit pemeriksaan.
 Hilangnya refleks otak yang ditandai dengan:
pupil dilatasi, hilangnya refleks batuk, refleks
kornea dan siliospinalis, hilangnya doll’s eye
movement, hilangnya respon terhadap
stimulus kalori dan hilangnya refleks tonus
leher.
 Status penderita tidak berubah sekurang-
kurangnya dalam 12 jam
 Proses patologis yang berperan dan
dianggap tidak dapat diperbaiki.
Syarat:
 Penyingkiran kondisi medis yang dapat
mengganggu penilaian klinis, khususnya
gangguan elektrolit, asam – basa, atau
endokrin.
DIAGNOSIS  Tidak adanya hipotermia parah,
MATI BATANG didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih
OTAK kurang atau sama dengan 32oC.
 Tidak adanya bukti intoksikasi obat,
racun, atau agen penyekat
neuromuskuler.
Langkah-langkah penetapan kematian batang otak meliputi
hal-hal berikut:

 Evaluasi kasus koma


 Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai
kondisi terkini pasien
 Penilaian klinis awal refleks batang otak
 Periode interval observasi
 Penilaian klinis ulang refleks batang otak
 Tes apnea
 Pemeriksaan konfirmatif apabila terdapat indikasi
 Persiapan akomodasi yang sesuai
 Sertifikasi kematian batang otak
 Penghentian penyokong kardiorespirasi
Evaluasi status
koma
Pemeriksaan
Refleks Batang
Otak 1. Refleks cahaya langsung/ tidak langsung negatif,
pupil midposisi (4 mm) sampai diltasi (9 mm)
2. Refleks gerakan bola mata (irigasi 50 ml air
dingin tidak ada deviasi gerakan bola mata)
3. Jaw reflex
4. Refleks kornea
5. Refleks trakea dan faring (muntah, batuk,
tracheobronchial suctioning negatif)
Pemeriksaan
Penunjang MBO
Test apneaoksimeter pulse dan lepaskan
1. Hubungkan
ventilator
2. Isi dengan 100% O2, 61x/mnt melalui trakea
3. Perhatikan gerakan pernapasan (perut atau
dada yg menghasilkan vol tidal yg adekuat)
4. Cek PO2, PCO2, dan Ph setelah 8 menit dan
Tes Apneu
sambung kembali ventilator
5. Bila gerakan pernapasan tidak ada dan PCO2, >
60mmhg, test apnea positif (kematian batang
otak)
6. Saat ventilator terhubung terdapat :
- TD sistolik < 90 mmhg
- oksimeter pulse menunjukan desaturasi O2 yg signifikan
- adanya aritmia jantung
7. Segera lakukan sampel darah arteri dan menganalisis gas
darah arteri:
- jika PCO2 > 60 mmhg test apnea positif
- jika PCO2 < 60 mmhg hasil tidak pasti dan bisa melakukan
test konfirmasi
- setelah tepat 10 menit. Test apnea dpt dilakukan setelah
preoxigenasi dengan PaO2 de 1.0 dan normalisasi PaCO2 40
mmhg
• 1. Angiography
pada MBO akan terlihat tidak ada pengisian
Pengujian Konfirmasi di lingkar willis atai carotic bifurcatio
• 2. EEG
pada MBO tidak terlihat aktivitas listrik
selama setidaknya 30 menit dari
rekamannya

Anda mungkin juga menyukai