Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Tingkat IIA
2020/2021
1. PENGKAJIAN
1.1 FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat keperawatan
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien atas nama Ny. D (24 tahun) dengan
kehamilan pertama dan usia kehamilan 36 minggu. Ny. D mengalami keluhan akibat
nyeri kontraksi yang dialaminya akhir-akhir ini. Ny. D mengatakan, bahwa kontraksi
selalu terasa saat sedang melakukan aktivitas, meskipun hanya aktivitas ringan. Ny. D
mengatakan bahwa, kontraksi-kontraksi kecilnya masih bisa ia tahan. Namun seiring
dengan usia kehamilannya yang semakin tua, terkadang nyerinya membuat ia merasa
sedikit terganggu. Untuk mengatasi rasa nyerinya, klien mengatakan hanya
melakukan istirahat, menarik napas dalam dan mengelus-ngelus perutnya. Klien
mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai cara manajemen nyeri
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa kontraksi yang klien rasakan.
b. Keadaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik klien, TD : 130/80 mmHg, N: 108 x/menit, RR: 21x/menit.
Klien tampak meringis saat nyeri mulai datang. Klien tampak gelisah.
c. Kesiapan belajar
Klien tampak antusias dan mengatakan siap diberikan pendidikan kesehatan
mengenai manajemen nyeri teknik non farmakologis (effeleurage, rubbing, dan
counter pressure) untuk mengurangi nyeri saat terjadi kontraksi. Klien bersedia jika
penyuluhan diberikan pada waktu yang telah ditentukan.
d. Motivasi belajar
Klien mengatakan sangat ingin mengetahui cara meredakan nyeri dengan cara non
farmakologis (effeleurage, rubbing, dan counter pressure).
e. Kemampuan membaca
Ny. D dapat membaca dengan baik, dan tidak menggunakan alat bantu baca.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat berusaha merumuskan
diagnose keperawatan, adapun diagnose keperawatan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
“ Defisit Pengetahuan tentang Manajemen Nyeri Nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
saat kontraksi berhubungan dengan kurang terpapar informasi.”
Pokok Bahasan : Manajemen nyeri non farmakologi Effeleurage, Rubbing dan Counter
Pressure
Hari/tanggal :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 50 menit, diharapkan klien dan keluarga
mampu melakukan Manajemen nyeri non farmakologi Effeleurage, Rubbing, dan
Counter Pressure
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta penyuluhan dapat:
a. Klien mampu menjelaskan definisi Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
b. Klien mampu menyebutkan manfaat Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
c. Klien mampu menyebutkan prinsip pemberian Effeleurage, Rubbing, dan Counter
Pressure
d. Klien mampu melakukan prosedur Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure.
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demontrasi
D. MATERI (Lampiran)
1. Definisi Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
2. Manfaat Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
3. Prinsip pemberian Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
4. Prosedur Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. EVALUASI
Prosedur : diberikan pada akhir penyuluhan
Waktu : 15 menit
Bentuk soal : Uraian
Jenis evaluasi : Tanya jawab lisan
Jumlah soal : 4 pertanyaan
Jenis soal : essay
Soal evaluasi :
1. Jelaskan definisi Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
2. Sebutkan manfaat Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
3. Sebutkan prinsip Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
4. Jelaskan prosedur Effeleurage, Rubbing, dan Counter Pressure
B. Jenis Kontraksi
1. Kontraksi dini
Kontraksi dini merupakan kontraksi yang terjadi pada trimester awal karena terjadi
penyesuaian otot-otot Rahim terhadap janin. Kontraksi ini biasa diiringi dengan perut
kembung, sembelit, dan dehidrasi (Khaerani, 2017)
2. Kontraksi saat berhubungan intim (Khaerani, 2017)
3. Kontraksi palsu (Braxton Hicks) (Rahmatulah, 2019)
a. Rasa mulas (kencang-kencang), kadang tanpa rasa nyeri, dimulai dari bagian atas
rahim kemudian turun, dan terkadang terasa seperti kram perut.
b. Muncul pada akhir trimester kedua (7 bulan) dan terkadang baru muncul pada usia
kehamilan 37-40 minggu kehamilan
c. Kontraksi berlangsung sekitar 20 detik dan tidak teratur.
d. Biasanya terjadi 1-2 kali sehari, dan tidak bertambah sering seiring bertambahnya
waktu. Bila ibu hamil istirahat, terkadang kontraksi akan hilang.
