042032904
Jawaban :
3. 1. Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat
diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah
tangga di kemudian hari.
Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat
gaya asuh tersebut.
2. – Apa saja 4 gaya parenting yang sederhana?
- Pada umur berapa anak tidak tidur bersama ibunya?
- Jika anak melakukan kesalahan, apa yang dilakukan ibunya?
3. - 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif.
- Diatas usia 5 tahun
- Orangtua memilih menunggu situasi dan tempat yang lebih privasi untuk
menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat memiliki sikap empati dan saling
menghormati orang lain.
4. Parenting pada Negara Jepang ada 4 gaya sederhana yaitu : gaya asuh otoriter,
berwibawa, permisif dan terlalu protektif. Pada usia antara 0-5 tahun, anak
diperbolehkan melakukan apa saja. Mungkin budaya ini sedikit berbeda dengan
negara lain. Yang dimaksud diperbolehkan melakukan apa saja adalah membiarkan
anak berksplorasi dengan kegiatan yang ia lakukan. Selain mengajari dan
mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas sosial masyarakat yang lebih
luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati
perasaanya sendiri. Orangtua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak
mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di
muka umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas.
5. Parenting dalam Budaya Jepang sisi positifnya yang bias kita ambil ialah : Usia 0-5
tahun anak bebas melakukan apapun dan ibunya selalu mendampingi anaknya.
Namun orangtua tetap menstimulus dengan hal yang positif dan menjadi role model
yang baik. Filosofi ini menunjukan, dengan anak dibiarkan aktif menandakan bahwa
sang anak tumbuh sehat. Setelah fase usia 5 tahun di mana anak boleh bereksplorasi
melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan
seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang
dilakukan oleh orangtua. Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan
ruang untuk anak dapat lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan
pada fase sebelumnya. Setelah usia 20 tahun anak dianggap resmi menjadi dewasa
dengan biasanya diadakan upacara hari kedewasaan yang diselenggarakan di
distrik/kota setempat yang diikuti oleh pemuda berusia 20 tahun. Selain mengajari dan
mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas sosial masyarakat yang lebih
luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati
perasaanya sendiri. Anak diajarkan untuk dapat memiliki sikap empati dan saling
menghormati orang lain.