Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

PASIEN DENGAN KEHILANGAN

Nida Dwi Rahmadianti ( P17120019026 )

TINGKAT 2A
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
TAHUN AJARAN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PASIEN DENGAN KEHILANGAN

A. KELUHAN UTAMA
DS : Pasien mengatakan merasa sedih, tidak ada harapan, tidak napsu makan, dan tidak
dapat tidur.
Do : klien tampak lesu, tidak mampu berkonsentrasi, tangan dingin, dan pola tidur berubah.

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Definisi
Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan
merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang
kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda (Yosep, 2011).

Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial ketika sesuatu (orang atau objek) yang
dihargai telah berubah, tidak ada lagi, atau menghilang. Seseorang dapat kehilangan
citra tubuh, orang terdekat, perasaan sejahtera, pekerjaan, barang milik pribadi,
keyakinan, atau sense of self baik sebagian ataupun keseluruhan. Peristiwa kehilangan
dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap sebagai sebuah pengalaman traumatik.
Kehilangan sendiri dianggap sebagai kondisi krisis, baik krisis situasional ataupun
krisis perkembangan (Mubarak & Chayatin, 2007).

2. Faktor-faktor predisposisi yang mempengaruhi kehilangan (Suliswati, 2005):


a) Genetik
Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang mempunyai
riwayat depresi biasanya sulit mengembangkan sikap optimistik dalam
menghadapi suatu permasalahan, termasuk menghadapi kehilangan.
b) Kesehatan fisik
Individu dengan keadaan fisik sehat, cara hidup yang teratur, cenderung
mempunyai kemampuan mengatasi stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan
individu yang sedang mengalami gangguan fisik.
c) Kesehatan jiwa/mental
Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama mempunyai riwayat depresi,
yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya, pesimistik, selalu dibayangi oleh
masa depan yang suram, biasanya sangat peka terhadap situasi kehilangan.
d) Pengalaman kehilangan di masa lalu
Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang bermakna di masa kanak-kanak
akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi kehilangan di masa
dewasa.

C. PENGKAJIAN
1. Menurut BPPSDM (2016) Hasil pengkajian didapatkan yaitu:
2. Perasaan sedih, menangis
3. Perasaan putus asa, kesepian
4. Mengingkari kehilangan
5. Kesulitan mengekspresikan perasaan
6. Konsentrasi menurun
7. Kemarahan yang berlebihan
8. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain
9. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan
10. Reaksi emosional yang lambat
11. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas
D. ANALISA DATA
Setelah data dikumpulkan maka selanjutnya dilakukan pengelompokan data secara objektif
dan subjektif untuk menentukan masalah keperawatan

No. Data Masalah


1. Subjektif : Kehilangan
• Klien mengatakan sangat sedih karena
kehilangan suaminya karena kecelakaan
• Klien mengatakan jika suaminya belum
meninggal
• Klien mengatakan ingin sendiri dan tidak mau
diganggu siapapun
• Klien mengatakan susah tidur karena kepikiran
suaminya
Objektif :
• TD 130/80 mmHg, Nadi 80x/menit, RR: 20
x/menit.
• Klien tampak sering melamun
• Klien tampak mengingkari kehilangan dan
menangis
• Klien tampak menyendiri
• Klien tampak gelisah
• Badan klien terlihat kurus dengan lingkar mata
yang menghitam
E. POHON MASALAH
Berikut merupakan pohon masalah pada proses kehilangan
Pohon Masalah

Isolasi Sosial
(menarik diri) Efek

Kehilangan
disfungsional Masalah utama

Kematian Pasangan
Causa

F. Diagnosa Keperawatan
1. Kehilangan disfungsional

G. Rencana Asuhan Keperawatan


Langkah selanjutnya setelah Anda menegakkan diagnose keperawatan dan menentukan
masalah utama pada kasus kehilangan adalah melakukan tindakan keperawatan. Tindakan
keperawatan pada pasien kehilagan bertujuan agar pasien mampu:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawata dank lien dapat
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaanya
c. Klien merasa lebih tenang
Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien agar tujuan berhasil
adalah:
a. Membina hubungan saling percaya dengan Pasien
b. Berdiskusi mengenai kondisi Pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial,
dan spiritual sebelum/ sesudah mengalami peristiwa kehilangan dan hubungan
antara kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi).
c. Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami
1) Cara verbal (mengungkapkan perasaan)
2) Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik)
3) Cara sosial (sharing melalui kelompok)
4) Cara spiritual (berdoa, berserah diri)
d. Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia untuk saling
memberikan pengalaman dengan seksama.
e. Membantu Pasien memasukkan kegiatan dalam jadual harian.
f. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di Puskesmas
Tindakan keperawatan untuk keluarga:
Tindakan keperawatan terhadap keluarga pada keluarga bertujuan agar keluarga mampu:
a. Mengenal masalah kehilangan dan berduka.
b. Memahami cara merawat Pasien berduka berkepanjangan.
c. Mempraktikkan cara merawat Pasien berduka disfungsional
d. Memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat
Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan agar tujuan keperawatan berhasil
adalah:
a. Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah kehilangan dan berduka dan
dampaknya pada Pasien.
b. Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi berduka yang dialami oleh Pasien
c. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat Pasien dengan berduka
disfungsional
d. Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk mengatasi kehilangan yang dialami oleh Pasien
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, E. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49678/Chapter;jsessionid=BBAECF9BC
639095E9DB5F4ABAA9F1D29?sequence=4. Diakses pada tanggal 24 Februari 2021.
Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung:PT Refika Aditama
Mubarak, dkk. (2007). Buku Ajar kebutuhan Dasar:Teori dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai