Anda di halaman 1dari 9

Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, Vol 1 (2), Desember 2019

ISSN : ------------ (Print) ……. . -……. . (Online)


Tersedia online di http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/istinarah/index

Manfaat Mengikuti Pengajian Rutin dalam Meningkatkan


Kesadaran Beragama Masyarakat
Abstrak: Pengajian rutin yang dilaksanakan di Masjid
Elva Oktavia *) penting diadakan karena pada saat sekarang ini
Institut Agama Islam Negeri masyarakat tidak menghiraukan adanya pengajian.
Batusangkar Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
Sumatera Barat, Indonesia yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau
E-mail: elvaoktavia07@gmail.com fakta, keadaan, fenomena yang terjadi pada saat
penelitian berlangsung. Informan penelitian adalah
masyarakat Batubasa yang mengikuti pengajian. Teknik
Refika Mastanora pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah
observasi, wawancara terstruktur, dengan metode
Institut Agama Islam Negeri analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan
Batusangkar kesimpulan data, sedangkan keabsahan data
Sumatera Barat, Indonesia menggunakan metode triangulasi sumber. Hasil
E-mail: penelitian menunjukkan bahwa manfaat dari mengikuti
refikamastanora@iainbatusangkar.ac.id pengajian rutin yang diadakan di Masjid membuat
masyarakat lebih meningkatkan kesadaran beragamanya
dalam aspek wawasan dan pengetahuan, serta
peningkatan aspek sikap.

Abstract: Regular recitals conducted at the mosque are


important to be held because at present the community
does not pay attention to the recitation. This research
uses descriptive qualitative method that aims to reveal
events or facts, circumstances, phenomena that occur
when the research takes place. The research informants
are Batubasa people who follow the recitation. Data
collection techniques that researchers use are
observation, structured interviews, with data analysis
methods in the form of data reduction, data presentation,
and data conclusions, while the validity of data using
source triangulation methods. The results of the study
showed that the benefits of attending routine recitals
held at the mosque made the community increase their
*) Corresponding Author diversity awareness in the aspects of insight and
knowledge, as well as in the attitude aspect.
Kata Kunci : Pengajian, Kesadaran beragama, Masyarakat.

66
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
PENDAHULUAN upaya untuk memenuhi kebutuhan

Pengajian agama merupakan salah rohani masyarakat, sehingga ada

satu bentuk kegiatan dakwah atau keseimbangan antara kebutuhan rohani

tabligh, karena di dalam pengajian itu dan kebutuhan jasmani masyarakat

sendiri tidak lepas dari usaha yang berada di Nagari Batubasa.

penyampaian ajaran-ajaran Islam Pengajian rutinan di Masjid

dalam rangka mengajak atau membina Baburahim Batubasa dilaksanakan

umat manusia untuk senantiasa berada setiap hari Jum’at malam setelah shalat

di jalan Islam, sehingga tercapai isya berjamaah. Waktu pengajiannya

kedamaian dan kebahagiaan di dunia berdurasi selama satu jam setengah.

dan di akhirat. Pengajian merupakan Metode yang digunakan dalam

salah salah satu kegiatan keagamaan pengajian tersebut adalah ceramah.

dalam Islam. Pengajian tidak hanya Para penceramah atau ustadz yang

dilakukan oleh orang-orang tertentu, memberikan materi didatangkan dari

seperti santri dan siswa namun dalam maupun dari luar Nagari

pengajian juga diikuti oleh Bapak- Batubasa, diantaranya seperti Miftah

bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak Nofi, Tabareda, dan Yunius.

serta untuk semua kalangan. Pada Pengajian rutinan ini diikuti oleh

umumnya, di dalam pengajian dibahas masyarakat Batubasa. Tujuan pengajian

tentang ajaran-ajaran Islam dan rutinan yang dilaksanakan di masjid

penjelasannya, seperti muamalah, Baburahim Batubasa adalah

aqidah akhlak, tauhid dan masih terpenuhinya kebutuhan spiritual

banyak lagi ajaran Islam lainnya. Bagi agama, meningkatkan pemahaman

sebagian muslim, pengajian juga agama dan menambah wawasan

merupakan kebutuhan seseorang untuk masyarakat, dan juga meningkatkan

bisa mendapatkan ajaran-ajaran Islam kesadaran masyarakat tentang

yang baik dan benar. Sekaligus kehidupan beragama dalam aspek ilmu

dijadikan sebagai sarana komunikasi pengetahuan dan juga dalam aspek

dan sosialisasi. sikap seperti cara bertutur kata yang

Dakwah Islam atau pengajian di baik dengan masyarakat yang lain,

lingkungan masyarakat merupakan menghormati orang lain. Kegiatan

67
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
tausiyah ini diharapkan tidak hanya ( Sururin. 2004 : 7).
dirasakan ketika berada di dalam Kesadaran beragama yang
masjid, tetapi di luar masjid bisa dimaksud dalam penelitian ini meliputi
mempraktekkan langsung kepada orang rasa keagamaan, pengalaman
lain, terutama dilakalangan masyarakat. ketuhanan, keimanan, sikap dan
Selain itu, kegiatan pengajian ini tingkah laku keagamaan yang
penting diadakan karena dikalangan terorganisasi dalam sistem mental
masyarakat saat ini tidak memahami dalam kepribadian. Agama melibatkan
pentingnya kesadaran beragama di seluruh fungsi jiwa raga manusia, maka
masyarakat, seperti minimnya ilmu kesadaran beragamapun mencapai
tentang kaidah agama atau pengetahuan aspek kognitif, afektif dan motorik. Hal
agama, dan juga cara bersikap kepada ini yang dimaksud dalam aspek
orng lain sehingga mereka tidak dapat motorik adalah aspek yang berupa
dan sulit untuk mengamalkannya. perilaku keagamaan yang dilakukan
Selain itu, pengajian rutinan ini juga seseorang dalam beragama seperti
bertujuan untuk membangun kesadaran melaksanakn sholat tepat pada
beragama masyarakat baik dalam aspek waktunya, dan menunaikan ibadah
pengetahuan maupun dalam aspek puasa.
sikap di Nagari Batubasa. Berdasarkan pengamatan awal
Kesadaran beragama peneliti tidak semua masyarakat yang
menggambarkan sisi batin seseorang datang ke masjid untuk mendengarkan
yang terkait dengan sesuatu yang pengajian atau ceramah, tetapi sebagian
sakral. Sikap keagamaan merupakan dari mereka hanya untuk mengisi
suatu keadaan yang ada dalam diri waktu kosong saja, dan juga diantara
seseorang yang mendorongnya untuk masyarakat lebih banyak
bertingkah laku sesuai dengan mengutamakan pekerjaannya dari pada
ketaatannya pada agama yang dianut. ke masjid untuk mengikuti pengajian.
Jadi sikap keagamaan merupakan Melalui wawancara yang telah
integrasi secara kompleks antara dilakukan kepada Bapak Jamal salah
pengetahuan, perasaan serta tindak seorang masyarakat yang mengikuti
keagamaan dalam diri seseorang pengajian rutin mingguan, mengatakan

68
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
bahwa ceramah yang disampaikan catatan.
ustadz tidak terlalu menarik bagi saya, Penelitian ini dilakukan di Nagari
dan membuat saya bosan. Batubasa, dimana kurangnya tingkat
Mengenai hal itu, peneliti tertarik keasadaran beragama di masyarakat,
untuk meneliti manfaat mengikuti dan kurangnya ilmu pengetahuan
pengajian rutin terhadap kesadaran tentang agama di masyarakat, oleh
beragama masyarakat di Nagari karena itu peneliti bertujuan untuk
Batubasa, karena menurut peneliti hal memberikan pengetahuan yang dapat
ini harus dicari solusi agar masyarakat menumbuhkan tingkat kesadaran
meningkatkan kesadaran beragama beragama di masyarakat Nagari
melalui pengajian rutin yang dilakukan Batubasa.
di masjid Baburahim Nagari Batubasa. Pada penelitian kualitatif, peneliti
memiliki kedudukan khusus, yaitu
METODE sebagai perencana, pelaksana
Jenis penelitian yang digunakan pengumpulan data, analisis, penafsiran
dalam penelitian ini adalah penelitian data, serta pelapor hasil penelitiannya
kualitatif yang menggunakan (Moleong, 2010 :168). Kedudukan
pendekatan deskriptif yang bertujuan peneliti tersebut menjadikan peneliti
untuk mengungkapkan kejadian atau sebagai key instrument atau instrumen
fakta, keadaan, fenomena yang terjadi kunci yang mengumpulkan data
saat penelitian berlangsung dengan berdasarkan kriteria yang dipahami.
menyuguhkan apa yang sebenarnya Penelitian ini menggunakan
terjadi. metode observasi, dan wawancara,
Menurut Moleong (2005:4), sehingga peneliti membutuhkan
pendekatan deskriptif kualitatif adalah instrumen penelitian seperti pedoman
pendekatan penelitian dimana data-data wawancara, kamera atau alat perekam
yang dikumpulkan berupa kata-kata, lainnya, dan alat tulis. Sumber data
gambar, dan bukan angka. Data-data penelitian terdiri dari sumber data
tersebut dapat diperoleh dari hasil primer dan sumber data sekunder.
wawancara, catatan lapangan, foto, Data sekunder merupakan
vidio tape, dokumentasi pribadi, dan pendekatan penelitian yang

69
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
menggunakan data-data yang telah ada, yang sama untuk menguji kemantapan
selanjutnya dilakukan proses analisa informasi.
dan interpretasi terhadap data-data Triangulasi teori Yaitu
tersebut sesuai dengan tujuan pemeriksaan data dengan
penelitian. Dalam penelitian ini data menggunakan perspektif lebih dari satu
sekundernya peneliti peroleh dari teori dalam membahas permasalahan
catatan pengurus masjid dalam yang dikaji (Moleong,2005:331).
melaksanakan kegiatan pengajian, juga Dalam penelitian ini, peneliti
meminta file atau dokumen dari menggunakan triangulasi sumber,
pengurus masjid Baburahim Batubasa. karena menurut peneliti sendiri dalam
Teknik pengumpulan data dalam pemeriksaan sumber yang
penelitian ini menggunakann teknik memanfaatkan jenis sumber data yang
wawancara, observasi lapangan berbeda untuk menggali data yang
(pengamatan), dan dokumentasi. sejenis, peneliti melakukan triangulasi
Triangulasi adalah teknik keabsahan sumber meliputi data diantara
data yang memanfaatkan sesuatu yang informan,buku,dakumentasi foto, dan
lain untuk keperluan pengecekan atau lain-lain.
sebagai pembanding data
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sugiono,2008:30). Menurut Patton ada
Berdasarkan hasil penelitian terkait
tiga macam triangulasi yang dapat
dengan manfaat mengikuti pengajian
digunakan dalam penelitiannya
rutin dalam meningkatkan kesadaran
antaranya :
beragama masyarakat di Nagari
Triangulasi sumber yaitu pemerikasaan
Batubsa, Peneliti menguraikannya
sumber yang memanfaatkan jenis
sebagai berikut:
sumber data yang berbeda-beda untuk
Temuan satu: Manfaat mengikuti
menggali data yang sejenis.
pengajian rutin untuk meningkatkan
Triangulasi metode Yaitu pemeriksaan
kesadaran beragama masyarakat dalam
yang menekankan pada penggunakan
aspek pengetahuan agama.
metode pengumpulan data yang
Adanya pengajian yang diadakan
berbeda dan bahkan jenis untuk
di Masjid Baburahim Batubasa
diusahakan mengarah pada sumber data

70
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
memberikan manfaat kepada jamaah dapat menambah wawasan masyarakat
yang menghadirinya dimulai dari mengenai ilmu agama. Bagi
perubahan sikap dari jamaah itu sendiri masyarakat sendiri materi yang
. Jamaah mengetahui bahwa adanya diberikan ustadz bedasarkan fenomena
pengajian yang diadakan di Masjid yang terjadi saat sekarang ini, materi
melalui himbawan dari pengurus yang dibahas selalu meteri yang
Masjid melalui alat pengeras suara, terbaru. Bagi masyarakat Batubasa
tujuan dari masyarakat untuk mengikuti sendiri pengajian yang diadakan di
pengajian dikarenakan bahwa wawasan Masjid perlu lebih dikembangkan lagi
mengenai agama masih kurang, dan agar tidak hanya masyarakat yang ad di
lebih ingin meningkatkan lagi ilmu Batubasa saja yang menghadirinya
agama yang sudah mereka miliki agar tetapi orang yang berada di luar
bisa dipraktekkan langsung kepada Batubasa juga bisa mengahadirinya.
sanak saudara dan juga keluarga. Temuan dua: Manfaat mengikuti
Berkaitan dengan materi yang pengajian rutin untuk meningkatkan
disampaikan oleh ustadz sangat kesadaran beragama masyarakat dalam
menarik bagi jamaah yang datang aspek sikap.
kaerena materinya tidak membosankan Berdasarkan dari temuan yang
dan membuat jamaah paham dengan peneliti lakukan dari manfaat
apa yang disampaikan oleh ustadz mengikuti pengajian dari aspek sikap
tersebut. Perubahan yang jamaah masyarakat merasakan bahwa sikap
rasakan selamamengikuti pengajian di mereka menjadi lebih baik mulai dari
Masjid yaitu biasanya jamaah jarang perubahan seperti, cara bergaul
melaksanakan sholat berjamaah di masyarakat dengan orang lain menjadi
masjid, sekarang sudah mulai terbiasa lebih baik, cara bertutur kata menjadi
melaksanakan sholat berjamaah di lembut, lebih menghargai orang lain,
Masjid, yang bisanya tidak pernah sikap yank eras dulunya sekarang
mendengarkan pengajian ke Masjid sudah melunak karena setelah
sekarang sudah sering datang ke mengikuti pengajian di Masjid.
Masjid untuk mendengarkan ceramah, Masyarakat sangat merasakan
da dengan adsnya pengajian rutin ini sekali perubahan di dalam dirinya

71
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
karena mereka lebih memilih untuk juga masyarakat merasa hatinya lebih
lebih mendekatkan diri kepada Allah tentram dan tenang saat mendengarkan
dari pada duduk di warung yang ridak ceramah yang diberikan oleh ustadz,
ada manfaat bagi dirinya sendiri. dan yang mendorong jamaah untuk
Pengajian yang diadakan di Masjid datang menghadiri pengajian yang
membuat masyarakat betah untuk diadakan di Masjid yaitu diri sendiri
mendengarkannya karena ilmu nyang karena tujuan jamaah untuk mengikuti
didapat juga banyak manfaatnya, pengajian di Masjid ingin menambah
masyarakat atau jamaah yang wawasan pengetahuan agama yang
mengikuti pengajian tidak langsung sudah jamaah miliki dan ingin
merasakan perubahan di dalam dirinya memperdalam lagi ilmu seputar dengan
melainkan melalui tahapan yang agama islam guna untuk dipraktekkan
mereka jalani, ada yang merasakan langsung di lapangan seperti kepada
perubahan setelah tiga minggu keluarga dan juga kepada orang
mengikutipengajianj, adanya yang sekitarnya. Selama jamaah mengikuti
mearsaajkan perubahan setelah pengajian di Masjid jamaah merasa
berbulan- bulan untuk mengikuti tidak jenuh karena materi yang
pengajian, semua yang mereka rasakan diberikan oleh ustadz seputar fenomena
jauh lebih bermanfaat terutama bagi yang sedang terjadi membuat
diri jamah sendiri. masyarakat tidak ketinggalan dengan
fenomena tersebut, materi yang
KESIMPULAN
disampaikan juga berhubungan dengan
Berdasarkan temuan peneliti di
beribadah kepada Allah seperti
atas maka peneliti dapat menyimpulkan
mengerjakan sholat, zakat dan lain
bahwa:
sebagainya.
Manfaat mengikuti pengajian rutin
Manfaat mengikuti pengajian rutin
untuk meningkatkan kesadaran
untuk meningkatkan kesadaran
beragama masyarakat dalam aspek
beragama masyarakat dalam aspek
pengetahuan agama seperti cara
sikap, yakni masyarakat yang
beribadah dengan baik, tata cara
mengikuti pengajian yang diadakan di
mendekatkan diri kepada Allah dan
Masjid membuat masyarakat menjadi

