Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 6

1. MAULINA JULI RANTIKA 201920015


2. SOFI’I ANAM 201920028
3. NADYA EKA WAHYUNINGRUM 201920048
4. AYU NANDA RIZQYANA 201920053
5. FENDY ADSA ADITYA.U 201920061

ANALISIS KASUS KASUS PIDANA PENGANIAYAAN

Pada hari minggu 25 November 2020, sekitar jam 16.00 korban


IWAN mengalami luka akibat penganinyaan dari pelaku
BAHTIAR. Penyebab penganiayaan adalah BAHTIAR mengira
bahwa IWAN adalah AGUS. Keperluan BAHTIAR mencari AGUS
adalah untuk menagih hutang dari bapaknya. Namun karna
BAHTIAR dan adek serta kawannya sedang mabuk,BAHTIAR
mengira IWAN adalah AGUS. IWAN adalah ipar dari AGUS. Unsur
penganinyaan adalah awalnya korban dan pelaku sebelumnya
saling cekcok. Karna pelaku emosi dengan keadaan mabuk
pelaku pun melukai korban hingga terluka dengan senjata tajam.
Korbanpun yang seorang polisi sempat menembak kaki BAHTIAR
dan melaporkan dan diproses hukum. Dari definisi kasus diatas
dapat kita jabarkan peristiwa tersebut adalah tindak pidana
karena kasus tersebut, memenuhi syarat-syarat peristiwa
pidana, dimana terjadinya penganiyaan, pembacokan terhadap
IWAN oleh BAHTIAR.

Ini dibuktikan dengan IWAN menghubungi polisi dan melaporkan


kejadian penganiayaan yang menimpa dirinya.
1. Disini jelas bahwa perbuatan BAHTIAR melanggar pasal 351
KUHP. PASAL 351 Penganiyaan diancam dengan pidana
penjara paling lama 2 tahun 8 bulan / denda paling banyak
300 ribu
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka luka berat yang paling
bersalah dikenakan pidana penjara paling lama 5 tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara pling
lama 7 tahun.
4. Dengan penganinyaan disamakan sengaja merusak
Kesehatan
5. Percobaan untuk melakukan kejahatn ini tidak dipidana.

Unsur dengan sengaja dipenuhi jika dilihat dari kesengajaan:


Teori Kehendak: Apabila seseorang melakukan perbuatan maka
bukan hanya perbuatan itu saja yang dikehendaki tetapi juga
akibat dari perbuatan tersebut.jika ia tidak menghendaki akibat
perbuatan itu ,orang itu tidak akan melakukannya.
Teori Perkiraan: Apabila seseorang hanya mengharapkan suatu
wujud perbuatan tertentu,untuk suatu akibat yang muncul dari
perbuatan tersebut, tidak mungkin secara tepat ia
menghendakinya. Orang tersebut hanya bisa memperkirakan.
Teori Determinasi :mengenai Mazhab Bio-Sosiologis: Apabila
seseorang melakukan suatu tindak pidana karena :adanya bakat
dari lahir, keadaan lingkungan;keadaan ekonomi.
Teori Inderterminasi: Teori ini mengakuai adanya pengaruh dari
keadaan lingkungan, manusia pada dasarnya tetap dapat
menentukan kehendaknya
Pidana penjara sekurang-kurangnya memisahkan penjahat dari
masyarakat, sehingga menghilangkan kesempatan baginya
untuk melakukan tindak pidana lagi. Jadi mencegah
penghukuman kembali (reconviction) walaupun tidak selamanya
mencegah. Sekalipun pidana penjara tidak berhasil atau tidak
efektif mencegah residivisme namun masih mempunyai dasar
pembenaran untuk tetap dipertahankan, karena untuk
memisahkan penjahat dari masyarakat.

Tuntutan adalah sebuah surat dakwaan yang dianggap jaksa


penuntut umum memenuhi unsur untuk dijatuhkan hukuman
berdasarkan pemeriksaan di muka persidangan, oleh jaksa
penuntut umum tuntutan dibacakan di muka persidangan setelah
pemeriksaan saksi dan alat bukti selesai.
Tuntutan yang diajukan oleh penuntut umum adalah sebagai
berikut:
1. Menyatakan terdakwa BAHTIAR telah terbukti secara sah,
bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan
mengakibatkan luka berat”, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP), sebagaimana dalam Surat Dakwaan
Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BAHTIAR dengan
pidana penjara selama 3 (tiga) tahun, dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah
terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa: sebilah golok dan senjata
api.

Anda mungkin juga menyukai