Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM IX

PENETAPAN FAKTOR KELERENGAN LAHAN (LS)

Nama : Muh. Imam Firdaus


NIM : J0313201055
Kelas : LNK B2
Mata Kuliah : Perlindungan Tanah Dan Air

1. Tabel hasil perhitungan penetapan nilai LS.

No Sekmen IH IV s Kelas lereng Nilai LS


1 A-C 102 50 49,01 Sangat Curam 47,88
2 C-D 125 50 40 Curam 36,36
3 D-E 199 50 25,12 Curam 20,22
Nilai IH
A-C = 102
C-D = 125
D-E = 199

Nilai IV
A-C = 887,5 - 837,5 = 50
C-D = 837,5 - 787,5 = 50
D-E = 787,5 - 737,5 = 50

𝐈𝐕
Nilai S = x 100
𝐈𝐇

50
A-C = x 100 = 49,01
102

50
C-D = x 100 = 40
125

50
D-E = x 100 = 25,12
199

Nilai l = 𝐈𝐇 𝟐 + 𝐈𝐕 𝟐

l A-C = √10404 + 2500


l A-C = √12904
l A-C = 113,59 = 113,6

l C-D = √15625 + 2500


l C-D = √18125
l C-D = 134,62 = 134,6

l D-E = √39601 + 2500


l D-E = √42101
l D-E = 205,18 = 205,2

Nilai LS

113,6 0.6
𝐿𝑆 A − C = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 49,01 + 0.0065 𝑥 49,012 ) = 47,88
22

134,6 0.6
𝐿𝑆 C − D = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 40 + 0.0065 𝑥 402 ) = 36,36
22

205,2 0.6
𝐿𝑆 D − E = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 25,12 + 0.0065 𝑥 25,122 ) = 20,22
22
1. Bandingkan nilai LS antar sekmen dan berikan ulasannya!

Terdapat Selisih nilai LS antar segmen seperti Antara Segmen AC dan Segmen CD
memiliki selisih sebesar 47,88-36,36 = 11,52 dan selisih antara CD dan DE sebesar
36,36-20,22=16,14. Hal ini disebabkan karena dari komponen penentunya seperti
panjang dan Kelerengannya berbeda, Panjang lereng (λ) dan kelerengan (s) dalam
persamaan penentuan faktor topografi (LS) (Wischmeier dan Smith 1978) bersifat linear
positif yang berarti semakin besar λ dan s maka LS akan semakin besar. Pe nentuan LS
umumnya berdasarkan unit kelas lereng, sehingga setiap kelas lereng yang sama
memiliki nilai LS yang sama. Nilai LS dihitung dengan persamaan tertentu berdasarkan
λ dan s kelas lereng dan nilai LSnya telah dipublikasikan (Hardjowigeno dan Widiatmaka
2007; Kironoto 2003 dalam Sutapa 2010).

2. Jelaskan bagaimana respon hasil nilai LS tehadap erosi!


Segmen AC memiliki nilai LS yang lebih besar dibanding nilai LS segmen lainnya,
Hal ini berarti Segmen AC memiliki nilai Erosi lebih tinggi dibandingkan segmen CD
dan DE. Nilai LS sangat berpengaruh terhadap Erosi, karena Faktor Kelerengan Lahan
(LS) Merupakan Faktor topografi penyebab terjadinya suatu erosi. Faktor topografi
yang berpengaruh pada erosi adalah kemiringan lereng, panjang lereng dan bentuk
lereng (Utomo, 1994). Semakin curam kemiringan lereng akan semakin meningkatkan
jumlah dan kecepatan aliran permukaan, sehingga memperbesar energi kinetik dan
meningkatkan kemampuan untuk mengangkut butir – butir tanah (Morgan, 1996).
Arsyad (1989) Arsyad (2010) menambahkan bahwa semakin miringnya lereng, maka
jumlah butir-butir tanah yang terpercik kebagian bawah lereng oleh tumbukan butir-
butir hujan semakin banyak. Jika lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam

Daftar Pustaka

Andi Aghir A. 2016. Prediksi Laju Erosi Pada Penggunaan Lahan Berbeda Di Daerah Aliran
Sungai (Das) Kawatuna Propinsi Sulawesi Tengah. e-Journal Agrotekbis 4(6) : 633-
641

D.R Tarigan. 2012. Pengaruh Erosivitas Dan Topografi Terhadap Kehilangan Tanah Pada
Erosi Alur Di Daerah Aliran Sungai Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap
Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Bumi Indonesia 1(3) : 412-420

H Simanjuntak. 2018. Modifikasi Metode Perhitungan Faktor Topografi Menggunakan Digital


Elevation Model (Dem) Dalam Menduga Erosi. Jurnal Media Konservasi 22(3) : 242-
251

Teguh Marhendi, Iskahar. 2017. Pengaruh Faktor Panjang Kelerengan Terhadap Penentuan
Awal Erosi Lahan. JRST: Jurnal Riset Sains dan Teknologi 1(2) : 51-57

Anda mungkin juga menyukai