Anda di halaman 1dari 19

pengelolaan limbah

industri tempe
4102
PG Pengelolaan Limbah Industri Pangan

Kelompok
2
Kelompok 2 Fendy Ariono

14318015

Claresta Evadne I.

14318005

Andreana Rochili

14318019

Tri Riyanti T.

14318013
Deden Dani S.

14318034

1
PG4102 PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN

PROSES PRODUKSI

TEMPE

kELOMPOK 2
2
1 2 3 4
Kacang Kedelai
SORTASI PENCUCIAN 1 PERENDAMAN 1 PEREBUSAN

9 8 7 6 5
PENIRISAN PENCUCIAN 2 PENYARINGAN PEMECAHAN PERENDAMAN 2
KEDELAI

10 11 12
Tempe Segar
PERAGIAN PENGEMASAN FERMENTASI
3
1 2 3 4

SORTASI PENCUCIAN 1 PERENDAMAN 1 PEREBUSAN

Yang dipilih: kedelai Membersihkan kedelai Mengembangkan Sterilisasi


bulat, matang, kuning dari kotoran yang kacang kedelai Melunakkan dan
Memisahkan kedelai menempel dan tidak Memekarkan kedelai mematangkan kedelai
dengan benda asing dapat dipisahkan pada Melunakkan kedelai
(kerikil, jaging, tahap sortasi Pembersihan le]bih
ranting, dll.) Jika terleat, tempe lanjut 1-2 jam
yang dihasilkan akan
terlihat kusam

4
5 6 7 8

PERENDAMAN 2 PEMECAHAN PENYARINGAN PENCUCIAN 2


KEDELAI
Mengasamkan Kedelai direndam Membersihkan asam
Membelah kedelai
kedelai dalam air, sehingga yang masih terdapat di
menggunakan mesim
Dilakukan selama 15- terpisah kacang kedelai
pemecah
20 jam Memisahkan kedelai (dilakukan berkali-kali)
Masih mengandung
Hingga pH air dari kulit ari dan tunas Pencucian 2 dikatakan
kulir ari
rendaman 3,5-5,2 (pH supaya tempe tahan selesai jika permukaan
optimal pertumbuhan lama dan tidak pahit kedelai sudah tidak
jamur Rhizopus sp.) licin.
Terbentuk buih dan
lendir pada
permukaan air.

5
9 10 11 12

PENIRISAN PERAGIAN PENGEMASAN FERMENTASI

Menganginkan kedelai Peragian kering Plastik: dilubangi 2 tahap fermentasi


Bertujuan untuk dilakukan dengan secara serasi dengan Waktu fermentasi: 36-
menurunkan kadar air menaburkan ragi pada jarak 1,5x1,5 cm 48 jam
dan mengeringkan kedelai yang telah Kedelai ditimbang, Suhu fermentasi: 29-
permukaan kacang ditiriskan dikemas, di-seal, dan 31℃i
Ragi yang diberikan: dicetak atau dibentuk
0,2-0,5% dari jumlah dengan pengepres
kedelai
Jumlah ragi
bergantung cuaca

6
PG4102 PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN

KARAKTERISTIK AIR

LIMBAH INDUSTRI

TEMPE

kELOMPOK 2
7
Sumber Limbah Cair

Proses perendaman, Limbah cair industri kedelai


pencucian kedelai

(Sumber: Wulandari, 2015) (Sumber: Cahyani, 2017)

8
Standar Baku vs Karakteristik
Baku Mutu Air Limbah Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Limbah
(Sumber: PerMen LH No. 15 Tahun 2018) (Sumber: Puspawati, 2017; *Nurhayati 2011)
Parameter Kadar Beban Parameter Konsentrasi Air Limbah

BOD 150 mg/L 1,5 kg/ton BOD 1.302 mg/L

COD 300 mg/L 3 kg/ton COD 4.188 mg/L

TSS 100 mg/L 1 kg/ton TSS 4.012 mg/L

pH
6-9 pH* 4,8

Kuantitas air limbah Sampel diperoleh dari salah satu pabrik tempe di
10 m3
maksimum Semarang

9
PG4102 PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN

DAMPAK AIR LIMBAH

INDUSTRI TEMPE

TERHADAP PERAIRAN
Limbah cair yang tidak diolah dengan baik

Dampak buruk bagi lingkungan

kELOMPOK 2
10
- Kandungan gas H 2 ,
S amonia dalam air limbah

Menimbulkan bau busuk atau tidak sedap

- Mengganggu kesetimbangan sistem

BOD, COD, TSS, pH ,


air limbah yang melewati baku mutu perairan

menerima beban limbah yang melebihi batas

- Membahayakan kehidupan organisme perairan

.
Tingginya polutan organik menurunkan DO Kadar DO yang terlalu

rendah membahayakan kehidupan organisme perairan Selain itu . ,


limbah air perebusan yang langsung dibuang juga dapat meningkatkan

(
suhu perairan suhu optimum = 25-30 ),
oC dapat meningkatkan laju

pernapasan dalam perairan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman (>40
oC pertumbuhan tumbuhan air terhenti )

11
- Eutrofikasi yang dapat menyebabkan algae blooming

Limbah cair dari proses pembuatan tempe bisa memiliki sifat yang

biodegradable yaitu merupakan limbah atau bahan buangan yang

.
dapat didegradasi oleh mikroorganisme Bahan buangan

,
biodegradable merupakan nutrien bagi tumbuhan air sehingga dapat

menyebabkan pencemaran air yang disebabkan munculnya nutrisi

yang berlebihan ke dalam ekosistem perairan (eutrofikasi).

