Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan
gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin.
Karena kondisi ini jarang menunjukkan gejala yang khas, seseorang dapat
mengalami resistensi insulin selama bertahun-tahun tanpa pernah menyadarinya.
Tubuh mencerna karbohidrat dalam makanan menjadi glukosa kemudian
melepaskannya ke dalam darah. Glukosa kemudian diserap oleh tubuh dengan
bantuan hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Selanjutnya, glukosa yang
terserap akan diubah menjadi energi di dalam sel.
1. Perlemakan hati
Perlemakan hati adalah penumpukan lemak di dalam organ hati akibat lemak yang
tidak terkontrol. Salah satu penyebab penumpukan lemak ini adalah resistensi insulin.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dan pengerasan dinding arteri. Aterosklerosis berisiko
menyebabkan stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit pembuluh darah tepi.
5. Gangguan pertumbuhan
Selain beberapa macam gangguan kesehatan di atas, insulin dalam kadar tinggi dapat
mengganggu proses pertumbuhan, karena insulin sendiri adalah hormon yang memiliki
peran penting dalam mendukung pertumbuhan.
Karena resistensi insulin tidak menimbulkan gejala khusus, cara terbaik untuk
mendeteksi kondisi ini adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan tes
darah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah dan menjalani tes HbA1C.
Tes HbA1C merupakan tes darah untuk mengevaluasi kadar gula darah dalam 3 bulan
terakhir. Sebagai langkah pencegahan resistensi insulin, sebaiknya periksakan kadar
gula darah Anda secara rutin dan konsultasikan dengan dokter bila ada masalah.