4. Kontraksi asli (Rahmatulah, 2019)
a. Rasa mulas (kencang-kencang), disertai nyeri di bagian perut bawah menjalar
sampai ke belakang pinggang belakang.
b. Normalnya baru muncul setelah usia kehamilan cukup bulan (37-40 minggu)
c. Lama kontraksi 30-60 detik, dan berulang secara teratur, 10 menit bisa 2 sampai 3
kali kontraksi. Kontraksi makin lama makin kuat.
d. Makin lama kontraksi makin sering (awalnya setiap 10 menit sekali), dan biasanya
makin kuat, terkadang disertai keluarnya lendir darah atau bercak kecoklatan
(seperti bercak ketika akan datang bulan)
C. Tahap Persalinan
1. Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks
hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). persalinan kala 1 berlangsung 18-24 jam
dan terbagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.
a. Fase laten persalinan
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap
Pembukaan serviks kurang dari 4 cm
Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam
b. Fase aktif persalinan
Fase ini terbagi menjadi 3 fase yaitu akselerasi, dilatasi maksimal, dan deselerasi
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap
adekuat/ memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
berlangsung 40 detik atau lebih
Serviks membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih
perjam hingga pembukaan lengkap (10cm)
Terjadi penurunan bagian terendah janin
(Legawati, 2018)
2. Kala II
Persalinan kala II dimulai dengan pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Tanda-tanda bahwa kala II persalinan sudah dekat adalah :
a. Perineum menonjol
b. Vulva vagina dan sphincter anus membuka
c. Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat / pecah, ditandai dengan keluarnya
cairan kekuningan dan pasien mulai mengejan
d. His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50-100 detik, datangnya tiap 2-3 menit
e. Pembukaan lengkap (10cm)
f. Pada Primigravida berlangsung rata-rata 1.5 jam dan multipara rata-rata 0.5 jam
(Legawati, 2018)
3. Kala III
Fase ini disebut juga sebagai kala uri atau kala pengeluaran plasenta. Setelah bayi
lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusar. Beberapa menit
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya
plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah (Mutoharoh, 2019).
4. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum (Mutoharoh,
2019).
3. Rubbing
Cara rubbing bisa dilakukan dengan bantuan penolong persalinan atau keluarga yang
mendampingi dengan cara pemijatan dengan gerakan melingkar pada punggung sekitar
torakal 10, 11, 12, lumbal 1 dan sakral 2, 3, 4 selama kontraksi uterus dan ulangi kembali
bila ada kontraksi ((Maryunani, 2010), dalam Riska & Mariza, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Rilyani, dkk. 2017. Pengaruh Counter Pressure terhadap Skala Nyeri Persalinan di Rumah
Sakit Daerah May Jend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tahun 2017.
Lampung: Universitas Malahayati.
Juniartati, Emi, dkk. 2018. Literature Review : Penerapan Counter Pressure untuk
Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I. diakses melalui http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/view/3740 pada tanggal 20 Januari 2021 pukul
20.01 WIB
Murniati, Sri. 2018. Efektifitas Teknik Counter-Pressure untuk Mengurangi Rasa Nyeri
Persalinan Kala I di Klinik Prtama Rahma Kec. Wampu Kab. Langkat. Diakses melalui
http://repo.poltekkes-medan.ac.id pada tanggal 21 Januari 2021 pukul 20.10 WIB
Herinawati, dkk. 2019. Pengaruh Effleurage Massage terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif di Praktik Mandiri Bidan Nuriman Rafida dan Praktik Mandiri Bidan Latifa Kota
Jambi. Diakses melalui http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/764 pada
tanggal 21 January 2021 pukul 21.01 WIB
Indah Lestari, N. (2015). Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu Bersalin
Primigravida. Jurnal Keperawatan Bina Sehat, 3(1), 37–50.
Riska, A., & Mariza, A. (2016). Pengaruh Massase terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada
Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah Kecamatan Teluk Betung Bandar Lampung.
Jurnal Kesehatan, 7(3), 407. https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.223
Legawati. 2018. ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR. Malang : Wineka
Media.
Mutoharoh, Siti., dkk. 2019. Efektivitas Birth Ball Selama Kehamilan Terhadap Lama
Persalinan. Yogyakarta: LeutikaPrio.
Rahmatulah, Irfan. 2019. Menjalani Kehamilan & Persalinan yang Sehat.. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama