Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Apa yang mendasari penentuan tarif untuk klinik pratama
2. Bagaimana cara menentukan tarif pelayanan dari setiap perawatan pada klinik pratama ?
BAB II
Tinjaun Pustaka
1. Pemulihan biaya
2. Subsidi silang
3. Meningkatkan akses pelayanan
4. Meningkatkan mutu pelayanan
5. Memaksimalkan penggunaan pelayanan
6. Mengurangi pesaing
7. Memaksimalkan pendapatan
8. Meminimalkan penggunaan
9. Menciptakan corporate image
d. Acceptance Pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu
rumah sakit yang dianggap sebagai panutan (pemimpin) harga.
Rumah sakit lain akan mengikuti pola pentarifan yang digunakan oleh
rumah sakit tersebut. Mengapa butuh pemimpin dalam menetapkan
harga? Keadaan ini dapat timbul karena rumah-rumah sakit sakit
enggan terjadi perang tarif dan mereka enggan saling merugikan.
Walaupun mungkin tidak ada komunikasi formal, tetapi ada saling
pengertian antar rumah sakit. Jadi hal ini bukan semacam kartel. Pada
situasi ini, dapat muncul rumah sakit yang menjadi pemimpin harga.
Rumah sakit yang lain mengikutinya. Masalah akan timbul apabila
pemimpin harga ini merubah tarifnya. Para pengikutnya harus
mengevaluasi apakah akan mengikutinya atau tidak.
E. UMR di Jember
UMR sendiri adalah singkatan dari Upah Minimum
Regional, Upah Minimum Regional yang ditetapkan oleh gubernur
provinsi setempat sebagai jaring pengaman dengan cakupan satu
wilayah yaitu provinsi. UMR di Kabupaten Jember pada tahun 2020
yaitu Rp 2,355,662.
BAB 3
PEMBAHASAN
Unit cost merupakan nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah
uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut sebuah rumah sakit bersedia
memberikan jasa kepada pasien (Trisnantoro, 2004). Analisis unit cost merupakan suatu
perhitungan mengenai besarnya biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, dalam
kasus ini perawatan. Salah satu poin pokok dalam pola penentuan tarif adalah analisis satuan
biaya (unit cost). Tarif jasa pelayanan kesehatan merupakan suatu nilai jasa pelayanan yang
diukur dengan sejumlah nominal uang sesuai dengan jasa yang akan diberikan kepada pemakai
jasa (Gani, 1995). Menurut (Depkes, 1992) yang dimaksud dengan tarif jasa pelayanan kesehatan
adalah imbal jasa atas suatu pelayanan jasa kesehatan oleh lembaga kesehatan di mana imbal jasa
tersebut berupa sejumlah nominal uang. Pada klinik Altheya dalam menentukan tarif pelayanan
digunakan metode Gross Margin Pricing. Gross Margin Pricing yaitu “Metode yang digunakan
untuk menentukan tarif yang didasarkan pada mark-up yang diinginkan perusahaan”. Mark up
adalah sebuah peningkatan harga atau jumlah rupiah yang telah ditambahkan pada biaya dari
sebuah jasa yang diberikan.
GMP dihasilkan dari mengalikan prosentase laba yang diharapkan dengan unit cost per
item. Setelah didapatakan besaran laba yang diharapkan, besaran laba tersebut ditambahkan
dengan unit cost per item. Hasil penjumlahan kedua perhitungan tersebut dapat dijadikan
patokan dalam penentuan tarif. Dalam hal ini laba yang kami harapkan dari total pendapatan unit
cost per tahun Rp 707.148.375 x 15% = 106.074.257. nilai tersebut merupakan besaran laba yang
diharapkan dari total unit cost per tahun. Sehingga didapati total tarif per tahun adalah Rp .
813.220.631
N Unit Cost
Perawatan
o Fixed Cost Direct Cost Driver Cost Direct Cost Universal
No. Total Pembulatan Target Pasien Total Pembulatan Unit Total Unit Cost
Per-Tahun Cost
Rp713.625.000 Rp707.148.375
Dilanjutkan tabel
dibawah
Persentase lama yg
besaran laba yg diharapkan total tarif total tarif per-tahun
No diharapkan
Rp1.305.824 Rp813.220.631