JAWABAN
Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap
suku bangsa. Menurut KBBI, etnosentrisme berarti sikap atau pandangan yang
berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap
dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
Etnosentrisme bisa saja tampak atau tidak tampak di tengah-tengah masyarakat, dan
meski dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan merupakan kecenderungan alamiah
dari psikologi manusia, etnosentrisme memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat.
Meski begitu ada beberapa sisi positif dari perilaku etnosentrisme ini, di antaranya adalah
dapat menjaga kestabilan dan keutuhan suatu budaya, dapat menumbuhkan semangat
patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa, serta dapat memperteguh rasa cinta terhadap
kebudayaan atau bangsanya.
Dampak Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme ini memiliki dampak positif dan negatif. Berikut merupakan
penjelasan dampak etnosentrisme.
Prasangka sosial, yakni sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas
dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
Stereotip, yakni suatu keyakinan seseorang terhadap orang lain (karena
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman).
Jarak sosial, yakni aspek lain dari prasangka sosial yang menunjukkan
tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain dalam hubungan yang
terjadi di antara mereka.
Contoh Etnosentrisme
Sumber ( https://www.zonareferensi.com/pengertian-etnosentrisme/ )
Stangor ( 2011) melanjutkan bahwa stereotip itu berada dalam ranah kognitif
sedangkan prasangka dalam ranah afektif dan diskriminasi berada dalam ranah
perilaku yang munculnya.
Namun ternyata pengaruh lebih lanjut karena stereotip bukan hanya pada perilaku kita
saja, tetapi juga perilaku korban stereotip ketika kita berinteraksi dengan mereka yang
bisa menjadi dugaan pemuas diri sehingga lebih merusak. Misalnya anggota
kelompok tersbut mulai melakukan sesuatu sesuai dengan stereotip itu dan
menampilkan karakteristik yang sesuai dengan stereotip tersebut. Kalau stereotip itu
hal positif tentunya akan jadi baik, tapi apa jadinya jika stereotip yang ditanamkan
adalah hal negatif ( Sears; Freedman & Peplau, 1985).
Contoh-contoh stereotip yang seringkali ada di sekitar kita misalnya :
Stereotip itu ada yang positif dan ada yang negatif ya, misalnya etnis minang/padang
nih stereotip positifnya adalah pekerja keras dan pedagang namun setereotip
negatifnya adalah keras kepala dan egois. Nah oleh karena adanya stereotip tersbut
akhirnya ketika kita bertemu dengan orang padang munculah prasangka-prasangka
sehingga perilaku kita pun menyesuaikan dengan stereotip tersebut padahal belum
tentu orang minang/padang yang kita temui adalah orang yang kerasa kepala, egois,
pekerja keras dll. Inilah bahayanya jika kita berperilaku sesuai dengan stereotip yang
berlaku.
Contoh lainnya pada etnis di Indonesia aja dulu ya, misalnya pada etnis papua yang
terkenal dengan keprimitifan dan agresifitas yang tinggi namu faktanya tidak semua
orang papua demikian, papua tetap ada wilayah kota nya tidak semua pedalamannya.
Meskipun sebagian besar iya, sangatlah berbahaya jika kita menganggap semua orang
papua primitif dan agresif karena stereotip yang ada.
Sumber ( https://www.kompasiana.com/evanurkhofifah/5c6b704c12ae9417350e6af5/apa-itu-
stereotip-bagaimana-contoh-konkritnya )