Nilai IV
A-C = 887,5 - 837,5 = 50
C-D = 837,5 - 787,5 = 50
D-E = 787,5 - 737,5 = 50
𝐈𝐕
Nilai S = x 100
𝐈𝐇
50
A-C = x 100 = 49,01
102
50
C-D = x 100 = 40
125
50
D-E = x 100 = 25,12
199
Nilai l = 𝐈𝐇 𝟐 + 𝐈𝐕 𝟐
Nilai LS
113,6 0.6
𝐿𝑆 A − C = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 49,01 + 0.0065 𝑥 49,012 ) = 47,88
22
134,6 0.6
𝐿𝑆 C − D = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 40 + 0.0065 𝑥 402 ) = 36,36
22
205,2 0.6
𝐿𝑆 D − E = ( ) ∗ (0.065 + 0.045 𝑥 25,12 + 0.0065 𝑥 25,122 ) = 20,22
22
1. Bandingkan nilai LS antar sekmen dan berikan ulasannya!
Terdapat Selisih nilai LS antar segmen seperti Antara Segmen AC dan Segmen CD
memiliki selisih sebesar 47,88-36,36 = 11,52 dan selisih antara CD dan DE sebesar
36,36-20,22=16,14. Hal ini disebabkan karena dari komponen penentunya seperti
panjang dan Kelerengannya berbeda, Panjang lereng (λ) dan kelerengan (s) dalam
persamaan penentuan faktor topografi (LS) (Wischmeier dan Smith 1978) bersifat linear
positif yang berarti semakin besar λ dan s maka LS akan semakin besar. Pe nentuan LS
umumnya berdasarkan unit kelas lereng, sehingga setiap kelas lereng yang sama
memiliki nilai LS yang sama. Nilai LS dihitung dengan persamaan tertentu berdasarkan
λ dan s kelas lereng dan nilai LSnya telah dipublikasikan (Hardjowigeno dan Widiatmaka
2007; Kironoto 2003 dalam Sutapa 2010).
Daftar Pustaka
Andi Aghir A. 2016. Prediksi Laju Erosi Pada Penggunaan Lahan Berbeda Di Daerah Aliran
Sungai (Das) Kawatuna Propinsi Sulawesi Tengah. e-Journal Agrotekbis 4(6) : 633-
641
D.R Tarigan. 2012. Pengaruh Erosivitas Dan Topografi Terhadap Kehilangan Tanah Pada
Erosi Alur Di Daerah Aliran Sungai Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap
Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Bumi Indonesia 1(3) : 412-420
Teguh Marhendi, Iskahar. 2017. Pengaruh Faktor Panjang Kelerengan Terhadap Penentuan
Awal Erosi Lahan. JRST: Jurnal Riset Sains dan Teknologi 1(2) : 51-57