Anda di halaman 1dari 4

MODUL PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI
Teknik dan Manajemen Lingkungan
dimas_arpras@apps.ipb.ac.id

Pertemuan 8
Mata Kuliah Klimatologi
Pokok Bahasan Intensitas Hujan
Kegiatan Praktikum
Nama Muh Imam Firdaus
NIM J0313201055
Kelas B2

TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS (TIK) :


Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, mahasiswa dapat memahami definisi curah hujan,
intensitas hujan dan metode perhitungannya
MATERI :
Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh ke bumi persatu satuan Luas permukaan pada
suatu jangka waktu tertentu. Curah hujan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu sistem
penyaliran dan sangat berpotensi terjadi erosi, Karena besar kecilnya curah hujan akan mempengaruhi besar
kecilnya air limpasan. Besar kecilnya curah hujan dapat dinyatakan sebagai volume air hujan yang jatuh
pada suatu areal tertentu dalam jangka waktu yang relatif lama, oleh karena itu besarnya curah hujan dapat
dinyatakan dalam m3 /satuan luas, secara umum dinyatakan dalam tinggi air (mm). curah hujan 10 mm
berarti tinggi hujan yang jatuh pada areal seluas 1 m2 adalah 10 liter. Angkah-angkah curah hujan yang
diperoleh sebelum diterapkan dalam rencana pengendalian air permukaan harus diolah terlebih dahulu. Data
curah hujan yang akan dianalisis adalah curah hujan harian maksimum dalam satu tahun dinyatakan dalam
mm/24 jam.

Daerah Tangkapan Hujan ( Catchment Area )


Pengertian daerah tangkapan hujan adalah daerah yang diperkirakan berpotensi untuk mengalirkan
air limpasan menuju suatu daerah kerja, dengan kata lain curah hujan yang jatuh dalam daerah tersebut
dapat berkumpul dalam suatu tempat terendah dari daerah tersebut. Penentuan daerah tangkapan hujan
didasarkan pada peta topografi daerah yang akan diteliti, daerah tangkapan hujan dibatasi oleh punggung
bukit. Setelah ditentukan maka diukur luasnya. Luas daerah tangkapan hujan diukur dengan menggunakan
planimeter. Air hujan (air permukaan) yang mengalir ke areal penambangan tergantung pada kondisi daerah
tangkapan hujan yang dipengaruhi oleh daerah sekitarnya.

Intensitas Curah Hujan


Intensitas Curah Hujan adalah jumlah hujan yang jatuh dalam areal tertentu dalam jangka waktu
yang relatif singkat, dinyatakan dalam mm/detik, mm/menit dan atau mm/jam. Untuk mengetahui intensitas
curah hujan disuatu tempat, maka digunakan alat pencatat curah hujan. Intensitas curah hujan biasanya
dinotasikan dengan huruf I dengan satuan mm/jam, yang artinya tingkat dan kedalaman yang terjadi adalah
sekian mm dalam periode 1 jam. Untuk itu hanya didapat dari data pengamatan curah hujan otomatis.

Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan
waktu. Besarnya intensitasnya berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi
kejadiannya. Intensitas hujan diperoleh dengan cara melakukan analisis terhadap data hujan baik secara
statistik maupun empiris. Intensitas hujan dihubungkan dengan durasi hujan jangka pendek misalnya 5
menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman. Data curah hujan jangka pendek ini hanya dapat diperoleh dengan
menggunakan alat pencatat hujan otomatis. Di Indonesia alat ini belum banyak, yang lebih banyak
digunakan adalah pencatat hujan biasa yang mengukur hujan 24 jam atau disebut hujan harian.
Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan
tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008). Besarnya
intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya.
Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi daerah
yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat
berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi
panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari
langit. (Suroso, 2006)
Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya.
Untuk perhitungan intensitas curah hujan digunakan
1. Rumus Metode Mononobe :

keterangan :
I : intensitas hujan (mm/jam)
R24 : curah hujan maksimum harian dalam 24 jam (mm/jam)
t : lama hujan (jam)
Contoh
Hitunglah intensitas curah hujan dengan rumus mononobe jika diketahui curah hujan selama satu hari
bernilai 56 mm/jam selama 5 menit (dengan menggunakan rumus maka didapatkan intensitas curah
hujan sebesar 101.76 mm/jam) “Uraikan perhitunganya”
R24 = 56 mm/jam
T = 5/60 = 0,0833 Jam
56 24
𝐼= ( )2/3
24 0,083
56 24 2/3
𝐼= ( )
24 5
60

𝐼 = 101.7587532 = 𝟏𝟎𝟏. 𝟕𝟔
2. Metode Van Breen
Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, curah hujan terkonsentrasi
selama 4 jam dengan jumlah curah hujan sebesar 90% dari jumlah curah hujan selama 24 jam (Anonim
dalam Melinda, 2007). Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van Breen adalah
sebagai berikut :

Keterangan :
IT : Intensitas curah hujan pada suatu periode ulang (T tahun)
RT : Tinggi curah hujan pada periode ulang T tahun (mm/hari)
Contoh
Hitunglah intensitas curah hujan dengan rumus Van Breen jika diketahui curah hujan selama satu hari
bernilai 56 mm/jam selama 5 menit (dengan menggunakan rumus maka didapatkan intensitas curah
hujan sebesar 148.78 mm/jam) “Uraikan perhitunganya”
54 Rt+0,07 Rt2
𝐼𝑡 =
𝑡+0,3 𝑅𝑡

(54x56)+(0,07 x ( 56) 2)
𝐼𝑡 =
5+(0,3 x 56 )

(3024)+(219.52)
𝐼𝑡 =
5+(16.8 )

(3243.52)
𝐼𝑡 =
21.8

𝐼𝑡 = 148.7853211 = 𝟏𝟒𝟖. 𝟕𝟖
3. Metode Haspers dan Der Weduwen
Metode ini berasal dari kecenderungan curah hujan harian yang dikelompokkan atas dasar anggapan bahwa
curah hujan memiliki distribusi yang simetris dengan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 jam dan durasi
curah hujan lebih kecil dari 1 sampai 24 jam (Melinda, 2007) Perhitungan intensitas curah hujan dengan
menggunakan Metode Haspers & der Weduwen adalah sebagai berikut :

Keterangan :
t : Durasi hujan (jam)
Xt : Curah hujan maksimum yang dipilih

Keterangan :
I : Intensitas curah hujan (mm/jam)
R, Rt : Curah hujan menurut Haspers dan Der Weduwen t : Durasi curah hujan (jam)
Xt : Curah hujan harian maksimum yang terpilih (mm/hari)

Contoh
Hitunglah intensitas curah hujan dengan rumus Haspers dan Der Weduwen jika diketahui curah hujan
selama satu hari bernilai 56 mm/jam selama 5 menit (dengan menggunakan rumus maka didapatkan
intensitas curah hujan sebesar 55.35 menit sehingga intensitas curah hujan sebesar 394.46 mm/jam)
“Uraikan perhitunganya”

(1218t+54) (1218 x 5 )+54


60
Ri = Xt ( ( ) = 56 ( 5 5 ) = 55.35
Xt 1−t +1272t 56(1− ) +(1272 𝑥 )
60 60

11300 (55.35)
R = √5 [ ] = 32.87
+3,12 100
60

R 32.87
I= = 5 = 394.46 mm/jam
t
60

Anda mungkin juga menyukai