- (
Menimbulkan perubahan warna perairan jadi keruh TSS tinggi )
,
air sungai menjadi tidak layak untuk kebutuhan menurunkan estetika

dan ekonomi

- Mengganggu proses fotosintesis

12
PG4102 PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI PANGAN

INSTALASI PENGELOLAAN

AIR LIMBAH

INDUSTRI TEMPE

kELOMPOK 2
13
Metode FiTOREMEDIASI
Fitoremediasi Penelitian Pendukung

Adalah pengurangan kontaminan Pengolahan Limbah Cair Indstri Tahu

berbahaya di lingkungan menjadi Menggunakan Tanaman Thypa

konsentrasi yang lebih aman dengan Latifolia Dengan Proses Fitoremediasi

menggunakan tanaman hijau . ( . .


D A Disyamto dkk, . 2014)

Metode yang hemat biaya dan ramah Penurunan BOD 84,76%


lingkungan untuk rehabilitasi lingkungan

yang tercemar

Penggunaan enceng gondok


Pemanfaatan Eceng Gondok
memberikan lingkungan yang sesuai

untuk mikroorganisme aerobik dalam


( )
Eichhornia Crassipes Sebagai

Tumbuhan Fitoremediasi Dalam


limbah tempe
Proses Pengolahan Limbah Tambak
Mikroorganisme menggunakan bahan

organik dan nutrisi pada limbah untuk


( .. ,
Udang A I Alfarokhi dkk . 2016)
diubah menjadi senyawa anorganik
, ,
Hasil penurunan kadar COD TSS dan

amonia terlarut adalah 60,39%, 88,5% 14


dan16,48%
Metode Filtrasi
Filtrasi Pasir Kuarsa Ijuk Arang Zeolit

Tempurung

Menghilangkan Menurunkan Kelapa Menyerap


Untuk menghilangkan partikel
kekeruhan dan kadar TSS Adsorpsi senyawa kimia
tersuspensi dan koloid melalui

.
bau seperti COD
penyaringan dengan media filter

Bahan yang digunakan adalah

granit dan potongan batu karena ,


,
biayanya murah dan sebagai

tempat mengisi biomassa -->


, ,
bisa susunan kerikil ijuk pasir

, ,
kuarsa zeolit dan arang .

15
Metode Filtrasi (2)
Penelitian Pendukung

Kadar BOD 237,33 175


menjadi /;
mg l

530 350 / ;
Perencanaan bangunan pengelolaan

( . ,
limbah cair tahu E Rolia dkk . 2015) COD

TSS 496
menjadi

menjadi84,7 /
mg l

mg l

Pemanfaatan arang aktif limbah kulit


Penurunan COD dan BOD sebesar 62,09%
( )
kacang kedelai glycine max dalam
dan 23,25%
meningkatkan kualitas limbah cair tahu

( . . ,
N S Laras dkk . 2015)

16
Kombinasi Metode Fitoremediasi dan Filtrasi

Kotak 1 --> Pasir kuarsa (40 ) cm

Kotak 2 --> Zeolit (40 )


cm

Kotak 3&4 --> Arang (40 )cm

Rancangan tersebut merupakan penelitian Puspawati , 2017.


Metode filtrasi dan fitoremediasi digunakan untuk efesiensi dan dianggap paling mudah

sehingga dapat diterapkan pada industri kecil berbasis rumah tangga pengolahan tempe

serta tidak menggunakan tambahan bakteri .


BOD --> efektifitas penurunan sebesar 59,84% dengan waktu kontak optimum adalah 10 hari

COD --> pada hari ke 15 dengan penurunan efektifitas 4866,99 mg / L dan efisiensi sebesar

91,32%
TSS --> pada hari ke 15 dengan penurunan efektifitas 140,62 mg / L dan efisiensi 60,61%
17
TERIMA KASIH!
References:

.. , (
A I Alfarokhi Pemanfaatan Eceng Gondok Eichhornia Crassipes Sebagai Tumbuhan )
Fitoremediasi Dalam Proses Pengolahan Limbah Tambak Udang Vannamei Teknik ,
Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ,
(2016)
. . , . . ,
D A Disyamto S Elystia and I Andesgur Pengolahan Limbah Cair Indstri Tahu Menggunakan

Tanaman Thypa Latifolia Dengan Proses Fitoremediasi JOM FTEKNIK Volume , 1 . 2 (2014)
No

. . ,
E Rolia and Y Amran Perencanaan Bangunan Pengolahan Limbah Cair Pada Pabrik Tahu Di

Kelurahan Mulyojati 16 ,
c kota Metro TAPAK Vol .5 . 1 (2015)
No ISSN 2089-2098
. . , . ,
N S Laras Yuliani and H Fitrihidajati Pemanfaatan Arang Aktif Limbah Kulit Kacang Kedelai

( )
Glycine max dalam Meningkatkan Kualitas Limbah Cair Tahu LenteraBio Vol , .4 No . 1, (2015)
72–76.
Puspawati S W, . . 2017. Alternatif Pengolahan Limbah Industri Tempe Dengan Kombinasi

Metode Filtrasi dan Fitoremediasi 18

Anda mungkin juga menyukai