Anda di halaman 1dari 43

AKTUALISASI NILAI-NILAI ASN

PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU HAMIL TENTANG


ANEMIA PADA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TERARA KECAMATAN TERARA
LOMBOK TIMUR

Disusun oleh:
RIZKA AYU DAMAYANTI A.Md.Keb
NIP : 1994121420192003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
2019

1
HALAMAN PERSETUJUAN

AKTUALISASI

Judul : Aktualisasi Nilai-Nilai ASN


Peningkatan Pemahaman Ibu Hamil
Tentang Anemia pada Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Terara
Kecamatan Terara - Lombok Timur
Nama : Rizka Ayu Damayanti
NIP : 199412142019022003
Angkatan :
No. Presensi : 23
Disetujui untuk dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal : September 2019
Tempat : PSBB MTs Negeri Model Selong

Lombok Timur, September 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Rizka Ayu Damayanti, A.Md.Keb


NIP. 19941214 201902 2 003
Menyetujui,

Mentor Coach

Mawardi Halil, S.Kep Ir. H. Akhmad Makchul, M.Si


NIP. 19671231 198803 1 301 NIP. 196110131982051001

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Anemia adalah keadaan massa eritrosit dan atau massa hemoglobin yang

beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi

jaringan tubuh atau dapat juga disimpulkan sebagai penurunan kadar

hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit di bawah normal.1 Seorang

perempuan hamil didiagnosis mengalami anemia apabila memiliki kadar

hemoglobin dibawah 11 g/dl.2

Penyakit anemia di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan

tingkat berat, terjadi pada lebih dari 40% dari populasi.2 Prevalensi anemia

pada kehamilan di Indonesia dilaporkan sebanyak 24,5 %, sementara

prevalensi anemia ibu hamil di Puskesmas Terara tahun 2019 pada bulan juni

sebanyak 5,16% dan pada bulan juli sebanyak 5,99%.

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebab utama

anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi, kemudian diikuti oleh

defisiensi folat5. Diperkirakan sebanyak 50% anemia merupakan anemia

defisiensi besi. Kehilangan darah yang banyak pada saat menstruasi, infeksi

parasit seperti cacing tambang, infeksi oleh tuberkulosis dan malaria, serta

kanker juga dapat menyebabkan anemia. Semua ibu hamil berisiko terkena

anemia, sebab mereka membutuhkan nutrisi yang lebih banyak seperti kalori, protein,

lemak, zat besi, asam folat, vitamin dan mineral. Risiko yang lebih tinggi untuk

mengalami anemia adalah kehamilan ganda (gemeli), jarak kehamilan terlalu dekat,

muntah banyak karena morning sickness, ibu hamil terlalu muda, asupan makanan

3
yang rendah akan zat besi, menstruasi berat sebelum hamil. Adapun simptom anemia

yang paling lazim selama kehamilan adalah tampak pucat pada kulit, bibir, dan kuku,

merasa lelah atau lemah, pusing, dispnea, detak jantung cepat, sulit berkonsentrasi

(Carter, 2015).

Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10

wanita hamil menderita anemia. Anemia defisiensi besi dijumpai pada ibu

hamil 40%. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita

anemia kehamilan terbanyak. Program pemberian tablet Fe pada setiap ibu

hamil yang berkunjung ke pelayanan kesehatan nyatanya masih belum mampu

menurunkan jumlah penderita anemia kehamilan secara signifikan.

Ketidakberhasilan program ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

cara mengkonsumsi tablet Fe yang sesuai, baik dari segi waktu maupun cara

mengkonsumsinya (Admin, 2012).

Hasil data ibu hamil dengan anemia yang datang melakukan pemeriksaan

HB di Puskesmas Terara tahun 2019 sejumlah 32 orang pada bulan juli dan

sejumlah 19 pada bulan agustus.

Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk mendeteksi anemia pada kehamilan

dilakukan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama

sebelum minggu ke 12 dalam kehamilan dan minggu ke 28. Bila kadar Hb

kurang dari 11gr% pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi

suplemen tablet zat besi (Fe) secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari.

Anemia pada kehamilan memberikan dampak buruk terhadap ibu dan

janin. Perempuan hamil dengan anemia akan mengalami peningkatan risiko

morbiditas dan mortalitas, terutama meningkatnya angka kematian jika

4
terjadi hemoragia postpartum, sedangkan dampaknya pada janin akan

meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan nilai

Apgar yang rendah.8,9.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI.

Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki

kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia berintegritas tinggi non

parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan

kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM.

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN

berfungsi sebagai : 1) Pelaksana Kebijakan Publik, 2) Pelayan Publik, 3)

Perekat dan Pemersatu Bangsa. Peraturan tentang ASN yang tertuang dalam

UU No.5 Tahun 2014 tersebut sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN

bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah

profesi pelayanan publik.

Oleh karena itu, sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan publik yang

berkualitas, maka ASN dalam menjalankan fungsinya penting

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar seperti akuntabilitas, rasa nasionalisme,

penerapan etika publik, komitmen mutu dan perilaku anti korupsi dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya agar masalah yang timbul yang diakibatkan

5
oleh kurangnya dan turunnya kesadaran dan kepedulian ASN dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Sejalan dengan hal tersebut profesi Bidan yang bertugas di Puskesmas

merupakan profesi yang penting yang memiliki tanggung jawab memberikan

pelayanan yang berkualitas khususnya untuk kesehatan ibu dalam hal ini

adalah melakukan pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan darah lengkap

dilakukan guna mengetahui kondisi dan potensi masalah selama hamil.

Namun saat ini masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan

darah lengkap seperti Hemoglobin, Golongan darah, HBSag, HIV, Malaria,

Syphilis.

Sehingga dari masalah tersebut peserta diklat menyusun rencana

aktualisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,

komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam meningkatkan kualitas

pelayanan khususnya pada ibu hami dengan anemia di Puskesmas Terara

dengan cara kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya (antar profesi)

sebagai langkah awal untuk mengatasi sesuai dengan permasalahan pasien

tersebut.

2. TUJUAN

a. Mengaktualisasikan nilai–nilai dasar ASN yang terkandung dalam

melaksanakan upaya meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang anemia.

b. Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional.

6
c. Menjadikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai dasar dalam

peningkatan mutu pelayanan di ruang KIA.

d. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian petugas dalam

melaksanakan tugasnya.

3. RUANG LINGKUP

Aktualisasi ini disusun sesuai dengan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) sesuai

dengan jabatan untuk Bidan Terampil. Hal ini tercantum dalam Tugas Pokok

Dan Fungsi Bidan sebagai berikut:

1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)

2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal

Care)

3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (Kunjungan

Neonatal)

4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah

kerja puskesmas.

5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan

kebidanan.

6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia

subur (WUS)

7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi

(bumil risti)

7
8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus

kematian ibu dan bayi

9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan

puskesmas

Tempat Aktualisasi : Ruang KIA Puskesmas Terara

Waktu Pelaksanaan : 5 Agustus s/d 3 September 2019

8
BAB II

PENETAPAN ISU

1. Identifikasi Isu

Isu adalah sebuah masalah yang muncul akibat dari kesenjangan antara realita

(kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para stakeholder). Rancangan

aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi

kerja peserta diklat di Ruang KIA Puskesmas Terara. Isu-isu yang ditemukan

oleh peserta diklat antara lain sebagai berikut:

1. Rendahnya pemahaman ibu hamil terhadap pentingnya pemeriksaan darah

lengkap untuk kesehatan kehamilan

2. Belum optimalnya sarana prasarana pelayanan medis

3. Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang kesehatan pada saat kehamilan

4. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang PHBS

5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program ASI Eksklusif

6. Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang anemia

2. Isu yang Diangkat

Untuk menentukan isu mana yang akan diangkat dari isu-isu yang muncul

tersebut, maka digunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan

sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang

kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan

artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang

diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

9
Tabel 2.1Pemilihan Isu melalui kriteria APKL

No Isu Kriteria Isu Total Rangking


A P K L Skor
Rendahnya pemahaman ibu hamil 4 5 3 4 16
1 terhadap pentingnya pemeriksaan darah
lengkap untuk kesehatan kehamilan
Belum optimalnya sarana prasarana 3 3 1 2 9
2
pelayanan medis
Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang
3 4 3 3 3 13
kesehatan pada saat kehamilan
Rendahnya kesadaran masyarakat
4 4 3 3 2 12
tentang PHBS
Kurangnya pengetahuan masyarakat
5 3 3 2 3 11
tentang program ASI Eksklusif
Rendahnya pemahaman ibu hamil
6 5 5 4 5 19
tentang anemia
Keterangan: A; Aktual, P; Problematik, K; Kekhalayakan, L; Layak

Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual,

Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat 3 buah isu yang memenuhi

kriteria. Diantaranya yaitu:

1. Rendahnya pemahaman ibu hamil terhadap pentingnya pemeriksaan darah

lengkap untuk kesehatan kehamilan

2. Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang kesehatan pada saat kehamilan

3. Rendahnya pemahaman ibu hamil tentang anemia

Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu

menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency

artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis

dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk

segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth

10
adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak

ditangani segera.Adapun analisa isu berdasarkan USG ditampilkan pada

Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pemilihan Isu Berdasarkan Kriteria USG

No Isu U S G Total Prioritas


1 Rendahnya pemahaman ibu hamil
terhadap pentingnya pemeriksaan darah 5 4 4 13
lengkap untuk kesehatan kehamilan
2 Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang
3 3 4 10
kesehatan pada saat kehamilan
3 Rendahnya pemahaman ibu hamil
5 4 5 14
tentang anemia

Keterangan:
U :Urgency Skor 5 : sangat USG
S :Seriousness Skor 4 : USG
G :Growth Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan kriteria USG diatas dapat

disimpulkan bahwa isu nomor 3 yaitu “ Rendahnya pemahaman ibu hamil

tentang anemia“ mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas

utama yang akan dipecahkan permasalahannya.

3. Gagasan Pemecahan Isu

11
Isu yang telah didapatkan memiliki dampak yang serius apabila tidak

diselesaikan dengan segera. Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk

memberikan solusi pemecahan isu tersebut adalah sebagai berikut :

1. Konsultasi dengan atasan langsung (mentor) perihal rancangan aktualisasi

2. Mempelajari SOP untuk menunjang kegiatan

3. Memaksimal kualitas konseling dan KIE pada ibu hamil

4. Memonitor pasien dengan cara membuat formulir pemantauan

5. Kerjasama dengan bidan desa untuk melakukan KIE dan pemantauan

6. Koordinasi dan melakukan konseling dengan kader dan keluarga saat

posyandu

7. Melakukan pemeriksaan HB berkala

8. Melakukan konsultasi dan pelaporan pada petugas gizi

9. Melakukan konseling lintas sektoral

10. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan hasil

BAB III

12
RANCANGAN AKTUALISASI

1. Deskripsi Organisasi
a. Nama Organisasi

Nama organisasi adalah Puskesmas Terara. Puskesmas Terara terletak


di Desa Terara Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur dengan luas
wilayah 96,25 Km2 ,jumlah Desa binaan meliputi 8 ( Delapan ) desa dalam
lingkup Kecamatan Terara yaitu Desa Terara, Pandanduri, Suradadi,
Leming, Santong, Embung Raja, Sukadana, Kalianyar.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas


Terara Tahun 2018

Jumlah Penduduk
No Desa
Laki-laki Perempuan Total
1 Terara 2.797 3.024 5.821
2 Pandan duri 1.574 1.781 3.355
3 Suradadi 2.700 3.187 5.887
4 Leming 1.372 1.523 2.895
5 Santong 2.415 2.607 5.022
6 Embung Raja 1.943 2.424 4.367
7 Sukadana 3.491 3.789 7.280
8 Kalianyar 1.130 1.164 2.294
Jumlah 17.422 19.499 36.921
Sumber : Dinas Kesehatan Lombok Timur, 2018

Puskesmas Terara dibangun pada tahun 1983 dengan luas tanah 4.179
m2, sedangkan luas bangunan 160 m2, Batas- batas wilayah kerja
Puskesmas Terara adalah :

13
Utara : Kecamatan Montong Gading

Selatan : Kecamatan Sakra

Timur : Kecamatan Sikur

Barat : Kabupaten Lombok Tengah

Gambar 1. Peta Wilayah Puskesmas Terara

Adapun struktur organisasi Puskesmas Terara dapat dilihat pada


Gambar 1.1.

14
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TERARA 2019
( PERMENKES NOMOR 75 TAHUN 2014 )

Kepala Puskesmas Terara


Mawardi Halil, S.Kep

Kepala Subag Tata Usaha


L. Ahmad Rapii, SKM

Sistem Informasi Kepegawaian Rumah Tangga Keuangan


Haeriah, Amd. Kep Ika Permatasari ,SKM 1. Bendahara Umum : Bq. Sahdiana, Amd. Kep
Ika Permatasari, SKM 2. BOK : Bq. Sahdiana, Amd. Kep
3. JKN : Marsah SIP
Pengelola : Riadi M.Zen, S.Kep. Ners
P. Care : Taufik, S.Kep. Ners

UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan UKM Pengembangan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium Jaringan dan Jejaring Puskesmas
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Anwar Habibie, S.Gz Dedi Aryanto, S. Kep dr. Maizar Rahman dr. IGA Yunia Arlini dan dibantu Bq. Trisna Mandalika Ayu

PROMKES : Mas'un S.Kep KES. JIWA : H. Ahmad Yani, S.Kep R. PEMERIKSAAN UMUM : dr. Rody Kurniawan

KES. GIGI MASY. : drg. Ni Made Dwi Harpeni : PUSTU SUKADANA Sus Azlan, S.kep
KESLING : L. M. Yunus, SKM PENYAKIT TIDAK MENULAR : M. Rusdi, S. Kep, Ners R. KES. GIGI DAN MULUT : drg. Ni Made Dwi Harpeni PUSTU PUSTU SURADADI
KES. OLAH RAGA : Dedi Aryanto, S. Kep R. KES. ANAK DAN IMUNISASI : Nanix PUSTU SANTONG
KIA/KB : Budi Hartati, SST UKS : Bq Emaliana, SKM R. KES. IBU DAN KB : Husniati, Amd. Keb
KES. INDRA : R. GAWAT DARURAT : dr. Maizar Rahman BIDAN DESA SURADADI
KES. ANAK : Rita Hariani, Amd.Keb : Rosiana Isnaini, S. Kep, Ners : BIDAN DESA SANTONG
PENGOBATAN TRADISIONAL : R. BERSALIN : BIDAN DESA E. RAJA
KES. IBU : KESEHATAN KERJA : Elpa Susanti, Amd. KL : BIDAN DESA SUKADANA
KES. REMAJA DAN LANSIA : Dedi Aryanto, S. Kep : Hasanah, A.Md.Keb BIDAN DESA LEMING
KB : Husniati, Amd. Keb RAWAT INAP : dr. Maizar Rahman BIDAN DESA PANDAN DURE
: BIDAN DESA BIDAN DESA TERARA
GIZI : Anwar Habibie, S. Gz KEFARMASIAN : Reni BIDAN DESA KALIANYAR
LABORATURIUM : dr. Maizar Rahman
P2P : Rupawan, S. Kep : Yuni Istiarini, Amd, AK

PERKESMAS : Rusdi Hartono, S. Kep, Ners

Program Tambahan
RS/Klinik Swasta
Mas'un, Amd Kep ( Rarang ) Promkes
Taufik S.kep Ners Remasila
Klinik Permata Cinta Ida Hariati Amd Kep ( R. Selatan ) UKS
dr. Widya, dkk Nanix Dwi Carisna, Amd Kep Jiwa
L. Wiradana, Amd Kep ( Santong ) TB
Bidan Praktik Swasta Bq. Murtini ( Suradadi ) Perkesmas
Asry Yuyu Syamsiar, Amd, Keb Mahendra, A.Md. Kep RI

Puskesmas
Keliling

Mawardi Halil, S.Kep


NIP : 196712311988031301

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Terara


b. VISI
Visi Puskesmas Terara adalah tercapainya “Puskesmas berkualitas menuju
masyarakat kecamatan Terara yang sehat dan mandiri”, yakni masyarakat
wilayah Puskesmas Terara yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara mandiri.

c. MISI
Sedangkan misi pembangunan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas
Terara adalah :
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mengedepankan
kepentingan pasien
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, aktif, dan
professional dalam pembangunan yang berwawasan kesehatan

15
3. Meningkatkan SDM Puskesmas untuk mendukung, memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu ,merata dan terjangkau
4. Meningkatkan tertib administrasi umum dan keuangan.
Dengan Motto : “MANTAP” : Melayani ANda secara Terintegrasi Aktif
dan Profesional, dengan membudayakan 4S: Salam, Sapa, Senyum dan
Santun

d. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Sejalan dengan Program Pembangunan Nasional dan program kesehatan
yang dilaksanakan di Lombok Timur pada tahun 2006 dan Peraturan Bupati
No. 112 tahun 2006 tentang uraian tugas pokok dan fungsi pada pusat
kesehatan masyarakat maka Puskesmas Terara telah dilaksanakan beberapa
program kesehataan, antara lain :
1) Unit 1. Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit.
Unit ini bertujuan meningkatkan kemampuan deteksi dini kasus,
pencegahan, pemberantasan dan pengobatan penyakit terutama pada
kantong-kantong KLB. Adapun kegiatan yang mendukung tercapaiya
program ini antara lain : kegiatan penyelidikan epidemiologi dan
penanganan KLB, pemantapan kegiatan surveilans kasus penyakit menular
dan tidak menular, pencegahan penyakit melalui imunisasi lengkap,
penanganan kasus penyakit menular langsung serta pemberantasan penyakit
bersumber dan menular melalui binatang.

2) Unit 2. Peningkatan dan kesehatan keluarga


Unit ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus kematian bayi, ibu
melahirkan dan peningkatan kesehatan reproduksi keluarga dan masyarakat.
Adapun kegiatan yang mendukung tercapainya progam ini antara lain
pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan
obstetrik dan neonatal emergency dasar dan komprehensif serta peningkatan
kesehatan bagi usia lanjut serta Usaha Perbaikan Gizi Keluarga melalui
posyandu.

16
3) Unit 3. Pemulihan Kesehatan dan Rujukan
Unit ini bertujuan untk meningkatkan mutu pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan rujukan. Adapun kegiatan yang
mendukung tercapainya program ini antara lain pelayanan pengobatan rawat
jalan dan rawat inap, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayananan
gawat darurat, dan rujukan ke rumah sakit kabupaten maupun ke propinsi.

4) Unit 4. Kesehatan Lingkungan dan penyuluhan masyarakat


Unit ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan dan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan sehingga menjadi lingkungan yang kondusif
bagi tercapainya derajat kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan yang
mendukung tercapainya program ini antara lain :klinik sanitasi,
penyelenggaraan kesehatan lingkungan institusi, perbaikan kualitas air dan
lingkungan permukiman, pengawasan tempat-tempat umum

5) Unit 5. Perawatan
Unit ini bertujuan melakukan perawatan tingkat pertama untuk
masyarakat yang tidak sembuh setelah berobat jalan dan kasus-kasus yang
memerlukan perawatan.

6) Unit 6. Penunjang
Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelyanan program
lainnya. Adapun kegiatan yang mendukung program ini antara lain :
Laboratorium sederhana, Apotik dan Gudang Obat.

7) Unit 7. Kesehatan Khusus


Unit ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan khusus
Adapun kegiatan yang mendukung program ini antara lain : Kesehatan Mata
& Telinga,Kesehatan Matra, Kesehatan Olahraga, Kesehatan Jiwa dan
Kesehatan Kerja.

e. Kedudukan Peserta diklat dalam Struktur Organisasi


Peserta diklat merupakan bidan di ruang KIA Puskesmas Terara.

17
f. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta diklat
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)

2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal

Care)

3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan

neanatal)

4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah

kerja puskesmas.

5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan

kebidanan.

6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia

subur (WUS).

7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko

tinggi (bumil risti)

8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus

kematian ibu dan bayi.

9. Melaksanakan mekanisme pencacatan dan pelaporan terpadu pelayanan

puskesmas

2. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN


a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
berikut :

18
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup
beberapa hal antara lain :

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)

3. Akuntabilitas membutuhkan laporan (Accountability requires reporting)

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaning less

without consequences)

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountabilityimprovesperformance)

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :


1. Untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:
1. Jujur
2. Transparan
3. Integritas
4. Tanggungjawab (responsibilitas)
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan

19
8. Kejelasan target
9. Konsisten
10. Partisipatif
b. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan
satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa
nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa
dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Religius
2. Amanah
3. Disiplin
4. Non Diskriminasi
5. Saling Menghormati
6. Persamaan Derajat
7. Mencintai sesama manusia
8. Rela Berkorban
9. Menjaga Ketertiban
10. Kerja Sama
11. Cinta Tanah Air
12. Musyawarah
13. Kekeluargaan
14. Kepentingan Bersama
15. Hidup Sederhana
16. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
17. Kerja Keras
18. Menghargai karya orang Lain

20
19. Menghormati Keputusan Bersama
20. Tenggang Rasa
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar etika publik
antara lain :
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3. Profesional
4. Tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Non diskriminatif
7. Beretika luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
10. Berdaya guna dan berhasil guna
11. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
12. Transparan
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
d. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari
itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan
sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain :
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Inovatif

21
3. Selalu melakukan perbaikan mutu
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
5. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
8. Efektif dan efisien dalam bekerja
e. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam aspek anti korupsi antara lain :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
f. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga memiliki
pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.

22
g. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera.Misi UU ASN adalah memindahkan
ASN dari comfort zone ke competitive zone.Tujuan utama UU ASN antara
lain :
1. Independensi dan netralitas
2. Kompetensi
3. Kinerja atau produktifitas kerja
4. Integritas
5. Kesejahteraan
6. Kualitas pelayanan publik
7. Pengawasan
h. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat
yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.Terdapat 7 sikap
pelayanan prima, yakni :
1. Passionate (bersemangat)
2. Progressive (memakain cara terbaik)
3. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
4. Promth (positif, tanpa curiga)
5. Patience (sabar)
6. Proporsional (tidak mengada-ada)
7. Functional (tepat waktu)

23
3. Kegiatan
Aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh seorang ASN berdasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dengan adanya
SKP maka pekerjaan dapat lebih fokus serta adanya tugas tambahan. Adapun aktualisasi yang akan dilakukan
dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
No Kegiatan Tahapan/ Output/ Hasil Nilai-nilai Teknik Kontribusi Penguatan Nilai-
Prosedur Kegiatan Dasar Aktualisasi Nilai terhadap Visi-Misi nilai Organisasi
Kegiatan Dasar Organisasi
1 Konsultasi -Menyampaikan -Mendapat Akuntabilitas Menunjukkan rasa Dengan melakukan Peserta diklat
dengan kegiatan persetujuan pertanggung konsultasi dengan memperkuat nilai-
atasan aktualisasi dari kepala jawaban peserta atasan langsung nilai organisasi
langsung -Meminta izin puskesmas diklat kepada sebelum melakukan yaitu dalam
(mentor) untuk melakukan -Kepala atasan langsung kegiatan aktualisasi, menjunjung tinggi
perihal kegiatan puskesmas sebelum peserta diklat telah etika, moral,
kegiatan memberikan melakukan berkontribusi dalam kedisiplinan,
aktualisasi masukan dan tindakan dengan menjalankan misi tanggung jawab,
dukungan menyampaikan puskesmas kepedulian,
untuk rencana kegiatan. meningkatkan tertib kejujuran,
melakukan Nasionalisme Peserta diklat akan administrasi umum integritas,
kegiatan berkomunikasi dan keuangan keadilan dan tulus
terkait dengan bahasa ikhlas dalam
meningkatkan Indonesia yang bekerja.
pemahaman baik dan benar
ibu hamil dengan atasan,
tentang anemia tidak menggunakan

1
bahasa daerah atau
sebagainya untuk
menunjukkan rasa
nasionalisme.
Etika Publik Menunjukkan
bagaimana
penerapan nilai-
nilai etika peserta
diklat dan akan
menggunakan
teknik wawancara
dan tanya jawab
dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar dan
memperhatikan
nilai-nilai sopan
dan santun dalam
diskusi

2
2 Mempelajari -Mempelajari -Memahami Akuntabilitas Peserta diklat Dengan mempelajari Penguatan nilai-
SOP untuk SOP dan petunjuk SOP dan mempelajari SOP SOP dan Petunjuk nilai organisasi
menunjang teknis terkait petunjuk dan petunjuk teknis Teknis terkait tugas yang dikuatkan
kegiatan tugas di ruang teknis terkait terkait tugas di di ruang KIA, oleh peserta diklat
KIA sebagai tugas di KIA ruang KIA peserta diklat telah dalam hal ini
acuan peserta - Dapat berkaitan dengan berkontribusi dalam adalah bidan di
diklat dalam mengetahui nilai akuntabilitas melaksanakan misi puskesmas Terara
melaksanakan penanggung ASN sebagai puskesmas : memberikan
kegiatan jawab dan bentuk tanggung Menyelenggarakan pelayanan dengan
wewenang jawab peserta pelayanan kesehatan profesionalisme,
selama diklat sebelum secara terintegrasi, kemandirian,
melakukan melakukan aktif, dan inovatif dan saling
kegiatan kegiatan konseling professional dalam mendukung secara
atau intervensi pembangunan yang proporsional.
kepada pasien. berwawasan
Komitmen Salah satu kegiatan kesehatan.
Mutu yang akan Meningkatkan SDM
dilakukan oleh Puskesmas untuk
peserta diklat mendukung,
adalah penyuluhan memelihara dan
dan konseling meningkatkan
kepada pihak pelayanan kesehatan
terkait, sebelumnya yang bermutu
peserta diklat harus ,merata dan

3
memahami terlebih terjangkau
dahulu kegiatan
yang akan
dilakukan agar
pihak terkait
merasa puas
dengan materi yang
akan disampaikan
oleh peserta diklat
3 Memaksimal - Melakukan Ibu hamil lebih Akuntabiltas Dengan melakukan Dalam hal ini peserta Penguatan nilai-
kualitas Komunikasi dan mengerti teknik KIE yang diklat telah nilai organisasi
konseling dan memberikan tentang efektif dan efisien berkontribusi dalam dalam hal ini
KIE Informasi dan pengertian, sehingga pasien mewujudkan visi adalah pengawai
(Komunikasi, Edukasi terkait penyebab dan lebih mengerti puskesmas puskesmas
Edukasi dan pemahaman ibu pencegahan tentang yang berkualitas menuju menyadari bahwa
Imformasi) hamil tentang anemia disampaikan masyarakat dengan
pada ibu anemia yang menunjukkan kecamatan terara memaksimalkan
hamil dimengerti dan tanggung jawab yang sehat dan kualitas konseling
menggunakan alat peserta diklat mandiri serta misi berarti
peraga yang ada, dalam memberikan Meningkatkan akses mengutamakan
kemudian pemahaman pada pelayanan kesehatan kepentingan dan
melakukan umpan pihak terkait yang dengan hak pasien
balik kepada ibu diberikan konseling mengedepankan mendapatkan
hamil setelah KIE Komitmen Dengan kepentingan pasien informasi yang
dilakukan Mutu memaksimal jelas.
kualitas KIE dapat
menunjukkan
bahwa mutu

4
pelayanan yang
diberikan sudah
menuju kearah
yang lebih baik
4 Memonitor -Mengumpulkan Formulir Akuntabilitas Dengan adanya Pada kegiatan ini Penguatan nilai
pasien data ibu hamil pemantauan laporan yaitu saya telah yang diterapkan
dengan cara dari buku register memudahkan formulir berkontribusi dalam disini adalah
membuat ANC di ruang monitoring pemantauan mewujudkan misi pengawai Rumah
formulir KIA tindak lanjut menunjukkan hasil puskesmas Sakit memberikan
pemantauan -Menyusun ibu hamil pertanggungjawaba Menyelenggarakan pelayanan dengan
prioritas sesuai dengan anemia n peserta diklat pelayanan kesehatan profesionalisme,
umur kehamilan terhadap tugas dan secara terintegrasi, kemandirian,
-Menyiapkan pekerjaan yang aktif, dan inovatif dan saling
formulir telah dibebankan professional dalam mendukung secara
pemantauan kepada peserta pembangunan yang proporsional
- Analisa diklat yaitu berwawasan
kelengkapan melakukan kesehatan.
formulir pemantauan pada Meningkatkan SDM
pemantauan ibu hamil dengan Puskesmas untuk
anemia. mendukung,
Etika Publik Formulir memelihara dan
pemantauan yang meningkatkan
telah peserta diklat pelayanan kesehatan
buat dapat yang bermutu
disampaikan ,merata dan
kepada rekan terjangkau ,
sejawat yang Meningkatkan tertib
berkaitan dengan administrasi umum

5
laporan tersebut dan keuangan.
agar terbentuk
kerjasama dan
tanggung jawab
untuk menaikan
mutu pelayanan.
Komitmen Dengan adanya
Mutu formulir
pemantauan
tersebut dapat
menunjukkan suatu
pekerjaan
bagaimana mutu
pelayanan yang
telah diberikan dan
kualitas mutu
kinerja peserta
diklat yang
membuat laporan
tersebut.
Anti korupsi Meminimalkan
pengeluaran dana
dengan
memanfaatkan
fasilitas yang ada
di puskesmas
terutama fasilitas
diruang KIA

6
seperti printer dan
kertas yang dapat
digunakan untuk
mencetak formulir
pemantauan
5 Kerjasama - Mengumpulkan Akuntabilitas Dengan melakukan Pada kegiatan ini Penguatan nilai
dengan bidan data ibu hamil konseling sesuai saya telah yang diterapkan
desa untuk dari buku register kebutuhan ibu berkontribusi dalam disini adalah
melakukan ANC di polindes hamil mewujudkan misi mengutamakan
KIE dan -Melakukan KIE menunjukkan puskesmas kepahaman pasien
pemantauan sesuai umur tanggung jawab Meningkatkan akses dan tanggung
kehamilan dan atas kewajiban dan pelayanan kesehatan jawab melayani
hasil pemeriksaan tugas-tugas. dengan pasien dalam
HB Etika Publik Melakukan KIE mengedepankan melakukan
- Melakukan dengan kepentingan pasien, pemeriksaan HB
pemantau pada menggunakan Menyelenggarakan
ibu hamil yang bahasa yang mudah pelayanan kesehatan
mengalami dimengerti, sopan secara terintegrasi,
anemia dan dan santun serta aktif, dan
evaluasi tindak pasien memahami professional dalam
lanjut dapat menunjukan pembangunan yang
etika publik berwawasan
Komitmen Melakukan KIE kesehatan,
Mutu dan pemantauan Meningkatkan SDM
pada ibu hamil Puskesmas untuk
dalam melakukan mendukung,
pemeriksaan HB memelihara dan
dapat menunjukkan meningkatkan

7
bagaimana kualitas pelayanan kesehatan
kerja dan mutu dari yang bermutu
petugas kesehatan ,merata dan
serta belajar untuk terjangkau
mengevaluasi dan
berusaha untuk
meningkatan mutu
pelayanan
6 Koordinasi -Menjalin Adanya Akuntabilitas Koordinasi Pada kegiatan ini Penguatan nilai
dan komunikasi peningkatan dimaksudkan untuk saya telah yang diterapkan
melakukan dengan kader dan pemahaman memberikan berkontribusi dalam disini peserta
konseling anggota keluarga tentang anemia informasi dan mewujudkan misi diklat mengayomi
dengan kader saat posyandu dan kepedulian kerjasama yang puskesmas masyarakat dan
dan keluarga untuk turut serta kader beserta lebih baik untuk Menyelenggarakan partisipatif
saat mengambil peran anggota mencapai mutu pelayanan kesehatan mengajak kader
posyandu dalam keluarga untuk pelayanan yang secara terintegrasi, dan keluarga turut
pemantauan ibu pencegahan baik. aktif, dan berperan
hamil dengan anemia Nasionalisme Berkomunikasi professional dalam
anemia dengan kader dan pembangunan yang
keluarga secara berwawasan
sopan, tertib dan kesehatan,
menggunakan Meningkatkan SDM
bahasa Indonesia Puskesmas untuk
yang baik dan mendukung,
benar. memelihara dan
Etika Publik Dalam meningkatkan
menyampaikan pelayanan kesehatan

8
informasi saat yang bermutu
melakukan ,merata dan
koordinasi harus terjangkau
secara sopan santun
dan memperhatikan
kode etik dan kode
perilaku dihadapan
publik.
Komitmen Dengan
Mutu berkoordinasi
dengan kader dan
keluarga
merupakan
komitmen mutu
untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
7 Melakukan -Memfollowup Adanya Akuntabilitas Peningkatan Pada kegiatan ini Penguatan nilai
pemeriksaan kembali pasien peningkatan kepahaman ibu peserta diklat telah pada kegiatan ini
HB berkala yang memerlukan kepahaman ibu hamil untuk berkontribusi dalam adalah agar
pemeriksaan hamil tentang melakukan mewujudkan misi peserta diklat dan
darah secara anemia dan pemeriksaan HB Meningkatkan akses teman sejawat
berkala mau menunjukkan pelayanan kesehatan memberikan
melakukan adanya rasa dengan pelayanan dengan
-Melakukan pemeriksaan tanggung jawab mengedepankan profesionalisme,
analisa hasil HB secara para tenaga kepentingan pasien, kemandirian,
pemeriksaan berkala kesehatan dalam Menyelenggarakan inovatif dan saling
-Membuat menyelesaikan pelayanan kesehatan mendukung secara

9
laporan analisa tanggung secara terintegrasi, proporsional
dengan mengisi jawabnya. aktif, dan
formulir Komitmen Meningkatnya professional dalam
pemantauan Mutu kepahaman ibu pembangunan yang
hamil tentang berwawasan
anemia dapat kesehatan
mencerminkan
kualitas mutu
pelayanan yang ada
di puskesmas
8 Melakukan -Melakukan Pelaporan dan Akuntabilitas Tumbuhnya Pada kegiatan ini Penguatan nilai
konsultasi evaluasi tentang rencana tindak kesadaran para peserta diklat telah pada kegiatan ini
dan hasil pemeriksaan lanjut menjadi tenaga kesehatan berkontribusi dalam adalah pengawai
pelaporan HB ibu hamil sistematis dan dalam mewujudkan visi Puskesmas
pada petugas terintegrasi menyelesaikan Menyelenggarakan menyadari bahwa
gizi -Kolaborasi tanggung jawab pelayanan kesehatan bekerja adalah
dengan petugas pelayanan dengan secara terintegrasi, ibadah dan nilai
gizi menentukan melakukan aktif, dan pengawai
langkah kolaborasi dengan professional dalam Puskesmas
selanjutnya petugas kesehatan pembangunan yang menjunjung tinggi
yang lain berwawasan etika, moral,
Komitmen Dengan tumbuhnya kesehatan kedisiplinan,
Mutu kesadaran para Meningkatkan SDM tanggung jawab,
tenaga kesehatan Puskesmas untuk kepedulian,
dalam melakukan mendukung, kejujuran,
kolaborasi dengan memelihara dan integritas,
tenaga kesehatan meningkatkan keadilan dan tulus
lain mencerminkan pelayanan kesehatan ikhlas

10
mutu pelayanan di yang bermutu
puskesmas sudah ,merata dan
semakin baik terjangkau

9 Melakukan Pada kegiatan ini


konseling saya telah
lintas sektoral berkontribusi dalam
mewujudkan misi
puskesmas
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
secara terintegrasi,
aktif, dan
professional dalam
pembangunan yang
berwawasan
kesehatan
10 Melakukan -Melakukan Meningkatnya Akuntabilitas Pertanggung Pada kegiatan ini Penguatan nilai
evaluasi dan evaluasi pada pemahaman jawaban atas peserta diklat telah pada kegiatan ini
penyusunan aktualisasi yang pentingnya kegiatan yang telah berkontribusi dalam adalah pengawai
laporan hasil sudah dikerjakan pemeriksaan dilakukan dengan mewujudkan visi Puskesmas
darah lengkap melakukan evaluasi Menyelenggarakan menyadari bahwa
-Melakukan untuk dan membuat pelayanan kesehatan bekerja adalah
pendokumentasia kesehatan laporan hasil secara terintegrasi, ibadah dan nilai
n dan penyusunan kehamilan Komitmen Setelah melakukan aktif, dan pengawai
laporan mutu professional dalam Puskesmas
evaluasi dan
penyusunan pembangunan yang menjunjung tinggi
laporan peserta berwawasan etika, moral,

11
diklat mengetahui kesehatan kedisiplinan,
hasil aktualisasi Meningkatkan SDM tanggung jawab,
yang menunjukkan Puskesmas untuk kepedulian,
komitmen mutu mendukung, kejujuran,
untuk memperbaiki memelihara dan integritas,
yang salah dan meningkatkan keadilan dan tulus
menambah yang pelayanan kesehatan ikhlas
yang bermutu
kurang
,merata dan
terjangkau

12
4. Jadwal/Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

N Agustus-September 2019
Kegiatan
O 5 6 8 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3
Konsultasi
dengan atasan
langsung
1 √
(mentor) perihal
kegiatan
aktualisasi
Mempelajari
SOP untuk
2
menunjang
kegiatan
Memaksimal
kualitas
3 konseling dan √ √
KIE pada ibu
hamil
Memonitor
pasien dengan
4 cara membuat
formulir
pemantauan
5 Kerjasama √
dengan bidan
desa untuk

13
melakukan KIE
dan pemantauan
Koordinasi dan
melakukan
konseling
6 dengan kader √ √
dan keluarga
saat posyandu
Melakukan
7 pemeriksaan HB
berkala
Melakukan
konsultasi dan
8 √ √
pelaporan pada
petugas gizi
Melakukan
9 konseling lintas √
sektoral
Melakukan
evaluasi dan
10
penyusunan
laporan hasil

14
LAMPIRAN

No Hari/tanggal Foto Kegiatan Keterangan


1 Senin, 5/8/2019 Mengedit
dokumen SPM
2 Selasa, 6/8/2019 Konseling dan
KIE
menggunakan
lembar balik
pada ibu dengan
anemia

Mengantar
pasien ke ruang
gizi dan
melakukan
konsultasi
dengan petugas
gizi

3 Rabu, 7/8/2019 Melakukan


konseling dan
KIE pada Ibu
hamil dengan
anemia di
posyandu desa
Terara

4 Kamis,
8/8/2019

1
Jumat, 9/8/2019 Mencatat
jumlah ibu
hamil dengan
anemia bulan
juli dan agustus
yang datang
melakukan
pemeriksaan
HB ke
puskesmas

5 Sabtu,10/8/2019 Konseling dan


KIE
menggunakan
lembar balik
pada ibu dengan
anemia

Mengantar
pasien ke ruang
gizi dan
melakukan
konsultasi
dengan petugas
gizi

6 Minggu,
11/8/2019
7 Senin,12/8/2019
8 Selasa,13/8/201
9

2
9 Rabu, 14/8/2019 Melakukan
konseling dan
KIE di
Posyandu Desa
Terara

Koordinasi dan
melakukan
konseling
dengan kader
dan keluarga
saat posyandu

10 Kamis,
15/8/2019
11 Jumat,
16/8/2019
12 Sabtu,
17/8/2019
13 Minggu,
18/8/2019

3
14 Senin, Mendata ibu
19/8/2019 hamil anemia
dengan bidan
desa Terara

15 Selasa, Melakukan
20/8/2019 konseling
tentang anemia
(pengertian,
penyebab dan
cara
pencegahan)
pada guru TK
dan PAUD
Budi Luhur
Desa Sukadana

16 Rabu,21/8/2019

4
No Hari/ Nama/ Alamat Diagnosa Jumlah HB Rencana Tindak lanjut Jumlah Fe No. Hp Petugas
Tanggal Pemeriksaan terakhir yang sudah
HB yang (gr%) diberikan
sudah
dilakukan

5
6

Anda mungkin juga menyukai