Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN PELAKSANAAN SURVELENS PENYAKIT MENULAR COVID – 19 DI

PUSKESMAS DESA ALAI PARAK KOPI HINGGA KE TINGKAT KOTA PADANG


(Cerita yang ada terinspirasi dari Video Simulasi Pengendalian Epidemiologi pada Kasus
Covid-19 oleh Tim TGC Puskesmas Pasir Belengkong di Youtube dan berita mengenai
penanganan kasus covid di Indonesia khususnya Kota Padang. Narasi dan dialog mendapat
perubahan secukupnya.)

Pandemi covid-19 menjadi tantangan bagi puskesmas tingkat desa, khususnya di Desa Alai
Parak Kopi. Pasalnya, dinas kesehatan daerah menggalakkan percepatan dalam kegiatan
sruvelens dalam penekanan angka kasus positif covid-19. Kegiatan ini menjadi tantangan bagi
tenaga survelens & jajarannya karena harus aktif mengumpulkan data.

Puskesmas Alai Parak Kopi di Kelurahan Padang Utara, Kota Padang semakin gencar dalam
menangani pelonjakan kasus covid-19. Hari ini, seperti di awal pandemi, petugas kesehatan di
puskesmas tersebut melakukan pengambilan spesimen / swab untuk mendapatkan data survelens
penyakit covid-19 secara pasif. Petugas melakukan pencatatan identitas pada formulir dan kaset
rapid antigen, melakukan screening, mengambil sampel dan mencatat hasilnya, hingga
menginput hasil tes antigen ke dalam aplikasi Allrecord.

Tidak hanya itu, petugas kesehatan juga melakukan survelens aktif dengan mencatat
kejadian yang ada di lapangan.

Petugas Surveilens menerima laporan dari satgas covid desa Alai, 5 November 2021.
P. Satgas : Assalamu’alakum buk
P. surveilans I : Wa’alaikumsalam buk, ada yang bisa saya bantu?
P. Satgas : Sebelumnya saya dari tim satgas covid desa Alai Parak Kopi ingin
melaporkan adanya warga yang terkonfirmasi positif covid atas nama D
yang ber alamat di jl.bunga rt 05/ rw 03 desa Alai Parak Kopi
P. surveilens I : boleh bantu kirimkan KTP dan nomor yg bisa di hubungi bu
P. Satgas : baik buk, nanti akan saya kirim identitas dan nomor yang bisa di hub. Ya
bu, terimaksih bu
P. surveilens I : baik kami tunggu ya bu
Petugas Surveilens melaporkan dan menyampaikan informasi yang didapat kepada kepala
puskesmas
P. surveilens I : (toktoktok, bunyi pintu diketuk)
Kapus : ya silahkan masuk
P. surveilens I : permisi buk, saya ingin menyampaikan adanya laporan dari satgas covid
bahwa ada salah satu warga di desa Alai atas nama ibu D di rt 05/ rw 03
desa Alai positif covid
Kapus : baik, selanjutnya kita akan membentuk tim gerak cepat untuk melakukan
tracing ke lokasi warga yang terkontak erat
Kepala puskesmas melakukan arahan kepada tim gerak cepat dalam mempersiapkan dan
sekaligus berkoordinasi untuk kegiatan yang akan dilakukan
(Disini kapus dan tim gerak cepat berkumpul di ruang Kapus)
Kapus : baik kita berkumpul disini untuk memebahas pelaksanaan tracing terhadap
warga yg terkonfirmasi positif covid, maka saya sudah bentuk tim gerak
cepat dimana ada dokter A sebagai ketua dan untuk anggotanya ada B dan
C. disini untuk operasionalnya bisa menggunakan mobil puskesmas
menuju ke lapangan untuk penyelidikan epidemiologi terhadap kontak
eratnya
Kepala puskesmas berkoordinasi dengan lintas sector agar penggunalangan covid 19 dapat
maksimal (Kades Alai Parak Kopi)
Kapus : hallo Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.

Kades : wa’alaikumsalam warahmatullahhi wabarakatuh

Kapus : Pak kades ini dengan saya dari puskesmas Alai Parak Kopi ingin
melaporkan bahwa ada warga desa Alai rt 05/ rw 03 atas nama ibu D yang
terkonfirmasi positif covid. Untuk itu saya membentuk tim untuk
melakukan penyelidikan epidemiologi untuk melacak yang berkontak erat
dengannya. Disini kami membutuhkan dukungan dan bantuan bapak
sebagai kades untuk ikut memantau warga yang bersangkutan dalam
melaksanakan isolasi mandiri. baik pak, sekian laporan dari kami
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Kades : baik buk terimakasih atas laporannya, saya akan membantu puskesmas
dalm pemantauan tersebut, wa’alaikumsalam warahmatullahhi
wabarakatuh
Tim Satgas gerak cepat melakukan kunjungan rumah dan penyelidikan epidemiologi
Dokter A : permisi bu, sebelumnya kedatangan kami kesini adalah untuk melakukan
penyelidikan terhadap kasus penyakit covid
Ibu D : iya baik
Dokter A : sebelumnya apa yang ibu rasakan atau gajalanya
Ibu D : yang dirasakan tenggorokan saya sakit dan demam
Dokter A : sudah berapa lama itu berlansung bu
Ibu D : sekitar 4 atau 5 hari yang lalu dok
Dokter A : untuk mbak S (kontak erat) apakah ada keluhan yang dirasakan?
Mbak S : tidak ada keluhan yang saya rasakan dok, hanya seperti biasa saja
Dokter A : apak mbak S mengkonsumsi vitamin?
Mbak S : tidak dok, karena tidak ada keluhan
Kemudian, petugas kesling melakukan pemantauan kondisi lingkungan sekitar rumah dan
melakukan edukasi singkat terkait isolasi mandiri.
Analisis data & Interpretasi oleh Petugas Puskesmas Alai Parak Kopi.
Pada cerita sebelumnya, kita telah melihat petugas puskesmas melakukan survelens baik
secara aktif maupun pasif. Namun, kegiatan survelens tidak berhenti sampai di situ. Masih
diperlukan untuk analisis data dan menginterpretasikannya guna menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan selanjutnya.
Petugas : Saya sudah mencatat kasus terkonfirmasi positif hari ini. Dari data yang
Survelens 1 saya dapat, syukurlah hanya 1 yang positif di desa kita ini.
Petugas satgas B : Syukurlah, tetapi, bagaimana dengan kasus aktif yang beberapa hari yang
lalu, Apakah sudah ada yang sembuh ?
Petugas : Ya, Pak. Benar. Ada 2 orang dari desa kita yang menghubungi puskesmas
survelens 2 bahwa dia sudah sembuh covid, sudah dilakukan tes terakhir di
laboratorium juga sebelum dinyatakan sembuh.
Petugas Satgas B : Bisakah saya meminta rekap data corona puskesmas kita untuk hari ini?
Petugas : Untuk hari ini kasus positif di Desa Alai Parak Kopi bertambah 1 orang
Survelens 1 dengan jumlah kasus sembuh 2 orang dan tidak ada kasus meninggal
Petugas Satgas B : Baik, terima kasih atas laporannya. Oh ya, bagaimana perbandingan kasus
Desa Alai Parak Kopi dengan desa lainnya? Apakah sudah mencapai 0
kasus?
Petugas Survelens : Sebentar, saya akan coba hubungin Petugas Survelens di Desa Gunung
2 Pangilun.
Petugas Survelens Puskesmas Alai pun mencoba untuk mendapatkan informasi bagaimana
situasi dan kondisi pandemi di Desa Gunung Pangilun. Hal ini dilakukan untuk melihat
perbandingan kasus yang terjadi di satu kecamatan tersebut.
Petugas Survelens : Halo, selamat siang, Bu. Apakah benar ini puskesmas Desa Gunung
2 Alai Pangilun?
Petugas Survelens : Siang, ya benar, Bu. Ada yang bisa kami bantu, Bu?
Gunung Pangilun
Petugas Survelens : “Jadi begini,bu.. Saya dari petugas survelens puskesmas Alai, kami ingin
2 Alai mengetahui tren kasus corona di puskesmas ibu. Mengingat puskesmas
kami baru saja mendapat kabar 1 orang terkonfirmasi positif.”
Petugas Survelens : “Ah, ya. Begitu ya, bu. Kalau di puskesmas kami alhamdulillah hari ini
Gunung Pangilun tidak ada penambahan kasus. Namun, masih ada 1 kasus lama yang aktif
dan belum sembuh.”
Petugas Survelens : “Kalau data yang sembuh, bu?”
2 Alai
Petugas Survelens : “Ini, kami baru dapat laporan dari rumah sakit di dekat sini bahwa sudah
Gunung Pangilun ada 1 pasien positif korona yang sembuh dan diperbolehkan pulang.
Untuk saat ini begitu laporan kami, Bu.”
Petugas Survelens : “Jadi, ada 1 sembuh dengan 1 kasus yang masih aktif ya, Bu?”
2 Alai
Petugas Survelens : “Ya, bu. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berlalu khususnya di
Gunung Pangilun kecamatan kita ya, Bu.”
Petugas Survelens : “Aamiin. Kami juga berharap demikian.”
2 Alai
Setelah mendengar kabar dari salah satu puskesmas yang berada di kecamatan yang sama
dengan Puskesmas Alai yakni Puskesmas Gunung Pangilun, selanjutnya petugas satgas
melaporkan kejadian corona harian kepada Dinas Kesehatan tingkat kota yakni Dinkes
Padang.
Petugas Survelens : “Ya, bagaimana bu, laporan untuk hari ini?”
Dinkes
Petugas Survelens : “Izin melaporkan. Kami dari petugas survelens Puskesmas Alai Parak
1 Alai Kopi kecamatan Padang Utara mencatat adanya penambahan 1 kasus
positif. Selanjutnya, kami mencatat ada 2 orang yang sembuh dari covid
hari ini.”
Petugas Survelens :”Baik, kami sudah mencatat laporan Ibu. Dalam waktu dekat ini, kami
Dinkes akan menyebarkan interpretasi data terkini untuk pandemi di kota kita.”
Petugas Survelens : “Terima kasih, Bu. Assalamu’alaikum.”
1 Alai
Petugas survelens di tingkat Dinkes Kota Padang pun melakukan analisis dan diskusi terkait
data kasus terbaru covid dari berbagai kecamatan yang ada. Dari 11 kecamatan yang ada,
Kecamatan Nanggalo terlihat masih memiliki kasus positif yang paling banyak yakni 54 orang
padahal rata-rata banyak kasus aktif di kecamatan lain yakni 2 atau 3. Hal ini menjadi catatan
bagi petugas survelens dinkes untuk merumuskan dan mengkaji penanganan corona di
kecamatan tersebut.
Petugas Survelens : “Seperti yang kita lihat, kasus aktif di kecamatan Nanggalo masih
Dinkes 1 terpantau cukup banyak. Apa langkah yang bisa disarankan?”
Petugas Survelens : “Sebaiknya kita coba diskusikan kepada Kabid P2P terkait hal ini.
Dinkes II
2 petugas survelens dinkes pun menghadap kepada Ketua Bidang Pengendalian dan
Pemberantasan Penyakit yang sedang bertugas di kantor.
Petugas survelens : “Tok tok, assalamu’alaikum Pak..”
dinkes II
Kabid P2P : “Wa’alaikumsalam, ya masuk saja.”

Kedua petugas survelens tadi pun berdiskusi dengan Kabid P2P terkait banyaknya kasus di
salah satu kecamatan di Kota Padang yakni Nanggalo.
Kabid P2P : “Oh, jadi begitu.. Untuk sejauh ini petugas kesehatan maupun aparat
masih melakukan tupoksi yang sama dengan kecamatan lainnya, jadi bisa
saja ada lonjakan kasus dari orang pendatang. Hmm.. bagaimana data
harian Kota Padang?
Petugas Survelens : “Dari data yang kami rekam sejak 7 Oktober, ada penurunan angka
I positif kumulatif yang cukup signifikan. Sampai hari ini tanggal 5
November tidak terjadi pertambahan kasus baru yang lebih dari 15. Hanya
tertinggi tanggal 25 oktober sebanyak 10 orang. Data kumulatif ini adalah
data dari Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pemantauan, positif
dan kematian yang terjadi hingga hari ini.
Kabid P2P : “Baik, terima kasih atas laporannya. Saya akan menghubungi pejabat
pemerintah terkait untuk rekomendasi tindakan selanjutnya.”
Petugas survelens dinkes selesai melaporkan kasus terbaru dan trennya, sementara kabid P2P
akan melakukan diseminasi data untuk mendengar pendapat pejabat terkait kebijakan lanjutan
penanganan pandemi.
Diseminasi
Untuk menekan penyebaran covid-19, kabid p2p melakukan rapat bersama para pejabat untuk
melakukan diseminasi penanganan covid-19.
Kabid p2p : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bapak dan ibu semuanya

Pejabat : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Kabid p2p : Telah kita ketahui bahwa kecamatan nanggalo masih banyak kasus aktif
terkait covid-19 ini. Dari data yang telah dilaporkan bahwa sejak 7
Oktober, ada penurunan angka positif kumulatif yang cukup signifikan.
Sampai hari ini tanggal 5 November tidak terjadi pertambahan kasus baru
yang lebih dari 15. Hanya tertinggi tanggal 25 oktober sebanyak 10
orang. Bagaimana tanggapan dari bapak ibu terkait hal ini ? Apa
sebaiknya yang dapat kita lakukan untuk menekan penyebaran covid-19
ini pak?
Pejabat : Dari data yang telah didapat, saya mengusulkan untuk melakukan
diseminasi informasi melalui media luar ruang. Dimana diseminasi
informasi ini dilakukan agar masyarakat disiplin melakukan penerapan
protokol kesehatan didesa ini. Karena kepatuhan terhadap protokol
kesehatan merupakan kunci utama untuk mencegah meluasnya
penyebaran covid-19.
Kabid p2p : Baik pak terimakasih atas tanggapannya. Dari pendapat bapak untuk
menggunakan media luar ruang dan dengan berbagai pertimbangan kami
mengharapkan untuk dapat dilakukan melalui pemasangan spanduk dan
baliho yang isinya mengenai himbauan 3M mudah untuk dipahami oleh
masyarakat.
Pejabat : Bagaimana dengan hasil outputnya diperkirakan?

Kabid p2p : Diharapkan nantinya dengan masyarakat luas dapat melihat informasi di
tempat umum dan sadar akan kasus covid-19 di kota kita. Selain itu kami
juga meminta adanya kebijakan dari pemerintah kota untuk memperkuat
tenaga medis untuk berjaga jaga ketika kasus meningkat secara
signifikan. Sebelum grafik kasus melonjak tajam, alangkah baiknya juga
program vaksinasi semakin digencarkan di setiap puskesmas atau titik
strategis di kota ini.
Pejabat : Baik, jika memang strategi yang telah dikemukakan tadi merupakan
langkah langkah yang kiranya dapat menekan angka covid-19 sebelum
semakin melonjak maka setiap pejabat terkait sesuai dengan tugasnya
masing masing untuk mempersiapkan segalanya. Baik dari bidang
promotif preventif maupun bidang kuratif dan rehabilitatif. Sembari
bersiap, kebijakan juga akan dikeluarkan sesegara mungkin.
Dalam rapat tersebut kabid p2p dan pejabat lainnya akan melakukan diseminasi informasi
melalui media luar ruang berupa spanduk dan baliho dan mulai mengarahkan setiap fasilitas
pelayanan kesehatan untuk bersiaga jika kasus tiba tiba melonjak naik.
Tindak Lanjut dari Kegiatan Desiminasi
Dari hasil rapat kabid p2p, dinkes dan juga para pejabat pemerintah, kemudian kepala dinkes
mendatangi walikota agar dapat meminta tindak lanjut dari wali kota
K.Dinkes : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak
Walikota : Waalaikumsalamwarahmatullahi wabarakatuh
K. Dinkes : Dalam hasil rapat yang telah kita laksanakan sebelumnya, para pejabat
sepakat akan melakukan media luar ruang seperti spanduk dan baliho
mengenai protokol kesehatan dan melaksanakan program vaksinasi untuk
menekan penyebaran covid-19. Jadi kami ingin meminta bapak untuk
menindaklanjuti langkah-langkah yang telah dipersiapkan. Bagaimana
menurut bapak?
Walikota : Baik, seperti strategi yang telah disusun oleh para ahli dan orang orang
terkait maka segera saya kerahkan pihak pihak yang terkaituntuk
menindaklanjuti agar strategi tersebut dapat berjalan.
K. Dinkes : Baik terimakasih pak.
Walikota : Sama sama. Oke, segera diskominfo melakukan pemasangan spanduk
yang disebarkan disemua wilayah kecamatan terutama tempat-tempat
umum seperti pasar dan jalan-jalan protokol .Untuk Dinkes segera atur
alur pelaksanaan vaksinasi sesuai aturan pusat. Kawal terus kedatangan
vaksinasi dari dinkes provinsi hingga tiba di Gedung Instalasi Farmasi
Kesehatan (IFK). Kawal juga alur alur agar vaksin yang tiba dibagi
merata ke seluruh rumah sakit ataupun puskesmas yang siap menjalankan
program ini.
Akhirnya, walikota menindak lanjuti strategi tersebut dengan membagi peran yang sesuai
untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait pencegahan virus
Corona (Covid-19). Informasi yang disampaikan tersebut diberikan melalui spanduk dan
baliho yang dipasang di setiap distrik dan kampung terutama tempat-tempat umum seperti
pasar, dan jalan-jalan. Diharapkan warga semakin paham dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat menekan penyebaran Corona. Dimana informasi yang
disampaikan tersebut meliputi pengetahuan tentang virus corona, yakni cara pencegahan dan
penyembuhannya. Selain itu, informasi terkait cara cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan
benar, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta penerapan gerakan masyarakat
hidup sehat (Germas).
Walikota mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka
penanggulangan pandemi Covid-19. Dinas kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit /
puskesmas dan pihak lain yang terkait untuk menyelenggarakan pelaksanaan vaksinasi covid-
19 di puskesmas yang berada di desa. Seluruh warga diharapkan untuk melaksanakan
vaksinasi di puskesmas terdekat, dengan membawa persyaratan seperti KTP/KK. Pelaksanaan
pelayanan vaksinasi harus menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan memenuhi standar pelayanan vaksinasi covid-19.

Anda mungkin juga menyukai