72
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
orang yang lebih sabar dan lebih taat (Bandung: al-Ma‟arif,), cet IV.
kepada Allah dari pada yang Ali Mustafa Yaqub. 2000.Sejarah dan
sebelumnya dan lebih ingin Metode Dakwah Nabi, (Pejaten
mendekatkan diri kepada Allah dari Barat: Pustaka Firdaus,)
pada berkumpul yang tidak ada Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama
manfaatnya. Perubahan sikap yang Islam Untuk Perguruan Tinggi,
jamaah rasakan seperti bertutur kata (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005).
menjadi lebih baik, lebih menghargai Choiruddin Hadiri, Akhlak dan Adab
orang lain saat berbicara, dan lebih Islam, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu
suka bergaul dengan masyarakat Populer, 2015).
setempat dan lebih meningkatkan tegur Doni Koesuma A, 2007. Pendidikan
sapa dengan sesama masyarakat Karakter, Strategi Mendidik
disekitarnya. Jamaah lebih bersyukur Anak di Zaman global, Jakarta:
dengan adanya pengajian yang Grasindo.
diadakan di masjid karena bisa Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol2
merubah hidup dan perilaku dari No1, Januari 2018. Jurnal
jamaah sebelum mengikuti pengajian Mudarrisuna, Volume 4, Nomor
dan setelah mengikuti pengajian di 2 (Juli – Desember 2014).
Masjid. Mahmud Yunus, 1984. Akhlak,
(Jakarta: Hidakarya Agung,).
REFERENSI M. Munir, 2009. Metode Dakwah, Cet.
Abdullah Aidid, 2006. Akhlak, Ke-3, Jakarta: Kencana.
Yogyakarta: Penyiaran Islam, Moloeng, Lexy, 2004. Metodologi
Abdullah, Yatim.2007.Studi Akhlaq Penelitian Kualitatif, Edisi
dalam Perspektif Al-Qur’an. Revisi, (Bandung: Rosdakarya,)
Jakarta: Amzah. Rahmat djatnika, 2005, Sistem Ethika
Ahmad Amin, 2004. Ethika (Ilmu Islami (Akhlak Mulia), Pustaka
Akhlak), Terjemahan Ma’ruf , Panjimas, Jakarta.
Jakarta, Bulan Bintang. Samsul Munir Amin, 2016 Ilmu
Ahmad D Marimba, 1980. Pengantar Akhlak, Jakarta: Amzah.
Filsafat Pendidikan Islam, Sarwono, S. (2011). Psikologi Remaja.

73
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019
Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Wahyu Ilaihi, 2010. Komunikasi
Dakwah, Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Wahidin Saputra, 2012. Pengantar
Ilmu dakwah,(Jakarta: Raja
Gafindo Persada,).
Wirawan, S. Psikologi Remaja,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002

74
Istinarah, Volume 1 Nomor 2, Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai